 
                            Hubungan yang di kira akan langgeng dan bisa bertahan lama, namun ternyata malah muncul ganguan yang sangat sadis, terutama untuk Lea karena dia setiap saat melihat arwah seorang wanita.
Dean juga semakin misterius, padahal Lea mengira sudah sangat mengenal sifat sang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. Rumah baru
Sesuai dengan janji Dean bahwa dia ingin membawa Lea menuju sebuah tempat yang sampai saat ini pun belum Lea ketahui di mana, hari ini mereka memang bersiap pergi sambil membawa beberapa barang penting dan persiapan yang sangat banyak. Lea juga heran karena harus membawa barang sebanyak ini, namun dia tidak banyak protes.
Malah yang ada sangat menikmati perjalanan yang terasa sangat indah dan juga sejuk, bagian perjalanan yang sangat dia sukai karena ada beberapa hutan yang sangat adem untuk di pandang mata, rasa nya tidak ingin usai dan ingin terus berjalan bersama dengan Dean sang kekasih tercinta bagi gadis ini.
Apa lagi sambil berpegangan tangan walau di dalam mobil sehingga memang terasa sangat indah pemandangan yang ada di depan mata, mau selama apa pun hubungan bila masih berpacaran maka terasa begitu indah dan juga mesra, apa lagi Dean adalah pria yang di katakan cukup bucin sehingga yang menjadi pasangan merasa sangat di cintai.
Pokok nya terasa dunia memang hanya milik berdua dan hubungan yang langgeng ini sudah ada niat untuk di bawa ke jenjang pernikahan agar mereka memiliki ikatan yang sah, selama ini hanya tinggal bareng saja dan sudah melakukan banyak hubungan badan sehingga bisa saja nanti Lea sampai mengandung dan terlahir anak yang belum di inginkan.
"Kita sampai sekarang!" Dean berhenti di depan rumah bertingkat yang kelihatan sangat bagus.
"Wah indah sekali tempat ini, berapa sewanya per malam?" Lea ikut turun dari mobil dan melihat keadaan sekitar.
"Kok permalam, ini rumah kita dan kita akan tinggal di sini sebagai keluarga." Dean mendekati sang kekasih dan memegang pinggangnya.
Lea tidak percaya dengan ucapan Dean karena rumah ini pun cukup besar dan selama ini saya juga mengerti bagaimana keadaan uang Dean sendiri, jadi sekarang malah mendadak dia mengatakan ini adalah rumah yang akan menjadi milik mereka berdua sehingga ada rasa tidak percaya di dalam hati Lea.
"Serius?"
"Iya, kan kamu bilang kalau tidak suka tinggal di tempat seperti itu jadi aku mencari rumah yang bagus untuk kita nanti." jawab Dean.
"Ah ya ampun kamu ini, kapan beli kok aku tidak di beritahu?" Lea berjalan untuk melihat keadaan sekitar rumah yang sangat Asri.
"Ini surprise untuk kamu, nanti setelah kita menikah maka akan tinggal di sini dan hidup bahagia bersama." Dean sangat lihai bila berkata manis.
"Terima kasih sudah mengusahakan aku sampai sejauh ini." Lea sangat bahagia sekarang.
"Apa pun itu, demi kamu maka akan ku lakukan apa saja agar kita bisa bahagia bersama." Dean tersenyum dan membuka pintu rumah sehingga mereka masuk berdua.
Lea tersenyum tidak bisa berhenti karena saat ini perasaannya memang begitu bahagia karena sudah sangat di usahakan oleh sang kekasih, keinginan untuk hidup berdua dan nanti akan bahagia bersama semakin besar di dalam hati walau ada sesuatu yang besar telah mengganjal hati mereka berdua.
Wuuussssh.
Gadis cantik ini cepat menoleh untuk memastikan apa yang barusan lewat di belakangnya, tapi ketika melihat ke belakang dia sama sekali tidak melihat apa-apa. Lea menarik nafas panjang dan berusaha untuk tenang agar tidak semakin larut dalam halusinasi ini, dia sudah berusaha meyakinkan diri bahwa selama ini yang mengganggu dia adalah pikiran nya semata.
