NovelToon NovelToon
KEKASIHKU BERUSIA DUA RATUS TAHUN

KEKASIHKU BERUSIA DUA RATUS TAHUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Kekasih misterius / Pendamping Sakti / Romansa Fantasi / Fantasi Wanita
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: GazBiya

Rania Vale selalu percaya cinta bisa menembus perbedaan. Sampai suaminya sendiri menjadikannya bahan hinaan keluarga.
Setelah menikah satu tahun dan belum memiliki anak, tiba-tiba ia dianggap cacat.
Tak layak, dan tak pantas.
Suaminya Garren berselingkuh secara terang-terangan menghancurkan batas terakhir dalam dirinya.
Suatu malam, setelah dipermalukan di depan banyak orang, Rania melarikan diri ke hutan— berdiri di tepi jurang, memohon agar hidup berhenti menyakitinya.
Tetapi langit punya rencana lain.
Sebuah kilat membelah bumi, membuka celah berisi cincin giok emas yang hilang dari dunia para Archeon lima abad lalu. Saat Rania menyentuhnya, cincin itu memilihnya—mengikatkan nasibnya pada makhluk cahaya bernama Arven Han, putra mahkota dari dunia lain.
Arven datang untuk menjaga keseimbangan bumi dan mengambil artefak itu. Namun yang tak pernah ia duga: ia justru terikat pada perempuan manusia yang paling rapuh…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GazBiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aroma Surga

Bukan hanya itu—Arven terbaring miring, memeluk guling, lalu menatap kosong ke udara sambil tersenyum bodoh.

Ia membayangkan Rania terlelap di sampingnya, mengenakan pakaian khas bangsawan Eryndor yang elegan. Rambutnya disanggul tinggi, manik-manik perak berkilau di tepinya.

“Cantik sekali…” pikir Arven, matanya menerawang, pipinya memanas sendiri.

Ia berguling lagi, memeluk guling lebih erat, “Kapan dia mau tidur bersamaku… hhhh…”

Di kamar mandi, Rania sudah benar-benar kedinginan- Tubuhnya sudah menggigil, kulitnya hampir berubah jadi ikan asin dingin, ia pun akhirnya menyerah.

Ia memejamkan mata kuat-kuat. Menelan gengsi, harga diri, dan sedikit ego sebagai janda mandiri.

Lalu…

Dengan suara kecil, pelan, gemetar—

“…Arven… tolong aku…” gumam Rania.

Arven yang sedang tenggelam dalam khayalan manis, tentu saja mendengarnya. Mendadak matanya terbuka lebar.

Kupingnya langsung menajam seperti serigala menangkap aroma mangsa. Bibirnya perlahan tersenyum penuh kemenangan. Ah… akhirnya wanita kejam itu membutuhkan aku juga, gumamnya sombong.

Tanpa menunggu sedetik pun, ia berjalan menuju kamar mandi. Ia mengetuk pintu kamar mandi dengan sopan, seperti teknik mengetuk pintu yang diajarkan oleh “guru besar” Lidia Uu.

Tok! Tok! Tok!

“Rania, apa kau memanggilku? Atau hanya perasaanku saja?”

Rania menoleh cepat dari bathtub. Mata bulatnya berbinar—campuran senang, lega, dan panik seperti anak kecil menunggu diselamatkan dari tragedi sabun.

“Iya, Arven! Aku memanggilmu! Tolong aku! Aku kedinginan, dan busa ini bisa merusak kulitku kalau mengering sebelum dibilas!”

Rania menjelaskan panjang lebar, setengah menangis, setengah gengsi.

Arven mendengarkan… tapi jujur ia tidak mengerti apa itu “rusak kulit” atau “keriput karena busa”.

Yang penting, Rania butuh dia. Titik.

“Kau ingin aku melakukan apa?” tanya Arven, polos tapi gugup.

“Masuk saja dulu… ambilkan aku handuk!”

HAH?!

