CHAPTER 9

" Apa...? Pangeran sudah sadar? Ini mustahil!! "

" Benar! Aku masih tidak percaya. "

" Benar-benar mustahil!! Lalu bagaimana kondisi pangeran sekarang? "

Banyak yang bertanya-tanya kondisi Callisto, dan di mana dia sekarang.

Di sisi lain, Eileria yang juga mendengar berita tersebut, dia tidak bereaksi sama sekali.

" Jadi, pangeran itu sudah bangun? Itu bagus " Gumam Eileria.

" Aku tidak percaya jika beliau bangun begitu saja. " Merry dengan wajah kaget berbicara.

" Aku dengar beliau di kenal dengan ketegasan, dan kekejamannya. Tapi mungkin, sekarang sudah berubah. " Gumam Merry.

" Jika dia bangun, semua rumor tentangnya mungkin akan menghilang, itu bagus bukan untuk kerajaan. " Ucap Eileria.

" Sepertinya begitu. Sebenarnya ada hal yang lebih menarik dari pangeran. " Ucap Merry.

Eileria mengambil kue khusus pelayan, lalu dia memakannya seraya bertanya, apa yang menarik dari pangeran.

" ......Memang apa yang menarik dari dirinya? " Tanya Eileria.

" ......Cahaya ketampanan! wajahnya bak lukisan, tubuhnya bak pahatan, mata yang biru bak cahaya bulan malam, dan rambut hitam berkilau. " Ucap Merry seolah dirinya membayangkan sosok pangeran.

" ...Ohhh, dari mana kau tahu itu? " Tanya Eileria tidak terlalu tertarik.

" Dari Bibi pelayan, beliau bilang sejak kecil yang mulia pangeran sudah terkenal dengan wajahnya. " Jawab Merry.

| Mata biru, aku jadi mengingat tukang kebun. | Pikir Eileria.

" Sepertinya yang mulia belum selesai berbicara. " Gumam Eileria yang menatap ke arah Raja Ellios.

Saat itu Raja Ellios mengangkat tangannya ke arah penjaga pintu masuk, menandakan agar pintu masuk di buka.

Penjaga pintu dengan anggukan mengerti segera membuka lebar pintu masuk. Para tamu pesta pun berbalik, tidak terkecuali.

" Beri salam kepada Yang mulia putra mahkota Malvin Callisto Eldorado!! " Teriak penjaga pintu mengumumkan kedatangan pangeran yang di tunggu-tunggu kemunculannya.

' Tap...

' Tap...

' Tap...

Callisto dengan gagah, dan penuh karisma berjalan di atas hamparan karpet merah.

Seperti yang di katakan Merry.

Cahaya ketampanan, wajah bak lukisan, tubuh yang gagah bak pahatan, mata biru bak cahaya bulan malam.

Semua mata tertuju kepada Callisto, tidak lupa dengan ajudannya yang setia, Hylos.

" Wahhh, beliau terlihat sangat sempurna...."

" Apa benar beliau tertidur selama ini? "

" Tidak bisa di percaya, ku kira dia akan tua. Tapi....ketampanannya sungguh di luar dugaan. "

Bangsawan tinggi mulai berkicau layaknya burung, mereka mengagumi Callisto yang masih sempurna.

" Lihat, lihat!! Itu pangeran!! " Merry terus menyiku Eileria.

Eileria yang melihat sosok pangeran yang di rumorkan itu, dia membelalak kaget, dan syok.

" ....Tu-

" Itu—

" Tidak mungkin—

" Apa yang tidak mungkin? " Tanya Merry yang aneh dengan tingkah Eileria.

| Tukang kebun itu?!.....Jadi, dia adalah Yang mulia pangeran?!! | Batin Eileria kaget.

Eileria menjadi lemas setelah mengetahui bahwa orang yang dia kira tukang kebun istana ternyata adalah Malvin Callisto Eldorado, selaku putra mahkota kerajaan Eldorado.

Eileria mengingat perkataan di kebun kemarin, bagaimana dia menunjuk Callisto dengan telunjuknya, bagaimana dia menuduhnya sebagai tukang kebun istana.

| Kemarin aku...????

— Ahhhh!!! Jadi kau tukang kebun di sini?!!

— Bisakah anda bekerja dengan benar? Mawar itu rusak! Apa anda tahu, satu bunga mawar yang ada di istana bisa di tukar dengan koin emas di pasar, bukan koin perak.

— Jadi bekerjalah dengan benar!! Jangan hanya tertidur di istana kosong itu!!

