NovelToon NovelToon
Selenophile

Selenophile

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Healing / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:972
Nilai: 5
Nama Author:

Rasanya sangat menyakitkan, menjadi saksi dari insiden tragis yang mencabut nyawa dari orang terkasih. Menyaksikan dengan mata sendiri, bagaimana api itu melahap sosok yang begitu ia cintai. Hingga membuatnya terjebak dalam trauma selama bertahun-tahun. Trauma itu kemudian memunculkan alter ego yang memiliki sifat berkebalikan. Kirana, gadis yang mencoba melawan traumanya, dan Chandra—bukan hanya alter ego biasa—dia adalah jiwa dari dimensi lain yang terjebak di tubuh Kirana karena insiden berdarah yang terjadi di dunia aslinya. Mereka saling Dalam satu raga, mereka saling menguatkan. Hingga takdir membawa mereka pada kebenaran sejati—alasan di balik kondisi mereka saat ini. Takdir itu memang telah lama mengincar mereka

Takdir Ramalan

Chandra menatap jalan panjang di hadapannya dengan hampa dan tanpa  arah tujuan. Suasana hatinya masih sangat buruk, dan terus saja memikirkan kejadian di kampus tadi pagi.

Dia merasa tertekan, terutama jika membayangkan harus pulang ke rumah Athaya, menghadapi ocehan Lauri atau tatapan ketidaksukaan dari kedua kakak beradik itu. Akhirnya, dia memutuskan untuk menepi sejenak di kesunyian. Mendinginkan kepala dan hatinya dengan berjalan-jalan tanpa tujuan.

Saat berjalan melewati taman bunga lavender di pinggir kota, Chandra mendengar suara gemuruh yang tidak biasa. Setelah mencari sumber suara tersebut, dia menemukan seekor kucing hitam terjebak di dalam parit, dan sepertinya hewan berbulu itu sedang terluka. Naluri Chandra untuk membantu makhluk kecil itu segera muncul.

Tanpa berpikir panjang, dia nekat terjun ke dalam parit yang sempit dan penuh lumpur untuk menyelamatkan kucing yang gemetar ketakutan. Tak peduli meskipun parit tersebut kotor dan sempit, bahkan dia juga harus menerima cakaran dari si kucing atas perbuatan baiknya.

Merasakan ketulusan Chandra, kucing itu akhirnya tenang. Dia menatap manusia di hadapannya dengan mata yang berbinar-binar. Seakan-akan sedang mengucapkan terima kasih.

Chandra tersenyum lega karena berhasil menyelamatkan kucing kecil yang malang itu. Perasaannya sedikit terhibur oleh keberhasilannya. Tak lama kemudian, seorang wanita tua datang ke arahnya dengan raut wajah khawatir. Dia mengaku sebagai pemilik kucing hitam itu. Chandra, yang percaya, segera memberikan kucing itu pada pemiliknya.

"Terima kasih, Nak. Kau telah menyelamatkan kucing kesayanganku," ucap wanita tua itu, memperkenalkan kucingnya yang bernama Embul. Nama yang sesuai dengan perawakannya yang gemuk.

Chandra tersenyum rendah hati. "Sudah menjadi tugas kita untuk saling membantu di dunia ini, Nek."

Wanita tua itu menatap Chandra dengan hangat, seolah melihat sesuatu lebih dalam dari sekadar tindakan gadis itu yang menyelamatkan kucing kesayangannya.

"Namaku Nyi Manu, dan aku sangat berterima kasih padamu. Kau telah membuktikan bahwa tidak selamanya penampilan mencerminkan hati. Hatimu begitu besar karena telah menyelamatkan kucing kesayanganku ini," ujarnya sambil mengelus kepala kucing itu dengan lembut.

Chandra tertawa kecil mendengar perkataan Nyi Manu yang blak-blakan mengenai penampilannya yang tidak biasa.

"Rumahku ada di dekat sini. Ikutlah bersamaku, aku ingin menjamu orang yang telah berbaik hati menyelamatkan kucing kesayanganku ini," tambah Nyi Manu, mengajak Chandra untuk singgah ke rumahnya yang terletak tak jauh dari sana.

"Tidak usah, Nyi. Aku tidak mau merepotkan," tolak Chandra dengan sopan.

"Nyai tidak merasa direpotkan, kok. Nyai tahu, sekarang ini kamu pasti sedang merasa kesal."

"Bagaimana Nyai bisa tahu?"

"Terlihat jelas dari wajah cantikmu, Nak. Nyai punya sesuatu yang mungkin bisa membuat perasaanmu membaik."

Entah kenapa, Chandra tidak bisa menolak ajakan Nyi Manu. Seolah-olah, wanita tua itu memiliki kemampuan untuk menghipnotis lawan bicaranya. Akhirnya, Chandra bersedia ikut bersama dengan Nyi Manu menuju ke rumahnya. Lagi pula, saat ini dia memang butuh sesuatu untuk mengalihkan perasaan buruknya.

Jalan setapak yang dipenuhi bunga-bunga kecil di sepanjang perjalanan menuju ke rumah Nyi Manu memberikan aroma yang menyenangkan, seakan-akan menyambut kedatangan mereka.

