Hidupku yg sempurna berubah 180° berkat perselingkuhan ayahku. Aku yg dulu hidup bagai tuan putri kini harus bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidupku, belum lagi ibuku yg jatuh sakit pasca perceraian. Bagaiamana aku harus bertahan??
#HowtoFight??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.10 Kabur dari rumah
Setelah masuk ke dalam resto, Margaret duduk di meja yang sudah dipesan oleh Kevin. Matanya nampak tertuju ke ruangan paling ujung dan Kevin menangkapnya.
"Jadi ayahmu ada disana?" tanya Kevin.
"Benar.." ucap Margaret.
"Dan dia bersama seorang wanita."
"Benar tuan.."
"Nampaknya ayahmu tergoda oleh Cathy ya.."
"Jadi anda sudah tahu?" tanya Margaret terkejut.
"Tidak, aku hanya menebak selama ini. Dan Cathy juga pernah menggodaku." ucap Kavin.
Margaret pun menarik nafas panjang karena kesal dengan kelakuan Cathy yang menghancurkan keluarganya.
"Wah, kau mencoba menahannya dengan baik." ucap Kevin.
"Tuan, kali ini tolong bantu aku." ucap Margaret.
"Iya, jika kau juga berhasil membantuku." ucap Kevin memberinya dokumen.
"Baca dan pahami, sebentar lagi klienku akan muncul." ucap Kevin.
"Tapi ayahku.." ucap Margaret.
"Aku tak mau rugi, kau yang bilang akan jadi asistenku." ucap Kavin.
"Baiklah tuanku yang tampan nan rupawan. Mari kita bekerja sama." ucap Margaret.
"Pffffff..."
Margaret pun langsung melirik melihat Kevin menahan tawanya. Dan dirinya langsung fokus membaca dokumen demi bayaran membantunya malam ini.
Tak berapa lama, klien Kevin pun datang dan mereka mulai berbincang hingga ke topik pembahasan. Margaret menjalankan tugasnya sebagai asisten dengan baik padahal dirinya baru saja membaca dokumen beberapa menit yang lalu.
Dengan penjelasan Margaret dan keramah-tamahannya membuat klien Kevin menyukai presentasi singkat mereka dan setuju bekerja sama. Kemudian mereka makan malam bersama hingga klien Kevin pergi.
"Selesai.." ucap Margaret.
"Kerja bagus, tak sia-sia aku membawamu dan memberikanmu makan malam." ucap Kevin.
"Aku juga akan merahasiakan tentang hari ini tuan, tapi tugasku sudah selesai kan?" tanya Margaret.
"Iya, benar tugasmu sudah selesai. Mereka masih disana, Lalu kau mau apa?" tanya Kevin.
"Apalagi? aku akan menyapa mereka sebagai putri yang berbakti." ucap Margaret.
"Wah, aku penasaran akan pertunjukan malam ini.." ucap Kevin menyeringai.
"Aku mau ini.." Margaret pun mengambil sebotol wine di meja mereka yang masih tersisa setengah.
"Baiklah.." ucapnya tersenyum.
"Ayo maju dan berikan aku pemandangan yang seru nona.." gumam Kevin dalam hati.
Margaret pun maju dan menuju ke ruangan tersebut dimana ayahnya David dan Cathy selingkuhannya masih berada disana. Tanpa babibu Margaret langsung membuka pintu dan masuk tanpa permisi.
Brakkk..
"Siapa?" tanya David.
Lalu wajah kesal Margaret pun muncul.
"Sayang, aku takut.." ucap Cathy.
"Wah, apakah papa sedang puber kedua??" tanya Margaret kesal.
"Margie papa bisa jelaskan.."
"Tidak perlu aku sudah tahu semuanya..!" ucap Margaret.
"Lalu kau..! Wanita murahan yang sudah menghancurkan keluargaku.." ucap Margaret.
Cathy langsung menuju ke balik tubuh David dan meminta perlindungan. Sementara Margaret menyiramkan wine pada Cathy dan malah mengenai David.
"Margie hentikan..!"
"Tidak mau, kalian sungguh memalukan..!"
"Margie..!"
"Sini kau ja**ng..!" ucap Margaret menarik rambut Cathy.
"akhh.. Sakit.. Ampun.."
"MARGIE..!!" seru David sembari menarik Margaret dan mendorongnya hingga jatuh.
Botol minuman yang dibawanya jatuh dan pecah hingga menimbulkan bunyi yang keras.
Prankkkk...!
Semua pelayan pun menoleh ke sumber suara dan hal itu membuat Kevin semakin tertarik untuk melihatnya langsung.
"Sepertinya seru.." ucapnya lalu bangkit.
Saat tiba disana, dilihatnya Margaret sedang berada di lantai. Margaret segera bangkit dan mencoba untuk melawan Cathy lagi. Sementara David sangat terkejut setelah melihat putrinya jatuh.
"Ini semua gara-gara kau, dasar wanita jahat..!"
Plakk..plaakk plaakkk..
Tiga tamparan Margaret pun membuat Cathy menangis dan mengadu pada David.
"Sakit.. Hiks.. Sayang.."
"Margie apa yang kau lakukan??"
