NovelToon NovelToon
Istri Kecil Pak Dokter

Istri Kecil Pak Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Dokter / Pernikahan rahasia
Popularitas:95.7k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Jodoh itu unik.

Yang selalu diimpikan, tak berujung pernikahan. Yang awalnya tak pernah dipikirkan, justru bersanding di pelaminan.

Lintang Jelita Sutedjo dan Alan Prawira menikah atas dasar perjodohan kedua orang tuanya. Selisih usia 10 tahun tak menghalangi niat dua keluarga untuk menyatukan anak-anak mereka.

Lintang berasal dari keluarga ningrat yang kaya dan terpandang. Sedangkan Alan berprofesi sebagai dokter spesialis anak, berasal dari keluarga biasa bukan ningrat atau konglomerat.

Pernikahan mereka dilakukan sekitar empat bulan sebelum Lintang lulus SMA. Pernikahan itu dilakukan secara tertutup dan hanya keluarga yang tau.

Alan adalah cinta pertama Lintang secara diam-diam. Namun tidak dengan Alan yang mencintai wanita lain.

"Kak Alan, mohon bimbing aku."

"Aku bukan kakakmu, apalagi guru bimbelmu yang harus membimbingmu!" ketus Alan.

"Kak Alan, aku cinta kakak."

"Cintaku bukan kamu!"

"Siapa ??"

Mampukah Lintang membuat Alan mencintainya? Simak kisahnya.💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 - Witing Tresno Jalaran Soko Kulino

"Ah, eng_gak a_pa-apa Kak." Lintang terkejut sehingga merespon Alan dengan nada suara terbata-bata.

"Luka itu artinya kenapa-kenapa!" desis Alan.

"Ini cuma luka kecil," cicit Lintang.

"Asal kamu tau, luka besar itu juga berasal dari hal kecil yang disepelekan! Mau kecil atau besar, itu tetap namanya luka dan harus diobati!"

Lintang hanya mampu menundukkan kepalanya di depan Alan yang terdengar marah padanya. Sebab, nada suara Alan sudah naik beberapa oktaf yang ditangkap telinga Lintang. Bahkan Alan juga menatapnya tajam.

"Sabar, Lan. Namanya juga Lintang baru belajar masak, jadi wajar kena luka begitu. Kamu justru harus lebih sabar dan perhatian padanya. Jangan dimarahin terus Lintangnya. Mama enggak suka kamu bersikap ketus begitu pada istrimu!" sahut Mama Dian.

"Tadi enggak sengaja kena cipratan minyak waktu adek goreng ayam. Maaf," cicit Lintang terdengar lirih berusaha menjelaskan pada Alan.

"Aku tau!" ketus Alan. "Aku ambilkan obat dulu!" imbuhnya.

Alan pun seketika berdiri dari kursinya, lalu pergi menuju kotak obat. Ia mengambil salep yang biasa digunakan untuk luka bakar karena terkena minyak panas.

Walaupun hatinya marah karena menganggap Lintang ceroboh di dapur dan menyepelekan sebuah luka yang terjadi pada fisiknya, Alan tetap mengobatinya.

Lintang berusaha menahan rasa sebah di hatinya. Luka di tangannya akibat cipratan minyak panas ketika menggoreng ayam, sebenarnya tak begitu sakit. Justru ucapan Alan yang meninggi padanya dan sikap ketus suaminya itu membuat hati Lintang drop. Perih tapi tak berdarah.

Dominan para anak ABK atau mantan ABK itu punya hati yang sensitif. Memang tidak semua, namun sebagian besar sangat perasa.

Di kediaman orang tuanya, Lintang jarang dibentak atau dimarahi dengan nada tinggi oleh keluarganya. Namun bersama Alan, berbanding terbalik.

Sebatas yang Lintang tau, Alan adalah sang pahlawan baginya di masa lalu. Pria yang baik dan ramah pada setiap orang. Namun setelah dewasa, ternyata semua bayangan serta penilaian manis dalam benak Lintang selama ini berbeda dengan apa yang dirasakannya ketika sudah menjadi istri Alan.

Entah mengapa Alan berubah seperti ini?

