NovelToon NovelToon
Rindu Di Bawah Atap Yang Berbeda

Rindu Di Bawah Atap Yang Berbeda

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Tamat
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Berawal dari sebuah gulir tak sengaja di layar ponsel, takdir mempertemukan dua jiwa dari dua dunia yang berbeda. Akbar, seorang pemuda Minang berusia 24 tahun dari Padang, menemukan ketenangan dalam hidupnya yang teratur hingga sebuah senyuman tulus dari foto Erencya, seorang siswi SMA keturunan Tionghoa-Buddha berusia 18 tahun dari Jambi, menghentikan dunianya.

Terpisahkan jarak ratusan kilometer, cinta mereka bersemi di dunia maya. Melalui pesan-pesan larut malam dan panggilan video yang hangat, mereka menemukan belahan jiwa. Sebuah cinta yang murni, polos, dan tak pernah mempersoalkan perbedaan keyakinan yang membentang di antara mereka. Bagi Akbar dan Erencya, cinta adalah bahasa universal yang mereka pahami dengan hati.

Namun, saat cinta itu mulai beranjak ke dunia nyata, mereka dihadapkan pada tembok tertinggi dan terkokoh: restu keluarga. Tradisi dan keyakinan yang telah mengakar kuat menjadi jurang pemisah yang menyakitkan. Keluarga Erencya memberikan sebuah pilihan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Pesawat yang membawa Akbar kembali ke Padang mendarat dengan mulus di Bandara Internasional Minangkabau. Saat pintu pesawat terbuka dan udara panas khas pesisir Sumatera Barat menyambutnya, Akbar merasakan campuran emosi yang aneh. Di satu sisi, ada rasa nyaman yang familiar. Ini adalah rumah. Udara ini, dialek Minang yang ramai di sekelilingnya, atap bandara yang berbentuk gonjong—semuanya adalah bagian dari dirinya.

Tapi di sisi lain, ada rasa hampa yang menusuk. Jambi, kota yang tadinya terasa begitu asing, dalam beberapa minggu yang singkat telah terasa lebih seperti 'rumah' daripada tempat ini. Karena rumah, ia sadar sekarang, bukanlah soal tempat. Rumah adalah soal di mana hatimu berada. Dan hatinya, jelas-jelas masih tertinggal di sebuah kamar di Jambi, bersama seorang gadis yang mungkin sedang menatap keluar jendela.

Perjalanan pulang dengan taksi online terasa sureal. Jalanan Padang yang ia lewati setiap hari kini tampak berbeda. Ia melihat sepasang anak muda berboncengan motor sambil tertawa, dan hatinya terasa nyeri. Ia melihat sebuah keluarga makan bersama di warung sate, dan ia teringat pada meja makan keluarga Erencya yang tegang. Setiap sudut kotanya kini terhubung dengan pikiran tentang Erencya.

Saat ia tiba di depan gang rumahnya yang sederhana, ibunya sudah menunggu di ambang pintu, seolah punya indra keenam. Begitu Akbar turun dari mobil, wanita itu langsung memeluknya erat.

"Alhamdulillah, kamu pulang, Nak," bisik ibunya, suaranya terdengar lega.

Pelukan hangat ibunya adalah hal pertama yang terasa benar-benar nyata sejak ia meninggalkan Jambi. "Akbar pulang, Bu," jawabnya, membalas pelukan itu tak kalah erat.

Di dalam rumah, aroma masakan ibunya menyambutnya. Ibunya tidak banyak bertanya. Dia hanya menatap putranya lama, seolah sedang membaca semua cerita yang tidak terucapkan. Dia melihat kelelahan di mata Akbar, tapi juga melihat sebuah cahaya baru di sana. Sebuah kedewasaan. Putranya pergi sebagai seorang pemuda, dan kembali sebagai seorang laki-laki yang membawa beban, namun juga sebuah tujuan.

"Perjalanannya baik-baik saja?" tanya ibunya sambil menyiapkannya sepiring nasi hangat dengan gulai ayam favoritnya.

