NovelToon NovelToon
MAFIA DAN GADIS BUTA

MAFIA DAN GADIS BUTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO / Romansa / Roman-Angst Mafia / Dark Romance
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Archiemorarty

SEQUEL KEDUA ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!

Lucas Lorenzo yang mendapati kenalan baiknya Philip Newton berada di penjara Santa Barbara, ketika mengunjunginya siapa sangka Lucas dimintai tolong oleh Philip untuk menyelamatkan para keponakannya yang diasuh oleh sanak keluarga yang hanya mengincar harta mendiang orang tua mereka.

Lucas yang memiliki hutang budi kepada Philip pun akhirnya memutuskan untuk membantu dengan menyamar menjadi tunangan Camellia Dawson, keponakan Philip, agar dapat memasuki kediaman mereka.

Namun siapa sangka ketika Lucas mendapati kalau keponakan Philip justru adalah seorang gadis buta.

Terlebih lagi ada banyak teror di kediaman tersebut yang membuat Lucas tidak bisa meninggalkan Camellia. Ditambah adanya sebuah rahasia besar terungkap tentang Camellia.

Mampukah Lucas menyelamatkan Camellia dari orang yang mengincarnya dan juga kebenaran tentang gadis itu? Lalu bagaimana jika Camellia tahu bahwa Lucas adalah seorang mafia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2. CAMELLIA

Beverly Hills, Los Angeles.

Hujan mengguyur kota dalam diam yang seolah bersekongkol untuk mewarnai hari menjadi suram. Di lantai dua rumah keluarga Dawson milik mendiang orang tua Camellia yang kini dikuasai oleh paman dan bibinya, angin berdesir di sela-sela celah jendela tua, menyelusup lembut ke dinding kamar gadis buta berusia dua puluh dua tahun.

Camellia Dawson duduk diam di tepi ranjangnya, jari-jarinya menyusuri sisi kotak kayu kecil tempat ia biasa menyimpan bros milik mendiang ibunya. Ia tidak tahu pukul berapa sekarang, hanya bisa menebak lewat aroma malam yang dingin menusuk dan bunyi samar jam dinding di kamarnya yang bahkan ia sendiri tidak tahu dimana letaknya.

Tak ada siapa-siapa di rumah ini yang benar-benar mencintainya, ia tahu itu. Setelah orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil dua tahun lalu, ia diwariskan rumah besar dan harta dalam jumlah luar biasa banyak termasuk hotel mewah milik sang ayah. Tapi karena usianya belum genap dua puluh satu waktu itu, semua dikendalikan oleh pamannya, Oliver Dawson dan istrinya Margaret Dawson.

Malam itu, Camellia merasa gelisah. Beberapa malam terakhir ia mendengar suara-suara dari kamar sebelah, kamar Briana, sepupu perempuannya yang berusia sama dengan Camellia. Suara seperti ... desahan tertahan, rintihan, bunyi kasur berderit. Tapi Camellia bukanlah gadis yang mudah menuduh, mengingat ia tidak dapat melihat dan membuktikan apa yang ia dengar. Camellia buta, dan itu menjadikannya sasaran empuk ketidakpedulian dan juga tuduhan palsu jika gadis itu berulah.

Tapi malam ini, suara itu lebih jelas dari biasanya. Bahkan terdengar seperti ada dua suara berbeda. Dan mengejutkan namun Camellia takut salah bahwa telinganya menangkap suara pria dari kamar sepupunya itu.

Camellia menggenggam tongkat putihnya dan berdiri perlahan, langkahnya menyusuri lorong panjang yang remang, mengikuti suara. Suara detakan ranjang, napas yang terengah, dan suara laki-laki yang berbisik lembut. Itu bukan suara pamannya, ia yakin sekali.

Camellia mengetuk pintu kamar Briana dengan pelan. Tak ada jawaban.

"Briana?" panggil Camellia dengan suara yang mengalun indah dalam kelembutannya.

Suara di dalam kamar mendadak sunyi. Hanya satu detik hening yang begitu menusuk sebelum langkah cepat dan desahan tertahan kembali terdengar, tapi kali ini lebih pelan, seperti mencoba menyembunyikan sesuatu.

Camellia membuka pintu perlahan. Briana tak pernah menguncinya.

