Cerita ini berjudul " Hilangnya sebuah kepercayaan Hidup " yang sengaja saya buat sedemikian mungkin sekedar untuk menghibur para pembaca yang setia, semoga tulisan saya ini bisa bekenan dihati para pembaca, sekian dan terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis siti Maemunah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Ada sebuah teriakan kecil memangil Angi dari ujung sebuah tepi taman sekolah sambil melambaikan tangannya yang berlari menuju kearah dimana Angi berada.
" Hai Angi ?!." Sapa seorang gadis yang bernama Rara ini menoleh kearahnya Guruh
" Guruh ... ?!. Sapa Rara sedikit heran kenapa ada Guruh yang sedang berdiri disampingnya Angi.
" iyah ada apa ... ?!. Kata Guruh.
Rara yang menatapnya heran, " Engak, aku cuma heran aja, sejak kapan kalian saling kenal ... ?. Tanya Rara.
" Sejak ada balapan mobil kemarin lusa ... !. Angi menjelaskan kepada Rara.
" Ooh... !. Lirih Rara.
" Terus sekarang rencananya mau pada kemana, kalau kalian berdua punya rencana, aku mau pulang duluan aja yah ... !. Rara memberi kesempatan kepada Angi dan Guruh untuk jalan berdua.
" Tida punya rencana apa-apa ko ... !. Jawab Angi.
" Terus, rencana kalian mau kemana sekarang ... ?. Tanya Guruh.
" Mau pulang ... !. Jawab Angi dan Rara serentak berkata bareng.
" Oke, gimana kalau kalian aku antar pulang, pake mobil aku ... ?!. Kata Guruh menawarkan jasa.
" Mau ... mau ... !. Jawab Angi dan Tara menjawab serentak.
"Oke, ayo ... ?!. Ajak Guruh.
Setelah itu mereka bertiga masuk kedalam mobil.
" Mau main dulu, atau mau pada langsung pulang sih ...?. Tanya Guruh.
" Kalau aku mau langsung pulang ajah ... !. Kata Rara yang rumahnya lebih dekat.
" Belok kekiri Gur ... !." punta Rara, lalu mobil pun belok kekiri.
" Nah dah, sampe deh, udah .stop..disini ... ?!. Kata Rara menyuruh berhenti.
Setelah Rara turun dari mobil, Guruh membalikan kembali mobilnya kearah semula, lalu melaju mengelilingi kota.
" Kita makan dulu yuk ... ?!. Ajak Guruh ke Angi yang sedang menikmati lajunya mobil yang dirasa sangat empuk dan nyaman, ditambah lagi didalam mobilnya yang harum semerbak oleh pewangi dan dinginnya ac mobil.
" Oke, terserah kamu aja ... ! Kata Angi.
Setelah itu mobil Guruh berbelok kesebuah lestoran mewah, dan berhenti disana.
" Ayo, turun, kita makan dulu ... ?!. Ajak Guruh mengajak Angi untuk turun dari mobilnya.
Angi turun dari mobil, dengan dibukakan pintu mobilnya oleh Guruh lalu keduanya masuk kedalam restoran mewah, setelah mereka duduk dikursi meja makan, lantas dipesannya beberapa macam makanan oleh Guruh.
" Mau makan apa ... ?. Tanya Guruh kepada Angi.
" Terserah ka aja ... !. Jawab Angi.
Tidak lama makanan yang dipesan Guruh sudah datang, yang kebetulan makanan itu, jenis makanan kesukaan Angi.
" Kamu suka makanan ini ... ?. Tanya Guruh.
" Oh. iya, aku suka makanan ini ko ... !. Kata Angi sambil menunjuk makanan pake mukanya.
" Ayo silahkan dimakan ... ?!. Kata Guruh ke Angi sambil melahap makanannya.
Dimeja itu ada goreng Ayam, goreng kentang, stik daging sapi, saos tomat dan burger.
lantas mereka menyantap makananya sambil ngobrol tentang kenangan masa-masa lalunya mereka masing-masing, yang menambah keakraban dua insan ini.
Seusai makan Guruh menyimpan beberapa lembar uang dimeja, setelah itu mereka pun beranjak dari kursinya lalu pergi, sambil memegang bahu Angi Guruh membukakan pintu kaca restoran, yang lalu keduanya keluar dari restoran tersebut.
" Kita duduk dulu disana yu ... ?!. Ajak Guruh kepada Angi sambil menunjuk kesebuah kursi yang terbuat dari tembokan yang berada dipingir jalan yang dibelakangnya banyak pohon bunga-bunga.
Angi cuma mengangukan kepalanya, sambil dipapah oleh Guruh dan Angi berjalan berdua menuju kursi tembokan tersebut, lalu Angi dan Guruh duduk dikursi tembokan tersebut.
