Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 ~ Masakananya enak ~
Antoni sengaja bersikap baik kepada Lisa agar keinginannya dituruti karena pada saat ini dia benar-benar tidak punya uang yang cukup untuk membeli kebutuhan dapur.
" Dek aku mohon kamu mengertilah sedikit,jarang-jarang keluargaku datang ke rumah ini,apa salahnya sebagai istri kamu berbakti sedikit,aku tidak punya uang untuk saat ini,kalau kamu keberatan belanja pakai uang mu,nanti kalau aku gajian aku bayar." Ucap Antoni lagi membujuk istrinya.
" Ya mas,aku akan pergi ke pasar untuk belanja,titip Celin dikamar." Antoni bersorak dalam hati saat Lisa menuruti keinginannya.Setelah Lisa pergi dia kembali ke ruang tamu menemui Mona dan ibunya.
Sementara itu Mona dan Ratih tampak mengobrol dengan serius,ada banyak kecocokan di antara mereka,entah itu Mona yang yang memaksakan diri untuk cocok dengan ibunya Antoni atau memang benar selera mereka banyk sama tidak ada yang tau.
" Wah asik sekali obrolannya,lagi membahas apa sih?" Tanya Antoni yang langsung duduk di samping ibunya.
" Kamu tau tidak,ternyata aku dan Mona banyak persamaan,sama-sama suka mie goreng,sama suka kolesi perhiasan dan kamu tau juga ternyata Mona banyak perhiasannya." Ucap Ratih dengan semangat.
" Masak sih bu,ibu sudah tua,sementara Mona masih muda mana mungkin kalian banyak persamaan,mungkin ibu yang terlalu menyukainya." Jawab Antoni sambil menatap Mona dengan tatapan penuh cinta.
" Kamu ini bukannya mendukung malah menjatuhkan,wanita itu sudah pergi kepasar atau belum?"
" Memangnya tadi tante tidak melihatnya saat lewat dari depan kita?"
Ratih menggeleng karena memang tidak melihat Lisa lewat mungkin karena terlalu asik bercerita dengan Mona hingga tidak memperhatikan menantunya lewat.
" Sudahlah ngapain membahas wanita itu,moodku selalu saja memburuk kalau sudah melihatnya lebih baik kita membahas yang lain.Tante mau bilang kalau kamu kesini lagi coba kamu bawa koleksi perhiasan mu itu aku mau melihat model-model yang kamu suka." Ucap Ratih.
Pada saat itu Lisa melewati mereka,dia membawa banyak barang belanjaan,Ratih menatapnya dengan tatapan sinis.
Lisa sekilas melihat tatapan mertuanya tapi dia memilih acuh,baginya sebaik apa pun dia,sekeras apa pun dia menjadi menantu yang baik di rumah itu mertuanya tidak akan pernah puas karena memang dia tipe orang tua yang terlalu banyak menuntut.
Lisa meletakkan semua barang belanjaanya di dekat wastafel,hari ini dia sengaja belanja banyak,kali ini dia ingin menunjukkan diri sebagai wanita baik di hadapan tamu keluarga suaminya,untuk sementara dia mengabaikan sikap mertuanya yang culas.
" Dek udah belum aku udah lapar banget nih? Maaf ya kalau selama ini aku belum bisa jadi suami yang baik,pokoknya mulai bulan ini aku akan membagi gajiku dengan adil." Ucap Antoni yang tiba-tiba sudah ada disampingnya.
Lisa mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan suaminya,baru kali ini dia melihat sikap tulus dari suaminya dan dia sangat senang mendengar itu.
"Benarkah mas?aku juga minta maaf mas kalau beberapa minggu ini sudah mengabaikan mu." Jawab Lisa sembari meniriskan daging yang tadi dia bersihkan.
" Dek nga papa ya kamu yang melakukan ini semua,aku akan menjaga Celin kalau dia menangis?"
