NovelToon NovelToon
PEWARIS DEWA NAGA

PEWARIS DEWA NAGA

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: SuciptaYasha

🏆TAMAT🏆

Season 2 telah tersedia ✅

"Hei, Liang Fei! Apa kau bisa melihat keindahan langit hari ini?"

"Lihat! Jenius kita kini tak bisa membedakan arah utara dan selatan!"

Kira kira seperti itulah ejekan yang didapat oleh Liang Fei. Dulunya, dia dikenal sebagai seorang jenius bela diri, semua orang mengaguminya karena kemampuan nya yang hebat.

Namun, semua berubah ketika sebuah kecelakaan misterius membuat matanya buta. Ia diejek, dihina, dan dirundung karena kebutaanya.

Hingga tiba saatnya ia mendapat sebuah warisan dari Dewa Naga. Konon katanya, Dewa Naga tidak memiliki penglihatan layaknya makhluk lainnya. Dunia yang dilihat oleh Dewa Naga sangat berbeda, ia bisa melihat unsur-unsur yang membentuk alam semesta serta energi Qi yang tersebar di udara.

Dengan kemampuan barunya, si jenius buta Liang Fei akan menapak puncak kultivasi tertinggi.

(Support author dengan like, gift, dan komen)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1 Warisan Dewa Naga: Jalan Liang Fei Kembali ke Puncak (ARC 1)

Di sebuah dunia yang dipenuhi dengan nuansa kultivasi dan seni bela diri, terdapat sebuah sekte terkenal bernama Sekte Naga Putih yang berlokasi di puncak Gunung Tianlong.

Banyak murid dari berbagai penjuru negeri datang untuk belajar dan mengasah kemampuan mereka. Di antara mereka, ada seorang anak bernama Liang Fei yang dikenal sebagai jenius bela diri.

Di usianya yang masih belia, Liang Fei sudah mencapai tahap Transformasi Qi tingkat 5. Padahal, tahap ini biasanya baru dicapai oleh pendekar yang sudah remaja. Liang Fei adalah murid terpandai, menguasai berbagai teknik dengan cepat dan menimbulkan kekaguman sekaligus iri hati di antara murid-murid lainnya.

Namun, nasib tidak berpihak padanya. Dalam sebuah insiden tragis, kecelakaan membuatnya kehilangan penglihatan. Dunia yang dulu cerah dan penuh tantangan kini berubah menjadi kegelapan yang tak berujung.

Kepandaiannya pernah membawanya ke puncak, tetapi kehilangan penglihatan menjatuhkannya ke jurang kehinaan di mata teman-temannya.

Dalam sekejap, ia berubah dari jenius yang dipuja menjadi objek cemoohan dan ejekan.

...

Di halaman latihan sekte, suara tawa menghina seringkali memenuhi udara.

"Lihat! Jenius kita kini tak bisa membedakan arah utara dan selatan!" salah satu murid mengejek, disusul oleh gelak tawa yang lain.

"Hei, Liang Fei! Apa kau bisa melihat keindahan langit hari ini?"

"Sudahlah, dia bahkan tak bisa melihat bayangannya sendiri," sambung murid lain sambil tertawa terbahak-bahak.

Liang Fei, yang dulu berjalan dengan percaya diri dan kepala tegak, kini berdiri terdiam, menyadari bahwa setiap langkahnya diawasi dengan sinis. Ia menunduk, menahan sakit yang menghimpit dadanya. Lelah oleh hinaan, ia mengisolasi diri jauh dari keramaian.

Suatu hari, saat Liang Fei sedang duduk di sudut terpencil halaman, seorang gadis bernama Mei Lin mendekatinya. Mei Lin adalah salah satu dari sedikit murid yang tidak mengejeknya.

"Liang Fei," panggil Mei Lin lembut, membuat Liang Fei menoleh ke arah suara itu. "Kenapa kau membiarkan mereka berbicara seperti itu padamu?"

Liang Fei menghela napas panjang. "Apa yang bisa kulakukan, Mei Lin? Aku tak bisa melihat. Untuk apa keahlian bela diriku yang dulu, jika sekarang aku bahkan tak bisa membela diriku sendiri?"

