NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:39.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

"Aku bersedia menggantikan kakakku!"
Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ternyata Sofia

Akhir-akhir ini, Fabian, atasan dari Sofia terlihat begitu banyak perubahan. Mulai dari caranya menjawab sapaan karyawan, ataupun cara berpakaian. Sofia yang sudah kenal dengannya sejak 7 bulan lalu merasa jika dua bulan terakhir Fabian tak pernah menjawab ucapan selamat paginya, ataupun tak menerima lagi makan siang buatannya.

"Benar kan Sof, akhir-akhir ini keramahannya sedikit berkurang. Terus makan siang buatanmu juga udah ga pernah di terima lagi." Nina terus memanasi perasaan Sofia, karena dia merasa senang dengan yang di alami teman sekaligus rivalnya akhir-akhir ini.

"Ya ga perlu kamu kasih tahu juga aku udah merasa begitu, apa jangan-jangan dia sudah punya pacar?" Sofia terus menebak-nebak apa yang terjadi pada atasannya, karena awalnya dia merasa di beri harapan oleh Fabian yang selalu menerima makan siang darinya.

"Kalau itu sih gatau, bisa juga kalau dia udah nikah kan."

Nina terus memanasi temannya yang sedang bersedih, dia tahu jika Sofia begitu jatuh cinta pada atasannya.

Sepanjang bekerja, Sofia tak bisa fokus memikirkan Fabian. Dia merasa kecewa karena rencananya tak berjalan sesuai harapan.

"Gak mungkin kan, kalaupun nikah pasti kita semua akan di undang. Tapi Pak Fabian gak pernah ada kabar ataupun undangan soal pernikahan."

Sofia terus berfikir positif, bisa saja Fabian hanya sedang tak bersemangat atau memang dia sedang diet dan tak ingin makan siang.

Penasaran, dia pun yang sekalian membawa dokumen pergi menuju ruangan Fabian. Sepanjang langkah dia terus berdoa jika prasangkanya tak benar.

"Pak Fabian, boleh saya masuk." Seperti biasa, Sofia bersikap sopan sebelum memasuki ruangan sang atasan. Fabian pun mengizinkannya masuk. Namun, perhatiannya tertuju pada handphone yang sedang di pegangnya.

"Saya mau melaporkan statistik penjualan produk kita bulan ini."

"Ya simpan saja, Terima kasih yah."

Tanpa menatap Sofia, Fabian hanya terus tersenyum melihat layar handphonenya. Sofia yang terabaikan, segera keluar ruangan itu. Dia merasa tak di hargai, bahkan Fabian tak menatap wajahnya sama sekali.

Sementara, Fabian belum bisa fokus karena sedang bertukar pesan dengan sang istri. Entah sejak kapan mereka mulai dekat dan saling bertukar pesan, tak seperti beberapa minggu sebelumnya.

"Istri sudah makan siang belum? Bagaimana kalau kita makan siang bareng, sudah pulang sekolah kan?"

Fabian menghubungi Naifa yang sedang berleha-leha di rumah besarnya, sambil memakan beberapa cemilan yang sengaja di sediakan suaminya.

"Kak Bian jemput aku ke rumah, atau aku yang datang ke kantor kakak?"

"Istri kesini aja, ada tempat makan yang enak dekat kantor. Nanti pulangnya saya antar," jawab Fabian dengan semangat.

Naifa pun menyetujui rencana suaminya, tak ada salahnya jika dia tahu tempat kerja Fabian. Apalagi jika ada sesuatu, dia tinggal menemui sang suami di kantornya.

Gadis itu pun bersiap mengganti pakaiannya, cardigan pink berpita dengan rok ceruty bersusun berwarna putih. Dia pun menggunakan jilbab segi empat berwarna blush pink, dan sepatu balet berwarna pink berhias pita putih dan mawar kecil.

"Padahal cuma makan siang, kok aku malah dandan heboh kaya gini. Gak apa-apa lah, sayang soalnya gak kepake. Mumpung mau keluar rumah juga."

Naifa yang sudah siap pun segera menaiki taksi online yang dipesan sang suami. Entah kenapa, perasaannya gelisah. Antara akan bertemu dan makan siang dengan sang suami, atau ada hal lain yang membuatnya berdebar.

Tak lama, gadis itu pun telah sampai di sebuah gedung tinggi yang sepertinya tempat Bian bekerja. Naifa yang awalnya mengira sang suami seorang chef, merasa ragu dengan tebakannya.

