NovelToon NovelToon
RISA ARIZ

RISA ARIZ

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Persahabatan / Harem
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: MINOTO-NOVEL

Hampir Semua orang di desa Black Sword membenci Risa Ariz. Anak yatim piatu itu dijauhi, dianggap terkutuk, dan dipercaya menyimpan makhluk kegelapan di dalam dirinya.

​Muak diperlakukan layaknya sampah, Ariz memutuskan untuk berbuat onar. Ia tidak melukai, tapi ia pastikan setiap orang di desa merasakan kehadiran dan penderitaannya: dengan menyoret tembok, mengganggu ketenangan, dan menghantui setiap sudut desa. Baginya, jika ia tidak bisa dicintai, ia harus ditakuti.

​Sampai akhirnya, rahasia di dalam dirinya mulai meronta. Kekuatan yang ditakuti itu benar-benar nyata, dan kehadirannya menarik perhatian sosok-sosok yang lebih gelap dari desa itu sendiri.

​Ariz kini harus memilih: terus menjadi pengganggu yang menyedihkan, atau menguasai kutukan itu sebelum ia menjadi monster yang diyakini semua orang.

"MINOTO NOVEL"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MINOTO-NOVEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IMPOSSIBLE BAB: "MINGGU LALU" (BAB 23)

Haah... Senang rasanya bertemu dengan orang yang sudah mulai memahami kehidupannya sendiri. Ariz... dia benar-benar berubah di hari ulang tahunnya. Walaupun, masih ada beberapa orang yang meragukan anak itu.

‎​MINGGU LALU…

‎​"Hmm…?" Ariz duduk di kloset, membuang hajat sambil berpikir keras.

‎​"Eum… Impian, dan tujuan…? Apa, ya…?"

‎​Ternyata, ia masih memikirkan perkataan Reo sebelum temannya itu pergi. Buang air besar sambil berpikir di dalam kamar mandi yang sunyi, ditemani suara tetesan air dari keran yang tak tertutup rapat, memang aneh rasanya.

‎​"Kira-kira, seperti apa, ya, impian itu? Dan tujuan?"

‎​"HUPH! UUUGGHH! Sepertinya… ini butuh tenaga ekstra… UUUGHH!" Ia mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengeluarkan "olahan" itu. "UUUGGHH! ARGGHHH! (Plop)." Setelah berjuang, akhirnya ia berhasil, meski hanya sedikit. "Haah… leganya…" Tentu saja, setelah "perjuangan" itu, ia segera melakukan pembersihan. Setelah selesai, ia memakai celananya kembali dan keluar dari kamar mandi.

‎​Ariz tiba-tiba mendapat ide. "Haah… mungkin, berpikir di luar akan jauh lebih baik." Ia berjalan menuju pintu.

‎​Di luar, ia berjalan di tengah keramaian. Seperti biasa, Desa Black Sword memang selalu ramai. Karena tidak ada tempat yang tenang, ia pun pergi ke taman utama. Sesampainya di sana, perhatiannya teralih pada seorang anak kecil yang sedang dibuli oleh anak seusia Ariz bernama Zi—orang yang pernah memukul Ariz dulu. Zi ditemani oleh temannya, seakan mereka punya dua sisi yang berbeda.

‎​Anak kecil itu diganggu oleh Zi. Tanpa sebab, Zi mengambil balonnya. Ariz yang melihat kejadian itu segera datang untuk menolong.

‎​Anak Kecil: "Kembalikan bolaku!" Anak itu memohon.

‎​Zi: "Tidak bisa! Kau sudah mengotori sepatu mahalku! Bersihkan noda ini, baru aku kembalikan bolaku!" Zi menuntut.

‎​Ariz: "Hey, Kau!" Ariz datang menghampiri mereka. "Kembalikan bola anak itu!" Ucapnya tegas.

‎​Zi: "Oh, Kau anak yatim piatu yang waktu itu, ya?" Zi menghina.

‎​Mendengar itu, Ariz sedikit kesal, tetapi ia berusaha tetap tenang.

‎​Zi: "Kau tidak perlu ikut campur. Dasar anak terkutuk!" Ucap Zi kasar.

‎​Ariz: "Memangnya apa salahnya sampai-sampai Kau mengambil bola anak ini?" Tanya Ariz.

‎​Zi: "Kau mau tahu? Anak ini baru saja menginjak sepatu baruku. Lihat…" Zi menunjukkan noda kecil di sepatu kanannya. "Dia harus membersihkan sepatu ini, baru dia bisa mendapatkan bolanya kembali."

‎​Ariz: "Apa Kau sudah gila?! Nodanya cuma sedikit! Itu tidak akan merusak sepatumu!" Seru Ariz kesal.

‎​Anak Kecil: "A-aku sudah membersihkannya, T-tapi masih belum hilang juga…" Anak kecil itu menangis.

‎​Zi: "Sudah kubilang, Kau harus hilangkan noda ini dulu. Setelah itu, Kau berhak mendapatkan bola ini kembali."

