NovelToon NovelToon
Dermaga Cinta Sang Kapten

Dermaga Cinta Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Menikahi tentara
Popularitas:37.2k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Setelah hubungannya tidak mendapat kejelasan dari sang kekasih. Kapten Prayoda, memutuskan untuk menyerah. Ia berlalu dengan kecewa. Empat tahun menunggu, hanyalah kekosongan yang ia dapatkan.

Lantas, ke dermaga mana akan ia labuhkan cinta yang selama ini sudah berusaha ia simpan dengan setia untuk sang kekasih yang lebih memilih karir.

Dalam pikiran yang kalut, Kapten Yoda tidak sengaja menciprat genangan air di bahu jalan pada seorang gadis yang sedang memarkirkan motornya di sana.

"Sialan," umpatnya. Ketika menoleh, gadis itu mendapati seorang pria dewasa tampan dan gagah bertubuh atletis memakai baret hijau, berdiri resah dan bersalah. Gadis itu melotot tidak senang.

Pertemuan tidak sengaja itu membuat hari-hari Kapten Prayoda tidak biasa, sebab bayang-bayang gadis itu selalu muncul di kepalanya.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Ikuti juga ya FB Lina Zascia Amandia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Hubungan Profesional

     Yoda kembali menuju motornya di parkiran. Pertemuannya dengan Aika tadi yang sempat menegang, mampu ditengahi Lahat. Baik Aika maupun Yoda merasa tidak enak dipertemukan, lalu di situ ada Lahat. Aika tidak mau pertemuan itu membuat Lahat merasa cemburu, begitupun Yoda. Untuk itu kenapa tadi dia pura-pura membuang muka demi menjaga perasaan Lahat.

     Namun tidak disangka, Lahat benar-benar dewasa dan bijaksana. Dia menjembatani sikap Yoda dan Aika sehingga menjadi terlihat biasa.

     "Kalian sama-sama masa lalu, sudah saatnya saling bebaskan, lupakan masa lalu. Biarkan masa lalu dijadikan pelajaran di masa sekarang, supaya tidak terulang kembali," tutur Lahat tadi. Tatapan matanya menyiratkan ketulusan dan keteduhan.

     Yoda dan Aika, akhirnya berdamai, saling memaafkan dan bersikap sewajarnya. Malah Yoda sempat meminta maaf dan memberi ucapan selamat kepada Aika dan Lahat atas kehidupannya yang harmonis dan bahagia.

     Yoda menaiki motornya dan kembali pulang, meskipun di lapangan Banteng, dia meninggalkan sebuah kekecewaan yang dalam terhadap Amira.

***

     Beberapa hari kemudian setelah pertemuan Yoda dan Amira di lapangan Banteng, Yoda tidak lagi bertemu dengan Amira. Dia pun kini sibuk di kantor. Kepulangan prajurit organik dari satgas Papua, membuat Yoda sejenak melupakan kekecewaannya terhadap Amira. Dia benar-benar sibuk, belum lagi ada dua orang prajurit yang pulang dalam keadaan terluka akibat baku tembak dengan gerakan separatis. Sehingga waktunya benar-benar dihabiskan untuk urusan kantor.

     Hal ini sebuah keuntungan bagi Dokter Serelia. Dia kembali bisa dekat dengan Yoda, sebab Yoda merupakan kepala bagian kesehatan di kesatuannya itu. Dokter Serelia bisa bulak-balik ke ruangan Yoda untuk meminta tanda tangan surat kesehatan beberapa prajurit yang kini tengah ditangani Dokter Serelia.

     Dokter Serelia melangkah masuk ke ruangan Yoda dengan wajah cerah. Rambutnya yang rapi terikat ke belakang, aroma parfum lembut tercium samar. Di tangannya ada map berisi laporan kesehatan prajurit yang baru kembali dari Papua.

     “Permisi, Kapten," sapa Serelia dengan suara lembut, bibirnya tersungging senyum kecil.

     Yoda yang sedang menunduk memeriksa berkas, mendongak sebentar. “Silakan, Dok. Ada yang perlu ditandatangani lagi?”

     Serelia mengangguk, lalu meletakkan map di atas meja Yoda. “Iya. Ada beberapa prajurit yang butuh surat rujukan tambahan. Saya butuh tanda tangan Kapten."

     Yoda menarik napas singkat. Ia menerima map itu, membukanya satu per satu dengan teliti. Jemarinya bergerak menulis tanda tangan tanpa menatap Serelia terlalu lama.

     Namun, dokter Serelia justru memanfaatkan momen itu. Ia menatap wajah Yoda lekat-lekat, seperti berusaha mengukir kembali kenangan masa lalu yang pernah mereka lewati bersama. Ada rasa hangat, ada pula kerinduan yang ia coba sembunyikan di balik sikap profesional.

     “Sejak kamu jadi kepala bagian kesehatan, aku jadi sering ke sini,” ucap Serelia pelan, suaranya mengandung nada manja.

     Yoda menoleh sekilas, lalu kembali menunduk. “Itu karena memang tugas, Dok. Jangan sampai dianggap alasan lain.”

      Senyum dokter Serelia melebar tipis. “Aku tahu. Tapi aku tetap senang, bisa sering ketemu kamu lagi.”

     Yoda menghentikan tangannya sejenak, lalu menutup map perlahan. Ia menatap dokter Serelia dengan sorot mata tenang namun tegas. “Serelia, kamu harus tahu, hubungan kita sudah selesai. Sekarang kita rekan kerja. Jangan pernah ada prasangka macam-macam. Aku tidak mau orang lain menganggap kita tidak profesional.”

     Ucapan Yoda kembali menyakiti hati Dokter Serelia. Dia terdiam, sebab dia tidak pernah menginginkan hubungan ini benar-benar berakhir. "Dengarkan aku, Kak. Kamu tahu kalau aku tidak ingin hubungan kita berakhir?Aku hanya menunda sampai satu tahun ke depan. Coba ngertiin aku. Hanya setahun." Wajah dokter Serelia memelas seperti ingin dikasihani.

     Yoda berdiri, merapikan seragamnya. “Maaf, aku tidak bisa lagi menunggu. Sekali lagi aku minta maaf Serelia. Kamu tahu empat tahun aku menunggu sampai tiba waktunya penantian itu usai. Namun, aku pikir setelah kamu menyelesaikan studi dokter spesialis, ternyata kamu masih memintaku menunggu. Untuk apa aku menunggu lagi, kalau pada akhirnya nanti kamu lagi-lagi memintaku menunggu?" tukas Yoda panjang penuh emosi.

     "Tidakkah kamu bertahan satu tahun lagi Kak? Aku janji, hanya satu tahun. Setelah itu, aku siap menerima lamaranmu." Dokter Serelia menatap Yoda penuh harap sudut matanya mulai berkaca-kaca.

     Yoda terdiam beberapa saat, dia menghela napas panjang. Dia tidak habis pikir dengan dokter Serelia yang terus memintanya menunggu. Air mata dokter Serelia mulai menetes, hal ini membuat Yoda sedikit iba. Tapi, kali ini dia tidak mau luluh hanya karena air mata yang diteteskan perempuan di hadapannya itu.

     "Baiklah, segera bertugas kembali. Ini kantor. Kita harus tetap profesional. Dan untuk masalah tadi, aku ingatkan aku sudah tidak akan menunggu lagi," tegas Yoda lalu duduk kembali di kursinya.

     Hati dokter Serelia tercekat. Ternyata Yoda masih saja kukuh dengan keputusannya untuk tidak menunggu lagi. Dokter Serelia sedih dan kecewa.

     "Baiklah. Aku akan tetap bersikap profesional. Tapi, perlu kamu tahu, Kak. Aku tidak bisa memaksa diriku berhenti menyukai kamu. Aku tetap akan menyimpan cinta ini untukmu," tukas dokter Serelia masih belum menyerah.

     Yoda terdiam sejenak, lalu menatap Serelia dengan sorot mata dalam namun dingin. “Itu urusanmu, Dok. Tugasku hanya memastikan kita bekerja sesuai aturan. Sekarang silakan kembali ke ruang kesehatan. Prajurit kita lebih butuh kamu daripada aku.”

     Serelia akhirnya menghela napas, lalu berdiri. “Baik, Kapten. Terima kasih atas waktunya.”

     Ia melangkah pergi, meski hatinya kecewa berat dengan sikap Yoda. Sementara Yoda duduk tenang kembali, menatap meja kerjanya kosong.

     Bayangan wajah Amira muncul jelas di benaknya. Sekuat apa pun Serelia mencoba mendekat, hatinya kini hanya berpaling pada satu nama, yaitu Amira.

     Yoda menyandarkan punggungnya di kursi, menarik napas panjang. Bayangan Amira kembali hadir, membuat dadanya terasa sesak. Senyum polos, tatapan jernih, dan suara riangnya seolah terus memanggil. Meski hatinya diliputi kekecewaan saat melihat kedekatan Amira dengan Iqbal, seorang perwira polisi yang berwibawa, Yoda tidak ingin menyerah begitu saja.

     Ia meraih ponselnya, menatap layar beberapa saat. Jemarinya sempat ragu, namun kerinduannya terlalu kuat. Perlahan ia mengetik pesan:

     "Amira apa kabar? Bisa kita bertemu? Kamu hutang penjelasan terhadap kakak, kenapa kamu justru joging dengan pria polisi itu ketimbang kakak yang sudah lebih dulu mengajakmu?"

