NovelToon NovelToon
Cubic Plot Hole

Cubic Plot Hole

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Iblis / Kutukan / Agen Wanita
Popularitas:481
Nilai: 5
Nama Author: Keypi

Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab X : Aku akan menunggu kepulanganmu, kak.

Kantin Agen Angkasa 

April yang menggendong Aoren menuju kantin. April memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu, mengingat seharian kemarin belum makan. 

“Aoren, aku pesen makanan dulu, kamu di meja ini dulu yaa,” April menurunkan Aoren di meja yang telah dipilihnya.

“Meoong~~~” 

April bergegas untuk memesan pada ibu-ibu kantinnya. Banyak sekali pilihan makanannya, April bingung. 

“San, harusnya lu lebih mantep lagi,”

“Saya udah sekuat tenaga, mau gimana lagi”

“Gimana pun juga, keluarkan tenaga asli lu. Gua duduk ya, lu pesen, gua seperti biasa,”

“Hmm, ya.”

Tanpa April sadari di sebelah April ada San, yang sama-sama memilih makanan. April ingin mengambil ikan bakar, tangan San ga sengaja menyentuh tangan April. Terjadi momen yang tak pernah diharapkan April.

“Eh?” 

San melirik ke arah April dan April melirik ke arah San. Empat mata itu saling bertemu. Tangan San diangkat, membiarkan April terlebih dahulu yang mengambil ikan bakar nya. April yang menyadari itu, tersipu malu dan mengambil ikan bakar itu. San menunggu April yang mengambil makanan. April sudah mengambil beberapa makanan seperti, ikan bakar, nasi, sup ayam dan air mineral. April dengan rasa gugup, meninggalkan San. San langsung mengambil makanan-makanan untuknya dan temannya.

April duduk ke tempat yang sudah di tempati Aoren. Aoren menatap ke arah April dengan sangat serius. 

'Anak perempuan itu apakah menyukai anak laki-laki itu?'

Makanan sudah sampai di meja, April pun duduk dan membagi porsi makanannya dengan Aoren. 

“Aoren, ini ikan bakarnya buat kamu semua ya, aku ga terbiasa makan ikan, jadi, aku makan sama sup ayam aja,” April menyodorkan ikan bakarnya pada Aoren.

“Meoongg~~~”

“Selamat makan!”

April dengan Aoren makan bersama. Keduanya menikmati makanannya. 

20 menit berlalu..

April sudah menyelesaikan sarapannya dan April membawa Aoren menuju tempat Rawa berada. San masih makan dengan temannya, San melihat ke arah April pergi. 

“Uy, lu suka sama anak cewek itu?”

San melirik ke arah temannya dengan tatapan dingin. 

“Jadi, saya melihat diri anda itu tandanya saya suka dengan anda?”

Jawaban San begitu dingin dan temannya merasa malu karena sudah melontarkan hal yang seharusnya ga perlu dia lakukan. Keduanya pergi menuju tempat latihannya setelah sarapan pagi di kantin.

April menuju papan mading, mencari nama Rawa. 

“Kak Rawa,”

“Nah, ketemu!”

“Aoren, yuk kita ketemu kak Awa!”

April dan Aoren pun menuju ke tempat Rawa berada. Aoren melihat sekeliling yang penuh dinding tinggi, lebar dan warna-warna yang indah. Aoren sendiri sangat kagum dan pertama kali matanya memandang semua hal ini. 

'Anak perempuan ini begitu baik denganku, sama seperti tuanku yang memperlakukanku dengan sangat baik dan nyaman. Tidak salah aku masuk ke bangunan besar ini tengah malam'

'Dunia penuh misteri, aku penasaran sekali'

April sudah sampai tempat dimana Rawa berada. Pas sekali, Rawa belum terlalu sibuk.

“Kak Awa!”

April berlari dan mendekati Rawa. Rawa menoleh.

“April!”

Rawa salah fokus dengan yang April gendong. 

“April, ini..”

“Oh! Ini namanya Aoren, kak. Kucing oranye yang aku temuin semalem,” 

Aoren menatap ke arah Rawa. Aoren benar-benar terpana dengan kecantikan Rawa. 

'Tunggu, siapa dia, cantik sekali..'

'Ya Tuhan, benar-benar cantik sekali.'

“Meoongg~~~”

April tertawa kecil. 

“Kak Awa, sepertinya Aoren menyukai dan terpana sama kecantikan Kak Awa,” April terkekeh.

Rawa terkejut dan tersipu malu.

“Hahaha! Kamu bisa aja sih, pril.”