‎​Ariz tidak tega melihat anak itu terus menangis. Tiba-tiba sebuah ide terlintas di benaknya. Dengan tegas, ia berkata, "Baiklah! Aku yang akan membersihkan sepatumu itu!"

‎​Mendengar itu, Zi tertawa. "Heh! Bagaimana caranya Kau membersihkan sepatu ini? Kau butuh kain bersih untuk menghilangkannya!"

‎​Ariz: "Aku akan pakai jaket ini."

‎​Zi: "Oh?! Kau akan membersihkan sepatuku… dengan jaket lusuh milikmu itu? Boleh saja. Tapi, jangan menangis kalau nanti jaketmu robek, ya," ucap Zi sambil tertawa.

‎​Ariz: "Cih…" Ariz berusaha menahan emosinya.

‎​Zi: "Baiklah kalau begitu…" Zi mengangkat sedikit kaki yang sepatunya terkena noda. "Mungkin, Kau harus menunduk sedikit, biar bisa membersihkan sepatuku ini."

‎​Ariz: "Kenapa Kau tidak lepaskan saja sepatunya?"

‎​Zi: "Aku malas membukanya. Lebih baik Kau membungkuk dan bersihkan noda yang menempel di sepatuku ini. Setelah semuanya bersih, aku akan kembalikan bola ini."

‎​Ariz terpaksa menuruti perkataan Zi. Ia melepas jaketnya dan membungkuk untuk membersihkan noda di sepatu Zi. Sebelum melakukannya, ia berbisik kepada anak kecil itu, "Tenang saja. Aku akan dapatkan bolamu kembali!" Anak kecil itu mengangguk sambil mengusap sisa air matanya.

‎​Zi: "Cepat, lakukan, Ariz!" tuntut Zi.

Ariz pun mulai membersihkan noda yang ada di sepatunya, Zi. Tapi, saat ariz sedang membersihkan sepatu, Zi, Zi tiba-tiba Mengangkat kaki kanannya dan menginjak telapak tangan ariz, dengan sengaja! Telapak tangan Ariz yang di injak pun membuatnya kesakitan! Zi, yang melihat Ariz menahan rasa sakitnya itupun berkata. "Heh..! Kau pikir aku mau, dibersihkan dengan tangan kotormu itu, HAH!?" Dengan sengaja, Zi terus menginjak telapak tangan Ariz, sangat keras. Tetapi walaupun begitu, Ariz tetap menahan rasa sakit yang sangat luar biasa itu. Anak kecil yang melihatnya pub berkata dengan tegas. "APA YANG KAU LAKUKAN!!?? LEPASKAN KAKIMU ITU...!"

‎. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

‎7. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12/10

‎. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13/10. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

‎. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10th. . . . . . . . . . . . . . . . .

‎"Apa kakak Baik-baik saja..?" Anak itu menolong ariz untuk berdiri.

‎"Aargh..!" Tangan ariz yang di injak-injak oleh, Zi, mengeluarkan banyak darah.

‎"KAKAK..!! LENGAN KAKAK BERDARAH!!" Anak itu terlihat panik.

‎"UGH..! Shh... Tidak. Aku tidak apa-apa." Ariz, menoleh ke kanan dan ke kiri. "Kemana perginya bola itu?" Ariz, bertanya.

‎"Itu..." Anak itu menunjuk ke pohon di sebelahnya. Ternyata bolanya nyangkut di atas pohon itu. "Bola itu di tendang oleh kakak tadi, dan tersangkut di atas pohon itu."

‎Karena ariz sudah berjanji, bakal mengembalikan bola itu kepadanya, ariz  pun nekat... ingin manjat ke pohon itu. "BAIKLAH..! AKU AKAN MEMBAWA BOLA ITU!!" Ucapnya, dengan penuh semangat.

‎"T-tapi... Bagaimana dengan lengan, kakak?" Anak itu khawatir.

‎"AHH.. TENANG SAJA! INI HANYALAH LUKA KECIL! KAU TIDAK PERLU KHAWATIR. AKU SUDAH BERJANJI, AKAN MEMBAWA BOLA ITU KEMBALI!" Ariz berlari ke pohon itu, dan mencoba untuk menaikinya. Ariz, sepertinya sudah sangat ahli, dalam menaiki pohon yang tinggi. Buktinya, ia sangat mudah untuk memanjati pohon itu. Namun, ada satu masalah! Di mana, bola itu tersangkut di ranting pohon paling ujung. Ariz awalnya sangat kesulitan... Untuk mengambil bola itu. Ia pun mencoba untuk berpikir sejenak. "AHH..!" Ia mencoba untuk memotong ranting yang cukup panjang, dan mencoba untuk menjatuhkan bola itu... Dengan ranting yang sudah ia patahkan tadi. "EUHKK..!! SEDIKIT LAGI..!!!" Ia terus berusaha, untuk mencapai bola itu. Dan usaha tidak menghianati hasil, Ariz, Berhasil menjatuhkan bola itu... Dengan ranting yang ia patahkan tadi. Namun, hari kesialannya tidak hanya di situ. Mungkin karena ariz terlalu nekat, untuk menjatuhkan bola itu... Yang padahal, bola itu sangat susah untuk di capai. Ia malah ikut terjatuh, bersama bola nya itu. Anak itu panik! Tidak tahu harus berbuat apa. Tapi untungnya, Ariz terjatuh di atas rerumputan, dan hanya sakit di bagian bokongnya saja. Melihat ariz terjatuh di Rerumputan, anak itu berlari menuju ariz.