Jam pun belum menunjukkan waktu istirahat. Naifa yang menunggu di lobi kantor merasa bosan dan hanya duduk sambil menggoyangkan kakinya. Sampai waktunya tiba, terlihat beberapa karyawan yang keluar untuk mencari makan siang, lalu beberapa orang yang terlihat dengan pakaian rapi keluar dari lift yang sepertinya staff di lantai atas. Namun, ada seorang wanita yang sepertinya Naifa kenal.

"Kak Sofia," Naifa terkejut melihat kakaknya ada di kantor ini. Selama ini dia tak pernah tahu jika kakak satu-satunya itu sekantor dengan suaminya.

"Naifa, kok kamu ada disini? Jangan bilang kalau umi sama abi nyuruh kamu nyusul kakak kesini." Sofia langsung menaruh curiga pada adiknya, karena tak mungkin ada hal lain yang membuat adiknya datang ke tempat kerjanya.

Dari kejauhan, tiga orang pria keluar dari lift. Salah satunya adalah pria yang di kenal Naifa, suaminya.

Dani melihat kerumunan wanita yang sedang berada di lobi, dan mengajak dua pria lainnya mencari tahu.

"Ada apa nih, kok bisa rame-rame disini?" Dani yang kepo segera bertanya-tanya, namun pandangannya tiba-tiba berhenti saat melihat gadis berpakaian pink itu tengah berdiri di antara Sofia dan Nina.

"Ah, Pak Dani. Ini adik saya ternyata datang kesini. Sepertinya ada perlu dengan saya," penjelasan dari Sofia membuat Dani terlihat bersemangat. Dia pun segera mengulurkan tangannya dan mencoba berkenalan dengan Naifa.

"Salam kenal, saya Dani. Saya Wakil direktur perusahaan ini." Ucap Dani yang tersenyum manis pada Naifa, tanpa tahu jika Fabian sedang memberikan tatapan maut padanya.

Dengan ragu, Naifa membalas uluran tangannya. Namun dengan cepat Fabian melepaskan tangan Dani dari sang istri.

"Bukankah kita mau makan siang, kenapa kamu malah berkenalan dengan gadis yang bahkan kita gak tahu asalnya. Bagaimana kalau kita semua makan siang di restoran seberang sana, saya yang akan mentraktir kalian." Bian mau tak mau mengeluarkan uang lebih demi bisa makan bersama istrinya. Sementara nampak Dani dan Jehan yang bersemangat menerima traktiran dari temannya.

"Ayo Nai, kita di traktir makan sama bos kakak di kantor." Sofia terlihat sumringah, namun juga malu-malu dengan bersamaan. Ekspresi yang tak pernah di tunjukkannya ini membuat Naifa merasa aneh.

Di restoran, terlihat dua bujang yang heboh memilih tempat duduk. Dani yang pasti ingin duduk dekat Naifa, segera menyingkirkan Jehan. Namun saat Fabian meminta tempat duduk disana, dengan senang hati Dani memberikannya.

"Pak Fabian, maaf karena adik saya kemari dan membuat heboh kantor. Apalagi sampai mentraktir kami di tempat seperti ini." Sofia seperti biasa menunjukkan kesopan santunannya.

Naifa yang masih tak mengerti dengan keadaannya sekarang, merasa aneh ketika kakaknya tak mengenali jika atasannya ini hampir menjadi suaminya.

"Tak apa-apa. Sebenarnya saya memang ada rencana makan siang disini, jadi sekalian saja ajak dua buaya lapar itu. Dan juga kalian yang udah di ganggu sama Dani."

Sofia tersipu malu, menganggap jika Fabian mulai perhatian lagi padanya. Sementara sang atasan diam-diam sedang mengganggu sang adik dengan menendang kakinya.

"Naifa, kamu masih sekolah?" Tanya Jehan yang daritadi penasaran. Naifa pun menganggukan kepalanya sambil melirik pada suaminya.

Fabian tak tenang, dia terus menelan ludah menahan perasaan gelisahnya saat ini. Ingin sekali rasanya dia mengakui jika Naifa adalah istrinya. Apalagi melihat dua buaya yang terus mengajak bicara istrinya, tanpa tahu jika buaya yang lebih besar sedang bersiap untuk melahap mereka berdua.

