Kekasih Hati Mas Duda

Pagi pun tiba, hari masih sangatlah pagi bahkan matahari pun belum muncul pagi ini. Alea mengerjapkan matanya saat merasakan sesuatu berat sedang menindih perutnya .

"sebenarnya ini apa ,kenapa berat sekali": kata Alea ,tanganya merapat sesuatu yang berada di atas perutnya ,sebuah kaki dengan bulu yang begitu terasa pada tangan Alea.

tatapanya menurun ke bawah, dan betapa terkejutnya Alea saat mendapati sebuah kaki sudah menumpang di atas perutnya, dan sebuah tangan yang sudah menempel pada salah satu buah dadanya.

"aaaa_!! Teriak Alea ,membuat Vano yang masih terpejam itu sontak membual mata lebar lebar dan duduk dari tidurnya.

"kenapa kau berteriak, tanya Vano sambil menutupi kedua telinganya .

"bugh', bugh',"!!

Alea mengambil bantal dan memukul Vano begitu saja.

"Kamu bilang tidak tertarik dengan tubuhku ,kenapa kamu tidur memeluk ku bahkan menyentuh dadaku"! Tanya Alea dengan kedua tangan yang sudah menutupi area dadanya.

"apa, jangan Ngada Ngada, mana mungkin kau melakukan itu"! sahut Vano ,tatapnya sudah tertuju pada dada Alea.

"Halah, alasan bilang saja mau mencari kesempatan dalam kesempitan,pakai acara tidak tertarik lah, tapi diam diam meraba raba, dasar mesum "!! umpat Alea, segera menyibakan selimut dan turun begitu saja dari ranjang lalu berjalan menuju kamar mandi ,sesuatu yang sudah ingin di keluarkan membuat nya harus berhenti mengumpati suami tampanya itu.

"benarkah,aku sudah melakukan apa yang dia tuduhkan tadi, kenapa aku tidak sadar,dan bagaiman rasanya, CK, jangan bilang dia cuma Ngada Ngada aku pakai menyentuh dadanya segala"! Sahut Vano ,tatapnya tertuju kepada tanganya yang tidak merasa menyentuh apapun saat dia tidur .

"gengsi nya saja setinggi langit, untuk dia sangat tampan ,kalau tidak ,sudah aku becek becek dari tadi. Aku tahu aku pun menginginkan sentuhan itu sebagai wanita normal, tapi tidak perlu sok tidak tertarik begitu, andai dia minta Dengan baik hak nya,maka Aku pun dengan iklas dan pasrah memberikanya "!!

"plak"!! Otakku"!! Gumam Alea sambil memukul kepalanya yang mulai berkeliaran tidak jelas.

 Hampir 20 menit Alea berada di dalam kamar mandi untuk mandi dan membersihkan diri, hingga tiba saat nya ,ritual mandinya pun selesai, di sana hanya ada handuk yang tergantung rapi ,sedangkan dia lupa tidak membawa baju ganti.

"CK, bagaimana ini, kenapa sampai lupa bawa baju"!! Kata Alea ,matanya tertuju pada baju yang sudah dia masukan kedalam keranjang tak jauh , di angkatnya baju itu, dan ternyata sudah sedikit basah terkena cipratan air.

"Tidak mungkin kan Aku memakai baju ini lagi"! gumam Alea ,kembali menaruh baju tersebut ke dalam keranjang.

Alea mondar mandir didalam kamar mandi dan hanya berbalutkan handuk saja untuk menutupi tubuhnya nya .

ceklek"!! Pintu kamar mandi dengan buka pelan oleh Alea, kelapanya mengintip memastikan jika suaminya tidak ada disana ,namun sayangnya ,Vano masih berada di dalam kamar itu dan sedang fokus dengan benda pipih di tanganya.

Vano melirik sekilas ke arah Alea dan kembali fokus kepada benda di tanganya yang tidak menampilkan sesuatu yang penting disana .

"semoga dia tidak melihatku"! Kata Alea perlahan gadis itupun melangkah keluar dan berjalan mengendap endap .

"glek"!! Vano menelan ludah saat mendapati punggung putih berbalut handuk terlihat jelas di depan mata.