Udara hangat dan lembab langsung menyambutnya, aroma samar parfum wanita bercampur keringat menyapu hidung. Mata Camellia yang buta tak bisa melihat apa pun, tapi seluruh indera lainnya bekerja lebih peka.

"Lia, ada apa?" tanya Briana ketika mendapati Camellia masuk ke dalam kamarnya.

"Aku hanya ingin bilang, aku akan keluar sebentar dengan Jane. Ada yang harus aku beli," kata Camellia, tangannya meraba kusen pintu.

Di dalam kamar, pria bernama Adrian Jarrel membeku. Tubuhnya masih bersandar di atas tubuh Briana, kulit mereka berkeringat, napas mereka tercekat. Hanya selimut tipis yang menutupi bagian tubuh yang tersisa. Briana menatap Adrian sejenak, lalu menahan tawa kecilnya yang tak sabaran.

Camellia tidak tahu. Tentu saja tidak. Gadis itu tidak dapat melihat apa yang dua orang itu tengah lakukan. Hal tidak senonoh tanpa rasa malu dilakukan hanya kerena Camellia tidak dapat melihat kelakuan mereka.

"Oh," jawab Briana dengan suara tenang, hampir ceria. "Ya, silakan. Tapi bawa payung, ya. Hujan agak deras."

Camellia mengangguk pelan. "Aku akan bawa. Maaf kalau aku ganggu."

"Tidak, tidak. Sama sekali tidak mengganggu," ucap Briana sambil menahan senyum licik. Tangannya tetap meremas punggung Adrian di bawah selimut, jari-jarinya menyuruhnya tetap diam.

Camellia ragu sejenak di ambang pintu. "Kau sendirian, Bri?" tanyanya.

Adrian dan Briana saling melirik. Mata Adrian sedikit panik, tapi Briana tetap tenang.

"Tentu. Hanya aku dan musikku," jawabnya santai, meski playlist dari ponselnya telah mati sejak beberapa menit lalu. "Kenapa?" tanya Briana.

Camellia menggeleng. "Aku dengar suara ... entahlah. Mungkin aku cuma lelah. Kalau begitu aku pergi dulu, good night, Bri."Ia tersenyum kecil, lalu menutup pintu pelan.

Langkah-langkahnya memudar kembali ke lorong, kemudian menuruni tangga perlahan menuju kamar Jane yang ada di lantai bawah. Begitu suara tongkat putihnya tak lagi terdengar, Briana menghela napas dan menyandarkan tubuhnya ke bantal.

"Kau gila," bisik Adrian, suaranya tertahan antara terkejut dan bergairah. "Itu hampir saja," lanjutnya.

"Tapi dia tidak tahu, kan?" sahut Briana. Ia mencium Adrian di bibir, menggigit pelan layaknya perempuan binal. "Dia buta. Dia bahkan tidak tahu kau tunangannya kalau pun ketahuan aku tidur dengan pria," sambungnya.

Adrian terdiam.

Ya. Camellia memang tidak tahu. Ia dijodohkan dengan Adrian oleh pamannya sebagai bagian dari 'melindungi masa depannya'. Tapi kenyataannya, semua adalah permainan dari paman dan bibinya agar Camellia dapat segera menikah sehingga harta warisan orang tua Camellia dapat mereka rebut.

Camellia tidak pernah benar-benar mengenal Adrian. Ia hanya mendengar suaranya sesekali saat paman memerkenalkan mereka secara formal. Tidak pernah ada cinta, bahkan tidak ada kejelasan. Adrian terkadang menginap di rumah besar itu dengan alasan untuk menjaga tunangannya yang buta, Camellia. Tapi lihatlah, kini pria itu berbaring telanjang di atas sepupu Camellia itu tanpa sang gadis tahu.

Di luar, Camellia berdiri di teras depan ketika menunggu mobil yang sedang diambil dan juga Jane yang ke kamar Camellia untuk mengambil jaket sang gadis agar tidak kedinginan. Jane satu-satunya yang peduli pada Camellia, pelayan yang telah bersama Camellia sejak gadis itu kecil. Perempuan yang lebih tua tiga tahun dari Camellia.

Sejak beberapa waktu belakangan ada yang mengganggu pikiran Camellia, dan bukan hanya karena suara-suara dari kamar Briana.

