NovelToon NovelToon
System Warisan!!

System Warisan!!

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sky Eyes

Dion Wardana, adalah seseorang tanpa ayah dan ibu, semasa kecil ia tinggal dipanti asuhan. ia sering dibuly. namun, suatu saat ia mendapat keajaiban melalui kotak peninggalan orang tuanya. sejak saat itu, hidup Dion berubah.

Novel ini adalah pengulangan dan lanjutkan dari novel gagal yang berjudul "SYSTEM KUADRILIUNER". yang pernah saya buat (UP) di fizzo novel. namun, dikarenakan akun Fizzo saya terblokir.!! saya membuat ulang ceritanya dan melanjutkannya di Noveltoon dengan judul "System Warisan". Mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sky Eyes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10: Masalah 2

"Tuan Muda Dion, kamu seharusnya berhati-hati. Karena Kakak macan tutul, adalah seorang praktisi seniman bela diri." Arwinda mengingatkan Dion.

"Ya, Tuan muda Dion, jika kamu tidak yakin bisa menghadapi kakak macan tutul, sebaiknya, kamu pergi dari sini secepatnya." Ardy menimpali.

"Sudah ku katakan, kalian tenang saja. Tidak akan terjadi apa-apa padaku." Balas Dion dengan sedikit mengernyit.

"Huh, dasar orang udik, yang tak tahu ketinggian langit" Tuan muda Henry mendengus.

"Bocah, sebaiknya kau dengerkan apa yang dikatakan Nona Arwinda dan Tuan Muda Ardy. Karena jika kau pergi terlambat, mungkin kau akan menderita." Ucap Kakak Serigala sambil tersenyum kejam.

"Jenderal yang kalah tidak pantas berkata seperti itu padaku." Balas Dion santai

"Cih,,,, ku beri tahu ya, Meskipun kakak macan tutul bukan seorang master seniman beladiri. Tapi kekuatan nya hampir mendekati tingkat master. Kakak macan tutul bukanlah seseorang yang bisa sampah sepertimu hadapi." Kakak serigala berkata sambil meludahkan air liurnya.

"Jika kau terus berbicara, akan ku patahkan semua gigimu" Dion berkata dengan tatapan tajam.

"Kamu,,,!"

"Aku apa?,,,"

Brem~brem~bremmmm~

Brem~brem~bremmmm~

Apa itu ?)

Terdengar banyak suara gerungan mobil di luar restauran.

Orang-orang pun melihat ke arah luar, dikarenakan pintu dan dinding luar restauran terbuat dari kaca. Mereka pun dapat melihat apa yang terjadi.!

Sreeeet,,,, sreeeet,,,, sreeeet.

Suara gesekan rem mobil pun terdengar.

Terlihat sekitar puluhan mobil Jip, berbaris terparkir di luar restauran, di depan sebuah mobil Ferrari Portofino memimpin.

Wowww~

Teriak pelanggan menggema. Bagaimana tidak, sangat jarang barisan mobil mewah seperti ini ada.

"Sepertinya, itu rombongan mobil Kaka macan tutul"

"Iya, bocah itu mungkin akan bernasib malang.!"

"Biarkan saja, lagi pula dia terlalu sombong. Padahal Nona Arwinda sudah mengingatkan tadi"

"Sayang sekali, padahal dia tampan dan masih muda."

Diskusi kerumunan terjadi.!

"Hahaha,,,, bocah tengik, lihat kakak macan tutul sudah sampai. Aku ingin lihat bagaimana kamu menghadapi nya." Teriak Kakak Serigala sambil tertawa.

"Huh,,,, Aku ingin lihat, bagaimana kamu bisa bertahan, setelah berhadapan langsung dengan kakak macan Tutul." Tuan muda Henry mencemooh dengan bersemangat.!

Melihat hal itu, Dion pun kaget. Ia tidak menyangka bahwa Orang yang di juluki macan tutul itu, membawa begitu banyak orang dan berkendara dengan mewah.!

