CHAPTER 15

Kedua prajurit itu saling bertatap lagi, selang beberapa detik, mereka pun menganggukkan kepala mereka.

" Baiklah...tapi hanya sebentar.." Ucap mereka.

Mendengar hal itu, Eileria segera pergi kebelakang, Alvin yang melihat nya dia hanya terdiam dengan mata yang bertanya-tanya.

" Ssttttthhh! Jangan beri tahu mereka! " Bisik Eileria kepada Alvin dengan gerak gerik bibirnya.

Alvin hanya mengangkat alisnya seolah mengerti.

" Emmm, bagaimana kalau kalian duduk dulu, dan minum di sini? " Alvin dengan tubuh gemetar menghampiri kedua prajurit tersebut.

Dia bahkan menawarkan makanan dan minuman.

| Tubuhku memang tidak bisa berbohong, kenapa bisa Eileria terlibat dengan masalah istana. | Gerutu Alvin dalam batinnya.

...----------------...

Ruang belakang kedai.

" Mereka mudah sekali di tipu, memang benar prajurit istana hanya bisa bergosip, dan mabuk-mabukkan. " Ucap Eileria.

Ternyata dia hanya berpura-pura sakit perut, Eileria berencana keluar lewat pintu belakang, karena itu satu-satunya cara agar dia bisa keluar.

" Pyuhhh!!! sudah aman bukan. " Gumam Eileria.

Dia berjalan dengan santai ke arah pintu belakang, sambil mengelap keringat dari wajahnya.

" Aku sampai berkeringat karena takut tidak berhasil, tapi untungnya mereka mudah di tipu. " Ucap Eileria.

' Bam!....' Suara terdengar dari arah belakang.

" Suara apa itu? " Eileria bertanya-tanya.

" Ahhkk mungkin hanya barang yang jatuh. " Gumam Eileria.

Saat ini, Eileria sedang memegang gagang pintu, dia siap membukanya.

' Jegrek! ' Pintu itu dibuka.

' Tak! ' Saat itu juga, tangan Eileria di pegang dengan keras oleh seseorang.

" ?!! " Eileria kaget, dia pun menatap tangan yang memegang dirinya.

Lengan itu terlihat putih, dan besar. Eileria sontak mengerutkan keningnya, dia sudah tahu siapa pemilik tangan itu.

" Mau kemana kau?! " Suara familiar terdengar di telinga Eileria.

Eileria segera mendongak, dan dia segera menatap lelaki yang dia kenal.

" Jangan berpikir untuk kabur! " Tegas lelaki itu, yang tidak lain adalah Callisto.

| Mau lari dari ku? Jangan mimpi! | Pikir Callisto.

" Lepaskan ini! " Eileria memberontak.

Callisto melepaskan pegangannya yang erat, terlihat saat Callisto melepaskan pegangannya, pergelangan Eileria memerah.

" Sebenarnya lelaki macam apa anda ini? " Tanya Eileria tidak suka.

" Jangan bicara omong kosong, lebih baik kau ikut denganku ke istana. " Ucap Callisto.

" Anda layak jadi hantu! " Ucap Eileria.

" Apa kau bilang?! " Tanya Callisto tidak sabar.

" Tidak....." Jawab Eileria ketus.

" Hylos!! " Panggil Callisto.

Hylos akhirnya muncul, dia datang bersama prajurit yang berada di pintu depan tadi.

Akan tetapi, mata Eileria menangkap satu orang lagi, dia adalah Alvin.

" Alvin?! " Panggil Eileria dengan wajah terkejutnya.

" Ughh....leria....." Suara yang lemah, dan tak berdaya keluar dari mulut Alvin.

Alvin di seret kedua prajurit istana, dalam keadaan yang buruk, darah menetes keluar dari kulit tangannya yang robek, bahkan wajahnya babak belur, memar di mana-mana.

" ....Apa yang anda lakukan?!! " Tanya Eileria dengan wajah marah.

" Aku hanya bermain-main....." Dengan wajah acuhnya Callisto menjawab.

" Yang mulia, ini pedang milik anda. " Hylos tiba-tiba memberikan pedang yang berlumuran darah kepada Callisto.

Melihat itu, Eileria dengan berani menerjang kerah Callisto dan bertanya sekali lagi.

" Jawab aku apa yang kau lakukan?!! " Tanya Eileria dengan suara lantang.

Callisto menatap mata Eileria dengan wajah mengerut, seakan tidak suka dirinya di perlakukan seperti itu.

" Lepaskan... " Callisto dengan suaranya yang rendah namun mengancam.

" Jawab aku!!! " Eileria yang masih keras kepala.

" Aku bilang lepaskan ini!! " Callisto mendorong Eileria hingga dirinya terpental ke dinding.

' Bang! '

" Leria?! " Alvin yang melihatnya dia tidak tega.

" .....Haaahhh....aku–

" Sialan!!....

Callisto beberapa detik lalu terlihat memasang wajah kaget, namun berubah kembali dengan kerutan di dahinya.

" ...... " Eileria terdiam dengan posisi duduk.

