NovelToon NovelToon
Crazy Women Transmigration

Crazy Women Transmigration

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Time Travel / Romansa / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

"Aku ini gila, tentu saja seleraku harus orang gila."

Ketika wanita gila mengalami Transmigrasi jiwa, bukan mengejar pangeran dia justru mengejar sesama orang gila.

Note : Berdasarkan imajinasi author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

juragan donat

Siang itu setelah semua bahan siap, Ruby mencoba membuat krim teh hijau. Dia dibantu Rui mengaduk hingga krim mengembang, setelah di cicip rasanya trnyata lezat.

Ruby membuat adonan donat sedikit, cukup untuk membuat sekitar 10 donat besar. Ruby membuat donat kentang susu, dengan takaran yang pas dan sempurna. Ruby menguleni dengan tenaga ekstra, tapi saat proses pembantingan adonan dia dibantu oleh Rui dengan tenaga nya dahsyat.

Setelah adonan sempurna, Ruby menutupnya dengan kain dan menunggu sekitar 4 jam agar mengembang sempurna. Sambil menunggu donat mengembang, Ruby dibantu Rui membuat aneka macam resep krim. Ada krim putih original, krim teh hijau, krim coklat, krim susu dan krim rasa buah.

Dizaman ini tidak ada gula halus, jadi Ruby membuat resep gula susu bubuk. Pertama Ruby mencairkan gula batu lalu menambahkan susu sapi dan mengaduknya hingga mendidih.

Setelah itu Ruby mendiamkannya agar kembali padat dan menyatu. Setelah cairan gula susu menjadi padat, Ruby menumbuknya hingga menjadi serpihan pasir halus. Di tumbuk dan di saring sampai benar-benar halus dan saat di telan tidak melukai mulut, Ruby melakukan semuanya dengan serius.

"Wah berhasil, kita bisa membuat bubuk gula susu ini satu toples, karena tidak akan basi selama tertutup dengan benar." Ruby merasa senang.

"Kau hebat." Puji Rui.

"Astaga ini belum apa-apanya, ada masalah lain. Di zaman ini belum ada pengolahan keju siap makan, aku harus memutar otak untuk membuatnya." Ucap Ruby.

Rui hanya diam, karena dia tidak mengerti yang di maksud keju. Dia hanya mengamati dan bergerak saat di suruh saja, daripada sok tau dan berujung salah.

Ruby memanaskan susu sapi dan mengaduknya, menambah tepung tapioka dan beberapa lemak baik. Dia mengaduknya hingga menjadi mentega, setelah mentega sudah mengental Ruby menambahkan susu dan santan lalu mengaduknya bergantian dengan Rui.

"Kayaknya susah deh bikin keju, bahannya aja ngga lengkap. Tapi kalau ngga ada keju rasanya kaya ada yang kurang." Batin Ruby.

Beberapa saat kemudian, keju sudah mulai sudah di aduk karena sudah mengental dan padat sempurna. Ruby menaruhnya ke dalam wadah dan menyimpannya di peti pendingin. Peti pendingin di zaman ini menggunakan batu spirit untuk mengeluarkan hawa dingin seperti kulkas, meskipun tidak sedingin kulkas Ruby berharap adonan kejunya bisa padat dan menjadi keju.

Empat jam kemudian, Ruby mulai mencetak adonan membulat dengan tangannya secara manual. Rui tidak berani ikut karena dia tidak bisa, setelah adonan di cetak di diamkan lagi selama ± 30 menit lalu setelah itu di goreng.

Rui membantu menggoreng dengan hati-hati, takut gosong. Ruby cukup senang karena Rui mau membantunya dengan telaten, meskipun tidak bisa dia akan mengamati dan mengikuti.

Nah, sekarang saatnya memberikan toping. Perhatikan baik-baik caranya, pertama oleskan toping di permukaan atas donat lalu setelah itu akan di beri potongan strawberry atau serbuk gula susu halus dan parutan keju.