"Lebih dari baik, Bu," jawab Akbar sambil tersenyum. Ia mengeluarkan sebuah bingkisan kecil dari tasnya. "Ini, oleh-oleh dari Jambi. Kopi sama kerupuk kemplang. Katanya yang paling enak di sana."

Ibunya menerima bingkisan itu dengan senyum haru. "Repot-repot saja kamu. Harusnya uangnya kamu simpan."

"Nggak apa-apa, Bu. Cuma sedikit."

Makan masakan ibunya setelah berhari-hari hidup dari nasi bungkus terasa seperti sebuah kemewahan. Tapi di tengah kenikmatan itu, pikirannya terus melayang. Apa Erencya sudah makan? Apa suasana di rumahnya masih dingin?

Setelah makan dan membereskan barang-barangnya, Akbar masuk ke kamarnya. Kamar yang sama, dengan tumpukan buku yang sama dan kipas angin yang berisik. Tapi rasanya berbeda. Dulu, kamar ini adalah pelariannya dari dunia. Sekarang, kamar ini terasa seperti medan perangnya. Di sudut meja, skripsinya yang terbengkalai seolah menatapnya, menagih janji.

Dia duduk di kursi belajarnya, menatap tumpukan buku dan kertas itu. Dulu, semua ini terasa seperti beban. Sebuah tugas akhir yang harus diselesaikan entah bagaimana caranya. Tapi sekarang, pandangannya berubah. Hikmah dari perjalanannya ke Jambi mulai meresap.

Dia sadar, Koko Bryan benar soal satu hal. Saat ini, dia memang bukan siapa-siapa. Dia hanya seorang mahasiswa biasa, anak penjual nasi Padang. Dan di dunia nyata, dunia orang dewasa, cinta saja seringkali tidak cukup. Dia butuh lebih dari itu. Dia butuh kekuatan. Dan kekuatannya saat ini ada di sini, di tumpukan buku-buku ini.

Skripsi ini bukan lagi sekadar tugas. Ini adalah candi pertamanya yang harus ia bangun, untuk membuktikan pada keluarga Erencya, dan yang lebih penting, pada dirinya sendiri, bahwa ia adalah pria yang pantas. Bahwa ia bisa berjuang dan menyelesaikan apa yang ia mulai. Setiap halaman yang ia tulis, setiap referensi yang ia cari, adalah sebuah langkah mendekat pada hari di mana ia bisa kembali ke Jambi dengan kepala tegak.

Ini pelajaran terbesarnya. Perjuangannya untuk Erencya tidak berhenti saat ia meninggalkan Jambi. Justru, di sinilah, di kota kelahirannya, di tengah kesederhanaannya, perjuangan yang sesungguhnya dimulai.

Dengan semangat yang baru ditemukan itu, hal pertama yang ia lakukan bukanlah membuka laptopnya. Melainkan mengambil selembar kertas dan pulpen.

Erencya-ku,

Aku sudah sampai di Padang dengan selamat. Rasanya aneh banget. Semuanya masih sama, tapi rasanya ada yang hilang. Dan yang hilang itu kamu.

Ibu senang banget aku pulang. Aku bawain oleh-oleh, dan beliau langsung tanya-tanya soal 'teman jauh'-ku. Aku cuma bilang kamu orang yang sangat baik. Dan itu fakta paling benar di dunia.

Melihat kamarku lagi, melihat tumpukan buku skripsiku, rasanya beda sekarang. Aku nggak lagi melihatnya sebagai beban. Aku melihatnya sebagai jalan. Jalan yang harus aku tempuh untuk bisa kembali ke kamu. Jadi, jangan khawatir.

Gimana keadaanmu? Apa suasana di rumah sudah lebih baik? Apapun yang terjadi, ingat surat-suratku sebelumnya ya. Kamu nggak sendirian.

Aku sudah rindu. Gila, padahal kita baru berpisah beberapa jam.

Selalu,

Akbar.

