Kisah ini berawal dari perjalanan hidup seorang bocah lelaki berumur 6 tahun, asal usulnya diselimuti misteri, ia ditemukan oleh seorang Patriak Klan Tang ketika tengah menjalankan tugas dari kerajaan Zhou yang sedang mengalami krisis akibat serangan ras iblis yang ingin menguasai dunia manusia .
Dalam menjalankan misinya , tanpa sengaja ia menemukan seorang bocah yang hampir tewas di tangan para iblis. Mereka ingin menjadikan bocah itu sebagai tumbal persembahan untuk membangkitkan kaisar iblis yang kuat Tampa tanding.
Berkat bantuan Dewa kehidupan, bocah itu selamat dari kematian, ia di ketemukan oleh patriak Tang , namun kesengsaraan dalam hidupnya tak kunjung berakhir, ia terus saja diselimuti kedukaan.
Apakah ia sanggup bertahan dalam menjalani hidup... ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengikuti Perlombaan Kota Zhou
Setelah di beri pengarahan oleh seorang tetua Klan, mereka semua beranjak meninggalkan klan Tang menuju ketengah kota Zhou untuk berkumpul di sana sambil mendaftarkan diri mengikuti perlombaan .
Di tengah perjalanan Tampa sepengetahuan orang orang seorang tetua menyerang pemuda sebanyak dua orang secara sembunyi sembunyi , ia menggunakan racun melemah otot, kedua pemuda itu langsung lumpuh seketika,terjadi keributan setelah mengetahui kedua orang pemuda itu jatuh ketanah tak sadarkan diri .
"Apa yang terjadi , ucap tetua itu berpura pura kaget mendapati dua orang pemuda jatuh pingsan begitu saja, semua orang berhenti mengerumuni kedua pemuda itu.
"Kalian pergilah dahulu, aku akan berusaha mengobati mereka, jika kami telat kalian bisa atur saja , ucap tetua itu mengedipkan matanya kepada tetua lainnya .
"Baiklah tetua , kami akan pergi duluan kau segeralah menyusul agar tak ketinggalan mendaftar ingat sembuhkan lah mereka berdua , kita butuh dua orang peserta di tim dua , karna tim itu sangat penting , tidak boleh kurang , jika tim satu yang kurang tak apa apa."
"Baik tetua , jika kami telat tapi belum juga muncul kalian bisa mengatur sebaik baiknya agar bisa tetap ikut dalam kompetisi ini ."
"Baik tetua. "
Tan san dapat melihat ada hal yang mencurigakan dari tetua itu , tapi ia mengabaikannya saja , berpura pura tak tau .
Mereka semua akhirnya melanjutkan perjalanan menuju ke tengah kota .
Sesampainya disana Tang San dan tang Zan di pinta untuk menggantikan tim ke dua memasuki hutan embun bagian tengah.
Tang Zan yang sudah mengetahui itu ia diam diam saja.
"Tetua aku tidak bisa aku baru berada di ranah pembentukan tubuh , banyak yang lain seusiaku yang kekuatan mereka berada di atasku kenapa aku yang di pilih." Ucap Tang San tak terima.
"Sudahlah turuti saja , ada Tang Zan juga bersamamu , kau cukup di belakangnya saja biar aman ." Ucap tetua itu tidak mau tahu.!"
"Tapi tetua ... ?"
"Tak ada tapi tapian , ikuti saja biar anggota tim dua kita cukup untuk mengikuti perlombaan ini, kau ini banyak bicara .!!" tetua itu tampak kesal .
Mendapat perlakuan itu tang San terpaksa diam, melihat kediamannya berarti setuju tetua itu tampak tersenyum senang, namun kesenangan nya terhenti akibat ulah Tang San
"Tetua bisakah kau meminjamkan ku senjata , aku tak memiliki senjata , bagai mana aku membela diri ketika ada yang menyerangku, sedangkan mereka memiliki senjata , kalau tidak aku akan pulang saja, tak ada gunanya aku mengikuti perlombaan ini, ini bukan masalahku, walau aku tinggal di klan Tang , tapi aku bukan bagian dari klan Tang, kalian tau sendiri itu." Ucap Tang San tegas.
Mendengar itu mereka semua tampak terkejut , mereka tak ingin rencananya gagal kalau sempat Tang San pulang ke klan , jika Patriak Tang Zun tau ia dimasukan ke tim dua , mereka juga akan kena masalah .
"Tetua pinjamkan lah pedangmu, kenapa kau pelit sekali." Ucap Tang Zan mencoba memperbaiki keadaan, tetua itu tampak berat melepaskan pedangnya , karena ia sudah nabung cukup lama untuk mendapatkan pedang itu, sekarang harus di meminjamkan pedang kesayangannya kepada bocah sampah itu. Itu sangat mengesalkan .
"Kau boleh memakainya , tapi hati hati jangan sampai lecet atau hilang kalau sampai itu terjadi kau harus menggantinya ." ancam terus itu tak rela .
"Mengganti dengan kepalamu..!" Ucap Tang San dalam hati menatap tetua itu dingin, ia tahu kalau tetua itu juga terlibat .
Setelah mendapatkan senjata itu , tang San tempat tersenyum senang.
