NovelToon NovelToon
Salahkan Mencintainya

Salahkan Mencintainya

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

"Salahkah aku mencintainya?" -Regina-

"Ini hanya tidur bersama semalam, itu adalah hal biasa" -Arian-

-

Semuanya berawal dari kesalahan semalam, meski pria yang tidur bersamanya adalah pria yang menggetarkan hati. Namun, Regina tidak pernah menyangka jika malam itu adalah awal dari petaka dalam hidupnya.

Rasa rindu, cinta, yang dia rasakan pada pria yang tidak jelas hubungannya dengannya. Seharusnya dia tidak menaruh hati padanya.

Ketika sebuah kabar pertunangan di umumkan, maka Regina harus menerima dan perlahan pergi dari pria yang hanya menganggapnya teman tidur.

Salahkah aku mencintainya? Ketika Regina harus berada diantara pasangan yang sudah terikat perjodohan sejak kecil. Apakan kali ini takdir akan berpihak padanya atau mungkin dia yang harus menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Pakai Pengaman?

Regina baru saja selesai mandi, seluruh tubuhnya terasa remuk redam. Dia berdiri di depan cermin dan melihat banyak tanda kemerahan di leher dan dadanya. Regina mengusapnya pelan.

"Aduh, bagaimana aku akan menutupi bekas ciuman ini"

Regina merutuki dirinya sendiri karena terbawa suasana semalam hingga dia terus minum dan mabuk parah. Dan sekarang berakhir seperti ini dengan Arian.

Hanya bermalam bersama, bukankah itu biasa.

Ucapannya masih terus berputar dalam ingatan Regina. Entah kenapa itu terdengar cukup menyakitkan bagi Regina yang baru pertama kali melakukannya. Arian adalah yang pertama baginya.

Regina melihat sepasang pakaian lengkap di atas sofa di ruang ganti ini. Sepertinya Arian yng menyiapkan. Dia sudah pergi keluar saat Regina masih berada di kamar mandi.

Setelah selesai berpakaian, Regina segera mengambil ponsel dan tasnya. Lalu menenteng sepatunya dan keluar dari kamar. Regina sudah berada di depan pintu keluar, memakai sepatunya dan ingin keluar dari Apartemen ini. Tapi, ketika dia membuka pintu di depannya sudah berdiri Arian dengan kantong plastik ditangannya. Regina terdiam melihat tatapan tajam dari Arian.

"Kau mau kemana?"

"Em, aku mau pulang"

Tatapan Arian semakin tajam menusuk, membuat Regina terdiam dan mulai menciut. Hanya diam membeku di tempatnya, menundukan wajahnya karena takut menatap wajah Arian.

Arian menarik tangan Regina dan membawanya masuk kembali ke dalam Apartemen. Menutup pintu dengan kasar.

"Setelah yang terjadi semalam, kau akan pergi begitu saja? Iya? Kau menganggap ini hanya kesalahan satu malam? Iya?"

Regina terdiam melihat kemarahan Arian saat ini. Tangannya masih di cengkram kuat oleh pria di depannya ini. Sekarang Regina bingung harus bagaimana menyikapi sikap Arian padanya.

"Lalu, kita harus bagaimana? Diantara aku dan kamu tidak pernah ada hubungan apapun. Jika ini bukan kesalahan semalam, lalu aku harus menganggapnya apa?" ucap Regina sedikit tergugu.

Arian menghembuskan napas kasar, dia melepaskan tangan Regina. Berjalan ke arah meja makan. "Makanlah, aku sudah beli makanan untukmu. Kita bahkan melewati sarapan, jadi sekarang sudah waktunya makan siang"

Regina menatap Arian dengan bingung, melihat sikap pria ini yang benar-benar tidak jelas apa yang dia inginkan. Regina menghela napas, lalu berjalan ke arah Arian di meja makan.

"Mobilmu masih di Gedung, nanti aku minta seseorang untuk mengambilnya. Berikan saja kunci mobilnya" ucap Arian.

"Em, aku ambil sendiri saja. Sekarang juga harus ke Kantor, pasti Tuan Sam akan mencariku"

Arian tidak menjawab lagi, dia mengambilkan makanan untuk Regina. "Makanlah, nanti aku antar kau"

Regina tidak berkata apapun lagi, dia memakan makanannya dengan tenang. Begitu pun dengan Arian, meski sesekali dia melirik perempuan di depannya ini.

Selesai makan, Arian mengantar Regina ke Kantor. Sepanjang perjalanan tidak ada lagi percakapan diantara mereka berdua. Regina yang juga bingung harus berbicara apa dengan pria disampingnya ini.

"Berikan kunci mobilmu, biar orangku mengambilnya" ucap Arian setelah mereka sampai di depan Perusahaan Raygan.

"Em, aku bisa mengambilnya sendiri. Tidak perlu repot-repot"

Arian menengadahkan tangannya di depan Regina, tatapannya begitu tajam. "Berikan padaku. Kau tidak bisa membantah!"

