NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Dosen / Nikahmuda / Mafia
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Felicia Sonda

CEO yang dijodohkan oleh orang tuanya sewaktu kecil. tetapi CEO memiliki kekasih. akhirnya CEO membuat surat kontrak pernikahan selama enam bulan. Dan dia juga membuat surat cerai yang sudah dia tandatangani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Felicia Sonda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10. Pindah kerumah baru

Keesokan harinya, sesuai janji dimas, dimas datang menjemput bintang di hotel. Tentunya agar orang tua tidak ada yang mengetahui kalau dia tidak ada semalam bersama istrinya.

Tok tok tok

Sara membuka pintu. Dan tampaklah Sara sudah memakai pakaian yang siap akan keluar dari hotel.

"Kenapa dia memakai pakaian seperti itu lagi" batin dimas melihat Sara yang berpenampilan sama seperti saat mereka tunangan. Memakai kacamata tebal dan poni serta rambut yang dikepang.

"Masuklah. Kenapa kau melihatku seperti itu" heran Sara melihat dimas yang hanya diam di ambang pintu.

"Cepatlah kita akan tinggal di rumah yang sudah saya beli. Kita akan tinggal berdua" kata dimas

" Tapi barang barang saya bagaimana. Kita kerumah papa mama ku dulu buat pamit"

"Iya cepatlah"

Dimas sudah memikirkan semalam apa tindakan pertama yang akan dia lakukan agar hubungan yang sebenarnya tidak akan sampai ketahuan oleh orang tua masing masing. Yang hanya menikahi Sara hanya di atas kertas tanpa cinta.

Dan dimas mau hubungannya dengan sintia tetap jalan walaupun sudah menikah. Mereka keluar dari hotel dan menuju ke rumah papa dika terlebih dahulu.

" Pagi pa ma" kata dimas sambil mencium tangan mereka

"Pagi ma pa" kata Sara yang melakukan hal yang sama seperti dimas.

" Pagi nak" jawab papa dika

"Pagi sayang" jawab mama nia

" Kalian masuklah. Sarapan dulu." Kata mama nia

" Iya nak makanan sudah siap" kata papa dika

Mereka semua masuk bersama sama menuju ke meja makan.

"Wa masakan mama enak semua" kata Sara

" Terima kasih sayang. Kamu makan yang banyak ya"

"Pasti ma"

"Ow iya pa ma Sara dan dimas mau sekalian pamit. Mau bawa Sara ke rumah dimas. Kami ingin hidup mandiri pa ma" kata dimas

"Hidup mandiri, bilang saja bebas bertemu kekasihnya" batin Sara

" Kalian mau pindah hari ini juga" kata papa dika

"Iya pa makanya Sara datang mau ambil barang barangnya." Kata dimas

"Iya kalau memang kalian sudah memutuskan papa hanya bisa mendoakan yang terbaik" kata papa dika.

"ingat ya nak kamu jangan malas malas lagi bangun pagi. Kamu harus menyiapkan perlengkapan suami kamu saat berangkat kerja. Dan jangan lupa memasak. Itu hal penting buat perempuan yang sudah memiliki suami." Kata mama nia memberikan wejangan buat anaknya

"Iya ma. Sara tahu kok. Mama tenang saja, Sara akan merawat suami Sara dengan baik hehe" jawab Sara seadanya

"Habiskan sarapan kalian dan lanjut berkemas." Potong papa dika

Mereka makan dengan hikmat. Ketika selesai bintang naik ke kamarnya dan membereskan barang barang apa saja yang akan dia bawa.

"Waaa aku akan rindu dengan kamar ini" kata Sara sambil melihat sekeliling kamarnya. " Juga kasurku ini. Rasanya berat mau pergi" batinnya saat duduk diatas kasur empuknya.

Merasa sudah terlalu lama dia dikamar, Sara akhirnya turun dengan berat hati.

"Semua sudah kamu bawa nak? Kata mama nia

"Iya ma"

"Ya sudah, kami lanjut dulu ya pa, ma. Dimas mau ke rumah papa dulu" kata dimas

"Baiklah. Kalian hati hati ya" kata papa dika

"Pa Sara pamit ya. Sara akan sering sering main kesini" kata Sara sambil memeluk papanya.

