Sebuah Perjalanan

Walaupun status jaka kendi aman, tapi tetap saja setelah jaka kendi pulang dan menceritakan kejadian itu pada kakek trabas, kakek trabas pun terpaksa harus turun gunung untuk meminta maaf kepada pak lurah atas kelakuan cucunya itu ..

Walaupun kakek trabas adalah pendekar tanpa tanding dan merupakan sesepuh di wilayah gunung pakubumi dan sekitarnya..

kakek trabas sekarang adalah orang yang cinta damai dan menghargai semua orang ..

..

..

"saya meminta permohonan maaf kepada pak lurah atas kelakuan cucu saya .. Mohon di maklumi perbuatanya karena memang ia masih kecil dan belum tau apa - apa pak lurah .. " ucap kakek trabas pada pak lurah yang kini kepalanya sudah mulai terbentuk lagi..

..

"oh .. Itu ..

Sudahlah kek itu jangan di bahas lagi , aku malah jadi tambah malu kek ..

Hehe ... " jawab pak lurah sambil garuk - garuk kepala.

..

"tapi ngomong - ngomong nih ya pak lurah, emang kenapa si kok harus di semak - semak ..?" tanya kakek trabas juga sambil garuk - garuk kepala ..

..

"emmm... Itu ... "

..

"katanya si sensasinya beda kek ..!!" sahut istri muda pak lurah yang berjalan menghampiri mereka sambil membawa kopi ireng ..

"ini ngopi dulu .. " ucap istri muda pak lurah lalu meletakkan dua gelas kopi ireng panas beserta satu piring singkong rebus di atas meja ..

..

..

"ini mah maaf ya pak lurah, bu lurah .. kata orang - orang pinter mah kalau melakukan itu sebaiknya dengan cara yang baik, bahkan seharusnya dianjurkan untuk berselimut katanya .. " ujar kakek trabas..

  ..

" emm.. Iya kek .. " jawab pak lurah sambil garuk - garuk kepala istri mudanya ..

..

..

"tuh dengerin pak .. !!" ujar bu lurah sambil menoyor kepala suaminya ..

..

"iya iya bu .. " jawab pak lurah sambil memasukan ubi rebus kemulut istri mudanya ..

..

"ini obat untuk kalian berdua .. Minumlah .." ucap kekek trabas lalu menyodorkan tanganya memberikan dua pil obat

..

"ini obat apa kek ..? Obat kuat kah .. ? " ucap pak lurah sambil memandangi pil itu.

..

"obat kuat ndasmu ..!! Itu obat agar muka kalian tampan dan cantik lagi .. obat itu berguna untuk menyembuhkan memar dan menangkal segala jenis racun .. " jelas kakek trabas.

..

"oh terimakasih kek .. " ucap bu lurah lalu merebut pil itu dari genggaman suaminya.

..

"terimakasih doang..? " ucap kakek trabas melirik ke arah pak lurah sambil tersenyum centil.

..

sejenak pak lurah berfikir ..

..

"oh iya iya bu .. Cepat belikan rokok merah bu .." ucap pak lurah yang sudah ngeh akan maksud dari kakek trabas lalu memerintah istri mudanya untuk segera pergi ke warung..

"Maaf kek kami sampai lupa .. " ucap pak lurah.

..

"tenang saja pak lurah tenang .. Slow .." jawab kakek trabas.

..

..

..

..

Begitupun dengan kejadian - kejadian lainnya yang membuat kakek trabas seringkali terpaksa harus turun gunung untuk menyelesaikan masalah yang jaka perbuat ..

Sebenarnya dari semua kasus yang jaka lakukan, memang jaka lah yang benar, namun caranya saja yang agak aneh dan menimbulkan kontroversi ..

namun begitulah ciri khas anak kecil, jujur, menuruti kata hati, dan belum tersentuh intrik dan politik licik ..

Seorang anak kecil biasanya akan mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah ..

..

..

Jaka tumbuh menjadi anak yang tampan dan bersih dengan ciri khas gigi gingsulnya di bagian depan sebelah kanan akibat sewaktu kecil ia berkelahi dengan babi hutan dan terseruduk tepat di mulutnya, hal itu membuat salah satu giginya bergeser ..

Postur tubuhnya mungil namun mempunyai betis yang besar mirip kendi ..

Mungkin karena setiap hari jaka berjalan dan berlari menuruni dan menaiki gunung ..

Memang nama jaka kendi adalah nama yang cocok sekali untuk bocah itu ..

Rambutnya hitam panjang namun agak ikal ..

Dan dimanapun jaka berada , ia selalu membawa senjata kesukaannya yaitu panah ..