NovelToon NovelToon
Legenda Sang Kaisar Naga

Legenda Sang Kaisar Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Action / Spiritual / Epik Petualangan / Fantasi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Jusman

Ibunya adalah pelayan di istana kekaisaran. Karena itu, Guang Shen tidak diperbolehkan berlatih beladiri. Sejak bayi, dantiannya disegel oleh kaisar Tian Tang.
Saat usianya genap 15 tahun, 4 roh dewa suci menghancurkan segel dantiannya. Empat roh dewa suci adalah roh spiritual langka. Kebangkitan itu membuat Kaisar murka. Ia dicambuk berkali-kali hingga mati. Lalu mayatnya dibuang ke lembah kematian.
Di lembah kematian, ia bertemu dengan ayahnya, seorang kaisar dewa. Sayangnya, nasib buruk terus membayanginya. Demi ibunya, ia terpaksa menjaga gerbang dewa selama 100 tahun.
Setelah 100 tahun, ia kembali dengan dendam yang membara. Dalam hati, ia bertekad untuk membalas rasa sakitnya kepada keturunan kaisar Huang. Satu per satu, keturunan dari orang-orang yang dulu menyakitinya akan dihabisi tanpa belas kasihan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jusman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9 Kutukan 3 Darah

Wuuuussss

Guang Shen melayang di udara, tepatnya di atas altar istana, tempat di mana dia pernah di hukum cambuk. Tempat itu ditatapnya dengan dingin. Kilatan kebencian muncul di matanya, seiring dengan masa lalu yang terus berputar di kepalanya.

"Tempat ini—"

Guang Shen menjentikkan jarinya. Dalam waktu singkat, altar hukuman itu hancur. Di bekas altar tersebut, tercipta sebuah kawah dengan lebar 30 meter.

Sebuah pedang muncul di hadapannya. Ukuran pedang itu membesar berkali-kali lipat dari ukuran sebelumnya. Sekali tebas, area sekitar istana kekaisaran terbelah. Bahkan, serangannya itu menyebabkan ratusan orang terbunuh.

Guang Shen menggerakkan tangannya. Pedang itu melesat dan membunuh prajurit kekaisaran. Orang-orang yang ada di sana mengingatkannya kepada pelayan dan prajurit kekaisaran di masa lalu.

"Bocah, mengapa kamu menghancurkan istana leluhurku?" tanya seorang pria. Dilihat dari tampangnya, pria itu masih sangat muda. Dia adalah Kaisar Huang Bing, Kaisar termuda dalam sejarah kekaisaran.

"Usia 18 tahun, kultivasi ranah master agung, tapi sayangnya kamu keturunan Huang Zhang!"

Dengan wajah datar, ia menyerang Huang Bing. Serangannya itu menyebabkan kaisar muda itu terbang puluhan meter. Kaisar muda itu hanya bisa melotot tak percaya; memegangi dadanya yang terasa sesak.

"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Guang Bing.

"Bukan siapa-siapa, hanya anak pelayan yang pernah disiksa oleh Leluhurmu!" jawab Guang Shen sambil mengerahkan ujung pedangnya ke leher sang Kaisar.

"Selamat tinggal!"

"Cari mati!"

Sebelum pedangnya membunuh Kaisar Huang, seseorang muncul dan menahan pedangnya. Orang itu adalah Jenderal Ming, orang yang pernah mendorongnya ke lembah kematian.

Huang Bing yang menjadi sasaran awalnya, berubah. Sasarannya sekarang adalah Jenderal tua yang berdiri di hadapannya.

Slaasshhh

Lengan Jenderal Ming nyaris terputus. Luka pada lengannya itu membiru dengan cepat. Sang Jenderal panik. Puluhan pil ditelannya sekaligus, tapi tubuhnya tetap saja membiru dengan cepat. Tubuh tuanya mulai melemah, pedangnya jatuh, dan kakinya gemetaran.

"Ukkhuuukk!" Jenderal Ming batuk darah. Jenderal Agung itu berlutut tepat di depan Guang Shen.

"Dasar licik! Beraninya kamu menggunakan racun!" Huang Bing berteriak.

"Jangan mengatakan orang lain licik kalau sendiri iblis berwujud manusia!" balasnya dengan dingin.

"Jenderal, bukankah dulu kamu memberikan racun padaku?"

Jenderal Ming terdiam. Ingatannya kembali ke masa lampau. Saat itu, ia memaksa anak kecil meminum air beracun. Sampai sekarang, bekas racun yang diminum itu meninggalkan bekas berupa garis biru di lengan anak yang dulu minum racun. Anak kecil itu adalah Guang Shen.

"Dulu, aku tidak tahu apa-apa, aku berpikir garis biru itu akan hilang, tapi kenyataannya tidak hilang sama sekali."

Guang Shen merobek lengan bajunya. Di lengannya terdapat garis biru yang berakhir di pergelangan tangannya. Garis biru itu bersambung dengan garis merah di dekat dadanya.

"Selama 6 tahun, semua jenis racun kuminum. Karenamu, tubuhku penuh dengan garis merah dan biru. Hari ini, darahmulah yang akan menebus semuanya!" ucapnya.

Guang Shen menyuntikkan energi yang sangat besar ke pedangnya. Energi itu menyebabkan pedangnya semakin besar. Tepat di hadapan Kaisar Huang Bing, ia menebas kepala sang Jenderal Agung.

"Jenderal!" Huang Bing berteriak, tapi teriakannya sudah tak berarti. Tubuh sang Jendral tergeletak di tanah dengan kepala yang terlepas.

