NovelToon NovelToon
Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Wanita Karir / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mama nayfa

" Tolong Duk, kakek titip mereka padamu, kakek takut tak mampu lagi bertahan di dunia yang keras ini kasihan mereka jika kakek sudah tiada." ucap pria tua itu kepada ku, aku melihat ke arah dua anak kecil saling bergandengan, mata mereka yang biru safir menatapku dengan harap.
" Baiklah kek, saya akan menjaga mereka, tapi saya minta maaf saya tidak bisa memberikan mereka fasilitas, kakek tau kan keadaan saya juga sedang sulit." Ucapku jujur dan kake itu mengangguk.
" Saya percaya padamu Duk, saya titip mereka, dan terimakasih..." ucap pria tua itu dan pergi meninggalkan kedua anak kecil itu di hadapanku, mata mereka yang tajam serta indah, membuat siapa saja akan merasa tak tega. dua Anka kecil yang ku bawa pulang membuat kehidupan ku berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berhenti kerja dan hinaan yang tak bisa terbalas

...Antika menumpang di mobil milik mbok Iyah, seperti tadi saat mengantar barang yang hendak di jual ke pasar....

" Nak, kalo kamu jual apa pun datang aja ke pasar pusat, disana pasti banyak pembeli besar." Ucap mbok Iyah.

" Maunya mbok, oh ya mbok mau tanya mbok tau gak di mana yang menerima beras? Atau penggiling gabah (biji padi yang masih berkulit yang sudah terlepas dari tangkai )." Tanya ku dengan meragu, namun jika tak bertanya aku juga bingung nanti jual kemana, maklum tak pernah berkeliling dan tak banyak tau.

" Nah, kalo penggiling gabah mbok kurang tau kalo daerah sini, tapi di kecamatan weyan ada satu pabrik gak besar bisa terima gabah, mbok pernah lewat sama Dani." ucap mbok Iyah, setelah mengingat sesuatu yang di butuhkan Antika.

" Terimakasih mbok, nanti ku kasih tau temanku." jawabku dan menganggu.

...Sesampainya di depan rumah mbok Iyah, banyak mata menatap antika tak suka, apa lagi antika berhenti tepat di hadapan ibu-ibu yang menunggu warung mbok Iyah buka, hari ini mbok Iyah terlambat buka karena harus menemani antika ke pasar dulu....

...Sebelum turun antika menyelipkan uang kepada mbok iya, namun di tolak terus, Antika tak habis akal dia memberikan ke Yusuf, alasan Tika ongkos bensin dan rokok, mau tak mau Yusuf menerima walau tadi sempat iya tolak juga....

" Hai Tika...kamu ngapain naik mbok sama mbok iya?" tanya salah satu ibu-ibu yang tak menyukai Antika dan keluarganya.

..." Apakah aku harus melapor padamu?" Jawabku dengan nada ketus karena sudah sering menghadapi wanita itu....

" Mbok..Hati-hati nanti anakmu ke cantol sama Tika, kan suami Tika lumpuh l, jangan sampai menantimu tau." Ucap ibu itu dengan nada sinis, sedikit menuduh.

..." Nak Tika tadi ikut mbok, mbok yang minta dia kepasar jual barang, kalian ini jangan lah begitu, apa yang kalian jangan kalian belokkan dan menambahi, bisa jadi fitnah nantinya." Tegur kesal mbok Iyah kepa semua ibu-ibu yang mbok Iyah tau mereka suka menggosip kadang malah fakta jadi fitnah karena di tambahi tidak sesuai kenyataan....

" Kita hanya mengingatkan aja mbok." Jawab yang lain, yang sama tak menyukai keluarga Antika.

" Mbok saya pamit dulu terimakasih atas tumpangannya." Aku pun pamit tak ingin lama-lama di sana yang akan tambah rame.

Sesampai di rumah pukul tujuh, tepat anak lelaki antika sudah pergi sekolah, khawatir pasti, karena Antika pergi tadi tidak membuatkan sarapan seperti biasanya, lekas Antika mengucap salam dan masuk yang di carinya pertama suaminya.

..." Sudah pulang ma?" Aldi menyapa Antika saat melihatnya masuk....

" Iya mas,...ini mas hasil jualnya, mas tadi Reyhan kan gak sarapan apa mas kasih uang jajan?!" tanya ku karena aku jadi anakku seta suami gak ada yang sarapan hari ini.

" Sudah tadi mas kasih sepuluh ribu untuk beli sarapan sama jajannya." Jawab mas aldi yang tau akan kekhawatiran ku.