"Ayo masuk, sayang!" Dean muncul kembali di depan pintu.
"Iya." Lea mengangguk dan segera berjalan masuk.
"Ini bagian ruang tamu dan kamar kita ada di lantai atas, cukup besar kan kalau untuk kita berdua." Dean mengenalkan keadaan rumah pada sang kekasih.
Yang di ajak bicara justru termenung menatap lorong sebelah dekat dapur yang terasa begitu suram bagi Lea, padahal dari sekian banyak tempat tadi tidak ada yang terasa angker dan juga suram, tapi yang ini terasa langsung meresap di dalam hati membuat Lea terdiam diam untuk sesaat memperhatikan bagian sana.
"Sayang!" Dean memeluk Lea dari belakang yang sedang termenung itu.
"Ah!" Lea melenguh sesaat ketika tangan Dean meremas yang sangat kenyal.
"Mari kita coba dengan suasana baru di sini." bisik Dean yang mulai birahi.
"Ak...aku....
"Sekali saja, aku sudah tidak tahan mencium aroma tubuh mu." Dean memang di landa rasa yang sangat besar.
Lea lagi bisa menolak ajakan yang sangat memanjakan diri, akhirnya perbuatan itu pun terulang kembali di rumah yang baru ini, mereka bermain di sofa ruang tamu menimbulkan sensasi yang tidak pernah dirasakan karena ini adalah pengalaman pertama bagi mereka berdua.
Dari arah lorong yang paling ujung muncul sambaran angin yang bergerak cepat dan akhirnya sampai di tempat mereka berdua yang sedang menikmati, namun Lea tidak merasakannya karena dia sedang sibuk naik turun di atas tubuh Dean yang terlentang di atas sofa sehingga ada masalah lain pun dia tidak bisa fokus untuk melihat nya lagi.
...****************...
"Rumah yang ujung sana itu sudah ada yang menunggu sepertinya ya." ujar Aira pada Angel.
"Ya kah? kapan datang kok aku tidak tahu!" Angel menatap Aira yang duduk di mini bar.
"Kemarin sepertinya, kelihatan seperti pasangan suami istri karena mereka terlihat sangat romantis." Aira menduga bahwa mereka memang sudah menikah.
"Yang terlihat romantis belum tentu sudah menikah, malah yang ada nanti kalau sudah menikah maka hubungan akan terasa hambar." Angel berkata sambil terus membuat minuman.
"Tidak semua pernikahan seperti itu, kau bicara begitu karena kemarin pasanganmu salah sehingga hubungan kalian pun hambar." Aira menatap temannya yang sudah menjadi janda ini.
Angel tidak lagi menjawab karena dia mungkin saja memang salah pasangan karena hanya dalam waktu satu tahun saja hubungan rumah tangga itu sudah menjadi hambar, lalu sekarang mereka harus pisah ranjang dan sebentar lagi akan mengurus surat cerai karena Angel merasa lebih baik menjadi janda saja daripada hubungan yang tidak jelas statusnya seperti ini.
"Tapi bukannya pria itu pernah juga ke sini dan dia membawa wanita yang berbeda?" Aira berusaha mengingat.
"Jangan sembarangan bicara karena nanti kau malah salah lihat, nanti hubungan orang menjadi renggang karena ucapanmu." peringat Angel.
"Enggak kok, emang kelihatan berbeda karena yang sebelumnya berambut panjang dan yang ini kan agak pendek." Aira masih sangat yakin.
Tapi Angel tidak menanggapi karena dia tahu nanti teman nya ini semakin jauh berkata, dia tidak mau bila hubungan orang menjadi rusak hanya karena mendengar ucapan yang belum pasti juga kebenaran nya, bila memang belum yakin sepenuhnya maka lebih baik diam dan tidak ikut campur.
Selamat pagi besti, jangan lupa like dan komen nya ya.
eeee jeli juga ya mata Sadewa apa karna mantan iblis...
bener2 gila harta si Dean ini,LG sekaratpun msh mikirin harta🤦
si dean memang pantas di santet
Alisa udh ledakan aja perut sidean udh skit bgtu otak nya masih ja wanita bukan insaf
bnyk kesalahan Dean skrg lg nikmati hasil dia