Serra gadis 24 tahun harus menerima takdirnya menikah dengan seorang pria yang bernama Damar. Tetapi tidak pernah di anggap sebagai istri. Tinggal bersama mertua dan juga adik ipar yang ternyata selama pernikahan Serra hanya dimanfaatkan untuk menjadi pelayan di rumah itu.
Hatinya semakin hancur mengetahui perselingkuhan suaminya dengan sepupu sang suami yang juga tinggal di rumah yang sama dengannya. Segala usaha telah dia lakukan agar keluarga suaminya bisa berpihak kepadanya. Tetapi di saat membongkar hubungan itu dan justru dia yang disalahkan.
Serra merasa sudah cukup dengan semua penderitaan yang dia dapatkan selama pernikahan, Akhirnya memutuskan untuk membalas secara impas semuanya dengan menggunakan Askara paman dari suaminya yang bersedia membantunya memberi pelajaran kepada orang-orang yang hanya memanfaatkannya.
Jangan lupa untuk terus baca dari bab 1 sampai akhir agar mengetahui ceritanya.
follow ainuncefeniss.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23 Gebrakan Serra.
Penolakan itu sudah dapat dipastikan membuat Maya sangat kesal yang bisa-bisanya dipermalukan secepat mungkin di meja makan itu.
"Paman belum melihat bagaimana pekerjaan saya dan bagaimana mungkin bisa menilainya," sahut Maya yang tidak mau kalah dan tetap ingin membuktikan kepada Askara jika dia mampu.
"Saya orang yang profesional dan saya sudah bisa melihat pekerjaan kamu seperti apa. Untuk menjadi sekretaris CEO kamu belum bisa dan bahkan belum ada apa-apanya. Bukan membantu saya dan justru akan membuat pekerjaan saya semakin berantakan," jawab Askara yang berterus terang
"Ya ampun Kak Maya sepertinya harus belajar banyak lagi untuk menjadi sekretaris," sahut Andre yang tertawa mengejek Maya membuat Maya semakin kesal.
"Papa akan membantu mencari sekretaris yang cocok untuk kamu agar mempermudah pekerjaan kamu," sahut Kakek.
"Hmmm, apa ada syarat khusus untuk menjadi sekretaris tuan?" tanya Serra tiba-tiba membuat mata semua tertuju padanya yang termasuk Niken mengerutkan dahi.
"Tidak ada. Hanya mampu membuktikan jika dia bisa dan saya hanya mengetes berdasarkan pekerjaan," jawab Askara.
"Saya juga mantan karyawan dari Perusahaan exlain. Saya akan mengirim surat lamaran pekerjaan saya beserta semua CV dan juga yang pernah saya kerjakan dan hasil yang saya kerjakan," ucap Serra yang tiba-tiba saja melamar menjadi sekretaris Askara
Hal itu cukup membuat semua orang yang ada di meja makan itu kaget.
"Apa maksudmu?" tanya Damar.
"Mas Damar dan juga Papa tahu bagaimana kemampuan saya sebelum kita menikah. Jadi saya ingin menjadi sekretaris tuan Askara," jawabnya yang semakin membuat orang-orang kaget.
"Kau ingin bekerja?" tanya Niken yang membuat Serra menganggukkan kepala.
"Apa-apaan kamu Serra. Apa kau ada membicarakan semua ini kepadaku hah! kenapa tiba-tiba kau ingin bekerja?" tanya Damar.
"Bagaimana bisa kita membicarakan masalah ini. Jika dalam pernikahan saja kita berdua tidak pernah mengobrol. Mas lebih menyukai mengobrol dengan sekretaris Mas dan Serra tidak bisa membicarakan ini terlebih dahulu," ucapnya dengan santai yang secara berterus terang membawa-bawa Maya yang pasti membuat Maya kesal.
"Maaf jika pembicaraan masalah rumah tangga kami harus diperdengarkan semua orang bagaimana kondisi yang sebenarnya," ucap Serra yang merasa sungkan kepada Kakek.
"Serra bukankah di awal pernikahan kamu sudah berjanji untuk tidak bekerja dan mengakhiri pekerjaan kamu di perusahan dan kontrak kamu juga sudah kamu akhiri. Lalu kenapa tiba-tiba kamu ingin bekerja hah!" sahut Niken yang pasti tidak setuju.
"Mama benar! setelah menikah Serra memang memutuskan untuk tidak bekerja karena ada perjanjian di antara kita. Tidak ada yang Serra khawatirkan karena semua tanggung jawab Serra kepada keluarga Serra diambil oleh keluarga ini. Tetapi ternyata itu hanya berlangsung 2 bulan saja. Keluarga Serra harus puntang-panting mencari uang untuk sesuap nasi dan sementara Serra hidup tenang-tenang saja di rumah ini dengan makan yang enak dan tempat tinggal yang enak,"
"Serra harus berpikir keras untuk memenuhi keluarga Serra. Serra masih punya ibu yang sekarang juga dirawat di rumah sakit dan masih punya 2 adik yang masih sekolah. Serra memiliki kewajiban untuk semua itu. Karena Mama sudah menyetop uang untuk ke keluarga Serra," jawabnya dengan jujur yang pasti Niken tidak percaya jika Serra membongkar semuanya.