Regina menghela napas pelan, kenapa Arian begitu memaksa dan benar-benar sulit untuk dibantah. Akhirnya Regina memberikan kunci mobilnya pada Arian. Membantah pun percuma, karena pria itu benar-benar sulit untuk dibantah setiap ucapan yang sudah dia putuskan.

"Em, kalau begitu aku turun dulu. Terima kasih sudah mengantar"

"Hmm"

Regina turun dari mobil, berjalan masuk ke Perusahaan. Ketika dia baru sampai di depan Lift, seseorang berteriak memanggilnya, Regina menoleh dan melihat Arina yang berjalan ke arahnya.

"Gin, kamu baru datang juga?" tanya Arina.

Regina mengangguk, dia tersenyum pada Arina, untuk menutupi kegugupannya. Berpikir jika Arina mungkin melihatnya pergi dengan saudara kembarnya.

"Oh, tumben sekali datang siang. Oh ya, tadi di depan aku juga seperti melihat mobil Arian, untuk apa dia kesini ya?"

Tubuh Regina seketika membeku, sudah seperti dugaannya jika Arina mungkin melihat mobil saudara kembarnya. Regina meremas celana panjang longgar yang dia pakai. Tiba-tiba dia berubah gugup dan panik.

"Ah, mungkin kamu salah lihat. Tidak ada pertemuan diantara Perusahaan kalian dan Perusahaan Raygan. Lagian kalaupun ada, yang datang biasanya Kak Rean"

Arina mengangguk pelan, dia merangkul lengan Regina dan ketika itu pintu lift terbuka. Mereka masuk bersamaan ke dalam kotak besi itu.

"Mungkin iya aku hanya salah lihat" ucap Arina, dia menoleh pada Regina dan melihat sesuatu yang aneh. "Gin, itu leher kamu kenapa merah-merah?"

Bukannya bodoh, Arina juga tahu bekas apa itu. Tapi dia tidak mau langsung berpikir terlalu jauh atas apa yang telah terjadi pada Regina. Jadi, dia bertanya seolah dia tidak tahu.

Regina panik, dia segera memegang lehernya dengan sedikit panik. Menarik kerah bajunya semakin atas untuk menutupi bekas kemerahan itu. Meski tetap tidak tertutup semuanya.

"Ah, ti-tidak papa. Ini tadi ada serangga"

Arina hanya mengangguk saja, dia tidak akan mendesak Regina untuk bertanya kenapa bisa ada tanda itu di lehernya. Arina tidak ingin terlalu ikut campur juga.

"Jika ingin menjalin hubungan, harus tahu dulu bagaimana pria itu, Gin. Bukannya aku menyamakan, tapi aku takut apa yang terjadi pada Alea juga terjadi padamu. Lihatlah, Kak Athan memang sangat pecundang dengan tidak mau bertanggung jawab. Meski sekarang semuanya sudah baik-baik saja, tapi tetap saja cerita itu akan selalu melekat pada setiap keluarga yang tahu kisahnya"

Regina terdiam, detak jantung begitu cepat. Mengingat semalam, apa Arian menggunakan pengaman untuk itu, atau tidak? Jika tidak, maka Regina akan celaka. Bagaimana jika dia hamil seperti adiknya dulu, hamil diluar nikah. Aa... itu tidak boleh terjadi.

Aku akan bertanya padanya nanti, karena aku tidak ingat apa dia menggunakan pengaman atau tidak semalam.

Meski tidak cukup fokus hari ini, Regina tetap menyelesaikan beberapa pekerjaan. Pikirannya terus dipenuhi dengan ucapan Arina tadi, dan juga kejadian semalam diantara dirinya dan Arian.

"Aaa... Regina, kenapa kau begitu bodoh semalam"

Dia mulai frustasi memikirkan yang telah terjadi semalam. Mengacak rambutnya lalu menjatuhkan kepalanya di atas meja. Benar-benar cukup frustasi.

"Bagaimana jika dia tidak memakai pengaman, dan aku bisa .... aaa tidak boleh, aku tidak boleh seperti Alea"

Mengingat adiknya juga hamil diluar nikah karena dia mabuk semalam. Lalu menikah dengan Rean yang sebenarnya bukan Ayah kandung si bayi, Rean adalah Kakak dari Ayah kandung si bayi. Meski sekarang semuanya sudah selesai. Tapi, jika Regina mengalami hal yang sama seperti Alea, maka dia harus bagaimana?

Bodoh! Kau terlalu bodoh Regina, kenapa tidak bisa menahannya semalam. Kenapa harus mabuk begitu parah.

Hanya bisa merutuki kebodohannya tadi malam. Namun, semuanya sudah terlanjur.

Bersambung

Aa... Author masih polos ya..