Arven kaget setengah mati. Telinganya panas. Jantungnya berdetak zig-zag seperti mau copot.

“Tidak. Kau pasti akan mengusirku lagi setelah ini…” tolak Arven tegas, menahan harga diri yang tinggal 12%.

“Kali ini tidak… janji!” rengek Rania. “Cepatlah… kulitku sudah keriput…”

Arven menelan ludah keras. Lalu akhirnya membuka pintu dan melangkah masuk. Ia menyodorkan handuk itu ke arah Rania… tanpa menatap. Wajahnya memerah, kupingnya panas.

Rania segera menutupi dadanya dengan tangan—busa tebal membuat semuanya semakin… berbahaya.

“Hei! Jangan mesum!” tegurnya cepat.

Arven langsung memalingkan wajah ke dinding.

“S-siapa yang mesum…? Aku hanya… menghormati… eh… menjaga… eh—”

Kata-katanya berantakan.

Padahal dalam hati… Ya Tuhan, kenapa manusia terlihat begitu… lezat? Dia seperti Istri masa depanku yang sedang mandi busa…

Ia menahan napas, menolak godaan untuk menoleh karena takut kehilangan kendali.

Rania berdiri, berbalut busa, meraih handuk dari tangannya. “Terima kasih… jangan lihat!”

“Tidak lihat!” bantah Arven cepat, tapi terlihat jelas dari rahangnya yang mengencang… ia sedang berjuang sekuat tenaga.

Rania membungkus tubuhnya, wajahnya merah karena malu… Dan Arven? Dia berdiri kaku seperti patung, telinga merah, jantung berdentum keras.

Rania menatap punggung kekar Arven. Bibirnya berat untuk meminta tolong lagi—tapi kenyataannya hanya Arven yang bisa menyelamatkannya dari tragedi busa mengering di kulit mahal ini.

“Arven…” panggil Rania lembut.

Arven refleks hampir menoleh, tapi buru-buru membalikkan badan lagi. “Apa?”

“Bisakah aku… ikut mandi di penthouse-mu? Aku tidak bisa membiarkan busa ini mengering di kulit bagusku.”

Arven menelan ludah. Senyum yang ia sembunyikan hampir bocor. Namun dengan cepat ia kembali bersikap dingin, seolah permintaan itu tidak membakar seluruh sistem sarafnya.

“Boleh. Tapi tidak gratis.”

“Iya, iya! Aku tahu… tidak ada yang gratis di dunia ini.” Rania mendengus kecil.

“Baiklah. Kemarilah.”

Arven membuka tangannya.

Rania, dengan pipi merah dan tubuh penuh busa, mendekat pelan. Rasanya seperti berjalan menuju kehancuran moralnya sendiri. Begitu jarak mereka cukup dekat—cling!—teleport aktif. Dalam hitungan detik, mereka sudah muncul di kamar mandi penthouse Arven.

Kamar mandi itu tiga kali lebih besar dari kamar mandi mewah Rania. Marmer hitam, kaca besar, shower raksasa model badai hujan, dan aroma bunga langka yang menenangkan.

Alih-alih berterima kasih… Rania justru terbelalak kagum.

“Ya Tuhan… kamar mandinya lebih bagus dari hidupku.”

Arven menghela napas. “Receh sekali kebahagiaanmu,” gumamnya sambil menahan senyum.

*

Di Menara Luxford.

Perusahaan besar—keluarga Luxford. Wajah Garren masih tertekuk, rahangnya mengeras. Panik mencengkeram dadanya semakin kuat. Semua anak buahnya sudah ia kerahkan untuk mencari Rania.

Pikiran buruk muncul.

Bagaimana kalau dia bunuh diri?

Rania memang keras kepala, impulsif, dan tidak stabil secara emosi. Hal seperti itu… bukan tidak mungkin.

Tapi tetap saja—jika sesuatu terjadi pada Rania—mayatnya seharusnya ada, bukan hilang begitu saja.