Mei Lin duduk di sampingnya, menyentuh bahunya dengan lembut. "Kegelapan ini hanya ada di matamu, Liang Fei, bukan di hatimu. Kau masih bisa mendengar, bukan? Kau masih bisa merasakan kekuatan Qi yang mengalir di tubuhmu. Apa mungkin, meski tanpa penglihatan, kau tetap bisa mengasah kemampuanmu?"

Liang Fei terdiam, meresapi kata-kata tersebut. Ia sudah beberapa kali mencoba berlatih kembali, namun tetap kalah oleh orang yang lebih lemah darinya. Bagaimana cara dia menyerang musuh jika ia tidak bisa melihat?

Dalam hatinya, Liang Fei sudah menyerah. Namun, ia tidak ingin membuat Mei Lin, yang sudah sering menyemangatinya, kecewa.

"Lain kali aku akan coba berlatih seni bela diri lain."

"Baiklah, aku akan selalu mendukungmu!" Mei Lin tersenyum lembut dengan pipi yang memerah, seandainya Liang Fei bisa melihat senyuman gadis cantik seperti mentari itu.

Mei Lin merupakan anak dari salah satu penatua sekte. Ia sudah memperhatikan Liang Fei sejak dirinya mulai dipanggil sebagai jenius, tapi tak berani mendekatinya. Sekarang, setelah berbagai kecelakaan yang menimpa Liang Fei, gadis itu akhirnya memberanikan diri untuk mendekatinya.

"Mei Lin, bisakah kau membantuku seperti biasa?"

"Tentu saja."

Mei Lin menuntun Liang Fei ke perpustakaan sekte. Karena tidak bisa membaca teknik yang tertulis, Liang Fei akhirnya mengajak Mei Lin untuk membacakan buku teknik bela diri sementara Liang Fei mencoba untuk mempraktikkannya.

Berjalan menuju ke perpustakaan, beberapa ejekan dari para murid kembali terdengar.

"Apa si buta sekarang mencoba untuk membaca buku? Apa dia ingin mengganti matanya dengan seonggok kertas agar bisa membaca?"

Beberapa murid tertawa sebelum Mei Lin melotot ke arah mereka. Hanya dengan diam, Mei Lin berhasil membuat mereka diam dan segera pergi. Jelas sekali mereka takut dengan latar belakang Mei Lin sebagai anak salah satu penatua sekte.

"Tidak usah didengarkan, mereka hanya membual padahal mereka tidak sehebat dirimu," ucap Mei Lin, takut jika perasaan Liang Fei terluka.

"Terima kasih." Liang Fei tersenyum lembut ke arah Mei Lin, walaupun ia tidak bisa melihatnya.

Sesampainya di perpustakaan, Mei Lin langsung mengambil beberapa buku dengan antusias, membuat rak buku berguncang dan menjatuhkan beberapa buku ke kepala Liang Fei.

"Ah, maafkan aku, aku tidak sengaja membuat masalah."

Mei Lin yang panik segera mengelus rambut Liang Fei, takut jika kepalanya ada yang terluka karena tertimpa cover buku yang terbuat dari kayu cendana. Cukup berat hingga bisa membuat seseorang terluka.

"Tenang saja, aku tidak terluka. Tubuhku sekarang jauh lebih kuat semenjak mencapai tahap Transformasi Qi."

"Syukurlah kalau begitu. Em, buku apa ini? Kenapa tidak ada tulisannya?"

Mei Lin heran melihat buku yang menimpa kepala Liang Fei. Itu adalah buku yang cukup besar dengan banyak halaman namun tidak memiliki satupun tulisan di atasnya.

"Apakah penjaga perpustakaan salah menyimpan buku kosong?"

Mei Lin bertanya-tanya dengan heran, sementara Liang Fei mengalami sesuatu yang tidak terduga. Matanya yang hanya bisa melihat kegelapan kini dapat melihat cahaya putih yang menyilaukan.

'Cahaya apa ini?' Liang Fei bertanya-tanya dalam hatinya, ia kemudian memutuskan untuk menggapai cahaya itu.

"Ah, kenapa kau mengambil buku kosong itu?" Mei Lin bertanya kebingungan melihat Liang Fei yang mengambil dan melihat buku kosong itu seolah sudah mendapatkan penglihatannya kembali.

"Apa benar ini buku kosong?"

"Darimanapun aku melihatnya, itu memang buku kosong."