"apa dia sedang menggodaku"! Gumanya matanya tertuju pada Alea yang celingukan mencari lemari pakaian yang tidak ada di dalam kamar tersebut .

"om, dimana bajuku"! tanya Alea akhinya .

"apa, kau memanggilku apa "! Tanya Vano ,tatapan mesum nya berubah menjadi tajam saat ini.

"om"!! sahut Alea lagi.

Vano mendengus kesal sambil bangkit dari duduknya dan menuju kesebuah ruangan yang ada di kamar tersebut . Vano mengambilkan baju ganti beserta dalamnya untuk Alea.

" berani nya dia memanggilku om, apa dia tidak melihat jika aku masih sangat muda dan tampan begini"! Geruntuh Vano ,namun tetap membawa sebuah dress berwarna coklat ,bra dan celana dalam untuk Alea .

" cepat ganti baju ,jangan bilang kau sengaja menggodaku dengan berlama lama berpenampilan seperti itu"! kata Vano sambil menyerahkan baju yang di bawanya kepada Alea . Namun tatapan Alea tidak menatap ke arah baju yang sudah menggantung di depanya tapi matanya tertuju pada sesuatu yang berada di balik bokser yang dipakai Vano.

"apa itu ,anak konda miliknya, ck apa dia sedang berdiri, dan bangun ,tapi kenapa terlihat begitu besar dan panjang ,ya tuhan jika benar ,ooh' mataku sudah terkontaminasi secara tidak sengaja ."! Gumam Alea yang semakin parno dengan hal hal di luar nalarnya sebagai wanita yang beranjak dewasa.

"apa yang kau lihat"!tanya Vano membuat Alea menunjuk ke arah bawah sana.

"itu"! Jawab Alea ,telunjuk nya tertuju pada benda keramat milik Vano. Mata Vano pun melebar sempurna, tidak sadar atau memang tidak tahu jika anak kondanya sudah bangun karena melihat penampilan Alea yang hanya berbalut kan handuk sebatas dada.

"ya tuhan"!! pekik Vano segera menyerahkan baju Alea tepat di depan dada alea.dan segera menutupi anak konda yang sudah berdiri itu dengan kedua tanganya..

alea segera berlari masuk kedalam kamar mandi lagi dengan dada yang ada dah naik turun merasakan debaran aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

"CK ,dia bilang tidak tertarik dengan ku ,tapi melihatku yang berpenampilan begini itu nya sudah bangun, ya tuhan dan itu tadi terlihat besar sekali dan panjang, "! Alea mengigit bibir bawahnya dengan pipi yang sama dah bersemu merah.

"sial,kenapa pakai bangun di saat yang tidak tepat sih "! Kata Vano merutuki anak kondanya .

"lagian bukan salah ku jika dia bangun, siapa suruh dian keluar hanya berbalut handuk saja ,di kak juga penasaran ingin lihat jadinya"; kata Vano tanganya d dah meremas sesuatu yang mengeras itu.

Alea segera mengganti pakaiannya , kembali Alea membasuh wajahnya dengan air ,mencoba mengurangi rona merah dan rasa panas yang mendadak datang.

"semoga setelah aku keluar semunya akan baik baik saja, dan benda itu sudah tidur lagi "! Kata Alea ,tanganya kini sedang dah memang handel pintu kamar mandi dan siap untuk keluar ,setalah selesai berganti pakaian.

"kenapa dia"! Gumam Alea ,saat tidak mendapati Vano di dalam kamar tersebut . Alea mencari ke sekitar kamar dan balkon ,tapi tidak ada Vano di sana,Alea pun memutuskan untuk menatap dirinya pada pantulan cermin yang ada di depan meja rias dan mulai merapikan rambut nya serta memoles sedikit wajahnya dengan bedak yang ada di atas meja rias .matanya tak mampu berpaling dengan banyaknya kosmetik dan skincare yang begitu mahal .

sedangkan Vano saat ini sedang berada di dalam kamar mandi di kamar sebelah, Vano harus berendam air dingin untuk mengurangi ketegangan dalam tubunya dan hawa panas yang sejak tadi merasukinya.

"ini semua gara gara gadis itu"! Kata Vano sambil memejamkan matanya dengan dalam batap yang berisi air dingin.