CHAPTER 12

' Brak....! ' Callisto membuka pintu kamarnya dengan keras.

' Bruk...! ' Callisto melempar Eileria ke sopa, dengan kasar.

" Duduk, dan diam di situ! " Perintah Callisto.

Eileria duduk, dan diam sesuai perintah Callisto, meskipun dirinya sangat ingin melangkah dan melarikan diri dari ruangan tersebut.

Callisto membuka pakaiannya dengan kasar, dan melemparkannya sembarangan. Dia bahkan mengacak-acak rambutnya yang sudah di tata rapih oleh perias istan.

" Bersyukurlah karena kau bisa melihat tubuhku! " Tegas Callisto.

" Ck! " Eileria hanya mengalihkan pandangannya, dia tidak berani menatap tubuh seorang pangeran, karena itu adalah pelanggaran.

Callisto yang melihat Eileria mengalihkan pandangannya, dia pun melangkah ke arahnya.

Dia membungkuk, menatap Eileria yang menutup matanya.

" Kenapa kau tidak menatap ku? Jangan seperti wanita suci! " Callisto meraih dagu Eileria, dan dia memutarnya.

Wajah Eileria sekarang tepat menghadap ke arah tubuh Callisto, akan tetapi matanya tetap tertutup.

Eileria tidak mau melihat tubuh Callisto, karena itu bukan sesuatu yang pantas di lihat oleh seorang rakyat biasa seperti dirinya. Apalagi dirinya adalah wanita sekaligus pelayan.

" .....Kau takut? Ck,ck.....

" Apa kau berlagak suci di depanku? Padahal kau begitu semangat masuk ke dalam kamarku, dan membuatku terbangun. " Callisto mengejek Eileria dengan puas, dia bahkan menuduh Eileria berlagak suci.

Eileria tidak berbicara sepatah kata pun, dia terlalu kesal hingga mulutnya tidak mau berkata apa-apa.

" Buka matamu! itu adalah perintah! " Suara tegas bergema didalam ruangan tersebut.

" ..... " Eileria masih menutup matanya.

" Apa kau sedang menguji kesabaranku lagi?! " Callisto mengeraskan pegangan di dagu Eileria.

" Cepat buka matamu!!! " Perintah Callisto.

" .....Kenapa? Kenapa anda berbuat seperti ini kepada saya..? " Eileria dengan perlahan membuka matanya menatap wajah Callisto.

Saat itu Callisto terdiam ketika melihat mata ungu Eileria mengeluarkan air. Itu adalah air mata.

Callisto mengerutkan alisnya, ketika dia melihat seorang wanita yang ada di depannya menangis tiba-tiba.

| Dia menangis? | Callisto dalam batinnya bertanya-tanya.

Eileria tiba-tiba berbicara dengan suaranya yang menyedihkan.

" .....Saya tahu...

" Saya sudah melakukan kesalahan seperti menyebut anda tukang kebun istana, menunjuk anda dengan telunjuk saya, dan berperilaku tidak sopan.....

" Tapi saya tidak melakukan itu dengan sengaja, itu murni ketidak tahuan saya....

Callisto yang mendengar suara menyedihkan tersebut, dia masih terdiam.

Callisto menutup wajahnya dengan punggung tangan kirinya.

" Pfftttthahahahahah......." Saat itu juga tawa melengking keluar dari mulut Callisto.

Eileria yang melihatnya, dia menyipitkan matanya bingung.

" .....Apa kau pikir air matamu berguna? " Callisto yang masih tertawa bertanya.

" .... " Eileria saat itu tidak tahu apa maksud dari Callisto.

" Berhenti berpura-pura menangis!! Tidak mungkin gadis yang berani sepertimu menangis!! Apa kau sedang membuat lelucon? " Dengan teganya Callisto berbicara seperti itu.

Callisto mengulurkan tangannya ke arah kerah Eileria, dia perlahan membuka satu kancing baju Eileria.

Sontak hal itu membuat Eileria kehilangan kesabaran.

Eileria yang sudah muak dengan lelaki di depannya, dia pun dengan kasar mendorong Callisto dari hadapannya.

" Aku sudah muak! " Ucap Eileria seraya berdiri dari duduknya.

Callisto pada saat itu menatap aneh ke arah Eileria, dia pun mulai berbicara lagi.

" Ah....sekarang kau menunjukkan sisi aslimu? " Ucapnya.

" Tutup mulutmu! Aku tahu kau seorang pangeran, tapi kau benar-benar seorang bajingan!! Betapa bagusnya jika Raja Ellios memiliki putra lain selain bajingan sepertimu!! " Eileria dengan nyalinya dia membentak Callisto, dan menunjuknya.

" Bicara sekali lagi!! " Callisto berteriak membuat ruangan bergema dengan suaranya.

Eileria mengepal kedua tangannya seolah mengumpulkan keberanian.

" Betapa bagusnya jika Raja Ellios memiliki putra lain selain bajingan sepertimu! " Eileria dengan tegas mengulangi perkataannya.

" Heh..." Callisto mengusap wajahnya kasar.

Saat itu pula, Callisto menarik Eileria dengan paksa ke atas kasurnya, dan dia merobek setengah pakaian Eileria secara brutal.

" Apa yang kau lakukan!! lepaskan aku!! Bajingan!! brengsek!! " Eileria berteriak dan memukul punggung Callisto beberapa kali.

" Kita lihat apa kau bisa bicara lagi!! " Callisto memperingati.

" ......Lepaskan...." Suara Eileria mulai mengendur.

Kemudian, suara sesak terdengar....

" Heeuuuukkkk..hikss..." Eileria diam, dan dia menangis sekali lagi.

Callisto yang menyadarinya, dia pun berhenti dan menatap gadis yang berada di bawahnya.

Tangisan Eileria terlihat sesak, seolah dia menahan itu semua sejak tadi. Callisto pun mulai menyadari bahwa air mata itu bukan sandiwara semata, akan tetapi itu murni dari rasa takutnya.

Melihat gadis di hadapannya dengan pakaian yang setengah robek oleh dirinya sendiri, Callisto segera menutup tubuh Eileria.

".....Salahkan dirimu karena membuatku bangun. " Callisto turun dari ranjangnya, dan meninggalkan kata-kata tersebut.

Eileria yang masih syok, dia bangun, dengan jubah milik Callisto.

" .....Kenapa hanya aku yang di salahkan? Jika kau memang tidak mau bangun, kenapa kau bangun? Bukankah mudah untuk tidur kembali? " Eileria berbicara dengan mata yang menatap punggung Callisto.

" .....Jangan bicara, mulai besok, kau harus melayaniku. Tidak peduli kau suka atau tidak! " Callisto pergi setelah beberapa kalimat.

...----------------...

BERSAMBUNG.......

Terpopuler

Comments

Shinta Agustina

Shinta Agustina

ku tunggu up mu

2023-01-06

0

$uRa

$uRa

ditunggu lagi up nya...berapa hari tor

2023-01-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!