NovelToon NovelToon
Dinikahi Cowok Cupu

Dinikahi Cowok Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Asma~~

​Calya, seorang siswi yang terpikat pesona Rion—ketua OSIS tampan yang menyimpan rahasia kelam—mendapati hidupnya hancur saat kedua orang tuanya tiba-tiba menjodohkannya dengan Aksa. Aksa, si "cowok culun" yang tak sengaja ia makian di bus, ternyata adalah calon suaminya yang kini menjelma menjadi sosok menawan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asma~~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

​"Calya, tunggu!" panggil Aska.

​Calya menghentikan langkahnya dan membalikkan badan. Matanya memancarkan kemarahan. "Kenapa lo ngikutin gue?" tanyanya dengan nada dingin.

​"Aku cuma mau ngasih ini," jawab Aska sambil menyodorkan sebotol air mineral

​Calya menepis botol itu hingga jatuh ke tanah. "gue nggak butuh apa-apa dari lo!" ucapnya tajam. "Dengerin gue baik-baik, Aska. Jangan pernah lagi lo sok kenal denganku di depan umum."

​Aska terdiam, wajahnya bingung. "Tapi kenapa? Kita, kan, dijodohkan."

​"Itu masalahnya!" potong Calya, suaranya naik satu oktaf. "gue nggak mau ada satu pun yang tahu tentang perjodohan konyol ini. Apalagi sampai teman-temanku tahu kalau gue dijodohkan dengan... lo!"

​Aska menunduk. "ini kemauan orang tua kita calya, kita ga punya pilihan."

​"Bodo amat gue ga mau lo itu cupu, Aska. Kacamata tebal, kemeja kebesaran, dan gaya yang aneh. Kamu itu aib buat gue!" Calya menunjuk dada Aska. "Dengarin gue. Kalau sampai rahasia ini terbongkar, gue bersumpah, gue akan pastikan lo menyesal seumur hidup.

​Setelah mengucapkan ancaman itu, Calya kembali melangkah pergi, meninggalkan Aska sendirian. Bayangan dirinya yang sempurna di mata teman-temannya terasa lebih penting daripada perasaan Aska. Aska hanya bisa menatap botol air mineral yang tergeletak di tanah, hatinya terasa kosong dan perih. Dia tahu, jalan yang harus ia tempuh dengan Calya tidak akan mudah.

Calya tak menyadari, setiap kata tajam yang terlontar dari bibirnya bagaikan belati yang menusuk hati Aksa. Kata-kata seperti "cupu," "aib," dan "aneh" bergema di telinganya, menyulut api kemarahan yang membara.

​Aksa mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. Ia memang bukan pria sempurna. Kacamata tebal dan gaya berpakaian sederhana adalah pilihannya, bukan aib yang harus disembunyikan. Namun, makian dari Calya seolah meruntuhkan harga dirinya.

Langit biru di atas lapangan sekolah terasa begitu cerah, nan indah. Bersama kedua sahabatnya, Vira dan Jojo, ia memutuskan untuk langsung menuju kantin, misi utama: mengisi perut dan mencari tempat nyaman untuk bergosip.

​Langkah mereka ringan, diiringi obrolan hangat. Kantin sudah ramai, dipenuhi hiruk pikuk suara siswa yang kelaparan. Mereka berhasil menemukan meja kosong di sudut, di bawah naungan pohon rindang yang sejuk. Begitu hidangan bakso dan es teh tersaji, obrolan mereka langsung beralih ke topik yang sedang viral.

​"Kalian udah dengar belum?" Vira memulai, menyendok kuah bakso dengan antusias. "Soal ketua OSIS itu lho."

​Jojo langsung mendekat, matanya berbinar. "Yang mana? Yang kasus pembullyan itu, kan? Gila sih, aku nggak nyangka dia bisa sekejam itu."

​Jantung Calya berdesir. Ketua OSIS. Pria itu. Pria yang diam-diam selama ini ia kagumi, yang selalu ia curi pandang dari kejauhan. Pria dengan senyum menawan dan kharisma yang kuat. Namanya Rion, dan ia adalah sosok yang selama ini menjadi rahasia hati Calya, yang hanya diketahui oleh Vira dan Jojo.

​"Serius? Aku pikir dia anak baik-baik," timpal Calya, berusaha menyembunyikan getaran dalam suaranya.

​"Baik dari mana?" Vira mendengus. "Dia bully junior sampai masuk rumah sakit. Cuma karena junior itu nggak sengaja tumpahin minuman di bajunya."