Ada sesuatu yang tak bisa ia pahami. Bau asing di kamar Briana. Suara laki-laki. Dan kenapa jantungnya terasa sakit setiap kali ia mendengar suara-suara itu.

Apakah ini firasat?

Ia menarik napas dalam-dalam dan bergumam yang terdengar seperti doa, "Mom? Dad? Tolong bantu aku dan Nolan agar tetap dapat menjaga rumah dan peninggalan kalian ini. Aku tahu kalau Uncle dan Auntie memiliki niat tidak baik. Tapi dengan keadaanku seperti ini, aku tidak dapat melawan mereka. Karena itu, tolong bantu aku bagaimana pun caranya agar mereka tidak mengambil milik kalian ini."

Angin meniup rambutnya, dan untuk sesaat, Camellia merasa sendirian di dunia yang tidak peduli padanya. Tapi ia tidak boleh lemah. Tidak sekarang. Ada adik, Jane, dan orang yang bekerja di bawah naungan ayahnya yang harus dilindungi. Sebagai anak pertama sudah selayaknya Camellia menggantikan ayahnya melindungi semuanya, tapi kekurangannya justru membuatnya buruk, lemah, dan terkesan bodoh. Ia membenci dirinya yang tidak berdaya ini.

Keesokan harinya, saat sarapan, Adrian duduk di meja makan bersama Oliver dan Margaret yang baru kembali dari perjalanan luar kota mereka untuk urusan bisnis kemarin. Briana muncul lima menit kemudian, tersenyum cerah dengan rambut disanggul, seolah malam sebelumnya tidak pernah terjadi.

Camellia menyusul terakhir, mengenakan gaun abu-abu sederhana dan tongkat putih di tangan. Berjalan pelan-pelan dan hati-hati.

"Selamat pagi semuanya," sapa Camellia lembut.

"Pagi, Lia," jawab Briana cepat, berusaha terdengar bersahabat dan ramah seperti biasa.

Adrian hanya melirik sekilas, matanya menyembunyikan sesuatu. Ada ketakutan kalau apa yang ia lakukan diketahui oleh Camellia, terutama setelah ia nyaris ketahuan semalam kalau dirinya sedang menikmati malam panas bersama sepupu Camellia itu di kamar Briana.

"Adrian," panggil Camellia lembut. "Aku ingin bicara denganmu nanti, kalau bisa."

Adrian terlihat kaku. "Tentu," jawabnya cepat. "Apa ada yang salah? Tanyanya.

Camellia tersenyum kecil. "Tidak. Hanya ingin mengenal tunanganku lebih baik, mungkin."

Briana memalingkan wajahnya, pura-pura sibuk dengan sarapan. Tapi tatapannya menusuk, dan Camellia bisa merasakannya. Ingatlah bahwa indra gadis itu jauh lebih peka dan sensitif ketika matanya tidak dapat digunakan. Hal yang telah terlatih sejak lama.

Dalam hatinya, Camellia itu tahu bahwa dunia tidak akan memberinya keadilan dengan mudah. Tapi ia akan menemukan kebenarannya sendiri, dengan cara apa pun. Camellia yakin kalau Tuhan tidak tidur, dan akan membantunya suatu saat nanti. Namun sekarang Camellia hanya akan berpura-pura menjadi orang yang tidak tahu apa-apa. Tidak tahu apa niat paman dan bibinya. Tidak tahu apa pun kalau tunangannya menyimpan sesuatu darinya. Tidak tahu bahwa Briana tidak seramah itu kepada Camellia. Ia akan pura-pura tidak tahu. Sampai kebenaran itu terungkap dengan cara yang tidak menyenangkan nantinya.