Setibanya di rumah Nyi Manu, Chandra tertegun dan terpukau dengan pemandangan di sekitarnya. Siapa yang akan menyangka, rumah sederhana ini dihiasi dengan berbagai barang antik, lukisan kuno, dan bunga-bunga cantik, yang memberikan nuansa berbeda namun tak asing bagi Chandra.

Rumah itu dikelilingi dengan keheningan yang hanya ditemani oleh cicit burung dan suara dedaunan yang ditiup angin.

Di dalam ruang yang penuh dengan aroma kayu dan kehangatan yang membawa nostalgia pada masa lalu, Nyi Manu dengan penuh keramah-tamahan menyuguhkan segelas teh hangat pada tamu istimewanya itu. Senyuman hangat senantiasa menghiasi wajahnya yang tak lagi muda.

Chandra menyambut segelas teh hangat itu dengan hati-hati. Saat menyeruput teh hangat itu, dia tiba-tiba merasakan perasaannya menjadi lebih tenang.

"Apakah Nyi tinggal sendirian di sini?" tanya Chandra, penasaran.

Nyi Manu mengangguk perlahan, bayang kesedihan melintas di matanya.

"Ke mana semua keluarga Nyi?"

"Tidak ada. Semuanya sudah meninggal," jawab Nyi Manu dengan penuh kelembutan, suara lirihnya seolah membawa kabar dari masa lalu.

Chandra merenung sejenak, merasakan beban kesedihan di balik senyum wanita tua itu. "Maaf, Nyi, aku tidak bermaksud."

"Tidak apa-apa, Nak."

Chandra terus menggali cerita, ingin memahami bagaimana Nyi Manu menjalani hidupnya seorang diri.

"Lalu, bagaimana Nyi hidup selama ini?"

"Meskipun sudah tua, aku masih bisa hidup dan bekerja dengan tanganku sendiri. Banyak yang datang kemari dan memberikan bantuan."

"Bagaimana kalau aku datang setiap hari ke sini?" Chandra menawarkan diri tanpa ragu.

"Tidak masalah. Nyai sangat senang mendengarnya," ucap Nyi Manu dengan suara lembut, menyambut tawaran Chandra.

"Terima kasih, Nyi." Chandra sangat senang, merasa telah menemukan keluarga baru.

Nyi Manu menggenggam tangan Chandra dengan lembut. Dengan penuh perhatian, dia membuka telapak tangan gadis itu dan membaca garis-garis di sana seolah sedang mencari sesuatu yang tersembunyi. Dia melihat takdir yang tidak biasa, beban yang berat, dan rasa penasaran membuncah tentang apa yang akan terjadi pada Chandra di masa depan.

Chandra, dengan pandangan heran, akhirnya memberanikan diri untuk bertanya, "Nyi Manu, apa yang sedang Nyi lakukan?"

Nyi Manu tersenyum lembut, memandang Chandra. "Aku melihat takdirmu, Nak. Setiap garis di telapak tanganmu menceritakan kisah hidupmu. Terkadang, kita bisa menemukan petunjuk atau pertanda tentang masa depan dalam jejak-jejak kecil ini."

Chandra mengangguk, meskipun tetap merasa bingung. "Apa yang Nyi lihat? Takdir seperti apa yang akan saya hadapi?"

Nyi Manu menutup kembali tangan Chandra. "Takdirmu penuh dengan ujian dan tantangan, tetapi juga kekuatan yang luar biasa. Kamu memiliki peran besar dalam peristiwa yang akan datang, dan kamu akan menemukan kekuatan dalam dirimu untuk menghadapinya."

Chandra tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Takdir seperti apa yang dimaksudkan oleh Nyi Manu bukanlah sesuatu yang harus dia takutkan. Toh, selama ini dia sudah hidup bak di neraka. Hidup menjadi bayang-bayang dari orang lain. Akan lebih baik jika dia benar-benar menghilang, tak pernah ada di dunia ini.

Bersambung

Kamis, 04 September 2025

1
Zeepree 1994
bagus ceritanya makin bikin penasaran, semangat ka author semoga rame yang mampir baca
Ismi Muthmainnah: Aamiin. Terima kasihhh💐
total 1 replies
Zeepree 1994
assalamualaikum ka othor semoga sukses ya ceritanya, aku izin baca ya Thor
Ismi Muthmainnah: Wa’alaikumussalaam. Terima kasih sudah tertarik buat baca dan kasih like juga😇 Aamiin, semoga ceritanya menghibur yaa🌹
total 1 replies
MARQUES
lanjutkan terus thor nulis novelnya kalau bisa bikin novel romansa fantasi aja terus tapi bikin nagih dan MC cewenya ga gampang luluh sama cowo🙏😄
Ismi Muthmainnah: Iya nih kak😂😭😭 Makasih banget yaa udah kasih masukan. Lumayan juga menurutku fantasi bangun wordbuldingnya
total 3 replies
Ismi Muthmainnah
Ini cerita pertama aku setelah hiatus lama. Selamat menikmati bagi yang suka cerita fantasi transmigrasi, tapi halal🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!