NovelToon NovelToon
Baby Twins Milik Ceo

Baby Twins Milik Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Angkasa Lu merupakan seorang ceo yang kaya raya, dan juga Arogan. Karena traumanya dia membenci wanita. Namun, karena permintaan sang kakek terpaksa dia melakukan kawin kontrak dengan seorang perempuan yang bernama Hana. Dan begitu warisan sudah ia dapatkan, maka pernikahan dia dengan Hana pun selesai. Akan tetapi belum sempat Angkasa mendapatkan warisan itu, Hana sudah pergi meninggalkan pria itu.

Lima tahun kemudian, secara tidak sengaja Angkasa di pertemukan dengan Hana, dan juga kedua anak kembarnya. Pria itu tidak tahu kalau selama ini sang istri telah melahirkan anak kembar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Hana dan kedua anaknya duduk di sebuah kedai bakso yang tidak jauh dari tempat wisata tersebut. Mereka tengah menikmati semangkuk bakso hangat yang lezat. Cuaca siang yang panas, membuat hidangan ini semakin nikmat dinikmati bersama keluarga.

Mereka asyik bercanda dan tertawa, namun tiba-tiba Xander, menangkap pandangan seseorang yang sedari tadi mengintip mereka dari balik jendela. Mata keduanya bertemu, namun orang tersebut buru-buru menundukkan kepalanya, berusaha menghindar dari pandangan Xander.

Xander merasa ada yang janggal, dia perlu mencaritahu.

"Mommy, aku ke toilet dulu, mau pipis," ucap Xander sambil bergerak kesana-kemari seakan sedang menahan sesuatu yang mendesak ingin keluar.

Hana mengangguk, "mau mommy antar?" tanya Hana.

Xander menggeleng, "Tidak usah mom, aku sudah besar bisa sendiri" tolak Xander, dia merasa sudah besar sehingga tidak perlu bantuan sang mommy.

Hana tersenyum, "hati-hati ya, jangan lama-lama." ucapnya mengingatkan putranya.

Xander berlalu menuju toilet, sementara Hana dan kembarannya melanjutkan makan.

Dia tidak ke toilet, melainnya menuju ke belakang kedai, dia mencari sosok yang dia lihat tadi. Namun sayangnya sosok itu sudah menghilang. Xander merasa bingung dan mulai mencari-cari di sekitar warung, namun orang itu seakan lenyap begitu saja.

"Mungkin aku salah lihat," gumam Xander pelan, berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

Akhirnya, dia menghela napas dan kembali ke mejanya, duduk di samping ibunya dan kembarannya. Mereka melanjutkan makan, namun Xander tak bisa menghilangkan perasaan penasarannya.

Di dalam mobil yang terparkir tak jauh dari warung, Angkasa mengepalkan tangannya dengan kuat, berusaha menenangkan detak jantungnya yang berdegub kencang. Hampir saja dia ketahuan oleh putranya sendiri.

Sejak tadi, Angkasa dan Victor, mengikuti kemanapun Hana dan dua anaknya pergi. Mereka memantau kegiatan mereka dari kejauhan, bersembunyi di balik kaca mobil yang gelap.

"Dia sangat peka, Tuan. Hampir saja kita ketahuan," ucap Victor, yang sudah duduk di bangku kemudi, menggantikan posisi Angkasa yang sibuk memperhatikan anak-anaknya.

Angkasa tersenyum bangga, "Tidak salah lagi, Vic. Dia benar-benar putraku, instingnya sangat tajam. Kita perlu melatihnya agar kelak menjadi orang hebat sama seperti ku," ucap Angkasa, bangga dengan dirinya sendiri dan menyadari bahwa darahnya mengalir kuat dalam tubuh anak-anaknya.

"Anda benar, Tuan. Tuan besar Lu pasti senang memiliki cicit seperti mereka," sahut Victor, mengemudi dengan hati-hati sambil melanjutkan percakapan mereka.

Angkasa mengangguk setuju, merasa bangga dengan kecerdasan anak-anaknya yang belum dia kenal sebelumnya. Selain putranya, sang putri juga menggemaskan. Angkasa membayangkan betapa bahagianya keluarga besarnya, terutama sang kakek, saat mengetahui keberadaan cicitnya.

Pasti rumahnya akan berubah menjadi lebih ramai dan penuh keceriaan. Namun, untuk saat ini, Angkasa harus bersabar dan merencanakan langkah-langkah yang tepat agar dia dapat mengambil kedua buah hatinya itu dari tangan Hana.

Selang berapa lama, Hana dan kedua anaknya keluar dari kedai bakso, lalu mereka bertiga masuk kedalam taksi.

"Ikuti mereka Vic, aku ingin tahu tempat mereka tinggal" titah Angkasa tidak kehilangan jejak kedua anaknya..

"Baik tuan" jawab Victor, kemudian melajukan mobilnya mengikuti taksi yang di tumpangi oleh Hana dan kedua anaknya. Jarak mobil mereka cukup dekat, Angkasa yakin Hana tidak akan mengenali mobilnya.

Mobil yang dikemudikan Victor berhenti tepat di belakang taksi yang ditumpangi Hana. Angkasa merasa marah, mengetahui Hana yang mencoba mengelabuhinya dengan tinggal di rumah lamanya yang sudah dia tinggalkan.

"Sial! ternyata dia mencoba mengecohku. Apa dia pikir aku bodoh, sampai berpikiran aku tidak akan menemukannya? Bahkan kalau dia bersembunyi di lubang semut pun, pasti aku akan mengetahuinya" marah Angkasa.

Sementara itu, Hana dengan hati-hati keluar dari taksi dan berjalan menuju pintu rumahnya bersama kedua anaknya. Wanita itu menarik napas dalam-dalam, merasa lega karena akhirnya sampai rumah juga.