" Mas mama harus ke rumah ibu Andini, mau pamitan dulu, sebentar mama masakan dulu sebentar untuk mas dan anak-anak sarapan." Aku bangkit dari duduk dan menuju dapur setelah berbicara sebentar pada suamiku.

...Tak butuh waktu lama, Antika selesai masak hanya membutuhkan sepuluh menit dia berkutat di dapur, Antika memanggil Anka dan suaminya untuk sarapan sebelum Antika pergi ke rumah ibu Andini....

..." Mas mama pergi dulu, kalo bisa di kunci aja pintunya kalo mas mau baring, mama sebentar aja." Ucapku setelah membereskan habis makan....

" Mama gak kerja?" tanya mas Aldi heran.

" Gak mas, mama mau fokus sama perkebunan aja, agar bisa menemani mu dan anak-anak di rumah." Jawabku sebelum aku pergi.

"Iya sudah, mas kunci pintunya." Jawab mas Aldi, setelah pintu tertutup aku lekas meninggalkan rumah dan menuju rumah ibu Andini.

" Assalamualaikum..." Ucapku salam sebelum masuk.

" Bagus ya baru datang harusnya kamu datang jam lima pagi atau paling siang jam enam lah, pembantu apaan Kamu itu gak tau diri sekali, kamu itu di gaji untuk kerja bukan seenaknya aja makan gaji buta." Bentak ibu mertua Andini, dengan mengacak pinggang memarahi Antika yang baru mau masuk rumah.

" Maaf Bu, saya mau bertemu dengan ibu Andini kalo begitu, saya mau undur diri, berhenti dari pekerjaan ini." Jawabku tegas, dan menatap wajah garang ibu mertua bos ku.

" Belagu sekali kamu hah, mau makan apa kamu dan suami lumpuhmu itu, jangan sok kamu, hanya di sini yang mau terima kerja paruh waktu." Ucap pedas dan menghina mertua Andini.

" Maaf Bu, saya mau bertemu dengan ibu Andini Saya izin pamit dengannya." Ucap ku sedikit melemah, menahan emosi.

" Gak usah kamu sok berhenti-berhenti segala, sana cepat beresin semua tanpa terkecuali, " Perintah ibu mertuanya.

" Maaf Bu, saya berhenti kerja dari pada saya di kantin makan gaji buta oleh ibu." Ucap ku dengan sedikit menyentil ucapan ibuk mertua yang super pedas kalo ngomong, suka meremehkan usaha orang lain.

" Siapa yang bilang makan gaji muta Bu?" ucap seseorang dengan nada sedikit berat.

Mata Antika dan ibu mertua itu menoleh ke sumber suara, ternyata suami ibu Andini dan ibu Andini menghampiri mereka berdua yang sedang cek Cok mulut.

" Bu...saya mau undurkan diri, maaf jika saya selama bekerja disini sering buat salah di sengaja atau tidak," Ucapku menatap wajah sendu ibu Andini dan wajah suami ibu antini yang memerah entah karena apa.

" Bisa jelaskan mba alasan mba berhenti kerja?" Tanya suami mba Andini.

" Gak ada alasan apa-apa pak, saya hanya ingin mengurus suami saya aja yang lumpuh," Ucapku yang sengaja menekan kata lumpuh, seperti ucapan pedas mertua Andini.

" Maaf ya mba, baik lah karena ini mba Antika yang meminta padahal saya sangat suka mba Antika kerja di sini bisa menemani istri saya yang sudah hamil," Ucap tak enak dari suami ibu Andini, mata suami ibu Andini sesekali melirik ibunya yang terlihat manyun.

" Sebentar ya mba." Ucap ibu Andini dan masuk kedalam tak lama keluar dengan amplop putih yang cukup terlihat tebal.

" Ini mba, gaji mba selama ini, dan mohon maaf jika selama ini saya juga banyak merepotkan mba Antika." Ucap ibu Andini dengan ramah, menyerahkan amplop, namun belum lagi amplop itu ke tangan Antika ibu mertuanya menyerobot dan membuka paksa.

" Eh...ini kebanyakan enak sekali kamu kerja gak becus, datang terlambat, ini segini aja cukup, kamu hari berhentikan maka segitu gaji mu." Ucap ibu mertua Andini sambil marah-marah menyerahkan uang dua lembar warna merah ke Antika.

Tanpa ibu mertuanya sadari jika anaknya menahan amarah sedari tadi, dia langsung menarik paksa amplop yang ada di tangan ibunya dan memberikan ke Antika namun Antika menolak, dia menerima dua lembar merah itu namun tidak dengan amplop yang sudah terbuk.

