NovelToon NovelToon
Thieves And The Night

Thieves And The Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:959
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Noval

Mengisahkan Roberto, mantan seorang agen rahasia dengan kemampuan pencuri ulung, bergerak dengan diam-diam di dalam rumah besar yang megah dan terbengkalai untuk mencari beberapa barang berharga. Dengan mata yang tajam dan refleks yang cepat, ia dapat menghindari setiap perangkap dan jebakan dengan sangat mudah. Senjata andalannya, sebuah pisau lipat yang tajam, tersembunyi di dalam sakunya, siap digunakan kapan saja. Namun, misi kali ini tidak seperti biasanya. Ketika ia memasuki sebuah ruangan yang gelap, ia menemukan seorang anak perempuan berusia 6 tahun yang diikat dengan rantai di kakinya, mata yang besar dan takut memandang ke arahnya.

Apa yang akan dilakukan Roberto? Apakah ia akan menjalankan misi nya atau membantu anak itu? Dalam dunia yang penuh dengan bahaya dan ketidakpastian, Roberto harus membuat keputusan yang tepat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Noval, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 kekuatan yang membawa kemenangan

Amelia terus-menerus memikirkan Raven yang belum juga kembali. Dia merasa khawatir dan mencoba menghubungi Roberto untuk menanyakan kabar dari Raven.

"Roberto, apakah kau sudah mendengar kabar dari Raven?" Amelia bertanya dengan nada khawatir.

"Belum, aku sudah mencoba menghubungi dia tapi tidak diangkat" Roberto menjawab dengan nada yang sama khawatirnya.

Amelia menghela napas dan merasa semakin khawatir. "Aku tidak suka ini, Raven biasanya selalu mengangkat telepon ku dan selalu menghubungi ku apapun yang terjadi, tapi sekarang tidak"

Roberto mencoba menenangkannya. "Mungkin dia sedang sibuk, aku yakin dia akan segera menghubungi kita."

Tiba-tiba, Carla yang sedang bermain di ruang tamu berlari ke arah Amelia dan Roberto. "Amelia, Roberto, aku mendengar suara aneh dari luar!"

Amelia dan Roberto langsung waspada dan melihat ke arah pintu. "suara apa itu?" Amelia bertanya kepada Carla.

Carla menjawab, "Aku tidak tahu, tapi suara itu terus berkata untuk pergi dan kabur dari sini."

Amelia dan Roberto langsung merasa khawatir dan bertukar pandang. "Aku rasa kita harus mengecek" Roberto berkata dengan nada serius.

Amelia mengangguk dan mereka berdua berlari ke arah pintu. "Carla, tetap di sini dan jangan keluar" Amelia memerintahkan Carla.

Carla mengangguk dan tetap di ruang tamu, sementara Amelia dan Roberto keluar untuk mengecek suara aneh yang didengar Carla.

Ketika mereka keluar, mereka tidak melihat apa-apa yang aneh. Namun, Amelia tiba-tiba merasakan sesuatu yang tidak beres. "Roberto, aku merasa ada yang tidak beres" Amelia berbisik.

Roberto melihat sekeliling dan tidak melihat apa-apa. "Aku tidak melihat apa-apa, mungkin Carla hanya salah dengar."

Tiba-tiba, suara aneh yang didengar Carla terdengar lagi, kali ini lebih keras dan lebih jelas. "Jangan percaya pada siapa pun, mereka akan datang... Kabur dari sini sebelum terlambat..." namun suara itu hanya dapat didengar oleh Carla

Carla terkejut dan ketakutan saat mendengar suara aneh itu lagi. "Amelia, Roberto, suara itu... suara itu kembali lagi!" katanya dengan nada panik.

Amelia dan Roberto langsung berlari kembali ke ruang tamu dan melihat Carla yang terlihat ketakutan. "Carla, apa yang terjadi?" Amelia bertanya sambil memeluk Carla.

"Itu suara yang sama, Amelia. Suara itu bilang akan ada yang datang dan menyuruh kita untuk kabur dari sini sebelum terlambat" Carla menjawab dengan mata yang lebar karena takut.

Roberto langsung berpikir bahwa situasi ini sudah tidak normal lagi. "Aku rasa kita harus pergi dari rumah ini sekarang juga" katanya dengan nada serius.

Tiba-tiba, ada yang mengetuk pintu mereka, Amelia, Roberto, dan Carla saling bertukar pandang dengan wajah yang penuh ketakutan. "Siapa itu?" Amelia bertanya dengan nada berbisik.

Roberto berhati-hati mendekati pintu dan melihat melalui lubang intip. "Aku tidak melihat siapa-siapa" katanya dengan nada rendah.

Roberto berusaha tenang dan mencoba berfikir tentang situasi yang terjadi "Aku rasa ada kejanggalan disini! Mungkin suara yang Carla dengar itu bukan berasal dari musuh, namun isyarat untuk kita, mungkin ada sesuatu yang mengerikan akan datang kemari!" Roberto menjelaskan kepada mereka berdua

Amelia mengangguk dan memikirkan kemungkinan yang disampaikan Roberto. "Kau benar, Roberto. Mungkin suara itu memang isyarat untuk kita. Tapi apa yang akan datang kemari?"

Roberto berpikir sejenak dan kemudian menjawab, "Aku tidak tahu, tapi kita harus siap untuk apa pun. Kita harus mempersiapkan diri dan mencari tahu apa yang terjadi."

Carla yang masih terlihat ketakutan, tiba-tiba berbicara. "Aku rasa aku tahu apa yang akan datang. Suara itu... suara itu bilang kalau akan muncul beberapa orang bersenjata yang akan datang dan menyerang kita, lalu suara itu menyuruh kita untuk kabur dari sini sebelum terlambat."

Amelia dan Roberto saling bertukar pandang dan kemudian Roberto berkata, "Kita harus percaya pada Carla. Suara itu hanya dapat didengar olehnya, mungkin dia memiliki kemampuan untuk mendengar sesuatu yang tidak kita dengar."

Tiba-tiba lampu rumah mereka padam dan seketika semua lampu di daerah itu padam "Apa yang terjadi?" kata Amelia. Roberto langsung menengok keluar dan mendapati bahwa seluruh lampu didaerah itu telah padam "Aku akan mengecek di luar kalian berdua tetap di dalam oke!"

Amelia dan Carla mengangguk dan berlari ke kamar dan mengunci pintu kamar.

Dari kejauhan muncul seorang perempuan yang sedang mengawasi Mereka dan seorang pria dengan pedang "Tugas kita ada menangkap sang putri dan membawanya, tapi jangan sampai melukai nya!" kata perempuan itu.

Perempuan itu memandang pria dengan pedang dan berkata "Kamu harus memastikan bahwa tidak ada yang selamat. Kita tidak bisa membiarkan ada yang tahu tentang rencana kita."

Pria dengan pedang itu mengangguk dan berkata "haha... Jangan khawatir nonya."

Sementara itu, di dalam rumah, Roberto berusaha untuk mengecek apa yang terjadi dengan lampu. Dia memeriksa sekering dan menemukan bahwa itu telah dipotong.

"Aku rasa ini bukan kecelakaan" Roberto berkata kepada dirinya sendiri. "Apa mungkin suara yang dikatakan Carla itu benar?"

Tiba-tiba, dia mendengar suara langkah kaki di luar rumah. Roberto langsung waspada dan mengeluarkan dua buah Pisau dari sakunya.

Namun tiba-tiba semuanya terasa hening dan tanpa peringatan sedikit pun Roberto langsung diserang oleh sebuah pedang, Roberto langsung menunduk dan menendang pria dengan pedang itu namun pria berpedang itu berhasil menghindar. "Siapa kau?..." tanya Roberto kepada pria itu

Pria itu hanya diam dan langsung menyerang Roberto secara membabi buta membuat semua yang ada dirumah itu berantakan.

Amelia mendengar suara yang sangat keras di dalam dan mencoba melihat "Roberto apa yang terjadi?" Amelia terkejut dengan apa yang dia lihat.

"ka.. kau Vincent!! Bagaimana kau bisa hidup?" Amelia terlihat kesal

Vincent melihat Amelia dan menatap nya dengan sinis " ternyata kau Amelia...." Amelia hanya diam dan memandang Vincent dengan kesal

Roberto terkejut "Vincent? Bukankah Raven sudah mengalahkan nya?" Roberto bertanya

Vincent terdiam sejenak dan kemudian ia tertawa "Raven? Dia sudah mati!" Vincent melemparkan kartu nama Raven yang berlumuran darah.

Tersentak Amelia dan Roberto terdiam beberapa saat dan kemudian kembali serius "Tidak mungkin Raven akan mati semudah itu! Kau pasti hanya menggertak saja!!" Roberto berteriak, ia terlihat kesal dan marah

Vincent tertawa lagi, "Kau tidak percaya padaku? Ya mungkin lebih baik kalian tidak usah mempercayai sesuatu yang sudah terjadi"

"Tidak mungkin... Raven tidak akan mati seperti itu" Amelia berkata dengan nada sedih.

Roberto langsung marah dan menyerang Vincent dengan pisau yang dia pegang. Namun, Vincent dengan mudah menghindari serangan Roberto dan membalas dengan pedangnya.

"Apa? Kau marah karena aku membunuh teman mu?" Vincent berkata dengan nada sombong.

Roberto terus menyerang Vincent dengan gigih, namun semua serangan Roberto tidak berhasil mengenai nya sama sekali.

"Apa yang kau mau dari kami?" Amelia bertanya kepada Vincent

Vincent terdiam dan berkata "Aku hanya ingin mengambil tuan putri yang kalian bawa, jadi kuharap kalian menyerahkan nya kepadaku, jika kalian ingin selamat"

Roberto terkejut dan bertanya-tanya "Tuan putri? Maksudmu Carla? Apa yang akan kau lakukan kepadanya?"

Vincent menjawab dengan tatapan dingin "Itu bukan urusan mu!" kemudian Vincent menyerang Roberto dengan kuat hingga membuat Roberto terpental.

"Amelia! Pergilah bawa Carla menjauh dari sini!" Roberto berkata kepada Amelia dan Amelia mengangguk.

Carla melihat semua yang terjadi dan ia merasa ketakutan, Namun suara itu muncul kembali " Lari lah.... Selamatkan dirimu!" suara itu terus berulang-ulang bilang untuk lari, kemudian Carla menjawab "Siapa kamu? kenapa kamu menyuruh ku lari?" suara itu terdiam dan berkata lagi "Aku tidak bisa memberi tahu mu sekarang, namun suatu saat kita pasti akan bertemu" Carla tidak mengerti apa yang dikatakan suara itu, namun pikiran nya mulai terasa pusing dan suara itu berkata kembali "Lari lah Carla!... Selamatkan dirimu! Jangan sampai kau tertangkap oleh mereka." tiba-tiba suara itu menghilang dan Carla pingsan karena terlalu banyak pikiran yang ada di kepala nya.

Sementara itu Amelia sedang menuju ke kamar untuk membawa Carla "Carla ayo kita pergi!..." namun sesampainya disana Amelia mendapati Carla yang sedang pingsan, Amelia langsung menghampiri Carla dan berkata "Carla... Jawab aku! Hei!" Amelia mengecek Carla yang sedang pingsan dan menghela nafas, kemudian ia menggendong Carla dan berlari meninggalkan Roberto yang sedang bertarung di rumah itu.

Amelia membawa Carla yang masih pingsan ke tempat yang aman. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi dia tahu bahwa dia harus melindungi Carla.

"Carla, bangunlah! Kita harus pergi dari sini," Amelia berkata sambil menggoyangkan tubuh Carla.

Carla membuka matanya perlahan-lahan. "Apa... apa yang terjadi?" dia bertanya dengan suara lemah.

"Kita harus pergi dari sini, kemungkinan orang yang mengejar kita bukan hanya satu" Amelia menjelaskan.

Carla mengangguk dan mencoba berdiri. Amelia membantunya dan mereka berdua berjalan menjauh dari rumah itu.

Sementara itu, Roberto masih bertarung dengan Vincent. Dia tahu bahwa dia harus melindungi Amelia dan Carla, tapi Vincent terlalu kuat.

Roberto berusaha menyerang namun ia tidak bisa mengalahkan nya, Roberto terus berfikir sembari menghindari serangan Vincent "Apa yang harus kulakukan?..." kemudian Roberto mengingat sesuatu, ia ingat dengan sebuah topeng yang diberikan Raven sebelum mereka berangkat ke rumah ayahnya Carla "Roberto, kuharap kau tidak akan memakai benda ini, namun apabila kau terdesak gunakanlah!..." kata Raven di dalam ingatannya Roberto, Roberto mengingat tempat ia menyimpan nya disebuah kotak dekat tas nya.