Rawa mengelus Aoren. 

“Lucu banget. Salam kenal ya, Aoren! Aku Rawa, jaga April ya,” wajah Rawa mendekati Aoren.

'Oh ya Tuhan! Sial, aku jadi maluuuu'

“Meoong~~”

Aoren melompat dari gendongan April karena Aoren merasa malu, saat wajah Rawa mendekati Aoren, benar-benar salah tingkah. April dan Rawa tertawa. 

“Oh ya, kak. Aku mau menunjukkan sebuah teknik buatanku sendiri kak! Aku melakukan ini supaya aku bisa mendapatkan kelas. Aku sangat bersedia walaupun yang aku coba hanya 2 teknik saja. Teknik benang dan pedang saja.” April menunduk.

Rawa mengelus kepala April dengan lembut.

“Itu udah bagus banget, ga perlu ngerasa pasrah begini. Nanti aku langsung bilang pak Kasim aja, ga perlu melalui ujian buat mendapatkan kelasnya. Soalnya, kamu udah membuat teknik sendiri, jadi pak Kasim akan paham,” jelasnya Rawa.

Mata April berbinar.

“Kalo begitu, aku mau nunjukkin teknik-teknik yang udah aku pelajari dan udah ku buat, ke kak Awa ya!”

Rawa terdiam sejenak.

“Aku excited banget! Tapi, aku ga bisa sekarang. Aku masih ada misi selama seminggu ini, Pril. Maaf ya,” 

Mood April menjadi turun dan berusaha untuk memahami Rawa.

“Iya kak, gapapa kok! Aku akan menunggu kepulanganmu, kak.”

Rawa tersenyum.

“Yaudah, kalo gitu, aku mau ke taman Agen Angkasa ya kak, semangat menjalankan misinya dan hati-hati kak! Aku akan sangat merindukan, kak Awa!”

“Aku juga akan merindukan kamu, jangan lupa makan dan istirahat, ya! Nanti aku bilang ke pak Kasim buat kelas kamu tapi jangan lupa untuk makan! Kalo ga, aku marah nih!” 

“SIAP, BU KOMANDAN!”

Rawa dan April tertawa bersama.

“Dadah kak, aku duluan yaa”

“Iya, April.”

April menggendong Aoren dan meninggalkan tempat Rawa. Wajah Rawa berubah dan merasakan sesuatu yang aneh padanya. 

“Kenapa gue merasakan seolah-olah gue ga bisa melihat April lagi?” 

“Ga, ga, ini cuma ovt gue aja, gue kecapekan harus ngurusin ini itu, aduhh,”

Rawa berberes dan menuju kantor Kasim untuk memberitahukan kelas April.

                                ***

Taman Agen Angkasa 

April dan Aoren bermain di taman Agen Angkasa. Tidak terlalu ramai tapi nyaman untuk keduanya. 

“Aoren, gimana kalo aku nunjukkin teknik-teknik yang udah aku pelajari dan aku buat sendiri, ke kamu?”

“Meoonggg~~~”

Aoren setuju dan penasaran tentang teknik-teknik yang April bicarakan, terutama teknik pedang. Aoren hanya tahu teknik pedang ada di tempat dirinya tinggal bukan di dunia saat ini ia tinggali. 

April mulai mempraktekkan teknik pedang terlebih dahulu pada Aoren. Gaya-gaya teknik pedang April sangat indah dan tajam. 

Aoren terkejut. 

'Ternyata anak perempuan itu bisa melakukan gerakan yang susah. Setiap anak-anak di akademi tuanku itu tidak bisa menguasai teknik seperti ini. Tunggu!'

'Teknik yang anak perempuan itu lakukan, bukannya teknik pedang rahasia di akademi tuanku, ya?!'

'Kok bisa anak perempuan itu pelajari dan sangat mulus sekali, tidak ada cedera ataupun kesulitan! Sungguh aneh, aku sangat pusing sekarang ini'

A Chengyou yang sedang bermain skateboard terhenti dan melihat April dari kejauha

n yang sedang melakukan gerakan pedang yang sangat indah. 

Angin berhembus, dedaunan berterbangan mengikuti alunan hembusan angin. Matanya hanya berfokus pada anak perempuan yang sedang melayangkan teknik pedangnya.

'April...'

TO BE CONTINUED...

1
Keypidream
mohon supportnya ya!
Kei Kurono
Bikin penasaran!
Keypidream: terimakasih Kei Kurono sudah mau membaca novel aku. dengan dukungan ini, aku jadi semakin semangat! ditunggu chapter-chapter selanjutnya ya🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!