‎"KAKAK..!! APA KAKAK BAIK-BAIK SAJA..?!" Anak itu khawatir.

‎"Ugh! Aahh... Bokongku." Ariz, menggosok bokongnya itu. "Tidak. Aku Baik-baik saja." Ucapnya.

‎"Terimakasih, karena sudah berusaha untuk mengambil bola ini." Anak itu sangat berterimakasih kepada, Ariz.

‎Mendengar ucapan terimakasih yang sangat tulus, Ariz pun membalas dengan wajah yang senang. "Ahh... Tidak apa-apa..! Kau tidak perlu berterimakasih." Ariz tersipu malu.

‎Anak itu menatap wajah, ariz. "Eum..? Apa kakak adalah orang yang waktu itu?" Anak itu menebak.

‎"Huh? Apa maksud mu?" Ariz, tidak tahu apa-apa.

‎"Kau kakak yang waktu itu, kan?! Kakak yang sudah mengobati luka temanku?!" Ucap anak itu.

‎"AHH..! Kau anak yang memujiku itu, yah?!" Ariz tidak percaya, bisa bertemu dengan anak itu kembali.

‎"Waah..! Tidak ku sangka, Apa yang kakak lakukan tadi benar-benar HEBAT! Walaupun kakak di tindas, tetapi, kakak tetap sabar dan tidak emosi! Aku sangat bangga denganmu, kak!" Ucap anak itu. "Kakak adalah, orang tertangguh yang pernah aku LIHAT! KAKAK, TOLONG AJARI AKU AGAR MENJADI ANAK YANG TANGGUH, DAN PENYABAR SEPERTI KAKAK!" Ucap anak itu.

‎Mendengar perkataan anak itu, membuat ariz tertawa kecil. "Ah?! Euum... Bagaimana caranya? Hehe. Memang, aku ini adalah anak yang tangguh dan penyabar, yah?" Ariz senang, saat di puji oleh anak itu.

‎Cerita singkat, untuk akhirnya: Di mana anak itu, membawa ariz ke rumahnya. Ternyata, di rumah itu hanya ada nenek nya saja. Anak itu, menceritakan semuanya... Apa yang terjadi dengan mereka berdua.

1
Staywithme00
pasti berat yaa Riz, hidup dalam kehampaan. Akhirnya, Ariz punya teman jugaa😭 terharuuu
Staywithme00: semangatt Arizzz ,walau ga di akui seenggaknya ada beberapa teman yg masih stay sama Ariz (it's miracle too)
total 2 replies
Staywithme00
Nah, loh wkwk. hati hati Riz dicincang 😭
MINOTO-NOVEL: Tenang saja. Dia ahlinya menggocek 🏃‍♂️
total 1 replies
kasychan04-(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)
kasihan
Staywithme00
wkwk jail emang si ariz
Staywithme00: wkwk ariz emang bedaa😭
total 2 replies
Linguini Acrom
ekselen
Staywithme00
Zi,bener2 dah kelakuannya ngajak gelud emang.
Staywithme00: wkkw bener sii, bukan konoha yee thor😭👍
total 2 replies
Staywithme00
wah ,nanti Ariz bakal ke desa astranovaaa niih.
MINOTO-NOVEL: 🤫 🧏‍♂️ Masih jauh lho, yah.. 😁
total 1 replies
Staywithme00
Ariz, yg dimaksud itu luka badann, bukan bau badan plis😂😭
MINOTO-NOVEL: 11/12
total 3 replies
Staywithme00
betul thor, memperkuat kekuatan yg ada.
bukan mencari kekuatan/bakat yang baru. sesuatu bakal bagus, kalau kita rajin👍
MINOTO-NOVEL: That's right..! Pemikiran kita sama..!💪
total 1 replies
Staywithme00
keren thor, makin dibaca, makin seru.
Staywithme00
semangattt kk
MINOTO-NOVEL: Baik Kak, terimakasih. Terimakasih kasih kembali karena sudah berkesempatan mampir di novel kami ☺

Salam Hangat: "MINOTO-NOVEL"

Pembaca Setia: "MINOTT-LOVERS"
total 1 replies
Elisa Surya Prihadi
Semangat thor, ceritanya bagus! 😍
ღYaraღ
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
MINOTO-NOVEL: Baik Kak, terimakasih. Terimakasih kasih kembali karena sudah berkesempatan mampir di novel kami☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!