NovelToon NovelToon
Ditikung Kaka Tiri Dipinang Pengusaha

Ditikung Kaka Tiri Dipinang Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nur silawati

Alina terpaku saat melihat janur kuning disebuah gedung nama Kaka sepupu atau kaka tirinya terpajang dipapan janur kuning.
wanita mana yang tidak sakit hati dikhianati oleh Kaka tiri..Dan calon suaminya.
Ira Kaka tiri atu sepupu Alina.adalah anak bawan ibu tirinya,ayahnya Alina menikahi Hamidah ibunya Ira setelah satu tahun ibunya Alina menikah.
Hamidah adalah adik kandung Halimah yang kebetulan seorang janda. keluarga meminta Subandi ayah Alina turun ranjang.semua dilakukan demi anak-anak mereka.
" astaghfirullah..! sejak kapan Mas Ardi dan Ira pacaran?? kenapa begitu tega mayakiti ku."
kakinya kaku seperti tertanam ditanah tidak bisa digerakkan saat melihat papan nama itu...Wita sang sahabat menenangkan hati Alina.
" tarik nafas dan beristighfar, tenang kan hatimu." ucap Wita.
ikuti kisahnya dinovel yang berjudul.
ditikung Kaka tiri dipinang pengusaha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur silawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 mendapat kiriman kopi masa lalu.

Hari berganti Hari, sudah tiga Minggu Evan tidak berkirim pesan, atau menayangkan kabara Lina..

Gadis cantik itu, diam-diam memikirkan Laki-laki tampan rupawan tersebut..

"Aisssa....Kenapa gue selalu memikirkan Pria itu sih? Bukan siapa-siapa gue juga, bertemu baru dua kali, tidak ada komitmen apa-apa.Kenapa setiap Harinya teringat Pria itu terus, hati gue gelisah tak menentu."gumam Lina dalam hati, matanya masih fokus menatap komputer, tangannya menari lincah diatas keyboard menginput list orderan customer,lalu ia menghitung bahan-bahan baku yang akan ia sediakan..

Tangan dan mata fokus di komputer,tapi pikiran entah kemana-mana..

Lili dan Gita saling sikut, dengan memainkan mata kedua wanita itu melihat kearah Lina,yang seharian ini tidak ada suaranya seperti orang lagi kena sariawan..

'Git,kenapa. Perawan kita yang satu itu,dari subuh tidak ada suaranya? seperti emak-emak yang Belum dapat jatah dari Suami."bisik Lili, sambil menunjuk Lina dengan bibirnya..

"Itu mah,,lu kali li. kalau gak dapat jatah dari laki lu,muka lu di tekuk tujuh hehe.. Entahlah mikirin apa anak gadis kita, mungkin mikirin bahan baku yang masih mengapung di lautan lepas.."jawab Gita.. Tiba-tiba Zahra dari bawah, membawa paper bag bertuliskan kopi Masa lalu..

"Siapa yang traktir Ra?"Tanya  Lili, suasana di office sedang sepi Karena sebagian purchasing sedang meeting zoom dengan CEO Pabrik elektronik itu..

"untuk ka Lin.Dari Abang ojol, kebetulan aku lagi di pos security, sedang menungg makanan online. berhubung ini orderan ka Lin,Aku bawa saja sekalian.."Jawab Zahra, sambil meletakkan paper bag yang isinya kopi Masa lalu.. di atas meja Lina

Lina, terdiam Kaku, tanpa senyum menatap Zahra tajam Ia yang sedang fokus dengan list bahan baku,dan pikirannya berkelana kemana-mana..jadi gagal Fokus dengan paper bag yang di sodorkan Ara ..

"Kak Alina, biasa aja sih tatapannya, bagaikan busur panah menembus hati ku..Ini lho ada titipan kopi Masa lalu."kata Zahra..Lili Gita dan Diana, langsung memeriksa kopi yang ada didalam paper bag  tersebut..

"Tapi kakak tidak pesan kopi Ra? Salah kirim kali ini."jelas Lina, ia merasa tidak pesan kopi   tersebut..

"Daebak!! Pengirimnya kenal kita ini,tahu jumlah anggota office??""sahut Diana,lili dan Gita menatap Lina..

