Geisya adalah seorang istri yang penurut, ia selalu mempercayai Suami dalam keadaan dan dalam kondisi apa pun. Ia juga sangat baik kepada keluarga suaminya Hingga rela menghabiskan sebagian harta peninggalan orang tuanya untuk menyenangkan kelurga suaminya.
Hingga akhirnya ia baru mengetahui jika seluruh aset perusahaan peninggalan orang tuanya sudah di alihkan menjadi nama suaminya, ia di campakkan oleh keluarga suami lalu suami berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, tapi semuanya terlambat, ia di dorong oleh sahabatnya dari lantai 10 dan akhirnya meregang nyawa.
Tapi keajaiban datang, ia hidup kembali tiga tahun lalu. Ia bertekad untuk balas semua kejahatan mereka.
"Tunggu pembalasanku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
Aldi telihat kesal, tapi ia berusaha untuk tenang. "Baiklah, aku akan ke perusahaan sekarang juga. Aku akan tanya langsung pada Geisha kenapa dia memecat mu, dan aku akan berjuang agar kamu bisa kembali bekerja di sana," janjinya terdengar tegas, meski getaran kecemasan masih terasa.
Di balik telpon, Gina hanya mampu menanggapi dengan wajah sedih, "Ya sudah, kalau begitu. Aku tunggu kabar darimu." Nada putus asa samar-samar terdengar dalam suaranya.
Dengan langkah kaki cepat, Aldi segera masuk ke mobil. Perjalanan menuju perusahaan terasa begitu panjang. Bayangan wajah Gina yang sedih terus membuat ia ikut sedih. Ia harus berhasil membuat kekasih kembali ke perusahaan.
"Nona Geisha, para pemegang saham sudah menunggu di ruang rapat," lapor Pak Azam hormat, suaranya terdengar sedikit tergesa. Udara di ruangan CEO terasa menegang. Hari ini adalah hari yang menentukan bagi masa depan perusahaan.
Geisha mengangguk tenang, meski di balik ketenangannya tersimpan beban tanggung jawab yang berat. Ia meraih tas kecilnya, sebuah simbol dari kesiapannya menghadapi tantangan. "Baiklah, kita ke ruang rapat sekarang," katanya, suaranya tegas dan berwibawa.
Langkahnya mantap, penuh keyakinan, saat ia berjalan menuju ruang rapat. Dua pengawal setia mendampingi di sisinya, sementara Pak Azam berjalan di belakang, membawa beberapa berkas penting. Dua pengawal lainnya sudah bersiaga di depan pintu ruangan CEO, menjaga agar tidak ada gangguan yang tak diinginkan.
Pintu ruang rapat terbuka, memperlihatkan Geisha yang masuk dengan langkah pasti. Di ruangan yang luas dan megah itu, dua belas pemegang saham sudah duduk rapi di kursi masing-masing, wajah-wajah mereka mencerminkan berbagai ekspresi—ada yang tampak tenang, ada pula yang tegang, bahkan beberapa terlihat waspada.
Suasana hening sejenak sebelum Geisha membuka suara. Ia berdiri di depan, di tempat yang telah disiapkan, pandangannya menyapu satu per satu wajah para pemegang saham.
"Selamat pagi, semuanya," sapa Geisha, suaranya terdengar jelas dan merdu, menciptakan aura kepemimpinan yang kuat. Meskipun ia hanya seorang wanita, kehadirannya mampu membungkam ruangan yang tadinya dipenuhi bisikan-bisikan.
"Pagi, Nyonya Geisha," jawab para pemegang saham serentak, suara mereka membentuk paduan suara yang menghormati kehadiran sang pemimpin perusahaan.
Geisha berdiri tegak, tatapan matanya tajam menyapu wajah para pemegang saham. Ia memulai presentasinya dengan suara tegas,
"Baiklah, langsung saja. Mulai hari ini, saya kembali menjabat sebagai CEO perusahaan ini. Dan, mulai hari ini juga, Aldi diberhentikan dari jabatan CEO dan akan kembali bekerja sebagai karyawan biasa." ucap Geisha tegas. Geisha berharap dukungan penuh dari para pemegang saham, namun harapannya tak sesuai keinginannya.
Ekspresi beberapa pemegang saham berubah drastis. Ketidaksetujuan tampak jelas terpancar dari wajah mereka.
Pak Andrew, salah satu pemegang saham yang memiliki pengaruh besar, angkat bicara, suaranya terdengar sedikit meninggi.
"Apa alasan Anda memecat Tuan Aldi dari jabatannya? Selama ini Tuan Aldi bekerja dengan baik, apa yang salah dengan dirinya?" Pertanyaan itu diiringi tatapan tidak senang.
Jelas terlihat bahwa Pak Andrew dan Aldi memiliki hubungan dekat dan mungkin telah merencanakan sesuatu bersama. Ia sungguh tak menyangka jika Geisha memecat Aldi dan membuat rencananya dan Aldi akan tertunda atau tidak akan terjadi.
"Karena ini adalah perusahaan mendiang ayah ku, aku sebagai pewarisnya yang akan menjalankan perusahaannya!" jawab Geisha tegas menatap Pak Andrew tajam.
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️.......