Waktu sudah menunjuk kepada jam lima sore. Setelah sedikit bercakap-cakap Angi dan Guruh tidak lama mereka beranjak dari tempat duduknya yang langsung memasuki mobilnya Guruh.
lantas mobilnya Guruh melaju akan mengantarkan Angi untuk pulang.
"Kemana nih aku harus mengantar kamu pulang .. ?. Tanya Guruh kepada Angi yang langsung menyebutkan kesebuah alamat dimana rumah Angi berada.
Sesampainya didepan rumah Angi.
Nampak ada seorang wanita yang sedang duduk dikursi taman halaman dengan ditemani oleh seorang pembantu rumah tang yang terlihat sedang menata pot bunga-bunga ditaman halaman rumahnya itu.
" Itu ibumu Gin ... ?. Tanya Guruh sambil menoleh kearah seorang wanita yang berada didepan taman halaman rumahnya Angi.
"Iya itu mamiku ... udah ya, sampai ketemu lagi ... !. Jawab Angi sambil turun dari mobilnya Guruh.
" Oke ... !. Jawab Guruh singkat.
" Mamih.., sedang apa sore-sore begini menata pot-pot coba.., emang gak ada hari esok ... ?. Tegur Angi kepada maminya sambil langsung merangkul dan mencium pipi maminya tersebut.
Maminya Angi tidak menghiraukan pertanyaan anaknya sambil menatap mobil yang dibawa oleh Guruh dari kejauhan, maminya Angi meraih tangan anaknya sambil bertanya.
" Diantar sama siapa ... ?. Tanya maminya Angi yang langsung menatap anaknya yang kelihatan sedikit manja.
" Diantar sama teman baru mi, dia Si Gembul namanya, ketemu dibalapan mobil ... !. Jawab Angi menjelaskan kepada Mami nya,
" Si Gembul katamu ... ?!. Tanya mamihnya seperti tidak asing bagi maminya dengan nama itu, maminya Angi sesaat bengong tertegun setelah mendengar nama seseorang yang telah mengantarkan anaknya itu pulang.
Tentu saja maminya Angi itu, tidak merasa Asing dengan nama Si Gembul, karena tiada lain maminya Angi ini adalah Siska yang telah menikah dengan Iwan dan memiliki seorang putri yang bernama Angi ini.
Didalam kebengongan nya maminya Angi yang masih memikirkan tentang sebuah nama teman baru anaknya ini, langsung teringat kepada sosok nama alias Sandi yang disebut dengan nama Si Gembul karena yang makanya sehari sekali tetapi sekali makan menghabiskan nasi sebakul , yang lantas bergumam dalam hatinya apakah teman baru Angi ini ada sangkut pautnya dengan Sandi begitu pikir Siska maminya Angi ini.
" Ahh, aku ini berpikir ngelantur kemana aja ... ?!. Gumam Siska yang sebagai maminya Angi ini membuyarkan lamunannya sendiri.
Disebuah kedai kopi nampak Guruh sedang meminum kopi dengan teman-temannya, yaitu diatas sebuah bukit kecil pingir jalan, yang disamping bawah sana terlihat air terjun yang jatuh mengalir sangat deras, menambah indahnya pemandangan.
Rupanya Guruh sedang berrekreasi untuk merayakan hari perpisahan bersama dengan teman-teman sekolahnya.
Rupanya ada acara bakar-bakar ayam sambil menanak nasi liwet di kewali, anak-anak perempuan sibuk menyediakan menu-menu yang akan disajikan, setelah selesai menyajikan menu-menu makanan, ada seorang anak gadis mempersilahkan untuk makan kepada teman-temannya tersebut.
" Ayo, silahkan makan teman-teman, nasinya sudah matang nihh mumpung masih hangat, lauk-lauknya juga udah disiapin nihh ... ?! Kata gadis itu sambil membawa piring-piring yang menyerupai sebuah mangkuk yang terbuat dari daun pisang ditusuk pake lidi sate jadi kuat untuk menjadi sebuah piring- piring makanan.
Anak-anak lelaki pada berebut mengambil piring yang terbuat dari daun pisang itu, yang disodorkan oleh gadis itu yang bernama Lola.
" Pelan-pelan jangan berrebutan piringnya ... ?!. Kata Lola memperingati anak-anak yang sedang berebut piring daun tersebut.
Recok anak -anak berebut makanan, cuma Guruh saja yang tidak ikut berebut makanan,
Guruh terlihat sedang asik bersantai menikmati sejuknya udara dibukit itu, dengan menikmati pemandangannya yang sangat indah dan nyaman.
B e r s a m b u n g.