" .....Aku tidak bermaksud..." Callisto mengusap wajahnya, dia berbicara namun ragu.

" Cukup....." Suara rendah keluar dari mulut Eileria.

Dengan cepat Eileria berdiri, dan dia masuk lagi ke dalam kedai untuk memastikan sesuatu.

" Yang mulia, dia pergi? " Ucap Hylos.

" Biarkan saja, sebentar lagi dia akan kembali. " Ucap Callisto yakin.

Sementara itu Eileria saat ini.

...----------------...

Sebenarnya apa yang dia lakukan, kenapa Alvin bisa berakhir seperti itu?

" Tidak bisa, aku harus memeriksa sesuatu. " Gumamku, yang saat ini berbalik masuk untuk memastikan sesuatu.

Aku terus masuk ke dalam kedai dengan langkah cepat, hanya untuk mastikan sesuatu.

Saat aku terus masuk, hingga aku merasakan sesuatu yang tercium oleh hidungku. Bau darah.

Dari situ langkah ku mulai melambat, hingga akhirnya aku melihat cipratan darah di dinding kedai.

Semakin aku masuk, aku semkin tidak berani melangkah lagi.

Hingga akhirnya, aku sampai di dalam kedai tempat di mana para pelanggan memakan makanannya.

Aku terkejut, dan merasa mual melihat mereka yang sebelumnya berteriak meminta makanan, dan bergosip di meja masing-masing, sekarang berubah menjadi mayat yang tidak utuh.

Darah mengalir di ruangan tersebut seperti air yang bocor. Tidak ada kehidupan, yang ada hanya mayat sengan tubuh yang terpisah-pisah.

" ....Apa ini? Kenapa mereka menjadi seperti ini? " Aku bertanya-tanya dengan mulut yang di tutup.

" Apa ini ulah lelaki busuk itu!! " Aku langsung tahu siapa yang melakukan hal ini.

Dengan cepat, aku berbalik kembali ke pintu belakang, sesampai di sana aku melihat Alvin yang masih meringis kesakitan.

Terutama, aku melihat wajah lelaki yang sekarang terus menerus menghantui ku, wajahnya tersenyum licik dan menatap ke arahku.

" Apa kau terkejut? " Lelaki itu bertanya dengan wajah yang tidak merasa bersalah.

Aku berjalan ke arahnya, dan dengan cepat bertanya lagi, meski suaraku terdengar tidak rela untuk keluar.

" .....Apa kau yang melakukan itu? " Aku bertanya sekali lagi.

" .....Ya, karena aku bosan, dan kau menantang ku! " Callisto, dia mengatakan hal itu tanpa ada rasa bersalah.

" Apa kau harus membunuh mereka? " Aku bertanya dengan suara rendah.

" Ya, mereka layak mendapatkan nya. Seharusnya mereka bersyukur bisa mati di tanganku. " Dia mengatakan itu dengan senyuman di bibirnya.

" Apa kau bilang? Mereka layak? bersyukur? " Aku tidak bisa percaya ada manusia seperti dirinya di dunia ini.

...----------------...

Eileria marah, dia tidak percaya jika rumor mengenai Callisto memang benar adanya.

" Heh....sepertinya saat kau membunuh mereka, bibir mu itu pasti sama seperti saat ini. Tersenyum licik, seperti tidak ada rasa bersalah. " Ucap Eileria dengan mata penuh kebencian.

Saat itu Callisto menyadari jika tatapan mata yang di berikan oleh Eileria, adalah tatapan mata kebencian.

Seketika Callisto mengingatkan Ibunya, dia juga menatap dirinya seperti itu.

| Tersenyum? semua orang sama saja. | Pikir Callisto.

" Iblis! " Eileria mengutuk Callisto.

Wajah Callisto semakin dingin, seringai di bibirnya hilang.

" Yang mulia, bukankah ini-

" Diam! Biarkan saja! " Callisto menghentikan Hylos.

" Lepaskan temanku sekarang juga! " Eileria berteriak.

" Kau harus ikut ke istana, berhenti sebagai pelayan di kedai ini. Baru aku akan melepaskannya. " Ucap Callisto.

Demi sahabatnya Eileria, menerima itu, dia menjawab dengan suara penuh tekanan.

" Kau ingin menyiksaku bukan, baiklah. Aku ikut, sekarang lepaskan dia! " Ucap Eileria.

" Lepaskan! " Callisto dengan suaranya yang dingin memerintah.

Alvin di lepaskan, saat itu juga, Callisto memerintah lagi.

" Bawa wanita ini, sekarang! " Perintah Callisto.

Eileria di bawa oleh prajurit istana, dia terus berbalik ke belakang memastikan jika Alvin selamat.

" Dia tidak akan mati, saya sudah memanggil tabib desa. " Hylos berbicara menenangkan Eileria.

Saat itu pun, Eileria bersyukur. Dia lega jika Alvin sudah mendapat pertolongan.

Eileria tidak mau ada korban karena dirinya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

$uRa

$uRa

jangan galak galak eil...

2023-01-17

1

Indah Anugrah

Indah Anugrah

lanjut kk😄😀

2023-01-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!