Barisan ini sungguh hebat.!

Batin Dion, Namun, ia tidak takut.

Lagi pula, ia adalah seorang kultivator. Meskipun baru memulai berkultivasi, tetapi kultivator berbeda dengan seniman beladiri.

Kecuali jika lawan adalah seorang master seniman beladiri atau tingkat di atasnya.

Mungkin Dion akan sedikit berhati-hati.!

Sementara Ardy dan Arwinda, setelah melihat barisan itu. Menjadi sangat gelisah dan gugup.

Namun, Melihat Dion tampak tenang. Mereka pun hanya bisa menahan rasa takut. Dan berdiri dengan tegak tanpa membujuk Dion kembali.

Lagi pula, nasi sudah jadi bubur, sudah tidak bisa di ubah. Sekarang mereka tidak bisa lari.

Selain itu, mereka juga belum tentu kalah.!

Melihat ekspresi gugup tapi tegas, di wajah dan mata Ardy dan Arwinda. Dion pun mengangguk dan tersenyum tipis.

•••••

Di luar Restauran.!

Saat ini, terlihat ratusan orang berbaju hitam keluar dari mobil.

Setelah itu, mereka berbaris di depan pintu mobil Ferrari Portofino. Sebagian disamping kanan, sebagian disamping kiri.

Lalu, dua orang paling depan di kiri dan kanan, membukakan pintu mobil Ferrari Portofino yang memimpin di depan.

Terlihat seorang pria yang berusia sekitar 45 tahun keluar.

Pria itu memiliki tubuh yang tegap dan berurat. Layaknya seorang tentara elite yang terlatih. Di matanya, terlihat ketajaman dan kekejaman.

Auranya kuat, tubuh nya memiliki tinggi 1.9 Meter, ada bekas luka di pipi sebelah kirinya. Terdapat kain yang di ikat di lengan sebelah kanannya, bergambar macan tutul.!

Setelah pria itu keluar dari mobil, barisan yang berdiri di samping kiri dan kanan. Membungkuk serempak, sambil berteriak

ketua~

Teriakan itu terdengar dan menggema, seperti Guntur yang menggelegar.!

Di antara para pria yang membungkuk, kakak macan tutul berjalan ke dalam Restauran bagaikan seorang jenderal besar, yang telah menang berperang.!

Anak buahnya pun mengikuti di belakang dengan patuh.

*****

Di dalam restauran, orang-orang yang melihat itu berteriak histeris.

Wooow~

Keren~

Gagah~

Tampan~

Teriakan bergema, mereka terkejut. Bahkan tubuh Ardy dan Arwinda gemetar tak terkendali, melihat momentum Kakak macan tutul.

Dion pun melongo, dia merasa sedikit tertekan sekaligus terkejut.

Apa-apaan ini?

Teriak Dion dalam hatinya.

"Siapa yang menantangku"

"Keluar,,,!"

Begitu sampai di dalam restauran, Kakak macan tutul berteriak dengan keras.!

Untuk sesaat, restauran yang ramai menjadi hening seketika.

Sangat Sunyi.!

Bahkan, Dion pun terkesima dengan suara yang bermartabat itu.

"Aku,,,,"

Setelah beberapa saat, barulah Dion tersadar.

Ia keluar, berdiri dengan tegak. Dari sorot matanya tidak terlihat ketakutan sama sekali. Malah yang ada, adalah Rasa ingin menaklukkan.!

"Oh, jadi kamu yang menantangku?"

Ucap Kakak macan tutul, sambil melihat ke atas dan ke bawah tubuh Dion.

"Kakak, benar, orang ini yang menantangmu. Bahkan dia bilang kalau kamu hanya semut" Kakak Serigala memanas-manasi.

"Benar sekali, bahkan anak ini tidak memasukan kak macan tutul ke matanya" timpal Tuan Muda Henry dengan senyum kejam.

