NovelToon NovelToon
Dewi Penakluk Ceo Tampan

Dewi Penakluk Ceo Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: myabra

"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong

"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.

Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 10

" kenapa semua orang hari ini sangat menyebalkan" gerutu sofa sambil membuang napas panjang sambil matanys melihat ke sekeliling

" Itukan ibu indah sama pak Edwin?" Ujarnya sembari berpikir , "apa gue samperin aja yah? Ah samperin ah!. Ujarnya lagi melihat gurunya itu nya sendirian mumpung pak Edwin lagi ke toilet.

"Selamat sore Bu, ibu indah gimana kabarnya?" Tanya sofa sok akrab.

"eh sofa! Alhamdulillah ibu sehat! Tumben kamu sendirian?" Tanya Bu indah karena biasanya mereka itu selalu ramean.

"Lagi pngen sendiri Bu! Owh yah Bu kebetulan ketemu disini, ada yang mau sofa sampaikan." Ujar sofa sambil celingukan takut pak Edwin keburu datang.

"Ada apa?" Tanya ibu indah menatap aneh ke sofa tapi masih tetap tersenyum. Sofa langsung mengeluarkan handphone miliknya dan memperlihatkan sesuatu, membuat senyum ibu indah memudar. " Maaf Bu saya ga bermaksud apa-apa, hanya saja kalau saya tidak memberi tahu ibu saya akan merasa bersalah" Ujarnya tak enak hati, namun kenyataannya sofa sambil tersenyum melihat raut muka ibu indah yang terlihat kecewa.

Sofa segera pamit, karena dia melihat Edwin yang sudah keluar dari toilet. " Bu saya duluan" pamitnya karena takut ketauan oleh Edwin. " Sayang kamu kenapa?" Tanyanya karena tiba-tiba indah minta pulang, padahal pesanan merekapun belum datang.

" Aku capek mas pengen pulang" Ujarnya Sambil bangun dari duduknya dan pergi begitu saja. Sedangkan Edwin yang tidak tau apa-apa langsung menyusul nya tidak lupa dia membayar pesanan yang belum mereka makan.

Akhirnya hari istimewa tiba juga, untuk para wisudawan berkumpul dengan teman sejawat. Acara ini menandai akhir dari satu tahap pendidikan dan awal dari babak baru, baik itu melanjutkan ke pendidikan tinggi, memasuki dunia kerja, atau mau berumah tangga tinggal pilih yang mana!.

Semua orang sudah berkumpul di sebuah gedung. Dan para wisudawan pun sudah bersiap dan sebagian lagi sedang bersiap-siap untuk menunjukkan kebolehan Mereka, dalam penyambutan dan pelepasan.

Acara pun berlangsung dengan meriah dimana siswa siswi menunjukkan kreatifitas mereka diatas panggung.

" Kalian lihat Amora." tanya bu indah kepada para siswa yang sedang bersiap-siap, karena dia sedari tadi mencari-cari Mora yang tak kunjung ditemukannya.

" Mora sedang bersama para Edwin Bu di aula" ujar salah satu murid, membuat indah segera menyusul kesana tanpa kata.

" Kenapa dengan Bu indah" tanya seorang murid yang melihat aneh kearah Bu indah, tidak seperti biasanya.

Indah melihat pemandangan yang membuat mata dan hatinya sakit, walupun Mora itu anak masih dibawah umur tapi tetap saja dia itu seorang wanita. " Bapak bisa saja" ujar Mora sambil memukul Edwin, Edwin yang dipukul malah tersenyum malah menggoda Mora. " Masa sih, apa bapak sekeren itu sampai-sampai Mora suka sama bapak? Ujar Edwin menggoda anak beranjak remaja itu.

"Ihh, pake nanya lagi, tau ga BPK? Mora tuh suka sama BPK dari Mora dalam kandungan tau!, ehh ujuk-ujuk BPK mau nikah sama Bu indah gimana hati Mora ga sakit!. Ujarnya sambil tangan kirinya memegangi dadanya dan tangan kanannya menutup sebelah matanya tapi mata satunya melirik kearah Edwin dan wajahnya yang chubby, di buat cemberut membuat Edwin geleng-geleng kepala dengan tingkah muridnya yang terlalu blak-blakan.

Dengan jail nya Edwin menyentil dahi Mora, hingga yang punya dahi mengusapnya " sakit tau' ujarnya sembari mengusap-usap dahinya

" Dasar bocah nakal" balas Edwin sambil menggerakkan telunjuknya.

" Mora kenapa kamu masih ada disini, pak Edwin juga, acara sudah dimulai cepat kembali ketempat" panggil pak Hakim .

" Ish bapak ganggu aja" ujar Mora sambil berlari

" Dasar anak jaman sekarang, berani sama guru" balas pak Hakim karena dia Tau muridnya itu selalu ada aja tingkahnya.

