Rara Part 20

Keesokan harinya...

Susana kantor kini seperti biasanya semua orang sibuk dengan kesibukan masing-masing . Roy pun berjalan menuju ruangannya seraya membawa berkas di tangan nya.

Rara yang melihatnya hanya menatap sekilas kearah Roy yang terlihat agak sedikit serius tidak seperti biasanya , Namun Rara tak mau mengambil pusing toh bukan urusan nya pikir Rara akhirnya ia pun kembali mengerjakan pekerjaannya .

Setelah beberapa jam terlihat seorang wanita cantik berjalan anggun menuju ruangan Roy seraya membawa bingkisan paper bag di tangan nya .

" Bukankah wanita itu yang pernah di bawa Roy ke restoran tempo lalu , kalo tidak salah namanya Serly " batin Rara seraya menatap punggung wanita cantik tersebut

" Hay " ucap salah satu teman Rara seraya menyenggol lengan Rara sehingga membuat sang empunya menatap ke arah orang tersebut .

" Ada apa ? " tanya Rara polos

" kau yang ada apa ? " tanya LuLu teman kerja Rani

" Aku ? " sahut Rara dengan wajah bingung

" ya kau , sejak tadi kau terus menatap ke arah dia " ucap Lulu seraya nunjuk dengan wajahnya kearah Serly yang saat itu sudah masuk kedalam ruang Roy

" Ah tidak ada , aku hanya terkesima dengan wanita tadi dia sangat cantik " bisik Rara berbohong

" Dia Non Serly Pacarnya Tuan Roy , satu kantor sudah tau bahwa mereka memiliki hubungan " ucap Lulu Santai sambil melihat kearah laptop nyaa

" owh .. " sahut Rara singkat

Setelah mendengar ucapan Lulu pikiran Rara Langsung melayang pada kejadian saat Roy menggila tempo lalu , Roy pernah bilang pada Rara bahwa Serly bukanlah pacarnya .

( Ada di bagian Part 11 )

" dia bilang wanita itu bukan pacarnya , tapi kenapa satu kantor bilang dia Pacarnya " ucap Rara dalam hati dengan wajah penasaran dan menatap kearah ruangan Roy

" Sudahlah lagi pula itu bukan urusan ku " sambung Rara seraya mengalihkan pandangannya ke arah laptop

 

 

Di sisi lain ..

" Hay " sapa Serly dengan senyum lembutnya saat memasuki ruangan Roy , Roy pun menatap kearah Serly dan membalasnya dengan senyuman

" Bagaimana perjalanan mu ? " tanya Roy seraya menatap kembali ke arah laptop nya

" Biasa saja , tidak ada yang istimewa " ucap Serly santai seraya menaruh bokong nya di sofa empuk depan meja Roy

" Aku membawakan mu ini " sambung Serly sambil menaruh bawaan nya di meja

" Apa itu ? " tanya Roy menatap kilat ke arah meja tersebut

" Lihatlah sendiri " suruh Serly sambil tersenyum dan menatap kearah Roy yang masih menatap ke arah laptop nya

Roy pun akhirnya menyelesaikan pekerjaannya ia menutup laptopnya dan berjalan menghampiri Serly

" seharusnya kau tidak perlu repot-repot " ucap Roy seraya duduk di bangku lain dan membuka kulkas kecil yang ada di sebelahnya dan mengeluarkan dua botol minuman kaleng

" Aku tidak pernah merasa repot jika itu tentang kau " ucap Serly santai namun Roy hanya menggelengkan kepalanya seraya memberikan minuman pada Serly

" Kau harus membuka hatimu untuk pria lain , kau tidak bisa terus seperti ini Serly " ucap Roy santai namun Serly hanya terdiam seraya menatap kearah Roy

" bukankah kau tau hatiku sudah lama untuk mu " ucap Serly tak kalah Santai hingga membuat Roy kembali menggelengkan kepalanya

Roy sering merasa lelah dengan keras kepala nya Serly bagaimana tidak sudah sering kali Roy menolak Serly tapi sikapnya tetap saja seperti ini namun Roy tidak bisa berbuat apa pun setidak nya Roy sudah menjelaskan pada nya bahwa ia tidak bisa berpacaran dengan nya , Roy sudah menjelaskan bahwa ia hanya menganggap Serly sebagai saudaranya namun lain hal nya dengan Serly ia terus bersikap seolah Roy adalah kekasihnya .

" Bukalah , aku membelinya khusus untuk mu " sambung Serly seraya memberikan bingkisan yang ada di atas meja pada Roy

Roy pun membuka bingkisan nya terlihat kotak kecil di dalam paper bag tersebut dengan perlahan Roy membuka kotak tersebut dan terlihat lipatan dasi di dalam kotak kecil tersebut ia pun menatap ke arah Serly yang saat itu tengah tersenyum kearah Roy .

" Apa kau suka ? " tanya Serly yang di balas senyuman oleh Roy

" Terimakasih " ucap nya sambil tersenyum tulus

" kemarilah , akan aku pakaikan " ucap Serly seraya mendekatkan dirinya pada Roy

" tidak perlu , Akan aku memakai nya lain waktu " tolak Roy cepat hingga membuat Serly sedikit kecewa

" Apa kau memiliki rencana lain siang ini ? " tanya Roy untuk mengurangi sedikit kekecewaan Serly

" Tidak ada "

" Makan siang lah dengan ku " ajak Roy

" Benarkah " sahut Serly senang pasalnya Roy tidak pernah mengajaknya terlebih dahulu karna biasanya Serly lah yang selalu mengajak nya untuk keluar

" Anggap saja sebagai bayaran untuk dasi ini " ucap Roy sambil tersenyum hingga membuat Serly merucutkan bibirnya karna jengkel

" Tunggulah , aku akan menyelesaikan pekerjaan ku sedikit lagi " sambung Roy seraya berdiri dan berjalan menuju mejanya .

.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!