Ruby memberi contoh, Rui mengikuti dengan hati-hati. Karena tangannya lebar, donatnya jadi terasa sangat kecil dan membuat Rui harus fokus. Saat Rui sibuk mengoleskan krim, Ruby memeriksa keju buatannya dari tekstur sudah padat tapi entah bisa di perut atau tidak.

Ruby mengambil sepotong kecil untuk mencoba di parut, hasil parutannya tidak sebaik yang Ruby harapksn. Ruby mencicipi rasanya, sama sekali tidak mirip dengan keju justru mirip mentega susu.

"Gagal deh kayaknya, tapi lumayan lah karena bisa di parut." Batin Ruby, karena sedikit kecewa.

Ruby dan Rui menambahkan aneka macam toping, lalu menaruh donat di dalam box kayu yang sudah Ruby pesan dalam jumlah banyak. Terlihat indah dan cukup bagus untuk percobaan pertama, Ruby tersenyum puas.

"Apa ini makanan?." Celetuk Rui.

"Hahahhaah benar ini makanan, kita akan mencobanya saat Xui pulang dari akademi." Ucap Ruby.

Ruby mulai mencatat perkiraan waktu pembuatan dan bahan bahan. Setelah menulis dengan rinci, ternyata waktu pemasakan sekitar enam jam.

"Berarti aku harus bikin adonan jam 11 malam, terus bangun sekitar jam 4 pagi dan mulai bikin donat, yah perkiraan waktunya bisa di atur sih." Batin Ruby.

Setelah barang-barang di rapihkan, Ruby dan Rui pergi membawa donat buatan mereka ke gazebo. Menunggu Xui pulang dari akademi, Rui terus mengamati donat buatan Ruby.

Terlihat enak, unik, cantik dan sayang sekali jika dimakan. Dia sudah banyak melihat penekuk yang dibentuk lucu, tapi yang seperti ini cukup unik dan asing bagi Rui.

"Apa menurutmu rasanya akan seindah tampilannya?." Tanya Ruby.

"Mungkin." Jawab Rui.

Ruby hanya terkekeh, jika rasanya gagal maka Ruby akan merasa frustasi. Dia sudah berusaha melakukan yang terbaik dan mencurahkan semua tenaga, dia berharap rasanya harus enak dan empuk.

Tidak lama kemudian kereta kuda datang dan terparkir di dekat Paviliun, Xui turun dan berlari dengan riang menuju gazebo. Senyum nya cerah sepertinya dia merasa bahagia di akademi.

"Kenapa kau tersenyum begitu? ada hal baik apa?." Tanya Ruby.

"Hari ini ada pelajaran yang aku sukai, aku merasa senang karena tidak pusing." Jawab Xui.

"Eh? apa itu?." Bingung Xui melihat donat.

"Ini donat yang Ibu maksud, kita akan mencicipinya bersama." Jawab Ruby.

"Apa?! Ini makanan? Ibu yang membuatnya?." Kaget Xui.

"Ayah juga membantu Ibu banyak, ini resep pertama cari rasanya masih dalam masa percobaan. Ayo cicipi dulu, apa sudah layak jual?." Ujar Ruby.

Mereka mengambil masing-maisng satu, Ruby tertarik dengan krim coklat strawberry, Rui tertarik dengan krim teh hijau, sedangkan Xui tertarik dengan toping parutan keju dan susu bubuk.

Mereka makan bersamaan, lalu melotot kaget. Ruby tersenyum bahagia, siapa sangka rasanya enak dan tidak bertabrakan dengan toping.

Mereka saling menyuapi untuk merasakan rasa yang berbeda, Ruby merasakan dengan seksama. Untuk tekstur donat sudah sangat sempurna, toping tidak ada yang terlalu manis atau pahit, semuanya balance dan yang paling unik memang yang teh hijau.

"Bagaimana?." Tanya Ruby, takut seleranya berbeda.

"Semuanya enak Ibu, tapi aku paling suka yang coklat." Jawab Xui.