Roberto berusaha mengalihkan perhatian Vincent dengan melempari nya berbagai macam hal, Vincent merasakan sesuatu yang aneh, dia mengingat pertarungan yang sebelum nya melawan Raven "Hm... dimana dia?" Vincent bertanya kepada dirinya sendiri

Roberto menemukan topeng itu, topeng itu memiliki simbol para Night, Roberto mulai mengingat bahwa Raven pernah menjelaskan padanya dulu, tepat sebelum Roberto bergabung dengan Vipers ada kelompok yang disebut Night dan Light, mereka adalah orang orang yang memiliki kekuatan di luar kemampuan manusia biasa, kecepatan, kelincahan, kekuatan, dan semua indera mereka jauh melebihi manusia pada umumnya. Dan Raven pernah menceritakan tentang pemberontakan besar besaran yang terjadi karena perbedaan pendapat tentang tujuan dan cara organisasi Vipers. Pemberontakan itu dipimpin oleh seorang Pemimpin dari Light yang bernama Arthur, yang ingin menggunakan kekuatan mereka untuk menguasai dunia. Namun, pemimpin Night tidak setuju dan ingin menggunakan kekuatan mereka untuk melindungi dan melayani. Namun karena perbedaan pendapat itu pertempuran antara dua belah kubu mengakibatkan terpecahnya organisasi Vipers dan membuat mereka kehilangan banyak anggota yang berharga, hingga akhirnya para pemimpin kelompok membuat sebuah topeng untuk membedakan mereka, namun topeng itu bukan hanya sekedar aksesoris tapi merupakan sebuah simbol dan kekuatan yang tersembunyi.

Raven juga menjelaskan bahwa topeng Night memiliki program yang dapat mengacaukan fungsi otak, membuatnya lebih fokus pada insting dan refleks, namun juga memperbaiki dan memperkuat fisik seseorang yang memakainya. Program itu disebut Aether dan Raven memperingatkan bahwa menggunakan topeng itu akan memiliki efek samping yang tidak diinginkan, seperti kehilangan kontrol atas emosi dan tindakan.

Namun tanpa pikir panjang, Roberto langsung memasang topeng itu di wajahnya dan merasakan perubahan yang signifikan pada tubuhnya. Saat topeng itu menyatu dengan wajahnya, dia merasakan kesemutan yang kuat di seluruh tubuhnya, seperti ada energi yang mengalir deras dalam darahnya. Kekuatan dan kecepatan tubuhnya meningkat drastis, dan dia bisa merasakan adrenalin yang mengalir deras dalam tubuhnya. Roberto merasa takjub dan bersemangat saat merasakan perubahan yang terjadi pada dirinya. Namun, dia juga merasakan sedikit kehilangan kontrol atas emosi dan tindakannya, seperti ada sesuatu yang mengendalikan dirinya dari dalam.

Sementara itu Vincent, yang masih mencari-cari Roberto, tiba-tiba merasakan kehadiran Roberto yang berbeda. Dia melihat Roberto dengan mata yang tajam dan berkata, "Topeng itu? Bagaimana mungkin kau memiliki nya!"

Roberto tidak menjawab, dia hanya tersenyum sinis dan menyerang Vincent dengan kecepatan yang luar biasa. Vincent terkejut dan kesulitan menghindari serangan Roberto.

"Apa yang terjadi?" Vincent berbisik sambil mundur beberapa langkah.

Roberto tidak menjawab, dia terus menyerang Vincent dengan kekuatan yang luar biasa. Vincent mulai kewalahan dan kesulitan menghadapi Roberto.

Tiba-tiba, Roberto melihat celah dan menyerang Vincent dari bawah hingga membuat Vincent mengenai serangan yang kuat, membuat Vincent terjatuh ke lantai. Roberto berdiri di atasnya dan menginjak Vincent dengan kuat hingga lantai disekelilingnya retak, Roberto menatap Vincent dengan mata yang tajam.

Vincent merasa kesakitan dan mencoba bangun, tapi Roberto menendangnya kembali ke lantai. Vincent terkejut dan gemeteran, dia tidak pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya.

Tiba-tiba, Vincent mengeluarkan sebuah pisau kecil dari sakunya dan mencoba menusukkan nya ke Roberto. Roberto langsung menghindar dengan cepat.

"Kekuatan ini sangat hebat! Semua indera ku meningkat bahkan aku dapat melihat arah gerakan dan tebasan itu" kata Roberto di dalam hatinya

Vincent memanfaatkan kesempatan itu untuk bangun dan mengambil kembali pedangnya. Ia mulai bersiap untuk menyerang. Roberto yang melihat Vincent mulai bangkit juga langsung bersiap untuk menyerang, Roberto mengambil pisau yang ada di lantai dan mereka berdua saling bertatapan.

1
veragarden ✷
Ceritanya bikin penasaran thor, lanjutkan!
Esmeralda Gonzalez
Sumpah baper! 😭
Grecia Amiel
Ceritanya seru banget, jangan biarkan aku dilema menanti update 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!