Setelah walikota Zhou menerangkan semua aturan dalam perlombaan , baik itu hadiah kemenangan dan yang lainnya.
"Tuan muda sepertinya banyak yang ingin menghabisi mu, termasuk bocah licik yang bersamamu itu, mereka semua sebenarnya musuh dalam selimut," ucap naga putih di dalam benaknya .
"Terimakasih sudah memberitahukan ku . "
Setelah semua aturan di jelaskan , saatnya walikota Zhou memulai perlombaan itu, semua peserta memasuki hutan embun untuk mencari inti monster sebagai syarat untuk memenangkan lomba .
Semua anggota klan Tang tak memikirkan hal itu, tujuan mereka sebenarnya adalah untuk menghabisi Tang San dengan begitu mereka akan mendapatkan upah yang banyak.
Tang San yang telah mengetahui tujuan mereka tampak waspada, ia tak ingin lengah , karna jika ia lengah yang ada hanyalah kematian, namun setelah melihat ranah mereka yang rendah ia terlihat tenang saja, apa lagi ada pedang di tangannya .
Tang Zan yang awalnya ramah kini mulai menampakan wajah aslinya , ia memberi kode kepada semua pemuda klan Tang , mereka semua langsung paham , sampainya di tengah kedalam hutan embun mereka mulai tampak mencurigakan.
Namun ketika mereka ingin menyerang Tang San , gerakan mereka terhenti ketika mendengar suara geraman suara binatang monster di sekeliling mereka, ternyata itu adalah rombongan serigala angin , yang secara diam diam telah mengepung semua anggota klan Tang , semua Srigala menatap mereka dengan ganas ke semua calon korbannya.
Mendapati puluhan serigala angin itu sudah mengepung mereka , sebagian anggota klan Tang di buat ketakutan, mereka tak mengira kalau serigala serigala itu sudah mengincar mereka dari awal ketika masuk kedalaman hutan , Tan San yang tahu tampak tersenyum senang , ternyata ia tak perlu bersusah payah untuk menyerang mereka semua.
Dengan kekuatan serigala itu yang berada di tingkat 3 tingkat 4 dan tingkat 5 setara dengan manusia yang berada diranah jendral, sedangkan mereka rata rata hanya berada di ranah pendekar beberapa orang saja berada di ranah jendral.
Sekumpulan Serigala itu langsung menyerang dengan ganas , sekali cakar korbannya berjatuhan, dalam waktu singkat saja mereka sudah banyak yang terluka bahkan benyak yang tewas .
Tang San yang melihat Tang Zan tengah bersusah payah menghadapi serigala ya tengah menyerangnya , ia terlihat acuh tak acuh menatap dengan pandangan dingin, sedikitpun ia tak berniat untuk membantunya, ketika seekor serigala menyerangnya , ia menggunakan jurus kecepatan langkah awan , dengan gerakannya yang ringan ia mampu menghindari cakaran Srigala itu,
Menggunakan jurus kemarahan naga , Tang San terlihat mendominasi, gerakannya yang terkesan menindas dapat dirasakan oleh para Srigala itu .
Crreesstt.. sebuah kepala jatuh ketanah, di susul tubuhnya, melihat kawanannya tewas, beberapa Srigala terlihat marah mereka dengan cepat menyerang Tang San , namun sekali lagi dengan kecepatan serangan pedangnya yang cepat , seekor serigala yang tengah menerkamnya, terbelah dua.
Pemuda klan tang yang menyaksikan itu tampak terkejut , ia tak menyangka kalau Tang san dapat dengan mudah membunuh para Srigala itu dalam waktu singkat, Tang Zun yang dalam keadaan terluka parah tampak tak percaya ketika menyaksikan ke kekejaman Tang San dalam membunuh para Srigala.
Namun malang baginya sekor Monster serigala yang besar tiba tiba datang menggigit putus kepalanya hingga mati, sebagian pemuda klan Tang yang menyaksikan itu tampak ketakutan dengan munculnya sekor Srigala yang lebih kuat dari Srigala serigala yang sebelumnya , mereka mengira mungkin itu pemimpin nya.
Tang San yang melihat itu hanya menatap datar, ternyata ia tak perlu mengotori tangan ya membunuh bocah licik itu, semua yang masih hidup bisa menjadi saksi kalau ia tak membunuh bocah itu, namun Tang San masih was was bisa saja mereka memutar balik fakta kalau ia yang membunuh Tang Zan, apa lagi semua dari mereka tak menyukainya bahkan mengincar nyawanya.
Namun kecemasannya berakhir ketika ia melihat mereka semua terbunuh oleh pemimpin Srigala yang kuat itu, melihat semua korbannya telah mati terbunuh , pemimpin Srigala itu beralih menatap Tang San yang masih hidup .
Gerrhhhhhh... Ia mengeram marah menatap Tang San karena semua anggotanya juga telah mati di bunuh olehnya, apa lagi setelah melihat Tang san dengan cuek memanen inti monster semua Srigala angin yang telah mati, membuat Srigala itu murka .
Tang San bisa melihat kalau kekuatan Srigala itu satu tingkat di atasnya,namun ia berusaha tampak tenang.
pembalasan tang
shat slalu..