1
sagi🏹
aduh abang istri sendiri kau anggurin abang 🤧
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣 iya ya bilang aja kamu impoten ARIAN🤭🤭🤭🤭
ken darsihk
Kalau aq ketawa kesan nya jahat nggak seih yak 😅😅🤭
ken darsihk
Kamu merendahkan diri mu sendiri Evelina 🤦‍♀️🤦‍♀️🥴🥴
mbok Darmi
bilang aja Arian kamu impoten gampang to biar evalina ngga nuntut hak nya
dika edsel
seharusnya arian bilang gini ." maaf karena aku impoten" itu dah beeeh..makjeder..bisa memukul mundur si eve biar tdk minta2 itu lagi ..!!! definisi cantik tp tdk menarik adlh dirimu eve..kasian..!! udah mundur aja carilah pria lain..,harga diri eve harga diri..!!!
Rani R.i
kamu harus kuat tahan hasrat mu Arian,,jgn pernah menyentuh tubuh Evelin,,meski pun Evelin perempuan baik2...karna kamu hanya cinta pada regina..

semoga reghina slalu baik baik dan kandungan nya sehat,,,Samuel beri perlindungan pada reghina..takut ada yg mencelakai nya
dika edsel
yap..anda benar nona,suamimu pny wanita idaman lain jd gk usah kamu memaksakan dirimu..,pake otakmu jgn cuma mengandalkan perasaan aja..!! klo udah gk tahan ya cari hiburan dong contohkan selingkuh banyak noh kumbang2 ditaman..,kabooooorrr🏃🏃🏃🏃🏃🏃
nonoyy
duhh aq jd syedih bacanya moga takdir pertemukan mereka lagi 🥺🥺🥺
ken darsihk
Dua manusia dewasa berlainan jenis dalam satu kamar si pria nya mabuk duhhh nggak menjamin , tidak terjadi sesuatu 😅😅😅
ken darsihk: he he harapan nya Regina sm Ariann dah mentok sist , jadi daripada ke ingetan dongkol kita bawa happy sajah 😅😅🤭
dika edsel: girang banget mak...,hah.. kayaknya udah gkda harapan regina bakal balik nih!? ntar klo balik disebut pelakor..serba salah jadinya?? sad ending juga ikhlas klo gini mah💔
total 2 replies
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ku pikir arian di bikin kecelakaan trus koma thor biar gk jadi nikah,,kalo kaya gini apa akan bersatu rian gina yaa, apa akan happy ending,,,mohon di satukan yah thor,,,happy ending
dika edsel
dan aku mulai setres sendiri saat baca novelmu ini thor ..!!! knp jadi gini sih..,tp aku percaya dgn kata2 ini.. sesuatu yang sudah ditakdirkan untukmu pasti akan kembali menjadi milikmu bagaimanapun prosesnya pasti ada jln keluar walaupun terkadang nyasar2.., semangat re.. semoga pny bebi twins yaaaa...
mbok Darmi
semoga evalina juga tidak menuntut arian untuk melanjutkan pernikahan tersebut dan ada seseorang yg juga dicintai evalina jadi biarkan pernikahan mereka hanya diatas kertas sesuai permintaan dua keluarga saja
nonoyy
part yg mengandung bawang 🥲🥲🥲
ken darsihk
Nyesekkk entah siapa yng harus di salah kan , gimana dngn Regina siapa yng akan melindungi dia pokok nya sedihhh dach 😔😔😔
ken darsihk
Sedihh seihhh Arian tertekan dan Regina sendirian di negara orang
Mungkin ada keajaiban esok hari
dika edsel
dih si kakek ngomong nya bikin aku esmosih...!!! aku curiga jangan2 ini akal2an si kakek2 ini,mengatas namakan lion yg memberi wasiat untuk menekan arian, dulu juga gitu kan lion dijodohkan dgn airin, beruntung pd akhirnya mereka saling mencintai tp gktau klo yg inih..?? aku menebak biang kerok nya adlh kakek yg udah mendekati masa ekpayed ini..!!!
dika edsel
jd berapa banyak hati yg akan tersakiti disini..?? tp yg paling nyeeess dihatiku adalah nasib anaknya regina gimana nantinya...,kasian kan lahir tanpa kasih sayang seorang ayah,gk kebayang rasanya gimana!?? klo beneran si arian jd nikah..sungguh keterlaluan..!!! semoga gk bahagia dan gk bakalan langgeng..setres gue lama2 baca novel ini
sagi🏹
nyesek bacanya kasihan antara dua insan yang tidak bisa bersama melepas sulit bersatu pun sulit gimana konsepnya ya kalo gitu🤔
mbok Darmi
jadi penasaran bab bikin menguras air mata regina hamil anak arian dan evalina menikah dgn arian dan hamil.juga pasti seru, ternyata arian sampai menghamili evalina otomatis kesempatan nya untuk.hia melihat anak regina ngga akan terkabul, semoga anak regina cewe dan mirip arian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!