"Memberi hukuman pada wanita ular ini.."
"Dasar kurang ajar..!"
Plakkkk
Sebuah tamparan keras ke pipi Margaret pun melayang dan membuat wanita muda itu terjatuh.
"Berani sekali kau pada Cathy.. " ucap David marah besar dan hendak memukul Margaret lagi.
Tapi tangannya dihentikan oleh seorang pria yang tak lain adalah Kevin. Sementara para pelayan tak berani memisahkan mereka.
"Cukup tuan.. " ucap Kevin lalu membantu Margaret.
"Tuan Kevin, jangan ikut campur.. Dia putriku." ucap David.
"Ya aku hanya membantunya saja, dan aku mendapatkan dua kelemahan anda sekaligus. Selain berselingkuh ternyata anda juga ringan tangan pada putri sendiri." ucap Kevin tersenyum.
"Papa benar-benar akan menghancurkan keluarga kita, aku malu dengan papa..!" ucap Margaret lalu berdiri dan pergi.
"Tuan ayo kita pergi saja." ucap Margaret dan menarik tangan pria yang sudah membantunya.
"Hei.. Pelan-pelan.." ucapnya.
Ketika sudah di luar resto Margaret melepaskan tangan Kevin dan menangis.
"Padahal tadi kukira kau wanita yang tegar." ucap Kevin.
"hiks..hiks.. Aku kecewa tapi belum puas menyiksa wanita itu.." ucap Margaret.
"Sudah, ayo pergi nanti ayahmu lihat dan menyeretmu." ucap Kevin mengajaknya pergi.
Mereka pun ke mobil Kevin dan disana Margaret menangis hingga menghabiskan tisu di mobil Kevin.
"Berhentilah, nanti mobilku banjir air mata.." ucap Kevin.
"Huaa.a....aaa.."
Margaret malah menangis semakin kencang.
"Hei.. Sudah nanti aku dituduh pria mesum.." ucap Kevin panik.
"I-iya.." ucap Margaret berusaha berhenti.
"Haa.. Minum dulu." ucap Kevin sambil menghela nafas.
"Terimakasih.." ucap Margaret.
"Iya sama-sama, kau juga sudah membantuku malam ini." ucap Kevin.
"Aku tidak mau pulang ke rumah." ucap Margaret.
"Lalu kau mau kemana gadis nakal?" tanya Kevin.
"Tidak tahu, otakku kosong." ucap Margaret.
"Hahaha.. Padahal kau tadi berani sekali." ucap Kevin.
"Aku takut pulang, nanti dimarahi ayah dan dipukul." ucap Margaret.
"Kukira kenapa.." ucap Kevin menahan tawa.
"Setelah berbuat onar kau takut dimarahi dan dipukul.. Kau ini lucu sekali ya." ucap Kevin.
"Tuan, beri aku waktu 5 menit.." ucap Margaret.
"Baiklah, mobil ayahmu baru saja pergi." ucap Kavin.
Setelah menunggu 5 menit, Kevin menegur Margaret.
"Sudah 5 menit, katakan kau mau kemana?" tanya Kevin.
"Aku mau ke apartemenku, aku lupa kemarin baru membelinya." ucap Margaret.
"ahaha.. Kau ini gadis yang lucu, katakan dimana letaknya?" tanya Kevin.
"Tidak usah tuan, aku sebenarnya membawa mobil." ucap Margaret.
"Baguslah.." ucapnya.
"Lalu anggap saja tisu yang kuhabiskan adalah bayaran pekerjaanku, serta kebaikan anda hari ini." ucap Margaret.
"Kau meremehkanku.." ucap Kevin.
"Sedikit, hehe.."
"Kau ini sepertinya harus ke dokter, tadi menangis sekarang tersenyum, sungguh mengerikan." ucap Kevin.
"Pokoknya begitu, terimakasih banyak untuk hari ini. Sisanya aku akan mengurus diriku sendiri. Sampai jumpa." ucap Margaret lalau meninggalkan Kevin.
"Dasar gadis aneh.. Untung saja pintar.. " ucap Kevin.
Begitulah mereka berpisah dan Margaret pergi ke apartemennya yang baru ia beli minggu kemarin. Di dalamnya masih kosong karena dirinya baru membeli tempat tidur dan beberapa pakaian. Setidaknya dirinya bisa kabur dari ayahnya.
Sementara David tengah menenangkan Cathy yang sedang menangis. Wanita itu bahkan pura-pura syok dan tak mau ditinggalkan sendirian. Mungkin besok Cathy akan melakukan sedikit drama lagi.
Pada pagi harinya, Margaret ke kantor seperti biasanya. Dan Cathy mengambil cuti, sementara David juga masih menemani Cathy. David memilih bekerja dari apartemen Cathy. Lalu menghubungi pekerja dirumahnya apakah putrinya sudah pulang atau tidak. Ternyata Margaret semalam tidak pulang ke rumah. Entah kemana putrinya semalam? Tapi info dari orang kepercayaannya Margaret hari ini masuk kantor seperti biasanya.
"Nampaknya Margie sudah berani kabur dari rumah? Apa si Kevin si**an itu yang membawanya??" gumam David dalam hati.
...----------------...