1
ir
udah ga bisa ber word word pokok nya
hansen
Luke So sweet
ir
nanti teman² dan orang² yg udah menjauhi Cammy kalo, mereka melihat Cammy yg sekarang jadi perempuan yg cantik dan jadi wanita yg sempurna pada datang dan cari muka cihhh menjijikkan, nanti kalo mereka minta maaf, maafin aja Cammy tapi jangan pernah mau berteman dan dekat dengan mereka lagi ya sayang
Archiemorarty: Bener...maafin tapi jangan mau balik ke orang-orang itu. karena bakal sama aja nantinya 😌
total 1 replies
hansen
ini lah dunia yang sebenar cammy penuh warna ceria dan warna gelap yang menyakitkan lebih dari tidak bisa melihat..
ir
ga sabar lihat Briana matanya lepas 🤣🤣
karna saking kaget nya Cammy bisaa meliy lagi, dan orang² yg pernah mengkhianati Cammy menyesal
oiya btw kak, kan kemarin ada part yg Lucas bilang " dia lebih tua dari mu " itu Arthur atau Rose, terus umur Rose berapa sekarang, aku lupaa eee
ir: owhhh jadi Cammy sama Rose cuma selisih satu tahun, kalo sama Lucas 6thn oke oke
Archiemorarty: Disini Lucas udah umur 28, jadi Rose & Rod 23, Cammy 22, Arthur & Arabella 33.
kejadian Rose pas Rose umur 20 terkahir kemaren, jadi 3 tahun setelahnya cerita Lucas sama Cammy ini.
total 2 replies
hansen
terbaik thor
Archiemorarty: Terima kasih udah baca ceritanya semoga bisa menghibur waktu senggangnya 🥰
total 1 replies
Margaretha Indrayani
seru banget dan bikin deg degan thor
Archiemorarty: Terima kasih udah bacanya, ikutin terus updatenya. Semoga bisa menghibur waktu senggangnya 🥰
total 1 replies
Jelita S
serasa ikut jelong2 ke Swiss Thor😄😄
Archiemorarty: Tujuanku, biar readers serasa ikut liburan ke swiss...padahal mah othornya yang penting jalan2 juga ke sana /Facepalm/
total 1 replies
Jelita S
Thor slalu tersentuh semua dengan kata demi kata di cerita mu ini, terlalu suka dengan critamu
Archiemorarty: Aku buat yang terbaik buat para Readers. karena aku juga sebagai Readers seneng kalau ketemu cerita yang bagus. semoga ceritanya bisa menghibur waktu senggangnya kakaknya ya 🥰
total 1 replies
hansen
tetap la disamping lucas apa pun yang bakal berlaku kedepan cammy, dengan berganding bahu berdua percaya lah semua benang merah akan terungkai jawapan nya..itu lebih mudah melumpuhkan musuh adalah tetap disamping lucas
Archiemorarty: setuju /Scream/
total 1 replies
ir
Lucas yg meyakinkan Cammy saat rapuh, Lucas yg selalu ada. untuk Cammy, yg tidah pernah memandang kekurangan Cammy yg membawa dunia baru bagi Cammy, tapi nanti orang lain yg berusaha merebut posisi Lucas hahh pasti ituu
Archiemorarty: oh, silahkan saja. Lucas kita didikan bapak Rion. tahu sendiri kan /CoolGuy/
total 1 replies
Della Alfira
lagiii lagiii lagiii thorr😭
Archiemorarty: Hahaha...sabar ya. ditunggu setiap updatenya ya
total 1 replies
Jelita S
kok aku gk sabaran y liat Lukas bucin akut sama Cammy😀😀😀
Archiemorarty: Sama aku juga...
total 1 replies
ir
ayoo kita dampingi cucu menantu kita glow up, sebelum pulang ke rumah cammy sendiri, nanti ajak mampu dulu ke rumah calon mertua dulu ya kak, bila perlu menetap ajalah di kediaman Lorenzo, biar bianca uring²an
ir
aku baru mau komen, alhamdulillah ga ada gangguan dari ulat birahi ehh part selanjutnya nongol 😌😌
Archiemorarty: Hahahahaha, apa itu damai
total 1 replies
Jelita S
ah si ulet bulu masih sok perhatian,,hempaskan Briana 😡😡
Archiemorarty: hahahaha.... keributan itu wajib
total 1 replies
Jelita S
GK sabar liat Cammy bisa melihat🥰🥰🥰
Archiemorarty: percaya othor lebih gx sabar liat cammy bia liat 😌
total 1 replies
Jelita S
ah semakin gak sabar nunggu up mu thor
Archiemorarty: Xixixi...sabar ya
total 1 replies
ir
ayoo gass iki cucu ke Zurich liburan rame² kita 🤣🤣
Archiemorarty: Kapan lagi kan bisa liburan ke sana
Archiemorarty: Kapan lagi kan bisa liburan ke sana
total 2 replies
Jelita S
akhirnya Lukas jatuh cinta jga😄😄😄😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!