NovelToon NovelToon
SARANG

SARANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Single Mom / Janda / Bullying di Tempat Kerja / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:190
Nilai: 5
Nama Author: Shikacikiri

"Sudah ku katakan namaku Sarah bukan sarang! " seru Sarah pada polisi yang membawanya itu.

Meski belum fasih bahasa korea, tapi dia mengucapkan dengan jelas apa yang dia katakan.

Dia masih saja harus menjelaskan pembetulan ejaan namanya pada mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10.......Habbits.

Sarah siap dengan kopernya. Young Jae pun datang dengan mobilnya. Mereka akan langsung pergi ke rumah Kim Da Jin.

Sarah punya kebiasaan, tak pernah melewatkan semua jalan dalam perjalanannya. Selalu terjaga dalam perjalanan.

Young Jae meliriknya.

"Tidurlah, nanti aku bangunkan kalau sampai" ucapnya.

"Tidak, aku suka melihat liku jalannya" ucap Sarah yang matanya memang tak pernah melewatkannya.

"Sudah berapa lama kamu berpisah dengan suami mu? " tanya Young Jae.

"6 tahun"

"Wahhh, cukup lama. Kenapa tidak menikah lagi, kamu bisa diam di rumah, suami mu bekerja"

"Tidak.. malas" jawab Sarah.

Young Jae melirik lagi, penasaran dengan raut wajahnya saat mengatakan itu, sebab suaranya terdengar sangat dalam.

"Kenapa? "

"Kenapa kenapanya? " raut wajahnya datar.

"Sorry" ucap Young Jae.

"Maksud ku... kenapa harus ada pertanyaan kenapa? Bukankah bahagia itu ga harus menikah? " ucap Sarah yang kali ini menatap Young Jae.

Young Jae melirik lagi seraya tersenyum.

"Apa memang seberat itu menikah lagi"

"Banyak pertimbangan, yang intinya, pada akhirnya berujung pada kebahagiaan kedua putri ku. Mereka masih terlalu kecil untuk aku abaikan karena mencintai orang lain"

Young Jae meremas kemudi nya.

"Karena saat aku mencintai orang lain, aku akan lupa dengan dunia lainnya" kali ini raut wajah Sarah seolah menyesali semua yang terjadi.

***

Sementara itu di Seoul, di kedai kecil di belakang gedung gedung perkantoran.

Seorang pria duduk menikmati jajangmyeon dengan ayam goreng di mejanya. Segelas minuman juga terlihat sudah hampir setengahnya dia habiskan.

Kedai itu tak terlalu ramai, hanya beberapa orang yang datang.

Kim Da Jin, pemilik kedai sibuk dengan memasak juga melayani pelanggan. Dia terlihat kalang kabut, sebab hanya sendirian melayani.

"Su Min kemana? " tanya pria tadi.

Da Jin menoleh sebentar.

"Dia marah padaku, pulang ke rumah orang tuanya" jawab Da Jin.

"Waahhhhh, kau sedang dalam masalah kawan" ucapnya sembari tersenyum kemudian menyeruput minumannya.

"Benar, sudah seminggu, semuanya jadi kacau. Aku benar-benar kewalahan" ucap Da Jin.

Pria itu menatap jendela, terlihat Sarah turun dari mobil. Rambutnya diikat menggulung ke atas, membuat sedikit rambutnya jatuh karena tak ikut terikat.

Raut wajahnya datar, dia mengambil kopernya dari bagasi belakang sendirian, tapi kemudian supir muncul dan mengatakan sesuatu padanya. Lalu dia tersenyum, pria itu terpana melihat senyum Sarah dengan lesung pipitnya.

Mata mereka tak sengaja beradu, beberapa detik saling menatap kemudian Sarah berjalan menggeret kopernya masuk ke kedai.

Pria itu merasa aneh, jantungnya berdebar lebih kencang saat Sarah masuk dan menyapa.

"Anyongaseo! "

"Hai selamat datang! " seru Da Jin kemudian membersihkan tangannya.

"Mau pesan apa? " tanya Da Jin.

Sarah terdiam, dia datang untuk bekerja tapi melihat menu membuatnya lapar.

"Satu porsi ayam goreng, medium" jawabnya seraya mengusap perutnya.

"Baiklah, silahkan duduk" ucap Da Jin menerima uangnya kemudian menyiapkannya.

Dia duduk di dekat pria itu, setelah sebelumnya menaruh kopernya di sisi dekat pintu.

Pria itu menelan salivanya, memikirkan mengapa dia merasakan hal itu setelah menatapnya.

"Silahkan! Selamat makan! " ucap Da Jin memberikan satu porsi ayam goreng.

Sarah melap tangannya dan mulai makan setelah bergumam. Pria itu memperhatikan.