"Ini." Rui suka yang krim teh hijau.

"Jadi layak dijual?." Tanya Ruby tersenyum.

"Ya, harganya harus mahal." Xui tertawa.

"Harga satuan hanya 20 koin tembaga, jika membeli satu kotak berisi 9 donat harganya 150 koin tembaga dan yang berisi 12 donat harganya 200 koin tembaga." Ucap Ruby.

"Apa? itu terlalu murah kan?." Kaget Xui.

"Tidak, memang harganya segitu. Kita tidak boleh menjadi penjual dengan niatan cepat kaya, tapi kita harus menjadi penjual yang akan dicari banyak pelanggan karena harga yang murah, kualitas bagus, dan ramah." Ucap Ruby.

"Baiklah, besok berapa yang akan aku bawa?." Tanya Xui.

"Hanya dua box dengan isi masing-masing sembilan. Jual satuan saja seharga 20 koin tembaga, kau harus memberitahu jika pesanan khusus per satu box terserah yang isi sembilan atau dua belas." Ucap Ruby.

"Aku mengerti Ibu." Xui mengangguk.

Mereka pun makan donat sambil minum teh, menikmati suasana tenang yang indah. Hari sibuk akan segera tiba, dimana Ruby aman menjadi juragan donat.

Malam harinya Xui tidur lebih cepat, Ruby dan Rui dengan kikuk berada di dalam kamar. Mereka terlihat canggung, Ruby menuju kamar mandi dia berganti Hanfu, menggunakan Hanfu haram yang sexy dan menggoda.

Rui sendiri memiliki kebiasaan melepas atasan Hanfu, karena merasa gerah dan risih. Begitu Ruby keluar, Rui mematung matanya melotot dan tidak bisa berkedip.

Ruby mendekat dengan menggoda, mendekat dan duduk di pangkuan Rui diatas ranjang. Keduanya saling menatap dengan intens, debaran jantung keduanya menggila tapi tidak ada penolakan sama sekali.

"Rui, apa aku cantik?." Tanya Ruby.

"Cantik." Jawab Rui.

"Kalau begitu, apa hari ini kita akan melakukan malam pertama yang tertunda?." Ruby mengerling nakal.

"Malam pertama?." Rui tersenyum penuh arti.

"Bukan pertama sih, tapi ini yang pertama setelah pernikahan." Ucap Ruby.

"Hamil... bagaimana?." Tanya Rui.

"Jika hamil ya pasti melahirkan." Jawab Ruby sekenanya.

"Tidak... aku gila." Ucap Rui, tatapannya sendu.

"Sebenarnya gila seperti apa yang di maksud? aku juga gila Rui, bedanya aku gila yang terlihat waras." Ucap Ruby.

"Aku gila saat marah." Rui mengucapkan satu kalimat, tanpa kaku.

"Gila yang seperti apa? tolong jelaskan padaku Rui. Bukankah Xui sudah lahir, apa dia juga akan menjadi gila?." Heran Ruby.

"Ya... Membunuh, aku membunuh ibuku." Ucap Rui, terlihat tersiksa.

Deg.

"Apa?." Kaget Ruby.

"Marah... pedang.. membunuh.. semuanya dibunuh." Ucap Rui, masih kesulitan jika bicara panjang.

"Ketika kau marah dan memegang pedang, kau akan kesetanan dan menggila membunuh semua yang ada di dekatmu? dan kau juga membunuh Ibumu karena itu?." Ruby menerka.

"Ya, semuanya." Jawab Rui, ada rasa bersalah yang begitu besar di pancaran matanya.

"Apa karena itu kau diasingkan oleh Kaisar?." Tanya Ruby.

"Ya." Jawab Rui.

"Jangan bersedih Rui, gila itu adalah kebahagiaan dan berkat dari yang maha kuasa. Saat kita gila, kita menjadi kuat dan hati kita membeku. Aku yakin Ibumu tidak akan marah ataupun mengutukmu, dia tau jika Putranya tidak sengaja membunuhnya karena dikendalikan amarah." Ucap Ruby.