"Iya mas biar aku saja yang melakukan ini,kamu ke depan saja." Dengan polosnya Lisa mempercayai ucapan suaminya yang tiba-tiba bersikap lembut dan sopan,dia tidak ada rasa curiga sedikit pun terhadap suaminya yang tiba-tiba bersikap baik seperti itu.
Setelah sibuk hampir satu jam di dapur akhirnya Lisa selesai memasak,dia menyiapkan semua hidangan di atas meja tidak lupa mencuci buah yang tadi dia beli juga.Lisa memandangi hidangan yang sudah dia susun rapi di atas meja makan.
" Semoga mereka menyukai masakanku." Ucapnya dalam hati.Lisa keluar dari dapur menemui mereka semua yang masih mengobrol di ruang tamu.
" Mas masakannya sudah selesai." Ucap Lisa.Ternyata Viona juga sudah kembali dari kampusnya.
" Ayo kita makan aku sudah lapar sekali." Antoni beranjak dari tempat duduknya diikuti semua orang yang ada di ruang tamu.
Antoni menelan ludahnya saat melihat hidangan yang menggiurkan.Sudah beberapa minggu ini Lisa tidak pernah menyiapkan makanan lezat di rumah itu membuatnya hampir stres.Lisa menarik kursi untuknya,membuat mertuanya langsung berang.
" Mau ngapain kamu? Kamu tidak perlu duduk bersama kami,kamu itu hanya menantu di rumah ini pekerjaan mu melayani kami kenapa kamu malah ingin duduk dan makan bersama kami,cepat buatkan kami teh manis dingin."
" Bu...!! Biar dia makan bersama kita,dia juga sudah lapar.Dari tadi dia begitu sibuk menyiapkan ini semua." Ucap Antoni menegur ibunya.
"Ibu tidak mau makan kalau ada dia."
"Sudahlah mas aku makan nanti saja aku mau lihat Celin dulu,silahkan kalian makan dulu." Ucap Lisa lalu dia meninggalkan mereka di dapur.
" Untuk apa kamu membelanya,ibu kesal sekali,dia pasti besar kepala sekarang."
"Sudahlah kita makan dulu aku sudah lapar." Ucap Antoni mengabaikan ucapan ibunya.Akhirnya mereka makan dengan lahap sampai tidak terasa semua hidangan yang ada di atas meja tidak tersisa sedikit pun untuk Lisa yang belum juga makan.
" Tante bagaimana ini lauknya sudah habis,mbak lisa belum makan pasti."
"Tidak usah pedulikan wanita itu,dia pasti sudah makan tadi,dia memang selalu bersikap seolah-olah dia wanita yang tulus,dia pandai bersandiwara jadi kamu abaikan saja." Jawab Ratih dia menghabiskan semua makanan yang ada di atas meja benar-benar tidak menyisakan sedikit pun untuk Lisa sepertinya dia sengaja melakukan itu.
" Mas istrimu pandai juga memasak,kamu beruntung sekali."
"Alahh beruntung apanya,wanita itu hanya benalu di rumah ini,sebagai wanita dia sama sekali tidak punya ke ahlian apa pun kecuali memasak,dia tidak bisa membantu suami mencari uang.Aku lebih suka menantu seperti kamu,selain cantik punya pendidikan tinggi,dan juga pintar mengambil hati andai kamu jadi menantu di rumah ini aku pasti sangat senang." Ucap Ratih terus memuji Mona membuat Mona semakin bangga dengan dirinya.
" Kita ke ruang tamu saja yuk,ngapain disini biar Lisa yang membereskan ini semua,jadi menantu harus berbakti." Ucap Viona.Mereka semua meninggalkan meja makan yang berantakan. Sedikit pun tidak tersisa di atas meja dan Antoni benar-benar tidak peduli akan hal itu.
Lisa keluar dari kamar,dia menggedong Celin yang sudah bangun,tubuhnya sudah gemetaran karena menahan lapar.Sebenarnya tadi dia sudah sangat kelaparan tapi berhubung mertuanya tidak mengijinkan dia bergabung bersama mereka,ahirnya dia memilih mengalah saja.
🌹🌹🌹 bersambung🌹🌹🌹