1
Memyr 67
𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎, 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂. 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗅𝖺𝗁 𝗂𝗍𝗎 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗌𝖾𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗉𝖾𝗋𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇. 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇, 𝗆𝖾𝗇𝖼𝗈𝖻𝖺 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖾 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗍𝗎𝗇𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝗋𝗂𝖺 𝗅𝖺𝗂𝗇, 𝗒𝗀 𝖺𝖽𝖺 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍
Memyr 67
𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗌𝖺𝗒, 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗍𝗄𝖺𝗇𝗅𝖺𝗁 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗌𝖺𝗍 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗌𝖺𝗆.
tse
wah andre berkhinat ya sama Axel...
atau cuma may keuntungannya dari ulet keket itu...
semoga hubungan Hanni kali ini membawa kebahagiaan seperti Naifa...
aamiin...
selamat pdktnya Hanni dan Axel
..semiga langgeng sampai ke jenjang pernikahan..
yang penting mendapat restu dari ke dua orang tuannya...
semangat ka lanjutkan kisah ini....
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇 𝗃𝗎𝗀𝖺. 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂, 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀. 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝖽𝖺𝗁 "𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀𝗂𝗇", 𝗆𝗎𝗇𝖼𝗎𝗅 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗒𝖺?
Memyr 67
𝗄𝖾𝗃𝗎𝗍𝖺𝗇 𝗎𝗅𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 𝗒𝗀 𝗀𝖺𝗀𝖺𝗅 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇. 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖻𝖺𝗇𝗀𝖾𝖽 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗌𝖺𝖽𝖺𝗋, 𝗌𝖺𝗁𝖺𝖻𝖺𝗍𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖺𝗇𝗂𝗌 𝗂𝗍𝗎 𝗂𝗌𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖾𝖼𝗎𝗍.
Memyr 67
𝖻𝖾𝗋𝖺𝗍 𝗂𝗇𝗂 𝖻𝗂𝖺𝗇. 𝗇𝗀𝖾𝖼𝖾𝗐𝖺𝗂𝗇 𝖻𝗎𝗆𝗂𝗅.
Memyr 67
𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺. 𝗈𝗍𝖺𝗄 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗉𝖺𝗄𝖾, 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖾𝗀𝗈. 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝗄𝖾𝗌𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍𝖺𝗇, 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖾𝗀𝗈 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗂𝗄𝗎𝗍𝗂. 𝗆𝗂𝗄𝗂𝗋 𝖽𝗎𝗅𝗎.
Memyr 67
𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗌𝗂𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄. 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖼𝖾𝗋𝗈𝖻𝗈𝗁. 𝖺𝗄𝗂𝖻𝖺𝗍 𝗄𝖾𝖼𝖾𝗋𝗈𝖻𝗈𝗁𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺, 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅 𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀? 𝖺𝗄𝗎𝗂 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺, 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗂𝖿𝖺 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝖼𝖾𝗋𝖽𝖺𝗌 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗄𝖺𝗆𝗎.
tse
wow....nyonya muda ngambeknya keren abis...
lanjutkan Nai
Epha Yusra
menarik
tse
penyakit ini mah....
harus hati2 ngadepin penyakit ini
coba ngobrol sama papa Sidiq pasti lebih halus lagi cara ngejaga Naifanya...ga terang2ang gitu...
menghadapi orang licik harus denfan kelicikan juga
tse
bener2 ya si edward itu ulet keket yang kegatelan versi vowok...
kamu itu ganteng masa tingkahnya begitu...sama aja kamu sama mantan kamu yang ga bener...
kalo kmau mencintai Nay kamu pasti bahagia kalo dia sama Fabian karna cintanya mereka sedalam2nya...
contoh tuh Ryan yang bisa ikhlas..
harusnya Fabian juga memberi bodyguard bayangan buat Nanai....
karna si ulet keket cowo itu licik loh...
tse
kan kan bener2 edward sudah gila
hilang akal sehatnya..
Fabian tolong beri bodyguard sama istri kecilmu, jangan sampai edward melakukan sesuatu pada Naifa
tse
hati2 sama edward ya...jangan2 dia sakit jiwa tuh...
اختی وحی
kok msih pake saya² ,bahasa ny baku bngt
Fitri Widia: sorry kalau penggunaan kata 'saya' buat gak nyaman, soalnya karakternya menyesuaikan dengan siapa lawan bicaranya. ada juga kok panggilan 'gue' 'lu' 'aku'
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Fitri Widia
Readers! Terima kasih atas kesetiaannya membaca karya tulis pertama saya, mohon maaf jika masih banyak kekurangan dari penulisan kata, typo, atau alur cerita yang kurang memuaskan. Saya akan terus memperbaiki jika anda beri masukkan. Jangan lupa juga bintang lima nya, terimakasih 🩷🫶🌷
Adinda
edward sama Sofia saja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!