Wanita paruh baya itu hanya duduk terdiam di tepi ranjangnya seraya memikirkan kejadian tadi .
Ibu Rara benar-benar di buat bingung oleh sikap Roy yang menurut nya benar-benar sangat aneh , bagaimana tidak saat lima tahun lalu Roylah yang membuat hutang keluarga nya lunas , dan saat ini ia datang lagi dengan memberikan uang yang menurutnya sangat banyak .
" Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan " batinnya
Seketika lamunan ibu Rara tersadar saat mendengar pintu terbuka , ia pun menatap ke arah pintu tersebut terlihat Rara yang hendak masuk kedalam kamarnya .
" Apa yang sedang Ibu lakukan , apa ibu sakit ?? " tanya Rara beruntun
" Tidak nak , kemarilah " sahut sang ibu seraya menepuk ranjangnya
Rara yang merasa heran dengan sikap dan raut wajah sang ibu pun hanya menuruti nya ,
" Nak pria itu datang lagi " ucap sang ibu hingga membuat Rara menatap nya dan mengerutkan keningnya
" Apa yang dia lakukan Bu , apa dia mengancam ibu " ucap Rara cepat
" Tidak nak , dia hanya memberikan ini " ucap sang ibu seraya memberikan amplop pada Rara
dengan penasaran Rara pun membuka amplop tersebut , saat melihat buku kecil tersebut Rara menatap heran ke arah ibu nya dan betapa terkejutnya Rara saat melihat nominal angka dalam buku tersebut .
" Apa maksud dari semua ini Bu ?? " tanya Rara bingung
" Entahlah nak ibu juga tidak tau , dia hanya memberikan ini dan bilang kita bisa menggunakan nya untuk kebutuhan kita dan .. " terpotong
" Dan apa Bu ?? " desak Rara penasaran
" Dan dia sudah membayar biaya sekolah untuk Rani " ucap sang ibu dengan nada lirih
Rara yang mendengar nya merasa sangat shock bagaimana tidak orang yang sangat Rara ingin jauhi malah terus mengganggu kehidupan nya . kini emosi Rara benar-benar memuncak dan mendidih hingga ke otak nya .
dengan segera Rara meninggalkan kamar sang ibu seraya menggenggam buku tabungan tersebut . sang ibu yang melihat nya pun langsung menarik tangan Rara hingga gadis itu diam dan berhenti.
" Nak tenanglah " ucap sang ibu menenangkan putrinya
Wajah Rara kini sudah merah Karna menahan marah , Rara marah karena menurut Rara Roy sudah benar-benar keterlaluan . Rara merasa terhina dengan perlakuan Roy saat ini .
" Bu Rara harus mengembalikan buku ini " ucap Rara
" Tenanglah nak ibu mohon " ucap sang ibu lembut
" kau bisa mengembalikannya besok , ibu juga tidak ingin menerima nya , ibu tidak ingin terus menerus berhutang Budi pada nya nak " sambung sang ibu
Rara pun mulai merasa tenang saat mendengar ucapan sang ibu . ia pun menjatuhkan tubuhnya dan menutup wajahnya dengan kedua tangan nya .
suara tangisan pun terdengar sang ibu yang berbeda di sampingnya langsung memeluk tubuh mungil tersebut seraya mengusap pundak Rara .
" Nak mau kah kau menolong ibu ..? " tanya sang ibu pelan dan lirih
Dengan mata berkaca-kaca Rara menatap sang ibu
" Maukah kau bekerja pada nya dengan sukarela untuk membayar uang yang sudah dia keluar untuk biaya sekolah Rani " ucap sang ibu pelan
Rara hanya menatap sang ibu dengan tatapan tak mengerti .
" jika kita tidak melakukan nya , kita akan terus merasa berhutang nak " sambung sang ibu
" Tapi Bu ... "
" Nak Ibu akan bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan kita " ucap sang ibu dengan wajah sedikit memohon
Rara terus mencerna ucapan sang ibu .
menurut nya ucapan sang ibu ada benarnya .
" Baiklah Bu , Rara akan berhenti dari pekerjaannya Rara " ucap Rara pasrah
Rara memandang kosong ke arah depannya pikiran nya terasa sangat kacau saat ini , sang ibu yang melihat nya merasa sangat iba pada anak gadis nya tersebut . bagaimana tidak , sang ibu sangat tau betul sejak ayah Rara meninggal Rara tidak pernah melakukan hal yang membuat dirinya merasa bahagia .
Sang ibu merasa telah menghalangi kebahagiaan sang anak .
" Maafkan ibu dan ayah nak , karna tidak bisa membuat mu bahagia " ucap sang ibu lirih seraya mendekap tubuh mungil tersebut
Rara yang mendengar nya pun menangis seraya memeluk sang ibu dan menggelengkan pelan kepalanya
" Rara rela melakukan apa pun untuk ibu , ayah dan Rani , Rara bahagia asal kita tetap sama - sama Bu " ucap Rara meyakinkan sang ibu
mereka pun saling memeluk dan menguatkan satu sama lain , tanpa di sadari Rani yang sejak tadi sudah berdiri di balik pintu pun ikut menangis mendengar percakapan ibu dan sang kakak .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments