Metha Safira Maharani, wanita cantik dan memiliki kesempurnaan fisik, nyatanya tak mampu menahan suaminya untuk tak mendua, Ryan Dewantara, suami yang begitu dia cintai nyatanya selingkuh dan menikahi dengan wanita lain. Jika banyak istri sah yang melabrak dan mempertahankan suaminya yang tak setia. Tidak dengan Metha, dia memilih mengalah dan mengiklaskan suaminya bahagia dengan perempuan lain. Melepaskan adalah jalan yang dia pilih untuk meraih kebahagiannya sendiri. Untuk apa bertahan jika sudah tak ada yang bisa dipertahankan. Tapi sebelum itu, dia memberi suami dan selingkuhannya itu pelajaran.
Metha diam diam menceraikan suaminya dan menikah lagi dengan sahabat lamanya, Evan Anggika, pria tampan dan mapan yang mau menerima dia apa adanya. Saat dia sudah bahagia dengan rumah tangganya bersama Evan, mantan suaminya kembali dan memohon untuk hidup bersama lagi. Dia tak terima Metha menceraikannya secara sepihak. Apa yang akan dilakukan Metha?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surprice Untuk Rafika
Metha tengah berada di pusat perbelanjaan, Evan masih meeting di salah satu restoran Mall. Daripada bosan, Metha memilih untuk jalan jalan sebentar. Dia memasuki salah satu store brand terkenal. Tatapannya tertuju pada seseorang yang sangat dia kenal.
"kamu sedang berbelanja?" tanya Metha kepada perempuan itu, namun tak ada jawaban melainkan tatapan kesal,
"seleramu lumayan juga ya, tapi apa kau yakin sanggup membelinya?" Fika diam tak bergeming
"rupanya calon suamiku memiliki karyawan dengan attitude buruk ya" sindir Metha
"sebaiknya pergi dan jangan ganggu aku" jawab Rafika kesal
"bukankah kau karyawan kekasihku, bagaimana kalau kita belanja bersama?" tawar Metha
"tidak terima kasih, aku lebih suka sendiri" ketusnya
"ah ya benar kau sendiri rupanya, em... kemana priamu?"
Fika mengernyitkan dahi,
"siapa maksudmu dengan priaku?" tanyanya balik
"tentu saja rekan kerjamu itu, Ryan, suami Metha, bukankah kau selalu mengintil padanya, tapi dimana dia sekarang?" Fika menatap Metha tajam
"bukan urusanmu, untuk apa kamu menanyakan Ryan, pergilah jangan mengusikku!, lagipula kami tak memiliki hubungan apapun, jadi jangan berspekukasi sendiri"
"hahahaha, hanya orang bodoh yang tak menyadari hubungan kalian"
"aku rasa bukan ranahmu berbicara seperti itu" Fika hendak melangkah
"ck, dasar pelakor ambekan" ucap Metha namun bisa didengar Fika, dia berbalik dan menghampiri Metha
"kau mengataiku apa? Pelakor? Siapa yang kau maksud pelakor, aku tidak seperti itu!!!"
"kau mendengarnya?" Metha tersenyum sinis
"tentu saja, telingaku masih berfungsi dengan baik, kutegaskan sekali lagi aku dan Ryan hanya rekan kerja, lagipula semua itu tidak ada urusannya denganmu" sinis Fika
"sayangnya semuanya benar kan, kau sudah merebut suami wanita lain, kau membuat seorang suami lupa dan meninggalkan istri sah nya, apa itu namanya jika bukan pelakor?" sinis Metha, mereka sudah menjadi bahan tontonan, Fika yang merasa risih berusaha menjauh dan pergi sayangnya...
"kau pelakor bodoh Fika, kenapa kau memilih Ryan? tanggung sekali, seharusnya kau bisa menggaet pria kaya, hidupmu akan bergelimang harta, kau akan menjadi nyonya besar tanpa harus bekerja dan harus tinggal dirumah sempit" sambung Metha
"ka.....kau!, kau mencari tahu tentang kami? Kau tidak berhak melakukannya, semua hidupku bukan urusanmu!!"
"kau seakan tak rela hidupmu di usik, tapi kenapa kau mengusik rumah tangga orang lain?"
Fika menjadi geram, semua orang berbisik bisik, dan menatapnya mengejek serta jijik
"lihatlah dirimu, aku heran kenapa Ryan tergila gila padamu, kau terlihat biasa saja, tampilanmu palsu, tapi kalian memang cocok" ejek Metha, sambil memutari tubuh Fika, namun diluar dugaan, Fika justru tersenyum dengan percaya dirinya
"aku juga heran padamu, kita tak saling kenal, kenapa kau repot repot mengusik hidupku, kau bahkan tak sepatutnya mengomentari hidupku, apapun yang aku dan Ryan lakukan juga bukan urusanmu, atau jangan jangan kau juga menyukai Ryan?"
Metha tertawa sinis
"hahahaha, maksudmu aku menyukai pria bekas, apa kau rabun? Aku pasti lebih memilih Evan daripada batu kali"
"kau sama saja, perempuan matre"
"ck, semua wanita butuh kemewahan Fika, jangan munafik jadi perempuan, kau bahkan lebih buruk dariku, setidaknya Evan adalah pria single, tidak seperti Ryan yang memiliki istri"
"kau tak tahu apa apa tentangku, ku sarankan jangan repot repot ikut campur dengan hidupku!!" Fika menyingkir namun lagi lagi urung karena ucapan Metha
"kau tak jadi membeli tas ini, ah aku rasa gaji suamimu tak akan cukup untuk membelinya"
"cukup!!!!" teriakan Fika membuat orang semakin melihat mereka,
"kenapa kau mencari gara gara denganku, aku tak memiliki salah denganmu, jadi berhenti menggangguku!!!!"
Metha mendekat, lalu berbisik di telinga Fiks
"kau yakin tak memiliki salah denganku? Lihat aku baik baik" Fika menatap lekat Metha, kemudian matanya membulat, "sekarang kau ingat denganku?"
"Met.....Metha!!"