Kata-kata, dan perlakuan nya waktu itu terus terngiang di pikirannya.

| Kau ingin mati Eileria! Kau bahkan menuduhnya tukang kebun istana, menunjuk seorang pangeran dengan telunjukmu sendiri, dan memarahinya dengan mata melotot. | Pikir Eileria yang merasa salah atas perlakuannya.

" ..Hah! Merry....! " Eileria berbalik lemas, dengan tangan yang memegang pundak Merry.

| ...Gawat!! Aku sudah berbuat ulah!! | Batin Eileria.

| Tamatlah sudah riwayatmu Eileria!! | Batin Eileria sekali lagi.

" K-kau kenapa? Apa kau sakit setelah melihat ketampanan pangeran? " Tanya Merry, seraya mengecek kondisi Eileria.

" ......Merry....Aku akan mati. " Ucap Eileria dengan nada lemas.

" Mati!! Kenapa bisa mati?!! " Tanya Merry panik.

Eileria sekali lagi menjawab.

" Aku sudah membuat kesalahan....." Jawabnya.

" Kesalahan apa yang kau perbuat? " Tanya Merry serius.

Eileria tidak menjawab, dia berdiri tegang, lalu berjalan mondar mandir dengan pikiran yang berantakan.

| Bagaimana pun caranya, aku harus segera berhenti dari sini!! Pantas saja dia sangat sombong dan arogan, ternyata identitasnya seorang pangeran. | Pikir Eileria.

| Tukang kebun? Telunjuk? mataku yang melotot seakan mau keluar dari tempatnya. Kalau Raja Ellios tahu akan hal ini, kepalaku pasti sudah menghilang. |

...----------------...

" Di mana gadis itu? " Callisto mencari Eileria di kerumunan orang-orang.

Tentu bukan hal mudah bagi dirinya untuk berada di kerumunan para bangsawan, banyak dari mereka yang penasaran dengan Callisto.

Contoh nya dengan wanita berambut silver, dengan paras cantik ini.

" Salam yang mulia pangeran. " Wanita itu bernama Ayne Jayne, putri keluarga Barron.

Dia dengan berani menghampiri Callisto, dan menghadang jalannya.

" Perkenalkan saya Ayne Jayne, putri pertama Barron Jayne. " Dirinya dengan berani memperkenalkan diri di hadapan Callisto yang pada saat itu terlihat memandang rendah dirinya.

| Apa-apaan ini, dari mana datangnya wanita dengan dandanan menor ini?! Aku bahkan tidak menyuruhnya memperkenalkan diri, gadis yang tidak tahu etika! | Pikir Callisto dengan pandangan sinis.

" Minggir! " Alih-alih bersikaf lembut, Callisto dengan kasar mendorong Ayne menyingkir dari jalannya.

" Ya— yang mulia.....! " Ayne memanggil Callisto, dengan lemah lembut.

Hal itu membuat Callisto semakin tidak suka.

" Tunggu yang mulia, kenapa anda pergi terburu-buru? " Tanya Ayne yang berada di belakang Callisto.

Callisto tidak menjawab, dia terus mencari Eileria. Wanita yang bernama Ayne itu terus membuntuti Callisto, dia bahkan menghadang jalan Callisto lagi.

" Tunggu yang mulia! " Ayne menghadang Callisto.

" Apa anda tidak terpesona dengan kecantikkan saya? Bukankah saya terlihat cantik, dan cocok bersanding dengan anda? " Dengan percaya dirinya, Ayne bertanya kepada Callisto.

" Minggir! Kenapa kau tidak mau menyingkir!! Apa kau tuli!! " Callisto saat itu sangat marah, dia dengan kasar mendorong Ayne, dan berbicara dengan nada penuh emosi.

Hal itu membuat semua orang terdiam, melihat perlakuan kasar Callisto.

Callisto mengusap kasar wajahnya, lalu dia berbicara.

" Aku tidak tahu dari mana datangnya wanita seperti dirimu!! Cara mu menghias wajah sangat mengerikan di banding dengan badut yang ada di kerajaan ini!! " Ucap Callisto dengan mata yang menatap rendah ke arah Ayne.

" Lain kali, Bercerminlah sebelum menggoda lelaki.... " Sebelum melangkah pergi, Callisto meninggalkan sedikit kata-kata untuk Ayne.

Kata-katanya itu sangat menusuk harga diri Ayne, hingga dirinya tidak mampu mengangkat wajahnya di hadapan semua orang.

| Ck, dimana wanita itu!! | Batin Callisto kesal.

...----------------...

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

$uRa

$uRa

sudah lariii karena ketakutan

2022-12-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!