NovelToon NovelToon
SARANG

SARANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Single Mom / Janda / Bullying di Tempat Kerja / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:190
Nilai: 5
Nama Author: Shikacikiri

"Sudah ku katakan namaku Sarah bukan sarang! " seru Sarah pada polisi yang membawanya itu.

Meski belum fasih bahasa korea, tapi dia mengucapkan dengan jelas apa yang dia katakan.

Dia masih saja harus menjelaskan pembetulan ejaan namanya pada mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Sarah merapikan bajunya, melihat Ki Yong menatap sambil menelpon.

"Siapa yang telepon? " tanyanya dengan gerakan tangan.

Ki Yong mengalihkan tatapannya.

"Yang benar saja, itu bukan dia" ucap Ki Yong tak yakin.

"Memang tak etis jika langsung menanyakan padanya, tapi... aku yakin itu dia" ucap He Jin.

"Hmm" jawab Ki Yong.

"Kau sedang bersamanya? " tanya He Jin.

"Iya" Ki Yong beralih ke balkon.

Sarah keluar dari kamar.

"Dia keluar" ucap Ki Yong

"Kau pernah bicara dengan black rose? Atau mendengar suaranya? " tanya He Jin.

Ki Yong terdiam mengingat bahwa dia memiliki pesan suaranya.

"Sepertinya aku masih menyimpan pesan suaranya" jawab Ki Yong.

"Ahhh, coba dengarkan dan suruh dia bicara kata yang sama" ucap He Jin memberi ide.

"Tapi itu sudah 8 tahun yang lalu, aku tidak tau apa masih ada pesannya atau tidak" Ki Yong ragu.

"Ahhh benar, ponsel lama? " tanya He Jin menebak.

"Hmmm, ponsel lama, di rumah ku" jawab Ki Yong.

"Baiklah, kita bicarakan ini nanti, jadi bagaimana? Apa mereka mau bicara? " tanya He Jin.

"Dia sangat dekat dengan mereka, kau beruntung, aku langsung dapat rekamannya" ucap Ki Yong.

"Benarkah? Jadi bukan dia yang beruntung bisa bertemu dengan kita? " He Jin tertawa merasa hal itu aneh.

"Benar, sudah dulu aku akan minta dia menuliskan semua yang kepala Polisi ceritakan"

"Ok" He Jin menutup telponnya.

Ki Yong tertegun menatap ke arah pintu. Sarah kembali, dia masuk ke dalam dan bertanya.

"Darimana? " tanyanya.

"Dari luar" tunjuk Sarah ke pintu.

"Ya, aku tau... "

"Sudah, mana rekamannya, aku tulis sekarang" tangan Sarah meminta.

Ki Yong menghela, kemudian memberikan rekamannya juga membuka laptop untuknya bekerja.

"Tidurlah, aku bangunkan pukul 7" ucap Sarah bersiap mendengarkan dengan handsfree nya.

Ki Yong memperhatikannya, Sarah mulai menyalakan laptop, dia terlihat serius.

Perlahan mata Ki Yong mulai tertutup, dia tertidur.

***

Pukul 7.30 malam.

Sarah keluar dari kamar mandi, melihat Ki Yong mulai terbangun.

"Sudah bangun? " tanyanya.

"Jam berapa ini? " tanya Ki Yong.

"7.30" jawab Sarah seraya mengaitkan tas di bahunya.

"Terlambat! " Ki Yong terperanjat.

"Tidak... santai saja, mereka belum selesai kerja" ucap Sarah kemudian mengoleskan minyak wangi ke bajunya.

Ki Yong menatapnya, ingat belum beli baju untuknya.

"Aku mandi dulu" ucapnya seraya berjalan ke kamar mandi.

Sarah menunggu seraya memainkan telponnya.

Saat Ki Yong sudah selesai, Sarah sedang menerima telpon dari kedua putrinya di balkon.

Ki Yong penasaran, dia mendekati dan melihat wajah mereka.

Sarah dan kedua putrinya terkejut karena Ki Yong datang tanpa baju, dadanya yang berotot terpampang di kamera.

Sarah berbalik menahannya.

"Apa yang kamu lakukan? " tanyanya dengan mata membelalak.

"Hanya ingin lihat kamu bicara dengan siapa, seriang itu" ucapnya sambil menggosok rambut dengan handuk.

"Di kamera kamu terlihat telanjang" Sarah menunjuk dadanya.

Ki Yong terdiam menatap badannya sendiri, merasa hal itu biasa saja untuknya. Tapi Sarah tidak, dia memejamkan matanya sembari mendorong dadanya dengan satu telunjuk.

"Hei... kenapa? " Ki Yong merasa seperti barang yang menjijikkan untuknya.

"Cepat pakai baju" ucap Sarah kemudian pergi ke luar.

