Sherly, gadis yang tiba-tiba merasuki seorang tuan putri yang berani dan blak-blakan. tapi sayang, baru pertama kali bertransmigrasi, dia sudah mendapatkan hukuman.
namun Sherly tidak merasa sedih, dia justru menyambut hukuman itu dan mendapatkan sebuah ruang yang penuh dengan bahan makanan atau sembako. sehingga dia tidak perlu susah lagi untuk memikirkan kehidupannya di zaman ini.
lalu bagaimanakah kehidupan Sherly yang merasuki putri dari kekaisaran Orion, yang bernama arela Arilea itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayu Nissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. mengobatinya
dengan langkah kaki yang cepat dan tergesa-gesa, akhirnya mereka tiba di istana dingin yang telah dibersihkan dan direnovasi dengan baik. bahkan bangunan itu sudah terlihat hidup dan layak untuk dihuni. ruang tamunya juga sudah selesai diperbarui, dan tentu bisa menjadi tempat untuk beristirahat.
dan di sana, arela langsung menghidupkan lilin sebagai penerang tempat itu. sementara Maya langsung menggelar tikar, dan juga kain yang akan digunakan sebagai alas tidur yang baru saja mereka beli di pasar.
di sana mereka juga memberikan bantal. sehingga Mario langsung membaringkan orang tersebut secara perlahan di atasnya. dan dengan cepat pula, arela langsung mengeluarkan kotak P3K dari ruang bayangannya. dan di sana juga sudah ada beberapa obat-obatan sebagai bentuk pertolongan pertama.
"nona.. kalau begitu saya izin masak dulu ya nona. kita semua masih belum makan malam." tuturnya. mendengar itu, arela menoleh ke arah Maya.
"baiklah May. karena sudah malam kamu masaknya yang simpel simple aja. jangan sampai membuat kamu juga kelelahan." ujarnya. Maya pun langsung menganggukkan kepalanya.
"oh ya May.. tolong panaskan air juga ya. untuk sebagai campuran air dingin. biar nanti setelah selesai memberikan obat pada lukanya, kakakmu bisa membantunya membersihkan tubuh dan menggantikan pakaiannya." mendengar itu Maya menganggukkan kepalanya lagi.
"baik nona."
dan karena mereka tidak perlu menggunakan kayu bakar untuk memasak, sehingga membuat pekerjaan mereka menjadi cepat.
arela pun kembali fokus mengobati luka-luka sayatan yang tampak panjang dan menganga itu. tampaknya dia harus menggunakan lem khusus agar luka-luka itu kembali menutup. Untung saja, waktu kuliah dulu dia pernah ikut organisasi palang merah, sebagai tim kesehatan di kampusnya.
dan dia tentu saja belajar sedikit-sedikit untuk membalut luka, sampai harus menjahit luka tersebut. sehingga untuk bagian luar dia tentu masih bisa menanganinya.
hal itu terjadi karena di kehidupan pertamanya, Sherly atau arela memang bukanlah seorang dokter. dia hanya seorang gadis yang sangat menyukai alam, dan sangat suka menyatu dengan alam. di samping itu ada juga beberapa keahlian, yang cukup untuk menyokong dan membantu kehidupannya.
setelah selesai membalut luka tersebut, dia langsung meminumkan satu buah pil penambah darah yang ia dapatkan dari ruang bayangan. dan semua itu disaksikan oleh Mario. namun Mario tidak banyak bertanya. Dia adalah seorang abdi yang setia, dan apapun yang ia lihat dari nonanya, dia akan menjaga rahasia itu sampai akhir hayatnya.
"sudah selesai.. kak Mario, tolong kakak lapin badannya ya. kemudian gunakan pakaian kakak yang tidak kakak pakai untuk mengganti pakaiannya.." Mario yang mendengar panggilan itu sedikit mematung. sejak kapan nonanya ini mau memanggilnya kakak. memang tidak masalah, tapi rasanya cukup aneh dan membuat jantungnya berdebar-debar.
"ba-baik nona.." jawabnya dengan sedikit gugup. namun sesaat kemudian, dia langsung bergerak cepat. Dia membantu menyetah dan membersihkan luka-luka itu, dan kemudian mengganti pakaian pria tersebut dengan cepat. sementara arela membantu Maya di dapur.
"sudah selesai nona.." ujar Mario. karena akses dapur dengan ruang tamu tidak terlalu jauh, sehingga mereka bisa mendengar suara Mario dari dapur.
"baiklah kalau begitu. biarkan saja dia istirahat kak. kakak juga mandi dan bersih-bersih lah. setelah itu kakak istirahat juga.." ujar arela. tapi tentu saja Mario tidak akan melakukan apa yang diperintahkan, sebelum nonanya sendiri menyelesaikan mandinya.