​Jojo mengangguk setuju. "Terus, yang paling parah, dia ngancam semua orang biar nggak ada yang lapor ke guru. Makanya kasusnya baru ketahuan sekarang."

​Dada Calya terasa sesak. Gambar sempurna Rion di benaknya mulai retak. Bagaimana mungkin pria yang ia kagumi bisa sekejam itu? Pria yang terlihat begitu sempurna di depan umum, ternyata menyimpan sisi gelap yang mengerikan.

​"Mungkin ada salah paham, Sa," Calya mencoba membela, meski ia sendiri ragu. "Aku nggak percaya Rion bisa melakukan hal itu."

​Vira dan Jojo menatapnya iba. Mereka tahu betapa dalam perasaan Calya pada Rion. "Calya, ini bukan gosip. Ini fakta," kata jojo lembut. "Korban sendiri yang cerita. Bahkan sekarang guru-guru lagi sibuk nangani kasusnya."

​Calya menunduk, mengaduk baksonya yang sudah dingin. Nafsu makannya hilang. Hati kecilnya ingin membantah, tapi bukti-bukti yang diceritakan teman-temannya begitu kuat. Rasanya seperti ada tangan tak terlihat yang meremas hatinya, menghancurkan puing-puing kekaguman yang selama ini ia bangun.

​Tiba-tiba, mata Vira melebar. "Tuh, orangnya lewat!" bisiknya, membuat Calya dan Lia sontak menoleh.

​Rion berjalan melewati kantin, diapit oleh dua temannya. Sorot matanya dingin, raut wajahnya kaku, jauh dari kesan ramah yang biasa ia tunjukkan. Ia tampak tak peduli dengan bisik-bisik yang mengiringi langkahnya. Calya menatapnya, mencari setitik kebaikan yang ia yakini ada di sana. Namun yang ia temukan hanyalah kekosongan, aura dingin yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

​Seketika, semua cerita tentang kebaikan Rion yang ia simpan di hati, semua senyum yang ia lihat dari kejauhan, kini terasa seperti kebohongan besar. Pria yang selama ini ia kagumi, kini tampak seperti orang asing. Calya tidak lagi melihat pahlawan impiannya, melainkan sosok yang penuh dengan kegelapan.

​Calya memalingkan wajah, menyembunyikan air mata yang mulai menggenang. Ketua OSIS yang sempurna itu ternyata hanyalah ilusi yang ia ciptakan sendiri. Dan kini, ilusi itu hancur berkeping-keping, meninggalkan rasa sakit yang perih. Ia bertanya-tanya, apakah Rion yang selama ini ia taksir diam-diam, sama sekali tidak pernah ada? Atau, apakah ia hanya buta oleh perasaannya sendiri?

Calya membeku. Matanya yang sedari tadi menatap Rion, kini tertangkap basah. Rion, ketua OSIS raja bullying itu, ternyata menyadarinya. Pria itu sedikit mengernyit, seolah mencoba mengingat-ingat siapa gadis di pojok kantin yang berani menatapnya dengan intens. Calya langsung menunduk, jantungnya berdebar kencang, merasa malu dan kikuk.

​"Lo kenal dia?" bisik salah satu teman Aksa.

​"Enggak," jawab Aksa datar. "Tapi kayaknya pernah denger namanya. Calya, si cewek bar-bar itu kan?"

​Calya mendengar bisik-bisik itu dengan jelas. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan rasa malu yang membuncah. Ia ingin segera pergi dari sana, tapi kakinya seolah terpaku di tempat.

​Rion, dengan langkah santai namun pasti, berjalan mendekat ke arah meja Calya. Vira dan jojo terdiam, saling bertukar pandang. Calya hanya bisa menunduk, berpura-pura sibuk mengaduk baksonya yang sudah tak berbentuk.

​"Hai," sapa Rion, suaranya dalam dan tenang. "Kenapa liatin gue?"

​Calya semakin gugup. Ia tidak berani mengangkat wajahnya. "Gue... gue ga ngeliatin kok. Cuma... kebetulan aja," jawabnya terbata-bata.

​"Oh ya?" Aksa tertawa kecil. "Nama lo Calya, kan?"

​Calya mengangguk pelan, wajahnya memerah.

​"Gue Rion," ucapnya. "Ketua OSIS."

​Rion mengulurkan tangannya. Dengan ragu, Calya menyambut uluran tangan itu. Jantungnya berdebar tak karuan. Pria yang selama ini ia kagumi kini ada di hadapannya, mengajaknya berbicara.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!