NovelToon NovelToon
CINTA BEDA KASTA

CINTA BEDA KASTA

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Five Vee

Andrea Cecilia, gadis yatim piatu berusia 22 tahun, baru saja lulus pendidikan Diploma Tiga, jurusan Tata Boga. Ia ikut dengan sang bibi bekerja di rumah keluarga Dinata, sembari menunggu panggilan kerja dari sebuah hotel ternama di ibukota.

Andrea yang memiliki kemampuan memasak, di minta menjadi perawat untuk anak perempuan nyonya Dinata yang mengalami depresi setelah di lecehkan, dan kini dalam keadaan hamil besar.

Sang nona yang selama ia jaga, hanya diam, tiba-tiba meminta Andrea menjadi Ibu pengganti untuk bayi yang akan ia lahirkan. Bahkan, di akhir hayatnya, wanita itu meminta Andrea menikah dengan sang kakak, agar bayinya memiliki orang tua lengkap.

Bagaimana kah perjalanan hidup Andrea setelah kepergian sang nona untuk selamanya?
.
.
.
Hay Teman Redears.. ketemu lagi dengan aku si Authir a.k.a Author Amatir 😁

Mohon dukungannya, ya.. jangan lupa, Like, komen, Vote dan Gift.
.
Semoga cerita ini berkenan.
.
Ingat, tidak ada hikmah yang bisa di ambil dari cerita ini, karena novel ini hanya HALU SEMATA.
.
Terima Gaji ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Pengasuh Baru.

Akhir pekan pun berlalu. Kini awal pekan yang sibuk telah kembali menyapa.

Seperti biasa, setelah bangun pagi, Arthur menyempatkan diri untuk membawa Audrey berjemur. Rutinitas baru yang pria itu lakukan sebelum pergi ke kantor.

Dan pagi ini aktivitasnya bertambah, yaitu memandikan bayi mungil itu, karena ia melarang Andrea untuk turun dari tempat tidur.

“Rea nanti siang, akan ada suster dari yayasan penyalur pengasuh bayi. Aku sengaja memilih yang sudah berpengalaman agar kamu juga bisa belajar darinya.” Ucap Arthur sembari menyodorkan sebotol susu kepada Andrea yang sedang memangku Audrey.

“Baik, tuan.”

“Nah kalau menurut begitu, ‘kan bagus.” Ucap pria itu sembari tersenyum tipis.

Andrea tertegun, baru kali ini ia melihat senyum pria itu.

“Apa kamu? Mau di gendong papa lagi?” Arthur berbicara dengan Audrey kecil, karena bayi itu terus memperhatikannya sembari menggerakkan tangan.

Ya, Arthur memang memanggil dirinya papa untuk Audrey kecil. Seperti janjinya pada sang adik, bayi mungil itu akan menjadi anak Arthur. Hanya menunggu waktu kapan dirinya siap, dan yakin untuk menikah.

“Sudah. Kamu disini sama Rea. Papa mau pergi ke kantor.” Pria itu pun sedikit membungkuk, kemudian mengecup kening bayi mungil itu.

Tanpa Arthur sadari, kepalanya berada tepat di depan wajah Andrea. Gadis itu bahkan dapat mencium aroma shampo yang menguar dari rambut pria tampan itu.

Jantung Andrea kembali berdetak lebih cepat. Gadis itu perlahan memundurkan wajahnya, agar tak terlalu dekat dengan kepala sang majikan.

Baru saja wajah gadis menjauh, Arthur justru menoleh kesamping, sehingga tatapan mereka beradu.

“Bernafas lah, Rea.” Ucapnya tepat di depan wajah Andrea. Seketika wajah gadis itu memanas. Ia merasakan udara di sekitarnya menipis. Andrea kemudian memalingkan wajahnya.

Melihat wajah Andrea yang memerah, Arthur pun kembali menegakan tubuhnya.

“Aku titip Audrey.” Ucapnya sembari berlalu keluar kamar.

“Rea, kamu kenapa?” Suara Thomas membuat Andrea tersentak. Gadis itu pun celingukan. Tak ada Arthur disana.

“Kamu mencari Arthur? Dia sudah berada di kamarnya.” Ucap sang kakak sepupu sembari menghempaskan bokongnya di tepi tempat tidur. Pria itu terlihat sudah rapi dengan setelan kerjanya.

“T-tidak.”

Thomas terkekeh, adik kecilnya ini memang tidak pandai menyembunyikan sesuatu darinya.

“Bagaimana keadaanmu? Kata nyonya kamu sakit. Sudah minum obat?” Tangan Thomas terulur meraba kening sang adik.