"Sabar pak namanya juga anak-anak " Edwin menengahi

Sedangkan indah mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan Mora dan pergi begitu saja, entah apa yang ada didalam pikiran nya saat ini.

" Mora kamu dari mana, udah ketemu belum sama ibu indah?" Tanya dara karena dia melihat Bu indah pergi mencarinya.

" Bu indah ngapain dia nyariin gw?" Tanyanya sambil berbisik.

" Mau minta tanda tangan kali, Lo kan artis!" ujar sofa menyahuti.

Mora yang melihat tingkah sofa sedikit aneh, karena sahabatnya itu beberapa hari belakangan ini seperti mempunyai dendam kesumat dengannya.

" Loe datang bulan,?" Tanyanya kepada sofa karena temannya itu sensi banget.

" sudahlah acara sudah dimulai. Ujar Dara menengahi.

" Eh liat mereka Tampan-tampan " ujar para siswi dan para guru mereka merasa beruntung karena berkesempatan bertemu langsung dengan ceo perusahaan.

Nicolas, Kenzi dan Liam yang duduk dibarisan terdepan bersama para guru. Dan didampingi para asisten mereka.

Mata Nicolas sedari tadi mencari-cari keberadaan pujaan hatinya, karena dia sudah dapat informasi bahwa gadis yang dia taksir itu bersekolah ditempat ini.

" Sebelum kita memasuki acara inti ada pesan motivasi dari guru kita, mari kita sambut guru kita ibu indah untuk memberikan wejangan untuk siswa siswi yang akan menempuh babak baru. " Terimakasih atas kesempatan yang diberikan, kami sebagai guru sangat menyayangi kalian anak-anakku, semoga kalian bisa menjaga Marwah kalian ) sebagai seorang wanita, Jangan menggoda laki-laki yang bukan suami, kekasih, tunangan, apapun dan alasan apapun itu yang bukan milik kalian, jangan sampai kalian di sebut sebagai wanita murahan"

" Dia sedang bicara apa, apa pantas dalam suasana seperti ini membahas hal-hal yang di luar acara?" ujar orang-orang yang menghadiri acara.

"Dia sepertinya sedang menyindir seseorang, mungkin pak Edwin ke gaet perempuan lain" bisik-bisik tetangga sampai menggelitik telinga Mora, Mora yang merasa ucapan gurunya itu, tertuju padanya hanya tersenyum tipis

Edwin menatap indah kesal, karena Indah mengatakan hal yang tidak pantas, dikatakan oleh seorang pendidik.

"Baiklah kita akan memasuki acara inti, yakni pelepasan para wisudawan dan wisudawati SMA mutiara Bangsa, mari kita sambut wisudawan dan wisudawati berprestasi kita" ujar MC menyabut seluruh peserta wisudawan dan wisudawati

"Acara apaan ini" ujar Kenzie karena disuguhkan oleh drama entahlah apapun judulnya ga etis menurutnya membuat Kenzie menyesalkan sikap seorang pendidik.

Kepsek yang mendengar ucapan Kenzie merasa malu. " Mohon maaf atas ketidak nyamanan anda tuan Kenzie" ujar kepsek yang merasa tidak enak hati begitupun guru-guru yang mendengar ucapan Kenzie.

Sedangkan Nicolas tidak terlalu menghiraukan, karena pandangannya sudah terkunci oleh gadis sedari tadi ia cari keberadaannya. "Kita sambut juara pertama kita ananda sofiya Adelia " panggil MC kepada sofa yang mendapatkan juara pertama.

"Selamat Bu Entin" ujar mama Ani mengucapkan selamat kepada Entin ibu dari sahabat anaknya

" Untuk yang terhormat bapak kepsek dan yang terhormat tuan Bryan untuk naik ke atas podium untuk memberikan penghargaan kepada ananda sofiya Adelia waktu dan tempat kami persilahkan." Panggil MC kepada kepala sekolah dan Nicolas.

"Liam pergilah" usir Nicolas menyuruh Liam menggantikan nya untuk memberikan penghargaan kepada sofa.

Sofa yang sudah terlanjur bahagia karena Nicolas lah yang akan memberikan penghargaan untuknya, sekarang malah merasa kecewa karena bukan Nicolas yang naik keatas podium melainkan Liam.

"Juara kedua Steven"

dan juara ketiga,kita sambut" Amora Ricardo putri dari Joni Ricardo dan Ani Ricardo" silakan naik ke podium. Amora yang namanya dipanggil, hanya celingak-celinguk dan teman-temannya juga merasa aneh kenapa Mora bisa menjadi juara tiga... Padahal sering mendapat hukuman karena nilainya kebanyakan telor mata sapi. Mama Ani dan dan papa Jo tidak menyangka putrinya itu dapat juara.

Senyum Nicolas mengembang tanpa kata sambutan lagi dia langsung naik ke podium.

1
Tae Kook
Hebat!
Phoenix Ikki
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!