"Nak, Apakah apa yang mereka katakan benar?"

Teriak Kakak macan tutul dengan muka merah karena marah.

Ini adalah pertama kalinya ia diremehkan oleh orang lain, dan yang paling membuatnya kesal adalah orang yang meremehkannya adalah seorang bocah.

Apalagi melihat tubuh Dion, yang kurus, kecil, dan tak bertenaga.

Kakak macan tutul makin merasa terhina.!

"Kak macan tutul, Aku Arwinda dari keluarga Alexander. Bisakah kamu memaafkan Tuan muda Dion demiku. Lagi pula dia masih muda, jadi dia sedikit sembrono." Ucap Arwinda mencoba membantu Dion.

Keluarga Alexander?!

Kakak macan tutul, sedikit mengerutkan keningnya. Setelah mendengar nama keluarga itu.

"Boleh saja, aku bisa memaafkan anak ini demi menghormati Keluarga Alexander. Tapi, dia harus berlutut dan mematahkan salah satu tangannya." Balas Kakak macan tutul dingin.

Mendengar itu, Tuan muda Henry sedikit kesal. Jika Dion meminta maaf, bukankah Dion hanya akan kehilangan salah satu lengannya saja? Namun, Tuan Muda Henry pun tidak berani protes terhadap keputusan Kakak macan tutul.!

"Tuan muda Dion,,,,"

Sebelum Arwinda menyelesaikan kata-katanya, Terlihat Dion melambaikan tangannya.

"Tidak perlu, aku akan melawannya." Ucapnya tidak pelan, tidak keras. Namun, nadanya sedikit dingin.

Melihat Dion sepertinya sedikit tidak suka karena terus di bujuk. Arwinda pun hanya bisa berhenti.

"Baiklah, jika memang Tuan muda Dion sudah mengambil keputusan. Tetapi, apakah kamu perlu bantuanku, aku akan meminta orang-orangku untuk kemari dan membantumu?" Arwinda menawarkan.

"Tidak~" balas Dion singkat.

Melihat itu, Arwinda pun tidak berkata apa-apa lagi.

Sementara Ardy, Ia sekarang sudah gemetaran tak berani berkata apa-apa.

Melihat Dion bersikeras melawan kakak macan tutul, Tuan Muda Henry pun bersemangat kembali.

Dasar bodoh.! Batinnya.

"Bocah,,, apakah kamu benar-benar akan melawanku?"

Begitu melihat Dion, terus berniat melawannya. Kakak macan tutul pun semakin geram dan kesal.

"Tentu, Siapa pun yang menyinggungku, Harus membayar harganya" ucap Dion dengan tatapan tegas di matanya.

Bersamaan dengan suara itu, energi spiritual (Qi) di lepaskan dari tubuhnya.

Meskipun Dion baru berkultivasi, dan belum bisa secara langsung menggunakan energi  yang ia serap ke dalam tubuhnya. Untuk menyerang dalam jarak jauh.

Tetapi, untuk menekan energi itu, menjadi Aura tubuh. Dion sudah bisa melakukan nya.

Seketika suara menggema dan ruangan itu menjadi sesak, tekanan kuat menghampiri semua orang termasuk Kakak macan tutul sendiri.!

Aura ini ?!

Perasaan buruk pun menghampiri kakak macan tutul.!

Aku merasa familiar dengan energi ini.!

Apa jangan-jangan,,,?

Tidak mungkin kan?!

Hati kakak macan tutul menegang, di wajahnya terlihat perasaan rumit dan aneh.

1
Cha Sumuk
sekolah nya gimn Thor tu dionn nya
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih /Joyful/
Sky Eyes: masih lanjut kok
total 2 replies
Cha Sumuk
bukan nya mc cowok msh sekolh ya..
kok ga masuk masuk Thor hemmm
Sky Eyes: itu hari Sabtu sama Minggu libur kak😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!