Swiiiiizzzzzz

Perlahan-lahan, garis biru di tubuhnya menghilang. Di bekas garis biru itu, muncul garis hijau. Garis merah, hijau, dan biru adalah simbol siksaan yang didapatnya dari tiga orang. Jenderal Ming, Kaisar Huang, dan seorang lagi.

"Hijau, dilempar ke hutan kabut misteri, dan merah adalah darah," ucapnya.

Guang Shen menatap tajam Kaisar Huang. Hanya dengan menghabisi kaisar Huang, garis hijau itu akan hilang.

"Berhenti!"

Baru saja ia melangkah, seseorang sudah menghentikannya. Yang menghentikannya adalah Jenderal Ming, lebih tepatnya tubuh penggantinya.

"Wah, hebat sekali Jenderal!" Guang Shen tersenyum sinis. Berbeda dengan sosok Jenderal Ming yang sudah tua, orang yang berdiri di depannya terlihat seperti pria berusia 40 tahunan.

"Kutukan tiga darah sudah mengikatmu! Meski dendammu terlaksana, garis-garis itu tidak akan bisa hilang!"

Jenderal Ming menjentikkan jarinya. Garis biru yang sudah hilang muncul kembali. Tiga garis berbeda warna saling bersilang di lengan kanan Guang Shen.

"Kalau kamu punya kata-kata terakhir, maka katakanlah! Karena setelah ini, kamu tidak akan mendapatkan kesempatan kedua," ucap Jenderal Ming dengan nada mengancam.

Guang Shen menyimpan pedangnya dan mengeluarkan belati kecil. Belati itu digunakan untuk mengiris lengannya sendiri, tepatnya di titik dimana tiga garis bertemu dan bersilang.

"Bocah, kamu mau mati?" tanya Jenderal Ming. Daripada disebut ancaman, pertanyaannya itu lebih tepat jika disebut ungkapan kepanikannya.

Guang Shen tidak mengatakan apa pun. Ia membiarkan darahnya menetes ke tanah. Tak lama kemudian, garis hijau, merah, dan biru muncul dan membentuk pola formasi.

"Cari mati!"

Di sisi lain, Jenderal Ming membuat segel tangan. Wajahnya berubah panik setelah menyadari sesuatu. Ia membuat segel serupa, tapi tetap saja tidak terjadi apa-apa.

"Tidak mungkin! Segel itu tidak bisa dihilangkan!" ucapnya.

"Menggunakan darah manusia untuk menanamkan segel kutukan racun, kamu bercanda?" tanya Guang Shen.

"Kalau segel ini kulepaskan, kira-kira apa ya y terjadi?" Ia pura-pura bingung, sementara Jenderal Ming sudah panik.

"Bocah jangan coba-coba melepas segel itu. Kalau tidak, ibumu akan mati saat itu juga!" Jenderal Ming mengancam, tapi raut wajah dan tatapannya berkata lain. Ia panik, seolah segel itu akan merenggut seseorang yang sangat berharga di matanya.

"Guang Shen, jangan melepaskan segel itu!" Sang Jenderal makin panik saat melihat sinar tiga warna menembak ke langit.

"Aku bilang jangan melepaskan segel itu!" Jenderal Ming berteriak. Ia seperti kesetanan, tapi Guang Shen tidak peduli sama sekali.

"Kamu kira aku bisa ditipu?"

Guang Shen tiba-tiba saja sudah berada di hadapan sang Jenderal. Di tangannya terdapat sebuah kristal 3 warna. Saat tatapannya tertuju pada kristal tersebut, Jenderal Ming semakin panik.

"Kira-kira apa yang terjadi jika kristal ini kuhancurkan?" tanyanya dengan suara pelan.

"Jangan hancurkan atau kamu akan menyesal!" Jenderal Ming mengancam.

"Tcih, persetan dengan omong kosongmu itu!"

Di depan matanya, kristal 3 warna itu hancur. Hancurnya kristal tersebut membuatnya murka. Ia melepas kekuatan yang sangat besar, tapi sebuah diagram aneh membuat amarahnya lenyap.

"T–tidak mu–mungkin!" Jenderal Ming berlutut di tanah. Ia terus menatap diagram itu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tidak mungkin!" Jenderal Ming memukul tanah berkali-kali. Untuk pertama kalinya, ia menangisi sesuatu.

"Tidak, jangan!"

Jenderal Ming berteriak seperti orang kesetanan, tapi diagram di langit semakin melebar. Di bawah diagram, muncul muncul seorang pemuda yang terikat energi tak kasat mata.

"Tidak, kumohon jangan!" Jenderal Ming berteriak, tapi tubuh pemuda itu perlahan-lahan berubah menjadi batu.

1
Glastor Roy
update ya torrr ku
Glastor Roy
up
adi ambara
cerita yg tak jelas..
Glastor Roy
update ya torrr ku
Glastor Roy
up
Rizky Fathur
cepat bantai semua Klan Yuan sampai tidak tersisa Thor
Glastor Roy
update ya torrr
Glastor Roy
up
Glastor Roy
update ya torrr ku
Glastor Roy
up
Glastor Roy
update ya torrr ku
Glastor Roy
up
Glastor Roy
makasih torku update ya
Glastor Roy
up
Glastor Roy
update
Glastor Roy
up
Glastor Roy
update ya torrr ku
Glastor Roy
up
Rizky Fathur
cepat bantai Klan Huang dengan kejam Thor bikin satu bab lagi Thor
Paddle Pops
/Smug/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!