     Pesan itu dikirim dengan hati berdebar. Yoda menatap layar, menunggu tanda centang biru yang tak kunjung muncul. Ia tahu, mungkin Amira sedang sibuk, atau mungkin sengaja mengabaikannya. Namun, Yoda tak peduli, baginya langkah kecil ini adalah cara untuk tetap menjaga asa.

     Sambil menatap keluar jendela kantor, Yoda berbisik dalam hati, “Aku tidak akan menyerah, Amira. Meski ada Iqbal di sisimu, hatiku tetap memilihmu.”

     Di tengah hiruk pikuk kesibukan militer, Yoda masih menyimpan ruang kosong, ruang yang hanya bisa diisi oleh Amira.

Selingan sejenak, mari tadahkan kedua tangan kita dan memohon pada Yang Maha Kuasa untuk kedamaian negeri kita tercinta.

Note: Ya Allah Yang Maha Kuasa, damaikanlah negeri kami Indonesia tercinta. Sadarkan dan pemimpin kami untuk mendengar aspirasi rakyatnya. Agar negeri kami bisa kembali damai.

Mohon kawan-kawan, sejenak kita doakan yang terbaik buat negeri kita. Demo dan kerusuhan ini semoga disudahi dengan damai dan keputusan dari pemerintah yang menggembirakan. Aamiin.....

1
Marya Dina
nah amira udh gk usah bingung2 sekarang
pilih yoda aja
biar dia punya masa lalu tapi dia kebih prioritas kan km
lebih baik d cintai amira
inget ya mir ☺️😁
Esther Alviah Ekawati Paulus
Semoga dengan kecelakaan Amira dan perhatian Yoda padanya, membuat hati Amira mulai luluh dan bisa menerima Yoda untuk menjadi pasangan nya, lambat laun dengan perhatian dan ketulusan Yoda, pasti ada cinta yang tumbuh di hati Amira
Esther Alviah Ekawati Paulus
Sabar Yoda, Amira juga masih menimbang-nimbang untuk memilih yang terbaik bagi masa depan nya, jika memang kalian berjodoh, maka suatu saat juga akan dipertemukan.
Esther Alviah Ekawati Paulus
Sukses selalu adek Lina dalam menulis dan suka dengan karakter Yoda yang move on dari Aika, serta mantan tunangannya.
Lina Zascia Amandia: Mksh byk Bun.... 🥰🥰🥰
total 1 replies
dewi_nie
jodoh Amira SDH terlihat jelas hilalnya..
sabar bang Yoda..cinta emang perlu perjuangan.
dewi_nie
si Iqbal masuk jebakan Batman Amira..
hmm..Amira ujianmu marai koe kwareken mangan.aku seng Moco Karo mbayangke melok warek pisan mir.🤭
Lina Zascia Amandia: Heheheh.... ikutan kenyang sampe perut gak muat.
total 1 replies
dewi_nie
semoga Serelia segera mendapatkan pengganti Yoda.
Marya Dina
wes mir coba tes lgi yoda nya.soal nya emak mu ini.kyak nya koo sreg.ma yoda dr pada ma babal.minta saran juga ma saka jangan lupa😁☺️
Supryatin 123
pilih sesuai hati yg paling dalam amira.minta petunjuk kpd Allah SWT.lnjut thor 💪💪💪
K4RL4
akuh mendukung mu dengan yoda, amira. ni akuh kasih bunga mawar merah biar kamu semangat milih yoda, ga perlu ragu utk buang iqbal sejauh mungkin.
kk othor akuh kasih kopi biar melek bab selanjutnya 😁.
Lina Zascia Amandia: Mksh Kak...
total 1 replies
Marufah Rufah
udah mir ngk usah pusing2 pilih aja Yoda ,,, dia lebih tulus lebih Nerima km apaadanya ngk kyak Iqbal blum apa2 udh bandingin km sm cwek lain
Rina
Udah deh pilih Yoda aja Amira , sepertinya dia mau menerima kamu apa adanya gak seperti Iqbal yang harus mengikuti keinginannya 🫢🫢🫢
Ayudya
ayo lah Mira lebih baik Yoda dari pada Iqbal yg gede gengsi
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt mba othor
ana nuryana
/Smile/
𝐈𝐬𝐭𝐲
ceritanya bagus aku suka banget .😍😍
Lina Zascia Amandia: Mksh byk Kak...
total 1 replies
𝐈𝐬𝐭𝐲
suka cara Amira menguji calon pasangannya, mana yg lebih mau menerima aliran apa adanya, dan Amira dapat bonus kenyang ..🤣🤣🤣
Lina Zascia Amandia: Aliran dana inginnya ya... heheheh
total 2 replies
Siti Nurjanah
aamiin
Marufah Rufah
jangan di luluskan ujian untuk Iqbal ,,, biar Amira sama Yoda aja thorr
Lina Zascia Amandia: Hehehh......
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!