"Iya nak tapi harus dengan izin suami kamu ya" kata papa dika

"Ma saya pasti kangen dengan masakan mama." Kata Sara sambil memeluk mama nia juga.

"Kalau kamu rindu dengan masakan mama, kamu datang saja ya. Rumah ini selalu terbuka lebar sayang" kata mama nia

"Iya ma."

Dimas dan Sara mencium masing masing tangan papa dika dan mama nia.

" Kami pamit ya pa ma" kata Sara dan dimas

"Iya kalian hati hati" kata papa dika

"Semoga bahagia nak" kata mama nia

Sara dan dimas masuk ke mobil dan melanjutkan ke rumah papa rian.

Dan tak butuh waktu lama, mobil dimas sudah sampai dipekarangan rumah papa rian.

"Siang pa" kata dimas dan Sara

"Siang nak". Kenapa kalian lambat datangnya. Kirain papa kalian mau sarapan pagi disini tadi" kata papa rian

"Maaf pa, tadi kami ke rumah papa dika dulu antar Sara ambil barang barangnya. Hari ini kami akan pindah ke rumah yang dimas sudah beli" kata dimas

" La ko cepat sekali"

"Bukannya tinggal beberapa hari disini dulu"

"Kami hanya mau hidup mandiri juga pa."

"Iya terserah kalianlah. Bagaimana dengan kamu nak"

"Saya ikut dengan dimas saja pa. Sekarang dia suami bintang. Jadi harus nurut suami hehe" kata Sara

"Bagus bagus. Kami memang istri yang tepat buat anak papa. Kamu hadapi dimas dengan sabar ya nak. Katakan sama papa kalau dia berbuat kasar sama kamu."

"Baik pa. Papa tenang saja."

"Papa apa apaan si. Memangnya saya mau apakan dia" kata dimas protes dengan kata kata papanya

" Saya mau ambil barang saya dulu. Tunggu saja disini" kata dimas dan mulai berdiri serta melangkah naik ke kamarnya

Sara hanya melihat dan juga papa rian.

"Nak, papa tahu kamu dan dimas sama sama terpaksa dengan pernikahan ini. Papa mohon sama kamu, selalu arahkan dimas kejalan yang baik ya. Dimas anaknya memang agak dingin. Tapi dia orangnya penyayang" kata papa rian

"Iya pa Sara tahu. Semoga Sara bisa".

Karena asik bercerita, dimas sudah turun dengan satu koper ditangannya.

"Pa kami langsung pamit ya, masih banyak yang mau kami urus dirumah nanti" kata dimas

"Iya baiklah."

"Pa Sara pamit ya"

"Iya nak. Bahagia selalu ya"

"Iya pa"

Melihat Sara yang sudah duluan keluar rumah menuju mobil,

"Nak papa mohon sama kamu, jangan sakiti bintang. Dia anak baik. Lepaskan sintia, dia hanya merugikan kamu nantinya." Kata papa rian

"Pa, dimas sudah dewasa. Dimas juga sudah menepati janji mama kan. Biarkan dimas juga melakukan apa yang dimas mau."

" Ingat nak, penyesalan itu selalu nya ada dibelakang."

"Sudahlah, dimas pergi dulu"

Dimas mencium tangan papanya dan melanjutkan perjalanan menuju rumah baru mereka.

"Semoga kamu bisa melihat kebenaran nak" batin papa Rian yang masih didepan pintu melihat mobil Dimas yang melaju keluar dari pekarangan rumah.

Didalam mobil, Dimas merenungi apa yang dikatakan papanya.

"Saya sudah berkorban buat menikah dengan perempuan yang tak saya suka. Lalu kenapa keinginan saya tidak boleh saya ikuti" batin Dimas.

"Kenapa dia hanya diam saja. Bodoh amatlah asalkan saya aman aman saja, semua tak masalah. Mau dia diam kayak es atau patung ke bodoh amat." Batin Sara

Setelah beberapa menit, mobil Dimas masuk kearah perumahan yang elit. Yang tentunya tidak jauh dari perusahaan tempat mereka bekerja.

1
Mak Lyly
rada lierur sara pa bintang masih nyimak/Smile/
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Mưa buồn
Gak kecewa sama sekali! 😃
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
paulina
Kece abis!
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Dayra Malay
Sumpah keren banget, saya udah nungguin update tiap harinya!
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!