"Ki Yong shi, kamu ga ada syuting?" tanya Da Jin.

"Ada, sore ini. Aku baru keluar dari rumah, karena lapar jadi kemari" jawab Ki Yong.

"Tahun ini seperti tidak terlalu sibuk" ucap Da Jin.

"Ya, benar, semua berjalan terasa lambat" jawab Ki Yong dengan mata sesekali menatap Sarah yang seolah sangat menikmati makanannya.

Kemudian datang Young Jae yang dari luar sudah melihat Sarah menyantap ayam gorengnya dengan lahap.

"Ehhh.... malah makan! " seru Young Jae sambil memukul lengannya.

Ki Yong terkejut, melihat Sarah menjatuhkan ayamnya ke piring karena terkejut.

"Aku lapar! " seru Sarah dengan mulut masih mengunyah.

"Da Jin ah! " seru Young Jae yang tak melihat nya.

Da Jin yang tadi masuk untuk mengambil piring, keluar membuka tirai.

"Hyung ah....! " serunya bahagia.

Dia keluar kemudian memeluk Young Jae dengan erat.

Sarah buru buru menghabiskan makanan di mulutnya dan melap tangan dengan tisu, dia berdiri di belakang Young Jae.

Ki Yong memperhatikannya.

"Waahhh akhirnya bertemu" ucap Da Jin.

"Kenalkan, Sarah! " ucap Young Jae.

Sarah menjabat tangan Da Jin kemudian tersenyum.

"Sarah Amalia" ucap Sarah.

"Ahhh, orang Indonesia itu ya... " ucap Da Jin.

"Anda boleh menyuruh saya apa saja" ucap Sarah formal.

"Wahhh, dia pandai bicara. Duduk duduk! " Da Jin mempersilahkan mereka.

Ki Yong tersenyum, kemudian berdiri.

"Kau sudah selesai makan? " tanya Da Jin karena melihatnya berdiri.

"Iya, aku harus kerja" jawab Ki Yong.

Sarah langsung berdiri dan mengambil nampan nya.

Ki Yong terkejut, matanya langsung menatap wajah Sarah yang ceria.

"Aku melayani pelanggan pertama" ucap Sarah bersemangat.

Da Jin mengangkat kedua alisnya, Young Jae hanya tersenyum.

"Ok, terimakasih" ucap Ki Yong kemudian pergi.

Sarah membawa nampan dan bekas makan Ki Yong ke dalam, menatap dapur yang berantakan dan kotor. Dia meletakkan sampah dan piring pada tempatnya kemudian kembali.

"Kau mau aku mulai kerja sekarang? Dapurnya... " tunjuk Sarah ke arah dapur.

"Tidak, besok saja, duduklah ada yang harus ku jelaskan" ucap Da Jin.

Sarah menurut.

"Kedai ku ini tak terlalu ramai, hanya beberapa yang datang. Kadang kalau hari minggu malah tidak ada yang datang" ucapnya.

Young Jae menatap Sarah.

"Sebenarnya, aku juga bingung mau menerima mu bekerja di sini" lanjutnya.

Young Jae menunggu reaksi Sarah, namun dia terlihat bingung juga.

"Tidak apa, coba saja dulu minimal selama So Min tidak ada. Dia bisa membantu mu, jika So Min datang lalu kamu tidak memerlukan bantuannya lagi, aku akan menjemputnya" ucap Young Jae.

Sarah hanya tersenyum, terlihat canggung, tentu saja, untuk apa dia ke sana kalau dia tidak bisa bekerja.

**

Young Jae pamit, Sarah menatap seolah akan kehilangan kakak yang baik hatinya.

"Jangan canggung, bantu saja, kalau ada apa apa hubungi aku" ucap Young Jae.

Da Jin memperhatikan mereka.

Sarah mengangguk.

"Terimakasih, hati hati! " ucap Sarah seraya melambaikan tangan.

"Kamu boleh istirahat, masuklah! " ucap Da Jin.

Sarah masuk membawa kopernya, ke ruangan dekat dapur.

"Kasurnya di lemari, istirahat saja dulu. Kamu boleh mulai kerja besok" ucap Da Jin.

"Baik, terimakasih! " ucap Sarah.

Da Jin keluar melanjutkan pekerjaannya. Hingga malam tiba, dia tak melihat Sarah keluar atau berisik.

Dia melihat pintunya sedikit terbuka, Da Jin mengintip, melihat Sarah tertidur pulas.

"Heuuh, dia benar-benar istirahat" gumam Da Jin.

Dia kembali ke luar dan membersihkan kedai semampunya. Dia sudah tak ada tenaga untuk membersihkan lebih banyak.

Da Jin pulang setelah menulis note di meja untuk Sarah.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!