"Tidak....

"Percaya padaku, aku juga seorang Ibu. Aku tidak akan marah jika Xui membunuhku karena menggila, tapi aku dan Ibumu berbeda. Saat Xui menggila maka aku akan menarik putraku agar sadar, aku tidak akan hanya diam dan menangis karena aku sendiri juga gila." Ucap Ruby.

Rui menatap mata tajam Ruby, merasakan getaran yang aneh. Dia selalu diliputi perasaan bersalah dan mendengar cemoohan banyak orang karena tindakannya. Dia masih bisa ingat bagaimana semua orang menyudutkannya dan meminta pada Kaisar untuk memenggal kepalanya.

Baru kali ini ada yang mengerti perasaannya sebagai orang gila. Dia tidak sengaja melakukan itu, dia tidak ingin membunuh Ibunya yang baik hati. Dia hanya sedang marah karena tidak ada yang mau mendengarkannya.

Karena hal itu juga, karena mulutnya di bungkam dan segala yang dia ucapkan tidak di dengar. Ditambah dengan semua trauma dan rasa sakit yang dirinya terima, Rui jadi kesulitan bicara dan merasa semua ucapannya hanya bahan tertawaan orang lain.

1
Sribundanya Gifran
lanjut crazy up thor
Mellisa Gottardo: /Cry//Cry/
total 1 replies
Babyme
Yey!! akhirnya doble up😍
Mellisa Gottardo: /Drool//Determined//Determined/
total 1 replies
Babyme
ikut deg-deg an😭
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Alyriz
Next kk yg semangat yee klau bisa up dua chapter sperti sblum" ini kk 🤗
Mellisa Gottardo: mulai besok Doble up kak🥰
total 1 replies
Mama Lemon
Kerenn dahh Semangat thor🔥🔥
Babyme
Bergaya banget, ketemu Rui langsung kicep itu si Yunjing
Mellisa Gottardo: hahah jangan di ULTI dulu dong 🤭
total 1 replies
Pecinta Novel
Mukanya Fang Yun ngeselin baget sumpah😭
Mellisa Gottardo: awokawok
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Mellisa Gottardo: siaap
total 1 replies
Etty Rohaeti
Ruby belum hamil juga Thor?
Mama Lemon: Mukanya ngeselin bangett
total 2 replies
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Mellisa Gottardo: /Applaud//Applaud/
total 1 replies
Pecinta Novel
ANJAY VISUALNYA BISA NGESELIN GITU😭
Mellisa Gottardo: hahaha🤣
total 1 replies
Babyme
Semangattt thor!!
Mellisa Gottardo: Siap🥰
total 1 replies
Lina Hibanika
aq yg bacanya aja senyum2 sendiri palagi Ruby 🤣
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lina Hibanika
makanan yg belum ada, enak dan murah memang akan jadi banyak peminatnya
Lina Hibanika: zaman now mah dah segala ada 😏
total 2 replies
Lina Hibanika
beuh Ruby 😏 jd gila aja bangga kmu mah 😅🤣
Lina Hibanika: tapi bener banget sih thor 😅
total 2 replies
Lina Hibanika
omaygot 😱 klo modelan gini mah aq jg mau lah biar dikata gila juga thor 😅
Mellisa Gottardo: hahahaa🤣
total 1 replies
Lina Hibanika
punya duit mah segala urusan bisa diatasi 😌
Mellisa Gottardo: betuull🥹
total 1 replies
Lina Hibanika
kayaknya ga niat tuh Ruby 😅
Mellisa Gottardo: /Joyful//Joyful/
total 1 replies
Lina Hibanika
dasar Ruby 🤣🤣🤣
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lina Hibanika
melimpir dimari lah,, liat liat ada yg baru,, kali aja seru seperti biasanya 😅
Mellisa Gottardo: haloo 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!