Ki Yong hanya tersenyum kemudian memakai kaus dan siap pergi setelah menyisir rambutnya.

Sarah menunggu di dekat mobil, Ki Yong datang langsung membuka mobil nya. Mereka pergi ke toko baju.

"Kenapa ke sini? "

Tanya Sarah saat melihat toko pakaian wanita yang kebanyakan dress dan pakaian cantik.

"Beli baju untuk mu" ucap Ki Yong seraya menarik rem tangan.

"Tidak mau! " Sarah tak melepas sabuk pengaman nya.

"Kenapa? " Ki Yong menatap.

"Aku tidak punya uang, lagipula Ji Min sudah bawa baju ke tempat kita akan makan, jadi tidak usah beli" ucap Sarah melipat tangannya.

Ki Yong menghela, lagi lagi Ji Min, dia jadi penasaran bagaimana penampilan pria yang dia anggap sebagai pahlawan nya itu.

Dia menyalakan lagi mobil dan pergi ke tempat yang dijanjikan.

Bukan restoran, tapi mereka pergi ke rumah Ji Min. Ki Yong menatap pintu rumahnya, Sarah membuka passcode nya seolah ini rumahnya sendiri.

"Aku pulang! " seru Sarah.

Ki Yong menyeringai, kesal Sarah justru berseru hal yang sedang dia pikirkan dan dia semakin tak suka.

Ki Yong menatap Ji Min yang tinggi dan tampan, berbadan tegap.

"Sudah datang! " Ji Min melebarkan tangannya hendak memeluk. Tapi jadi terdiam menganga melihat Sarah membuka jaketnya.

"Apa yang terjadi di Seoul, kenapa kau jadi kurus? " tanya Ji Min sambil mendekati dan mengusap wajahnya.

"Lepaskan wajah ku, aku baru memakai skincare" keluh Sarah.

"Wah... kau juga dandan sekarang? " Ji Min mengeluh lagi.

"Bercanda, mana mungkin, Jae Suk belum datang? " tanya Sarah kemudian duduk bersila di meja yang masih kosong.

"Aku datang! " Jae Suk membuka pintu.

"Nah itu dia! " ucap Ji Min.

Berjalan melewati Ki Yong yang hanya berdiri dan menatap keakraban mereka.

"Ahhhhhh...... sini sini! " Sarah memintanya untuk cepat meletakkan semua makanan di meja.

Matanya menatap Ki Yong yang masih berdiri.

"Sini! " Sarah melambaikan tangannya agar dia ikut duduk di sisinya.

Ki Yong menatap tempat itu sangat dekat dengannya, karena memang meja itu kecil. Dia berjalan hendak duduk, namun Ji Min dan Jae Suk akhirnya mengapit Sarah. Dia tak jadi duduk di dekat Sarah, dan hanya bisa menatap mereka di seberang meja.

"Ini makan ini, makan ini juga" Jae Suk menyuapinya.

"Mulut nya masih penuh makanan" Ki Yong cemas melihat Sarah, takut tersedak.

Tapi mereka mengabaikannya.

"Hentikan! Aku bisa muntah! " seru Sarah dengan mulut penuh makanan.

Jae Suk dan Ji Min terdiam.

"Tidak bisa, kau harus makan banyak. Kenapa kamu jadi sekurus ini? " Jae Suk cemas.

"Iya, aku pikir Jae Suk hanya berbual mengatakan kau menderita, apa semelelahkan itu kah Seoul? " Ji Min mengusap rambutnya.

"Hentikan! " Sarah menepis tangan mereka.

Ki Yong mulai tak suka situasinya.

"Aku tidak apa apa, aku baik, sangat baik" ucap Sarah.

Mereka terdiam, kemudian hanya mendengarkannya.

"Ki Yong dan aku butuh cerita kalian" ucap Sarah menunjuk Ki Yong dengan tangan menengadah.

Ki Yong tersenyum memberi hormat dengan sedikit membungkukkan badannya.

"Kau kan sudah tau ceritanya, kenapa tidak mengatakan padanya" ucap Ji Min mendelik tak suka.

"Tidak bisa, jika hanya dari cerita ku, itu bukan cerita yang utuh. Baru satu sudut pandang ku saja, kalian harus menceritakan bagaimana perasaan kalian saat itu dan baru kami bisa membuat judul dan menentukan siapa yang akan menjadi tokoh utamanya" jelas Sarah.

Ki Yong tersadar, dia seperti sedang di situasi dulu saat pertama kali hendak menentukan cerita yang dia garap pertama kali.

Matanya menatap Sarah yang terus bicara, meminta mereka bercerita.

'Apa mungkin Sarah adalah si penulis Black Rose?' tanya hati Ki Yong.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!