"mohon maaf nona.. sebaiknya nona lah terlebih dahulu yang membersihkan diri. biarkan aku dan Maya yang mengerjakannya.." mendengar itu arela langsung menggelengkan kepalanya.
"tidak apa-apa kak Mario. mulai sekarang kita adalah keluarga. kakak adalah satu-satunya laki-laki di antara kita, dan satu-satunya yang akan melindungi kami dari bahaya. tidak apa-apa.. kak Mario tidak perlu sungkan." mendengar itu Mario menunjukkan kepalanya dan mengepalkan tangannya.
nonanya begitu baik dan lembut serta perhatian kepada mereka. tapi mengapa keluarga lu nonanya ini tidak mau memberikan perhatian kepadanya. bahkan mereka kerap kali menyalahkan sang nona. memikirkan hal itu, entah mengapa perasaan Mario jadi menggebu-gebu.
"huf.. baiklah kalau begitu nona.. kalau begitu saya mandi terlebih dahulu."
"baiklah kak Mario. jangan lupa kunci pintunya dari dalam. periksa juga semua jendela dan tutup rapat." mendengar itu Mario langsung bergerak cepat. dia memeriksa pintu dan menguncinya dari luar. serta menggunakan pengamanan tambahan.
setelah selesai, dia kembali mengecek jendela kaca yang sudah ada besi-besinya. sehingga tidak mudah bagi para perampok yang ingin menerobos masuk ke dalam untuk memasuki kediaman ini.
tapi kalau dipikir secara logika, belum ada para perampok mau merampok istana dingin yang tidak ada apa-apa di dalamnya ini. mereka tahu istana dingin ini hanya berteman dengan tikus dan lumut lumut yang sudah hadir selama bertahun-tahun. di tempat ini tentunya tidak ada emas ataupun hal-hal spesial lainnya. jadi tentunya para perampok itu tidak akan tertarik.
dan setelah selesai memeriksa semuanya, Mario juga tak lupa melepas sepatu dan kaos kakinya. kemudian dia pun langsung bergegas masuk ke dalam kamar untuk membersihkan dirinya. mereka memang secara totalitas merubah kediaman itu. walaupun masih belum maksimal, tapi setidaknya tidak akan membuat mereka kerepotan lagi.
******
selang beberapa menit. akhirnya mereka semua selesai membersihkan diri. ini mereka bertiga duduk melingkar di meja bundar Yang sudah mereka buat. dan di sana sudah tersaji beberapa menu makanan sederhana, yang akan menjadi makan malam mereka hari ini.
"ayo makan.. makan yang banyak ya. karena tidur tidak akan nyenyak kalau perut tidak kenyang." tutur arela. Maya dan Mario tersenyum.
"tentu saja nona.. nona juga makan yang banyak. nona harus kembali mengembalikan berat badan nona." tutur Mario.
"betul nona.. nona terlihat sedikit kurusan. nona makan yang banyak ya.." ujar Maya.
"iya iya.. terserah kalian saja. ayo kita makan." akhirnya mereka pun makan dengan santai sambil sedikit-sedikit mengobrol membahas apa yang akan mereka lakukan besok.
sementara orang yang mereka tolong itu, tampak masih tertidur lelap dan masih setia dengan pingsannya. dan tempat tidurnya juga sudah jauh lebih baik. dia sudah dirawat dengan baik, dan lukanya juga sudah dibalut dengan baik. ditambah lagi, arela juga sudah menambahkan pil penambah darah kepada pemuda yang mereka tolong itu.
tak terasa makanan di atas meja pun habis. setelah membersihkan semuanya, mereka duduk terlebih dahulu di sana sambil melingkari meja yang berbeda. sementara meja yang mereka gunakan untuk makan tadi sudah mereka simpan di dapur.
"kira-kira.. siapa laki-laki ini ya..? mudah-mudahan dia bukan orang jahat nona.." gumam Maya. mendengar itu Arela menoleh.
"mudah-mudahan saja. kalau begitu kita semua tidur di sini aja. sambil menemani pemuda ini." usul arela.
"mm.. baik nona. kami juga berfikir begitu."
"baguslah kalau begitu. ayo ambil tempat tidur kalian dan kita langsung istirahat saja. rasanya badanku juga sudah terasa lelah dan ingin segera dicas." mendengar itu Maya dan Mario pun terkekeh. akhirnya mereka masing-masing mengambil tempat tidur mereka, dan menggelarnya di sana.
mereka tidur di bagian sudut sudut, tetapi Mario tidur di sudut samping pemuda itu. biar nanti kalau pemuda itu bangun dan butuh sesuatu, Mario orang yang pertama yang akan bangun.
lanjutkan Thor 🙏🙏🙏