Namun, dia belum menyadari bahwa dia sedang di ikuti. Angkasa melihat dari kaca mobilnya menatap Hana yang kini berdiri di depan rumahnya.

Tangan Angkasa terkepal erat, merasakan amarah yang semakin memuncak. Dia bersumpah dalam hati akan memberikan pelajaran pada Hana karena berani mencoba mengelabui dirinya.

"Bagaimana tuan? Kita temui nyonya Hana sekarang atau nanti?" tanya Victor.

"Nanti saja, biarkan kedua anakku beristirahat terlebih dahulu, pasti mereka lelah setelah seharian bermain. Nanti malam baru kita datang kesini lagi, mengambil mereka." ucap Angkasa.

"Baiklah tuan" ucap Victor..

Mobil melaju perlahan meninggalkan rumah Hana, Dia harus kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya yang sempat terlupakan sejenak.

Di kantor, Angkasa duduk di kursi yang empuk, menatap layar laptopnya yang berisi laporan pekerjaan. Pikiran dan jemarinya sama-sama sibuk mengetik.

Lampu kantor yang semula terang, perlahan mulai redup seiring matahari yang terbenam. Suasana sepi di kantor menambah keseriusan Angkasa dalam mengerjakan tugasnya.

Tak terasa, jarum jam di dinding menunjukkan pukul tujuh malam. Angkasa menghela napas panjang, menyadari betapa lelahnya dia setelah seharian bekerja. Dia segera menyimpan pekerjaannya, mematikan laptop, dan merapikan berkas-berkas penting yang berserakan di atas meja. Angkasa menarik napas dalam-dalam, dan merenggangkan ototnya yang terasa kaku.

Usai itu Angkasa beranjak dari kursinya, ia melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya. Didepan Victor sudah menunggu dia didalam mobil.

"Ayo jalan, kita mampir dulu ke toko mainan, membeli mainan untuk kedua anakku" ucap Angkasa

Pria itu berpikir, dengan membawa banyak mainan, pasti akan lebih mudah untuk meluluhkan hati putra putrinya. Sehingga dia tidak perlu susah-susah membujuknya untuk ikut dengannya.

Setelah mendapatkan berbagai banyak mainan, Angkasa dan Victor pun segera menuju ke rumah Hana. Angkasa sudah tidak sabar melihat kedua buah hatinya menyambut kedatangannya.

Tok

Tok

Tok

Hana terkejut mendengar suara ketukan keras di pintu rumahnya. Jantungnya berdebar kencang saat ia mendekati pintu, takut akan siapa yang mungkin berada di baliknya.

Ceklek....

Deg

Ketika ia membuka pintu, terlihatlah sosok yang selama ini dia hindari, Angkasa suami kontraknya datang. Wajah Hana seketika memucat, lidahnya terasa kelu dan tubuhnya terasa lemas. Ia tak menyangka Angkasa akan secepat ini menemukan tempat persembunyiannya.

Hana segera menutup pintunya, namun Angkasa buru-buru menghalanginya. "Buka, Hana! Sudah cukup kau bermain-main denganku," ucap Angkasa dengan nada tegas. "Aku datang ke sini untuk mengambil kedua anakku. Aku tidak akan membiarkan mereka tinggal bersama mu lagi."

Hana panik, dia merasa terjepit dan bingung harus bagaimana menghadapi situasi ini.

"Dia bukan anak mu, dia anakku dengan pria lain" sanggah Hana.

Angkasa tersenyum smirk mendengar alasan istrinya. "Apa kau pikir aku bodoh hah? Aku Angkasa Lu, aku dengan mudahnya bisa mendapatkan informasi siapapun yang aku mau. termasuk informasi tentangmu dan juga kedua anakku" ucap Angkasa.

Tubuh Hana bergetar hebat, dia tidak menyangka Angkasa mengetahui tentang kedua buah hatinya.

1
Nureliya Yajid
lanjut thor
vitrienoor99
puas banget bacanya KK,up datenya banyak, semangat KK up datenya
zh4insu
Udah tau jalannya rusak, malah nyanyi sambil goyang di atas sepeda,,, jatuh kan, kecebur di got mandi lumpur,,, 🤣🤣🤣
Ngakak aku dari tadi... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
zh4insu
Ngakakkkkk aku,,, aku tau siap dia... 🤣🤣🤣
zh4insu
Tepung terigu merk apa itu kak? Stenga kilo harganya 30rb.😄🤭
☘️💮Jasmine 🌸🍀
🤣🤣
Ma Em
Angkasa lupakan masa lalu yg membuatmu trauma , tdk semua wanita seperti ibumu yg melupakan anaknya karena Hana tdk seperti itu dia sangat menyayangi si kembar dan selalu berjuang untuk membahagiakan nya sadarlah Angkasa sebelum nanti kamu menyesalinya .
Nancy Nurwezia
🤣🤣🤣 emang random si cia nih
☘️💮Jasmine 🌸🍀
cek Kodam katanya 🤣🤣🤣 ngakak lgsg
Nureliya Yajid
lanjut thor
☘️💮Jasmine 🌸🍀
🤣🤣
Nureliya Yajid
lanjut thor
Nancy Nurwezia
pasti suka uncle angkasa cia..
anggun hakiki
haha
anggun hakiki
hahahahha.. z😂😂
☘️💮Jasmine 🌸🍀
next Thor 😍
Herdian Arya
lah lah kok cuma satu bab... mana yg lain.
Nureliya Yajid: lanjut thor
total 1 replies
anggun hakiki
lanjut
☘️💮Jasmine 🌸🍀
lanjut kak 😍
☘️💮Jasmine 🌸🍀
lnjt KK Thor 💪😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!