CHAPTER 18

" Kenapa aku harus melahirkan seorang putri! " Teriak Sabrina.

Di saat itu pula, pintu dan suara seorang wanita terdengar.

' Brak! '

" Ibu!! " Teriakan seorang gadis kecil yang berlari menuju Sabrina.

" Tuan putri!! anda tidak boleh masuk!! " Teriak pelayan yang berusaha menangkap gadis kecil tersebut.

" Ibuuu!!! " Panggil gadis kecil, seraya memeluk kaki Sabrina.

Alih-alih menanggapi, Sabrina terlihat diam dengan tangan mengepal.

" Ibu? " Gadis kecil dengan rambut putih tergerai tersebut, memiringkan kepalanya, dan menatap Sabrina bingung.

" Pergii! " Teriak Sabrina seraya mendorong gadis kecil di bawahnya.

Sontak hal itu membuat gadis kecil jatuh ke lantai, hingga membuatnya menangis, seraya memanggil ibunya.

" Ibu....Ibu...!! " Tangisnya seraya mengusap kedua matanya.

Suara tangisan gadis kecil tersebut semakin membuat Sabrina marah.

" Berhenti menangis!! "

" Suara tangisanmu membuat telingaku sakit! " Sabrina terus berteriak dengan mata yang menatap gadis kecil tidak suka.

Gadis itu tidak bisa berhenti menangis, tubuhnya bahkan gemetar mendengar teriakan dan tatapan mata Sabrina.

" Pergiii!!! " Teriak Sabrina lebih kencang.

" Bawa dia pergi sekarang! " Teriaknya kepada pengasuh yang terus berusaha menenangkan gadis kecil tersebut.

" Ba-baik yang mulia. " Jawabnya gugup.

" Cepatt!! " Sekali lagi Sabrina berteriak.

Dengan cepat pengasuh itu, membawa gadis kecil dengan cara menggendongnya.

Gadis kecil yang sudah berada di gendongan pengasuh, dia menatap Sabrina dengan wajah sedih.

" Putri sialan! " Teriak Sabrina setelah gadis kecil itu pergi.

Benar, gadis tadi adalah putri Sabrina, dia bernama Fiona Eldorado. Fiona berumur 5 tahun. Bahkan Callisto saja tidak tahu jika dia mempunyai seorang adik.

Sabrina mengandung Fiona saat Callisto tertidur. Sabrina sempat berbangga diri karena dia akhirnya mengandung seorang anak dari Ellios selaku Raja Eldorado.

Ellios saat itu juga ikut senang dengan kehamilan Sabrina, mereka juga berharap anak itu berjenis kelamin laki-laki.

Sabrina berpikir, jika anaknya laki-laki dia akan mudah menggeser tempat Callisto.

Akan tetapi, harapan itu tidak terjadi. Sabrina melahirkan seorang putri yang cantik, dan mirip dengan Ellios.

Setelah menyadari hal itu, Sabrina sangat kecewa, dia bahkan menyuruh para pelayan untuk menyimpan Fiona di istana yang berbeda, jauh dengan nya.

Sehingga dia tidak bisa mendengar tangisan Fiona di telinganya. Sabrina tidak pernah mengunjungi Fiona. Dia di abaikan di istana yang luas.

Meski begitu para pelayan yang menjaga Fiona, mereka memperlakukan Fiona sangat baik, mereka juga menceritakan bagaimana Sabrina kepada Fiona.

...----------------...

Kembali ke kamar Callisto.

" Saya tidak bisa! bagaimana mungkin saya melepaskan celana anda? " Tolak Eileria dengan wajah terlihat tertekan.

Di sini Callisto tersenyum melihat tingkah Eileria. Callisto mulai menggoda lagi Eileria.

" Oh, benarkah?...." Tanya Callisto dengan wajah nakalnya.

Tangan Callisto mulai meraba celana miliknya, perlahan tangannya membuka tali yang mengikat di pinggangnya.

" Tidak, tidak. Hentikan itu! " Eileria berteriak dengan tangan yang menutupi wajahnya.

Tak cukup di situ, Eileria membalikkan badannya dari hadapan Callisto.

| Benar-benar, Callisto sialan! | Umpatnya kesal.

' Pluk! ' Baju, dan celana milik Callisto jatuh ke lantai.

...----------------...

Melihat Eileria berbalik dengan wajah gemetar, Callisto malah semakin bersemangat untuk mempermainkan Eileria.

| Tidak buruk mempermainkannya seperti ini. | Callisto dalam batinnya.

" Kau membantahku, jadi tinggal 2 kesempatan lagi. " Sinis Callisto.

Mendengar perkataan Callistp, Eileria menunduk lemas. Dia kehilangan satu kesempatan.

| Dia benar-benar murah hati! | Celoteh Eileria dalam batinnya.

Callisto mengambil handuk putih yang ada di lemari miliknya, pria itu membungkus tubuh bagian bawahnya.

Setelah selesai menutupi bagian bawahnya, Callisto menatap punggung Eileria, dia pun menegurnya.

" Apa kau ingin membuatku masuk angin? Cepat berbalik, dan isi bak mandinya! " Ucap Callisto sedikit di tekan.

Eileria belum bisa berbalik, sebelum memastikan sesuatu.

" Apa anda sudah menutupi itu? " Tanya wanita itu malu.

" Apa ruginya melihat tubuh seorang pangeran? " Ucap Callisto heran.

" Anda tinggal menjawab, sudah apa belum. " Ucap Eileria tidak sabar.

" Sudah.." Jawab Callisto dingin.

Mendengar jawaban tersebut, Eileria perlahan berbalik dan membuka matanya ke arah Callisto.

Eileria terdiam sejenak menatap tubuh Callisto, wanita itu lagi-lagi terpesona melihat tubuh lelaki di depannya yang kokoh.

" Apa? " Callisto menegur Eileria yang terdiam sejenak.

Sontak hal itu membuat Eileria tersadar, dan mulai menurunkan pandangannya.

" Cepat isi bak mandinya! Apa kau tidak lihat aku kedinginan! " Tegas Callisto.

" Baiklah, tunggu sebentar. " Jawab Eileria.

Eileria dengan cepat menyiapkan bak mandi untuk Callisto.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Ririn Santi

Ririn Santi

rezeki itu say😂😂😂

2023-10-04

1

Indah Anugrah

Indah Anugrah

Author lama y update y ...
lagi sibuk y?
pegemarmu yg ini setia menunggu kelanjutanya.😃
tetap semangat

2023-01-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!