"Aku serius lho! tidak merasa order, Jadi jangan menatap aku seperti itu,para emak-emak Sholeha.."Lina langsung menyanggah tatapan Lili dan Gita.

"Dari, supplier Ka Lina, Mungkin?"Zahra menimpali.

"Telepon security,kita tanya siapa pengirim kopi Masa lalu ini?  Ra, waktu lu menerima paper bag ini? memangnya tidak ada pesan dan kesan gitu dari siapa?.." Tanya Diana, karena merasa seumuran,jadi embel-embel panggilan lu dan gue.Berbeda jika bicara dengan Lili dan Gita yang usianya diatas mereka.. Diana menggunakan bahasa aku dan kamu.

"Gak!!gue langsung bawa saja, sekalian sama orderan makanan online gue, gue tiba di pos security Paper bag kopi Masa lalu sudah nangkring disana, Pak Wawan mau mengantarkan ke office tadinya." Jawab Zahra.. lalu kedua gadis itu memutuskan untuk menelepon security.. mereka menanyakan siapa pengirim kopi Masa lalu untuk Alina.

"Halo Pak Wawan? Diana Pak…yang mengirimkan paper bag kopi Masa lalu siapa Pak pengirimnya?"tanya Diana, Pak Wawan yang ditanya oleh Diana.. Terlihat kebingungan dia lupa menayangkan, kepada ojol  siapa pengirimnya..

"Maaf Mba, Saya lupa menanyakan  siapa pengirimnya Mbak? Saya pikir memang Mbak Lina order.. jadi langsung saya terima begitu saja.."jawab security Wawan..

"Oh baiklah, terima kasih informasinya  pak. Besok-besok kalau bapak terima order online seperti ini.bapak harus tanyakan terlebih dahulu.Siapa pengirimnya sama Abang ojek online ya? terus telepon kami

Ke office tanyakan benar order apa tidak kami order. seperti itu ya pak."ucap Diana, Pak Wawan meminta maaf atas keteledorannya.

" Prosedurnya sih memang harus seperti itu, ditanyakan dulu siapa pengirim kopi itu, lalu konfirmasi ke office..Takutnya orderan fiktif, tidak boleh asal menerima- menerima saja.. security kita ini banyak teledornya, kalau tidak diingatkan terus.. jemputan karyawan saja seharusnya mereka harus cek apakah jemputan semua sudah standby atau  belum?? Jika salah satu mobil bus karyawan belum stand by mereka wajib melaporkan ke pihak GA. Ini setengah jam lagi karyawan pulang baru laporan jika salah satu bus karyawan belum stand by.. Kacau para security ini. "timpal fani staf GA,Sambil mendengus kesal Fani memang tidak ikut meeting..Dan Staff yang lain pun ikut kesal dengan security yang main terima saja orderan, entah dari siapa pengirimnya..

"Jadi bagaimana ini keputusannya nyonya dan nona, mau kita apakan kopi-kopi ini? apa kita simpan saja dulu ya satu jam atau 2 jam, jika tidak ada yang menanyakan kopi ini, berarti memang rezeki kita.. kita eksekusi berjamaah, kebetulan sekali lagi pusing mikirin bahan baku,kak Lina dan Mba Lili.yang masih di tengah lautan.. bagaimana kak Lina. Kakak yang memutuskan nya.."tanya Zahra menatap Alina..

yang ditatap sedang senyum-senyum sendiri.. hari ini Alina membuat semua temannya bingung, seharian tidak ada suara ,tidak ada senyum.. tiba-tiba dapat kiriman kopi  masa lalu untuk satu kantor..Eh sekarang senyum-senyum sendiri..

"Minum saja kopinya.. halal tidak ada racun sudah tahu siapa pengirimnya. Bagikan ke semua teman-teman yang Milo punya aku."seru Alina, dengan semangat 45 Zahra dan Diana membagikan kopi masa lalu ke semua staff..