Mungkinkah karena Alan hanya mencintai Gendhis dan patah hati karena wanita itu menikah dengan pria lain yang masih sahabatnya. Lintang menduga.

Alan dengan telaten mengobati luka di tangan Lintang.

"Makasih, Kak." Ucap Lintang setelah Alan selesai mengobati lukanya. Alan tak berbicara banyak. Ia hanya menyuruh Lintang melanjutkan makannya.

☘️☘️

Makan malam berakhir dengan harapan tak seperti yang dibayangkan oleh Lintang.

Akhirnya istri kecil Alan tersebut memilih untuk masuk ke kamar lebih dulu ketimbang suaminya. Sebelumnya Lintang sudah berpamitan pada ibu mertuanya.

Di ruang tamu menyisakan Mama Dian dengan Alan berdua saja.

"Lan,"

"Ya, Ma." Alan merespon panggilan ibunya sembari melihat ponselnya yang berisi jadwalnya besok di rumah sakit.

"Jangan bersikap ketus pada Lintang," tutur Mama Dian dengan nada suara riuh rendah.

Berbeda dari sebelumnya, kebiasaan Mama Dian sering berbicara ceplas-ceplos dengan sang putra. Namun malam ini tidak seperti itu. Lebih lembut.

Mama Dian sengaja mengajak berbicara Alan secara empat mata malam ini karena ia khawatir kondisi sang menantu dan nasib pernikahan putranya itu jika nanti dirinya kembali ke Semarang. Pastinya mereka akan jarang bertemu.

Terdengar Alan menghela nafas beratnya.

"Lintang benar-benar mencintaimu, Lan." Ucap Mama Dian.

"Tapi aku tak mencintainya, Ma."

"Witing tresno jalaran soko kulino, Lan."

"Sayangnya aku tak menganut prinsip hidup seperti itu, Ma."

"Lambat laun hidup bersama pasti akan tumbuh cinta di hatimu buat Lintang,"

"Jangan terlalu berharap untuk hal itu, Ma. Khawatir aku tak bisa mengabulkannya,"

"Mama tau kamu masih kecewa karena hidupmu terutama soal cinta tak sejalan dengan apa yang kamu inginkan. Apa yang kamu rencanakan, semuanya berantakan dan gagal. Itu semua takdir Tuhan, Lan."

"Dan mama semakin menambah kekecewaanku dengan menyodorkan pernikahan perjodohan ini dengan wanita seperti Lintang. Mama tau, aku paling tidak bisa menolaknya."

"Perlu kamu ingat, Lan. Tuhan terkadang tidak memberikan hal-hal yang sesuai keinginan kita. Tapi yakinlah bahwa Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan," tutur Mama Dian.

☘️☘️

Ketika Alan berusia 22 tahun, ia baru saja lulus sarjana kedokteran. Alan membeli sebuah cincin emas untuk melamar Gendhis.

Hari itu tepat momen ulang tahun Gendhis yang ke-22 tahun. Alan berencana mengungkapkan perasaan cinta sekaligus niat menikah dengan Gendhis.

Terlebih beberapa minggu sebelumnya, Gendhis baru saja lulus kuliah dan menjadi sarjana ekonomi.

Akan tetapi, alangkah terkejutnya ketika ulang tahun Gendhis kala itu ternyata sahabat sekaligus wanita yang diam-diam dicintainya justru membuat pengumuman bahwa sehari sebelumnya telah dilamar Galih.

Sebulan kemudian, Gendhis dan Galih mengadakan acara pertunangan resmi. Alan datang, namun tidak di acara pernikahan Gendhis dan Galih yang dilaksanakan beberapa bulan setelah acara lamaran tersebut.

Alan tidak datang dengan memberikan alasan harus ke Jakarta mengejar program beasiswa spesialis. Semua itu sebenarnya alasan Alan yang sengaja dibuat-buat. Ia merasa tak sanggup menyaksikan langsung pernikahan Gendhis dan Galih.

Walaupun Alan tak datang, ia tetap mengirim pesan singkat pada ponsel Gendhis dan Galih untuk mengucapkan selamat atas pernikahan mereka sekaligus mengirimkan kado untuk kedua sahabatnya itu.

Melanjutkan kuliah dan bekerja di Jakarta sebenarnya cara Alan untuk melupakan Gendhis. Namun hal itu tak semudah membalikkan telapak tangan.