Liang Fei keheranan, pasalnya meskipun matanya buta, ia bisa melihat tulisan dari buku yang dipegangnya. Tulisan tersebut seolah melayang dalam kegelapan yang biasa dia lihat.

Liang Fei membaca tulisan putih itu dan menemukan warisan terkuat dari leluhurnya, Teknik Dewa Naga.

Dijelaskan dalam tulisan tersebut, Naga putih tidak memiliki penglihatan layaknya makhluk lainnya. Dunia yang dilihat oleh Dewa Naga sangat berbeda; ia bisa melihat unsur yang membentuk alam semesta.

Buku itu berisi ajaran bahwa kekuatan sejati tidak terletak pada apa yang terlihat, tetapi pada apa yang dirasakan.

"Liang Fei, kenapa kau hanya diam?"

Liang Fei kembali tersadar, "Ah, tidak. Kurasa kita bisa menunda latihannya untuk besok. Aku baru ingat punya urusan penting."

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi? Kalau begitu ayo kita pergi."

"Sebelum itu, bisakah kau meminjamkan buku kosong ini untukku?" tanya Liang Fei, ia ingin segera memahami teknik warisan yang baru dia dapat.

"Aneh sekali, tapi baiklah."

Setelah menyelesaikan urusan peminjaman buku, mereka berdua akhirnya kembali ke rumah mereka masing-masing.

Awalnya tempat tinggal Liang Fei adalah rumah yang terletak di bagian dalam sekte Naga Putih. Namun, sekarang ia dipindahkan ke bagian terluar sekte yang menjadi tempat dimana murid-murid tingkat rendah berada.

Rumah yang ditinggali-nya jauh dari kata layak, bahkan lebih mirip seperti gubuk. Namun, ia tidak masalah dengan itu karena sekarang ia punya hal yang lebih penting.

"Sekarang, saatnya untuk berlatih teknik warisan ini."

1
aku
kenapa jarus bersambung,...
Caveine: bersambung karena ada season 2 nya hhe 😄
total 1 replies
aku
Author lupa,bahwa Yusheng modar,..bukan mati.
aku
bodoh juga,...kamu Liang fey
Andri Ramdhan
maaf thor,,bukan kah ketika mc mendapatkan kekutan naga semua bersujud kepada mc,,tp kenapa naga jing yan tdk bisa menyerah kepada mc,,dan kenapa sang naga tidak bisa membimbing jing yan ke jalan yg benar
aku
Liang,..Seo Yun basah apa langsung dimasukan thor
aku
terlupakan kamar mandi, toilet,.
aku
Thor,apa itu adengan ranjang atau adegan persetubuhan yg sudah selesai yg dilanjutkan dengan adegan mimpi.
aku
iya thor,..jangan lupa,...bahwa kita,kami,apapun itu,..diciptakan dengan sisi yg baik dan sisi yg jelek,..dan diciptakan ada laki dan wanita,siang dan malam, wah pokoknya kita ini dibuat sesuai ke inginan pencipta
Jan
ini MC nya lebay
yg lain sdh pada mati, dia malah jalan dg santuy nya
gak buru2 nyampai lokasi
aku
iya thor,sekalian saja di Tamat kan dari pada di percepat,..
aku
alu heran,.kenapa laki laki suka lobang wanita,..
aku
Cinta itu,..pengorbanan dan ke ikhlasan
aku
yang lebay itu Author
aku
apa yg membuatmu lelah,..
jika karyamu tidak bernilai,karena nilainya
tidak sepadan dengan Uang yang diterima,.
apakah itu ada kaitan nya thor..
aku tidak bisa makan karena tidak ada Uang,untuk membelinya,..
apakah begitu ketergantungan.
Aku merenung,.........
aku
Thor,..kau melupakan wanita Iblis,.
membuat aku tercengang,..
apalagi,..kedatangan Liang Fei,.
menjadi tidak simpati,..karena tidak dibarengi latar belakang kehadiran nya,..
itu bisa disisipkan pada dialog xingtian dan patriak.
aku
nikmati saja brow,.kalau mau,..
atau Skip saja dari pada koment buly
aku
yang penting aku nembaca,dan ku nikmati,..
kenapa harus mem buly,..
aku
di eta henteu nya,.../Smile/
aku
ya ini like ya,..
aku
Sucipta Yasha,.pria atau wanita thor
Caveine: lanang bang wkwk 😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!