"Arigatou gozaimasu, Mas misterius.. kopinya besok-besok kasih inisial ya kalau mau kirim-kirim.. Kita takut diracuni orang. Hehehe."Alina membalas pesan Evan, ternyata yang mengirimkan kopi Masa lalu,laki-laki, yang sedang dalam lamunan dan khayalannya saat ini.. Bak kemarau panjang di terpa hujan sehari... Hati Alina adem sekali, setelah mendapatkan kabar dari laki-laki misterius itu..

" Alena! Siapa gerangan yang mengirim kopi ini? Supplier? Atau penggemar rahasia kamu!"tanya Gita, yang kepo-nya tingkat tinggi..

'kasih tau nggak ya??"Lina menggoda Gita.. spontan Gita menarik hidung mancung, gadis cantik itu..

"Sama-sama cantik! Maaf ya lupa kasih inisial.. semoga suka dengan kopi-kopinya, satu cup Milo  untuk kamu,Aku tahu kamu tidak suka kopi."jawab Evan.

Evan senyum-senyum sendiri, setelah mengirim pesan untuk gadis pujaan Hati.

Rio, yang melihat sahabatnya senyum-senyum seperti orang sinting hanya menggelengkan kepala saja.

"Mungkin, Setelah gua menikah. Gue akan pindah ke perusahaan bokap gue Rio. Tapi gua akan tetap stand by di balik layar untuk memantau perusahaan yang sudah kita bangun.."ucap Evan. Rio dan Evan sama-sama anak pengusaha dan memiliki perusahaan masing-masing. Tapi mereka lebih memilih bekerja bersama Radit sebagai CEO. Karena Radit sangat membutuhkan mereka berdua untuk merintis perusahaannya. Yang diwariskan oleh kedua orang tuanya dalam keadaan bangkrut.

Rio dan Evan menanam saham di perusahaan Radit yang sudah bangkrut pada saat itu. Sesuai dengan kesepakatan mereka memilih Radit sebagai CEO. Karena dia lebih matang dan lebih sabar dalam mengambil keputusan.

"Yah..! memang harus seperti itu. Lagian perusahaan ini sudah berkembang pesat, kita hanya memantau saja."sahut Rio.

***

" Mbak Lili, Mbak Gita tolongin aku sedang di disanjung seperti ini.Rasa-rasanya aku mau terbang ke langit ketujuh Mbak."Alina menunjukkan pesan yang dikirim oleh Muhammad Evan.. Lili dan Gita beserta Diana dan Zahra ikut tersenyum bahagia membaca pesan itu.

Memang seperti itu keseharian mereka, tidak ada rahasia di antara mereka. Selalu saling terbuka satu sama lain.. tapi mereka bisa skip apa yang mereka dengar hanya untuk internal mereka saja .

tidak untuk dipublikasikan di bagian produksi atau di manapun..

"Jatuh cinta, berjuta rasanya.. secepat itu Allah merubah rasa yang tadinya sakit kini di anugerahkan rasa cinta dan kebahagiaan."Timpal Gita...

"Oh ya ya ya. Jadi kamu itu seharian tanpa suara memikirkan Pria itu? Sekarang ceria Sekali,berseri-seri  seperti bunga yang sedang mekar.Karena mendapat  kiriman kopi dari pria tampan."lanjut Lili..

"Entahlah, kok bisa hatiku gelisah memikirkan pria itu?yang baru aku temui dua kali, masa iya aku jatuh cinta sih Mbak? Jangan deh belum sanggup untuk patah Hati, cukup mengagumi saja."gadis cantik itu, memberikan pertanyaan buat dirinya sendiri.Lalu,ia jawab sendiri.

" Berpikir positif saja, dan doanya yang baik-baik.kita tidak tahu rencana Allah kan? " Ucap Gita

" aku, kurang percaya diri Mba, Sekelas Ardi saja bisa menghianati ku,Karena status sosial. Dan mas Evan itu, sepertinya bukan orang sembarangan." Jawab Lina.

"Oh iya kok kamu belum menjawab pertanyaan kami kemarin, mengenai status pria itu single apa sudah punya istri."sahut Lili, Lina memicingkan matanya, seperti sedang mengingat-ngingat.

