Part 16

Wanita paruh baya itu hanya duduk terdiam di tepi ranjangnya seraya memikirkan kejadian tadi .

Ibu Rara benar-benar di buat bingung oleh sikap Roy yang menurut nya benar-benar sangat aneh , bagaimana tidak saat lima tahun lalu Roylah yang membuat hutang keluarga nya lunas , dan saat ini ia datang lagi dengan memberikan uang yang menurutnya sangat banyak .

" Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan " batinnya

Seketika lamunan ibu Rara tersadar saat mendengar pintu terbuka , ia pun menatap ke arah pintu tersebut terlihat Rara yang hendak masuk kedalam kamarnya .

" Apa yang sedang Ibu lakukan , apa ibu sakit ?? " tanya Rara beruntun

" Tidak nak , kemarilah " sahut sang ibu seraya menepuk ranjangnya

Rara yang merasa heran dengan sikap dan raut wajah sang ibu pun hanya menuruti nya ,

" Nak pria itu datang lagi " ucap sang ibu hingga membuat Rara menatap nya dan mengerutkan keningnya

" Apa yang dia lakukan Bu , apa dia mengancam ibu " ucap Rara cepat

" Tidak nak , dia hanya memberikan ini " ucap sang ibu seraya memberikan amplop pada Rara

dengan penasaran Rara pun membuka amplop tersebut , saat melihat buku kecil tersebut Rara menatap heran ke arah ibu nya dan betapa terkejutnya Rara saat melihat nominal angka dalam buku tersebut .

" Apa maksud dari semua ini Bu ?? " tanya Rara bingung

" Entahlah nak ibu juga tidak tau , dia hanya memberikan ini dan bilang kita bisa menggunakan nya untuk kebutuhan kita dan .. " terpotong

" Dan apa Bu ?? " desak Rara penasaran

" Dan dia sudah membayar biaya sekolah untuk Rani " ucap sang ibu dengan nada lirih

Rara yang mendengar nya merasa sangat shock bagaimana tidak orang yang sangat Rara ingin jauhi malah terus mengganggu kehidupan nya . kini emosi Rara benar-benar memuncak dan mendidih hingga ke otak nya .

dengan segera Rara meninggalkan kamar sang ibu seraya menggenggam buku tabungan tersebut . sang ibu yang melihat nya pun langsung menarik tangan Rara hingga gadis itu diam dan berhenti.

" Nak tenanglah " ucap sang ibu menenangkan putrinya

Wajah Rara kini sudah merah Karna menahan marah , Rara marah karena menurut Rara Roy sudah benar-benar keterlaluan . Rara merasa terhina dengan perlakuan Roy saat ini .

" Bu Rara harus mengembalikan buku ini " ucap Rara

" Tenanglah nak ibu mohon " ucap sang ibu lembut

" kau bisa mengembalikannya besok , ibu juga tidak ingin menerima nya , ibu tidak ingin terus menerus berhutang Budi pada nya nak " sambung sang ibu

Rara pun mulai merasa tenang saat mendengar ucapan sang ibu . ia pun menjatuhkan tubuhnya dan menutup wajahnya dengan kedua tangan nya .

suara tangisan pun terdengar sang ibu yang berbeda di sampingnya langsung memeluk tubuh mungil tersebut seraya mengusap pundak Rara .

" Nak mau kah kau menolong ibu ..? " tanya sang ibu pelan dan lirih

Dengan mata berkaca-kaca Rara menatap sang ibu

" Maukah kau bekerja pada nya dengan sukarela untuk membayar uang yang sudah dia keluar untuk biaya sekolah Rani " ucap sang ibu pelan

Rara hanya menatap sang ibu dengan tatapan tak mengerti .

" jika kita tidak melakukan nya , kita akan terus merasa berhutang nak " sambung sang ibu

" Tapi Bu ... "

" Nak Ibu akan bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan kita " ucap sang ibu dengan wajah sedikit memohon

Rara terus mencerna ucapan sang ibu .

menurut nya ucapan sang ibu ada benarnya .

" Baiklah Bu , Rara akan berhenti dari pekerjaannya Rara " ucap Rara pasrah

Rara memandang kosong ke arah depannya pikiran nya terasa sangat kacau saat ini , sang ibu yang melihat nya merasa sangat iba pada anak gadis nya tersebut . bagaimana tidak , sang ibu sangat tau betul sejak ayah Rara meninggal Rara tidak pernah melakukan hal yang membuat dirinya merasa bahagia .

Sang ibu merasa telah menghalangi kebahagiaan sang anak .

" Maafkan ibu dan ayah nak , karna tidak bisa membuat mu bahagia " ucap sang ibu lirih seraya mendekap tubuh mungil tersebut

Rara yang mendengar nya pun menangis seraya memeluk sang ibu dan menggelengkan pelan kepalanya

" Rara rela melakukan apa pun untuk ibu , ayah dan Rani , Rara bahagia asal kita tetap sama - sama Bu " ucap Rara meyakinkan sang ibu

mereka pun saling memeluk dan menguatkan satu sama lain , tanpa di sadari Rani yang sejak tadi sudah berdiri di balik pintu pun ikut menangis mendengar percakapan ibu dan sang kakak .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!