Alan juga tak bisa menghindar dari Gendhis dan Galih karena mereka ternyata juga tinggal di Jakarta walau hanya untuk beberapa tahun. Terutama Gendhis yang masih sering berkomunikasi dan bertemu untuk meminta bantuan pada Alan.

Hal ini semakin membuat Alan tak bisa menghilangkan rasa cintanya pada Gendhis. Justru cinta itu semakin dalam, bahkan otak Alan nyaris berharap Gendhis segera menjadi janda agar dia bisa menikah dengan wanita itu.

"Mama mohon kamu jangan menyakiti Lintang,"

"Memangnya mama pernah lihat aku main pukul atau kasar fisik ke wanita!"

"Kamu memang tak berlaku kasar secara fisik ke wanita mana pun. Mama sangat mengenalmu. Tapi, mama cuma khawatir kamu melukai Lintang secara batin. Luka fisik mungkin bisa sembuh cukup pergi ke dokter atau rumah sakit maka selesai. Kamu pasti tau hal itu. Tapi tidak dengan luka batin," tutur Mama Dian menjeda kalimatnya sejenak. "Seperti hatimu yang hingga kini masih terluka dan belum menerima pernikahan Gendhis dan Galih," imbuhnya.

Alan hanya mampu terdiam usai mendengar penuturan kalimat Mama Dian yang semua benar adanya. Kalimat yang membuat Alan tertohok.

"Keluarga Lintang sudah banyak berbuat baik pada keluarga kita, Lan. Mama merasa punya utang budi pada mereka. Walaupun keluarga Lintang tidak merasa seperti itu,"

"Memangnya utang mama ke mereka berapa? Apa yang mereka berikan ke mama di masa lalu sampai-sampai mama punya utang budi?"

"Astaghfirullah. Nyebut, Lan!" seru Mama Dian tak suka mendengarnya.

"Jadi, mama jual aku dengan barter pernikahan ini demi balas budi keluarga Lintang karena urusan di masa lalu yang aku gak tau sama sekali. Tapi, aku yang harus menanggung beban ini?" simpul Alan yang masih bercampur kecewa dan emosi atas jungkir balik kehidupan percintaannya.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Ruwi Yah
yg ada alan tambah kegeeran lin udah biarin aja sialan pergi biar otaknya sedikit encer
kiya
ya sudahlah klo bgtu kelakuan mu lin, terserahmu lah, terima aja nanti klo si alan sesuka hati memperlakukanmu
As Lamiah
emang outour solehot ku ini pinter banget mengulk hati para reders yg baca kisah di setiap karunya mu tour yg selalu nagih nunggu up mu tour
As Lamiah
yaaaa gitudeh kalo bucin akut mah gak bisa marah beneran yg ada takut kehilangan 🤭
FP
terbaik
Eni Istiarsi
namanya juga bocik 😄
kaylla salsabella
alan ada di kamar mandi lin🤭
Teh Euis Tea
hadeuhhh dasar bocil bknnya bikin si alan yg merasa bersalah, makin menjadi tyh si slan di hawatirin makin merasa di atas awan, besok2 pasti di ulang lg
gemes sm si lintang jdnya
Nurminah
kita yg emosi yg buat cerita bikin pelakunya klepek ama spagetti
Nurminah
hadeh
dyah EkaPratiwi
lintang ngambeknya kurang lama
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ish Lintang ngapain sih nangis nangis...biarin aja siAlan pergi
Nena Anwar
ya nggak lah Lintang SiAlan mana berani marah sama Gendhis, mau bilang nggak suka ponselnya dipegang aja dia takut dengan alasan Gendhis lagi hamil muda masa iya tibang bilang aku gk suka ponselku dipegang kamu Gendhis trus Gendhis keguguran gitu karena kepikiran SiAlan ngomong begitu
Tuti Tyastuti
nah jawab lan
Zuhril Witanto
enggak
Zuhril Witanto
mau ngajak makan malam
Zuhril Witanto
bagus lah gak di kasih
Zuhril Witanto
bagus
Zuhril Witanto
kok Alan jadi pengganti galih
Sri I
keren pokoknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!