"Niken kamu tidak memberikan hak Serra?" tanya Bram yang cukup kaget mendengar pengakuan menantunya itu yang dia juga tidak tahu menahu masalah uang dari keluarganya untuk keluarga menantu.
Niken sekarang menjadi panik dengan tatapan mata tertuju kepadanya dan apalagi kakek yang sebenarnya dia juga tidak tahu bagaimana perjanjian dalam pernikahan antara Serra dan keluarga Damar sebelumnya.
"Saya harus mengurus butik dan terkadang saya lupa mengirimkan uang ke keluarga Serra. Kenapa memperbesarkan masalah itu dan bukankah bisa dibicarakan baik-baik," jawab Niken yang mencari pembelaan.
"Kita membicarakannya sebelumnya dan Mama yang menegaskan bahwa tidak akan memberikan uang lagi. Karena Mama mengatakan keluarga ini bukan mesin ATM bagi keluarga Serra dan Sera juga tidak menganggap hal itu dan maka dari itu Serra harus bekerja untuk memenuhi keluarga Serra," jawabnya.
"Serra saya di rumah ini adalah mertua kamu dan saya juga memiliki dua anak yang belum menikah dan banyak hal yang saya urus dan seharusnya kamu bisa diskusikan semua itu dengan suami kamu dan baru tanyakan pada saya," Niken sekarang melempar permasalahan itu kepada Damar.
"Mas Damar terlalu sibuk dengan sekretarisnya dengan urusan asmaranya. Jadi Serra tidak punya waktu untuk membicarakan hal itu dan lagi pula tidak akan ada pembicaraan hal itu karena Mas Damar tidak ingin mendengarnya," jawab Serra m
"Jadi Serra memutuskan untuk bekerja agar ekonomi keluarga Serra terpenuhi," ucapnya dengan tegas.
"Kalau Kak Serra bekerja yang menyiapkan makanan siapa?" tanya Netty.
"Benar! rumah juga tidak akan ada yang mengurus karena di sini tidak ada pelayan?" tambah Andre.
"Andre, Netty, saya bukan pembantu. Saya di sini seorang istri dan juga menantu dan bukan pelayan kalian. Kalian bisa mencari pelayan yang gratis kalau ada," jawabnya cukup menohok dan sejak tadi askara hanya senyum miring mendengarkan semua pernyataan Serra menurutnya cukup mengejutkan sembari dia tetap mengunyah makanannya.
"Kamu tidak bisa bekerja dengan sesuka hati kamu. Masalah keuangan bisa kembali dibicarakan. Kamu menantu di rumah ini dan harus mematuhi peraturan di rumah ini yang mana menantu tidak boleh bekerja!" tegas Niken.
"Kalau begitu lebih baik berpisah saja," jawabnya dengan enteng yang membuat mata Niken melotot.
Damar dia tidak percaya jika Serra meminta bercerai.
"Apa katamu?" tanya Damar.
"Bukankah Mas Damar juga tidak menginginkan pernikahan kita menjadi utuh kembali. Serra masih punya keluarga yang harus dibiayai. Serra punya tanggung jawab pada keluarga Serra. Jadi jika keluarga ini tidak bisa membiarkan Serra untuk bekerja. Serra akan keluar dari rumah ini dan kita berpisah," ucapnya dengan sangat berani mengambil keputusan.
Askara mendengus tersenyum yang benar-benar tidak percaya jika Serra selalu menggebu-gebu sekali memberikan gebrakan yang membuat semua orang yang di meja makan benar-benar kaget dan apalagi Maya.
Maya selama ini merasa sangat senang sekali bisa merebut Damar darinya, merasa paling bahagia karena berhasil menghancurkan rumah tangga orang lain dan sekarang dia terlihat kesal karena ternyata pria itu bahkan sudah tidak dibutuhkan Serra lagi.
"Ehmmm pembahasan ini sudah terlalu semakin jauh yang seharusnya dibahas secara pribadi," sahut Kakek.
"Maaf Kek! Jika Serra sudah melewati batas untuk membahas masalah ini. Serra hanya tidak ingin terjadi kesalahpahaman dan Serra berharap permintaan Serra bisa dikabulkan," jawabnya.
"Kamu mempunyai hak untuk diri kamu sendiri. Jika memang ingin bekerja maka lakukanlah dan saya bisa apa," sahut Kakek yang ternyata tidak mempersulit permintaan Serra yang membuat Serra lega.
Askara yang tiba-tiba saja menyudahi sarapannya dengan meneguk air putih.
"Aku menunggumu di kantor untuk menyerahkan seluruh surat lamaranmu," ucap Askara sebelum pergi yang ternyata memberi Serra kesempatan yang membuat seram tersenyum yang merasa lega.
Dan Niken, Maya dan Damar seperti orang yang kebakaran jenggot yang sekarang Serra mereka anggap lemah selama ini sudah mulai menunjukkan bahwa dia tidak bisa diperlakukan begitu saja.
Bersambung....