" Tidak pak, saya terima ini aja ini cukup kok, kalo gitu saya permisi saya pamillt Asalamualaikum." Ucapku dengan cepat, aku langsung pamit tanpa menunggu jawaban orang rumah itu, ibu Andini dan suaminya memasang wajah tak enak hati, dan betapa ibunya yang mengicep bibirnya dengan kecut.

" Sudah puas Bu, emang ada yang betah kerja sama ibu selam ini, mba Antika orangnya ramah dan baik teliti kerjanya gak panjang tangan juga, tapi apa ibu perlakukan sakenaknya, mending ibu ikut mas Andi aja dari pada iku Budi, sakit kepala Budi,sl sekarang siapa yang mau bersihka. Rumah, jangan sampai ibu menyuruh Andini, ini rumahnya." ucap Budi suami ibu Andini, ibu Andini hanya menunduk tak enak hati tatapannya masih tertuju amplop yang di pegang suaminya.

" Mama ikut mas ya ke kantor aja, dari pada di rumah, jika ibu masih tidak mau berubah jangan ikut Budi, ini sudah ke empat kalinya ibu membuat asisten rumah tangga kita berganti dan ujung-ujungnya juga mba Antika lagi yang kita panggil, tapi apakah mba Antika akan mau kali ini jika kita memintanya kembali?!" Ucap resah pak Budi, dengan wajah kusutnya karena menahan geram pada ibunya yang selalu bikin orang yang kerja dengannya tak betah.

" Ibu hanya menegaskan aja, kalian berdua itu majikannya harus tegas bukan lembek begini, akhirnya sesuka hatinya kan dia kerja." " elak ibunya Budi, tak ingin di salahkan.

" Mereka emang kerja Bu, tapi ibu gak bis amenghina mereka begitu, kenapa sih Bu mulut ibu lemes sekali menghina orang lain, apa lagi mba Antika pasti sangat terluka ibu menghina suaminya, jika itu terjadi sama anak-anak ibu dan ibu di hina begitu apa ibu akan terima, gak kan, begitu juga mba Antika Bu, dia juga punya perasaan." Ucap Budi yang emang tau keadaan keluarga Antika, karena suami Antika teman semasa SMA Budi ibu Andini.

" Halah, baru juga begitu sudah sakit hati, tapi emng kenyataanya kan suaminya lumpuh gak berguna." cibir pedas ini Budi dengan nada tak pantas dan tak enak di dengar.

" Terserah ibu aja sekarang, Andini Budi baw Ake kantor dari pada istriku ibu jadikan pembantu lagi seperti dulu di rumahnya, ingat Bu Budi akan ingat itu, Budi terima ibu tinggal di sini tapi dengan syarat, tapi buktinya apa ibu selalu bikin Maslah, jika kali ini ibu berulah lagi maka Budi sendiri yang Atar ibu kerumah mas Andi." Ucap peringatan Budi pada ibunya, Budi menaha kesalnya sedari tadi.

1
Dewiendahsetiowati
ditunggu kelanjutannya thor
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Mama nayfa: Terimakasih kak sudah mampir, mohon dukungan nya ya kak, mudahan suka dengan ceritanya😊🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
makasih byk thorrr🥰😍❤️❤️❤️👍👍
Andira Rahmawati
mantap....👍👍👍
Andira Rahmawati
lanjut thorr..trusss semangat 💪💪💪💪
Andira Rahmawati
semoga mas aldi nya sembuh min7m air ajaib nya ☺️☺️
Andira Rahmawati
lanjuttt
Andira Rahmawati
mantapp..bisa jadi juragan sayur"an nanti..
lanjut thorrr...trus semangat..💪💪🥰
Andira Rahmawati
lanjuttt thorrr trussss semangatt💪💪💪💪😍😍😍❤️❤️❤️
Mama nayfa: Terimakasih kak,..jangan lupa tinggalkan jejak ya kak agar author nya semangatt update, jangan lupa tipnya jika berkenan🤭🤭🤭
total 1 replies
Andira Rahmawati
luarr biasa..
Mama nayfa: jangan lupa tinggalkan jejak ya kak🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
kapan sistemnya ada..thorr..
lanjuttt
Mama nayfa: terimakasih kak sudah mampir,...nanti kita lihat perjalannya kak.
Mama nayfa: terimakasih kak sudah mampir,...nanti kita lihat perjalannya kak.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!