"Bukannya aku sudah bercerita, Kalau pria itu duda.. Perihal punya anak apa tidak aku  tidak bertanya. menurut kalian bagaimana tentang pria itu."Alina menatap Gita dan Lili dan kedua anak perawan, Zahara dan Diana.

"Kalau aku gas terus yang penting aku cinta, dan bukan laki orang.. sambil berdoa sama Tuhan supaya diberi jodoh yang baik soleh dan bertanggung jawab."Diana menjawab, Lili dan Gita, beserta Zahra tidak berkomentar. 

menurut Lili Dan Gita tidak masalah dengan status duda. yang penting bukan suami orang.

"Aku boleh bertanya dan sharing mbak-mbak semuanya dan minta pendapat, kalau orang tua cowok itu tidak merestui Kita, mundur saja apa maju terus ?"tanya Zahra.

"Jadi bener Ra kamu pacaran sama anak produksi? pinter kamu Ra cari yang ganteng.. Mamanya juga kerja di pabrik ini kan? Kalau kamu minta pendapat Mbak Lili, Mundur! Pasti tidak akan bahagia,menikahi laki-laki atau perempuan orang tuanya tidak merestui.. Apalagi ibunya yang tidak merestui Sudah mendingan mundur.."jawab LiLi topik pembahasan, beralih ke asmara zahra. Asmara Lina sementara di Hold terlebih dahulu. Zahra lebih urgen.

Zahra, seorang gadis kecil imut cantik, walaupun usianya sudah diangka 25 tahun, tapi dia masih seperti usia 17 tahun.

"Alasan orang tua cowok itu tidak merestui kalian apa? Harta kah apa usia?"Gita ikut menimpali, berita percintaan. Zahra sudah santer di sekitar area produksi..

"Usia Mbak, terpaut 5 tahun kami, aku memilih mundur saja deh Mbak.. lagian aku sudah dikasih peringatan sama Mamahnya, untuk menjauhi anaknya.. karena anaknya masih labil, dan cowok ku itu, ternyata belum selesai dengan kisah  cintanya dulu, cewek itu masih di gantung oleh Fajar."jelas  Zahra,mata gadis itu setengah berkaca-kaca, bulir bening hampir jatuh di sudut matanya.

"Cowok itu cinta tidak sama kamu Ra? Kalau cowok itu cinta dan kamu cinta teruskan. Kalau kalian sudah punya anak, lambat laun Mamanya akan merestui.Dan menerima kamu sebagai menantu. Itu versi mbak Gita."sahut Gita

"Cowok itu cinta dan aku juga cinta Mbak walaupun beda usia.. Tapi kedua  orang tuanya tidak merestui. Aku harus bagaimana Mba."ucap Zahra memelas..

"Kamu sudang mendengar pendapat aku dan Mbak Lili, coba kamu tanyakan pada Mbak Lina, dan Mbak Diana.Dan tanyakan hatimu, Sudah begitu saja jawabannya tidak usah galau, mari kita minum kopi demi kewarasan Kita bersama-sama.. hehehe"lanjut Gita

1
Nur Hafidah
semangat alina buktikan kamu memang bisa dibanggakan
Nur Hafidah
semoga berjodah ya alina sama evan
Nur Hafidah
mundur saja zahra,cari yang lain yang direstui oleh semua keluarganya
Nur Hafidah
Berarati alina orang kaya ding ya,ai arsi matanya sliwer keknya,malah nikahin si ira
Nur Hafidah
semoga berjodoh ya evan
Nur Hafidah
hamidah tidak rahu malu
Sella Rahmantoni
semoga suka dengan ceritanya, dan semoga menjadi inspirasi untuk para pembaca.
Sella Rahmantoni
selamat membaca semoga suka dengan ceritanya🙏
Nur Hafidah
jangan-jangan itu jodoh lina
Sella Rahmantoni: Terima kasih sudah membaca ceritaku kakak
total 1 replies
pEyt
Aku jadi bisa melupakan masalah sehari-hari setelah baca cerita ini, terima kasih author!
Sella Rahmantoni: terima kasih sudah membaca kaka
total 1 replies
Anrai Dela Cruz
Buat gak bisa berhenti baca!
Sella Rahmantoni: terima kasih kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!