“Aku pusing, bukan demam.” Andrea menjauhkan kepalanya dari jangkauan sang kakak sepupu.

Thomas tergelak, ia memang suka menggoda gadis itu. Bagaimana pun juga Andrea satu-satunya saudara yang ia miliki, begitu juga sebaliknya.

Suara tawa Thomas pun membuat Audrey yang sedang meminum susunya, terkejut kemudian menjerit.

“Kakak.” Andrea melayangkan tatapan membunuh ke arah pria itu. Ia kemudian turun dari tempat tidur dan menimang bayi itu.

Thomas mendekat, kemudian merangkul bahu Andrea dari samping.

“Adik kecilku ini ternyata sudah pantas menjadi seorang ibu.” Ia kembali menggoda sang adik.

“Kakak.” Gerutu Andrea dengan tatapan nyalang. Andai ia tak sedang menggendong Audrey, mungkin sudah mencubit sang kakak hingga memerah, seperti yang sering ia lakukan jika di goda pria tiga puluh tahun itu.

“Aku bercanda. Kamu masih muda. Nikmati dulu masa muda mu. Raih cita-cintamu.” Ucap Thomas serius.

Andrea membuang nafasnya kasar. Apa ia masih bisa meraih impiannya? Lalu bagaimana dengan Audrey kecil? Ada rasa tak rela jika meninggalkan bayi itu dengan orang lain.

“Jangan hanya memikirkan Audrey, bukannya Arthur sudah mencari pengasuh? Ingat, tugasmu menjaga nona kecil, bukan menjadi pengasuhnya.”

Thomas melihat bayangan Arthur di ambang pintu.

“Ingat janjimu kepada mendiang ayah dan ibu. Kamu akan menjadi koki wanita yang terkenal seperti koki yang di idolakan ibu. Apa kamu sudah lupa?” Thomas sedikit mengeraskan suaranya. Ia ingin Arthur mendengar, dan berhenti menganggap Andrea pengasuh Audrey kecil.

Diingatkan tentang janji kepada mendiang kedua orang tuanya, mata Andrea pun berkaca-kaca.

“Kak.”

“Stt.. sudah jangan menangis. Kamu anak yang kuat dan adikku yang hebat.” Thomas menangkup kedua pipi sang adik. Ia kemudian mengecup kening gadis itu.

“Aku ke kantor dulu. Kamu harus banyak istirahat. Jangan sakit-sakit.”

“Iya, kak.”

Sepanjang perjalanan menuju ke kantor, Thomas melihat atasannya lebih banyak diam. Biasanya, sang atasan akan sibuk dengan ponsel ditangannya. Namun, kali ini Arthur sedang melamun menatap keluar jendela mobil.

Putra bibi Rosi itu yakin, jika Arthur mendengar pembicaraannya dengan Andrea. Thomas tak perduli. Ia ingin Arthur membuka hati, mengingat janji, menjadikan Andrea istri, bukan hanya pengasuh untuk Audrey.

🍃🍃🍃

Dan seperti yang Arthur ucapkan tadi pagi, siang ini, kediaman keluarga Dinata kedatangan seorang wanita berusia tiga puluh lima tahun, dari sebuah lembaga penyalur tenaga kerja, yang telah di hubungi oleh mama Daisy.

Dia adalah suster Rini, wanita yang sudah berpengalaman mengasuh dan merawat bayi.

Mama Daisy sengaja mencari pengasuh yang sudah berusia di atas tiga puluh tahun. Karena sudah pasti memiliki banyak pengalaman.

“Rea, perkenalkan ini suster Rini, yang akan membantumu menjaga Audrey.”

“Dan sus Rini, dia Andrea. Aku harap kamu bisa membantu Rea dengan baik.”

Mama Daisy berbicara dua arah.

“Tentu, nyonya.”

Andrea dan sus Rini saling menjabat tangan.

Mama Daisy kemudian mengajak mereka berdua duduk di atas sofa, ruang tamu.

“Begini aku langsung saja menjelaskan pembagian tugas kalian, karena sus Rini juga memiliki keluarga. Dia hanya akan bekerja di pagi, hingga sore hari. Setelah Audrey mandi sore, sus Rini akan kembali pulang.” Mama Daisy menjelaskan. Itu juga atas permintaan Arthur. Pria itu ingin, agar Audrey tetap tidur bersama Andrea di malam hari.

“Jadi, Rea, di siang hari kamu bisa beristirahat lebih banyak. Atau kamu bisa melakukan hal lain yang kamu inginkan. Menyalurkan hobimu, Misalnya memasak.” Ucap mama Daisy kemudian.