Garren mengepalkan tangan.

“Di mana kau, Rania…”

Di tengah lamunan dalam, seorang pria kepercayaan datang membawa amplop besar.

Garren langsung menangkap ada sesuatu yang tidak beres dari cara pria itu memeluk amplop tersebut.

Dengan gerakan tangan, Garren memberi isyarat pada anak buah lain untuk keluar.

“Pergi. Semua.”

Pintu tertutup. Keheningan menegang.

Pria itu melangkah maju, menyodorkan amplop itu dengan kedua tangan. Garren mengerutkan kening, membuka amplop itu perlahan.

*

1
☆𝕾𝑶𝑳𝑬𝑫𝑨𝑫☆ᵒⁿᵍⁱˢ𝒩𝒶𝒟𝑒⚫
sampai segitunya kamu sierra,kamu wanita serakah dan berani mendahkan dirimu sendiri yang menginginkan posisi rania,melenyapkan seseorang dengan begitu mudahnya seperti menablek lalat
aaah dasar kuntilanak
☆𝕾𝑶𝑳𝑬𝑫𝑨𝑫☆ᵒⁿᵍⁱˢ𝒩𝒶𝒟𝑒⚫
kelakuanmu garr,sempat-sempatnya makan direstoran mevah,mbok yoo wis ikhlasno rania pergi dari kehidupanmu
toh kamu yaa masih ngladeni si jalànģ itu
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
kayak mamang Kiky dong 🤭
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
matamu baru terbuka sekarang, Garren... sekarang udah tahu klo istrimu didzolimi selama kamu koma.,Cari tahu juga tuh tentang cingkuhanmu itu dia otak yg bikin Rania kecelakaan,jgn mau dirayu terus 🙄
☆𝕾𝑶𝑳𝑬𝑫𝑨𝑫☆ᵒⁿᵍⁱˢ𝒩𝒶𝒟𝑒⚫
aaaah sampai disini aku suka jalan ceritanya/Applaud//Applaud/kamu emang keren thor👍 bikin senyum2 sendiri bacanya🤣🤣🤣
♏®️𝕯µɱσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐: heeh undangan khusus
total 6 replies
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
ternyata archeon juga merasakan normal ya,jantung berdetak kencang klo lagi jatuh cintrong🤣🤣
☆𝕾𝑶𝑳𝑬𝑫𝑨𝑫☆ᵒⁿᵍⁱˢ𝒩𝒶𝒟𝑒⚫
hahaha aku kok kekel sih ini,pdhl bau aroma therapy ran,,menyegarkan🤣🤣🤣
☆𝕾𝑶𝑳𝑬𝑫𝑨𝑫☆ᵒⁿᵍⁱˢ𝒩𝒶𝒟𝑒⚫
astagaaa baru bisa nengok ini novel,,udah numpuk aja,,maaf yaa thor lagi sibuk rl hehe
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
jelaslah sangat berbahaya, mereka itu penguasa bumi 😦🥴😆🤤🏃🏃
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
fiks Arven mulai terjerumus 🤤😆
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
musuh bebuyutan berakhir saling mengagumi 😆
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
gpp sekali" dh, nyicil cosplay jd nyonya rumah 🤤🏃🏃
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
jd ngebayangin perut ditemploki batu bata😦😆
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
harap bersabar Kaelis, anggap sj kau sdg kasih pelajaran biologi pd anak paud🤤😆🏃🏃
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
masih dlm hati sj Arven sdh tau apa yg ada di pikiran Rania🤤
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
bisa ae ngelesnya Kaelis😆
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
Rania masih sj sekata"😆🏃🏃
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
semua orang punya kepentingan masing-masing 🤤🥴
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
buah jatuh tak jauh dari pohonnya. sama" busukk🥴
🏫⃟Sᵐᵖ🍌 ᷢ ͩtikoes gott༄⃞⃟⚡
heleh Sierra blm kena karma sj tuhh🥴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!