“Baik, nyonya.” Andrea menjawab singkat. Ia tidak ingin menolak. Ataupun protes. Sudah diijinkan tetap bersama Audrey kecil saja, ia sudah sangat bersyukur.

“Baguslah. Kalau begitu, sekarang kamu bawa sus Rini ke atas. Jelaskan semua hal yang berkaitan dengan Audrey.”

“Baik, nyonya.” Andrea mengangguk patuh. Ia kemudian mengajak sus Rini naik ke lantai dua.

.

.

.

Bersambung.

1
Sintia Dewi
iyaahh ngadi2 lu art jngan ampek lu nyesel, rea gk salah apa2 lu mau balas dendam lewat dia salah besar lu...gk bs bersama lg & lihat anak2lu lg tau rasa lu/Pooh-pooh/
Mak Rik
CERITAMU INI SANGAT BAGUS DN MANTUL BUANGET KAK...... AKU SANGAT SUKA SEKALI....... MANCHAP.......!!!!!!!! ☝️☝️☝️🤔🤔😱😱💕💕💕💞💞💞💞👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Sintia Dewi
wah rea km.beruntung punya 2 laki2 posesif yg akan selalu melindungi & menjagamu/Proud/
Sintia Dewi
knapa sih adrea ini masih ngotot buat kerja udh tau hamil, ya kerja kantoran ini kerja di dapur & itu berat, mending selama hamil dirumah aja sm audry apa lg masih rentan itu usia kehamilanya nantik klok udh lahiran anak udh gede mintak dibuatkan resto aja sm suami km msih tetap bs jdi kokinya
Sintia Dewi
bukan karna nasib kalangan menengan chef tp emang blom jodoh aja km sm rea, carik yg lain aja ya chef sm temenya rea boleh dcba itu chef/Smirk/
Sintia Dewi
bagus begitu baru benar andrea buat arth bertekuk lutut & sebucin2nya sm km kasik balasan buat celine agar tdk merasa arth harus selalu cinta sm dia & menunggu2nya dia kiran dia siapa cbak
Sintia Dewi
idih siap lu celine minta penjasan art dulu aja lu tolak2 sekrang giliran lu udh sendir lu gk tau malu manfaatin art kran tau dia blom bs move on dr lu..sorry celine rencana lu gk bakalan bs krna art udh kepincut sm rea/Pooh-pooh//Pooh-pooh/
Sintia Dewi
owhh pantesan si celine msih usaha terus deketin lu art mau aman dia sm anaknya klok berhasil dptin lu/Chuckle/
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Joyful/
total 1 replies
Sintia Dewi
penting gitu info ke km art klok rea dipanggil lg...liat muka km aja dia mles apa lg dnger kata2 km itu ahh sesak gw bayangin jd rea
Heryta Herman
eeehh...sdh tamat kah kisah ini thor???
Heryta Herman
puasa panjang deh papa Arthur....
sabar papa Arthur sabar..masih bnyk cara menuju ke awang".../Facepalm/
Heryta Herman
selamat atas kelahiran baby boy..rasa sakit terobati melihat baby sdh lahir ke dunia...congratulation to both of you Arthur n Andrea..
Heryta Herman
sungguh menegangkan...semoga operasi nya berjln lancar..ibu dan baby boy sehat..Andrea yg melahirkan aku yg gemetaran membayangkan nya...ikut sakit juga rasanya.../Cry/
Heryta Herman
Bryan harus membayar perlakuannya dgn harga yg mahal..semoga menjadikan dirimu seorang yg lbh baik di masa dpn..
Heryta Herman
Terima karma mu Bryan...penyesalan mu akan kau bawa sampai akhir hidupmu..si Elma ini juga yg di pikirkan cuma harta warisan saja..jngn"orang tua Andrea meninggal krna ulah Elma...
Tyaz Wahyu
bnr2 hrs dikirim ke planet pluto pakai nuklir ni si jalang satu ni
Heryta Herman
Bryan memang harus bertanggung jwb atas perbuatannya..
Heryta Herman
Hebat...Thomas betul" menjaga sang adek kesayangan...
Heryta Herman
Waduuh...si Arthur ni bener" egois...kau minta memutuskan hubungan kluarga dgn kluarga kusuma...yg benar saja...
pendek banget pikiranmu Arthur...
haaaaiisshhh..sdh lah...lanjut thor
Heryta Herman
makanya Arthur...berfikirlah secara dewasa..semua yg terjadi bukan slh Rea..kamu bisa menasehati istrimu segala yg terjadi di hidupnya,kenapa skrng kamu yg tdk bisa menerima yg terjadi dlm hidupmu..
sungguh sangat egois kamu Arthur...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!