Setelah selesai menulis, ia menyadari satu hal. Sistem komunikasi mereka harus diubah. Ia tidak bisa lagi menitipkannya pada Lusi. Kini, ia harus mengandalkan cara yang lebih kuno lagi.

Keesokan paginya, ia pergi ke kantor pos di dekat rumahnya. Sebuah bangunan tua peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh. Dia membeli satu set perangko dan selusin amplop. Sebuah investasi kecil untuk perjuangan jangka panjang.

Dia memasukkan surat pertamanya dari Padang ke dalam amplop, menuliskan alamat Erencya dengan hati-hati—alamat yang kini terasa begitu sakral. Lalu, dia berjalan ke kotak surat berwarna oranye terang di depan kantor pos.

Saat ia memasukkan surat itu ke dalam lubang kotak surat, ada perasaan lega yang aneh. Bunyi 'pluk' saat surat itu jatuh ke dalam terasa seperti sebuah janji yang baru saja ia kirimkan. Jarak fisik di antara mereka kini nyata dan jauh. Tapi seutas benang tak kasat mata baru saja ia ulurkan kembali, melintasi pulau dan lautan, menghubungkan hatinya dengan hati Erencya.

1
👣Sandaria🦋
sepertinya aku hanya bisa membaca dalam diam, Thor. kehabisan kata-kata😭
👣Sandaria🦋
masa iya kisah cinta anak SMA bisa bikin aku baper begini, Kak? konyol banget rasanya bagi aku yg udah emak-emak ini. tapi iya kenyataannya kisah cinta Akbar-Erencya memang bikin aku sebaper itu. hiks hiks hwaaaa...😭😭😭😆
👣Sandaria🦋
jadi ini beneran kisah nyata, Kak? kalaupun nanti berakhir sedih. keknya ini kisah cinta paling epik yg pernah kubaca. padahal baru awalnya lho😀
Sang_Imajinasi: hihi, gpp kok nangis, aku aja baca nangis 😭😆
total 1 replies
👣Sandaria🦋
waduh. kata2 Akbar sungguh menyentuh hatiku, Kak. boleh nangis gak nih?!?😭😅
👣Sandaria🦋
kentara sekali ini Akbar yg pegang kendali, Kak. mungkin itu enaknya punya hubungan dengan bocil😅
👣Sandaria🦋
anak SMA punya cowok anak kuliahan pasti senang banget dia, Kak. bisa dibanggakan pada temannya. tapi bagi cowok yg anak kuliahan punya cewek SMA pasti sering diledek temannya. biasanya begitu. malah dikatain pedofill🤦😂
Sang_Imajinasi: tapi muka anak kuliahan baby face kok 🤣🤣🤣
total 1 replies
👣Sandaria🦋
iya. siapa tahu sebentar lagi Akbar jadi seorang CEO. kek di nopel-nopel🤦😂
Sang_Imajinasi: hahaha ga sampai ceo2 an 🤣🤣
total 1 replies
👣Sandaria🦋
wah. sholeh juga Akbar. tebakanku kalau mereka berjodoh. si cewek yg login🤔🤣
Sang_Imajinasi: iya cewek nya yang login, udh belajar juga sebagian 🤣
total 1 replies
👣Sandaria🦋
dunia maya penuh tipu-tipu. hati menginjak otak mah lumayan. yg parahnya yg enggak kebagian otak itu, Thor😂
Sang_Imajinasi: Hahahaha 🤣
total 3 replies
👣Sandaria🦋
aduh! ini lagi. 18 tahun baru kelas 1 SMA, Thor? berapa tahun itu tinggal kelasnya?😭😭😭 atau authornya masuk SD umur 8 th kali..?🤔
👣Sandaria🦋
nama gurun banget ya?😆
👣Sandaria🦋
24 tahun baru nyusun skripsi, Thor? model-model mahasiswa sering nitip absen ini nampaknya🤔😆
Sang_Imajinasi: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
👣Sandaria🦋
aku dulu juga pernah mengalami hal konyol serupa, Thor. terpaku melihat profil aktor-aktor Korea. rasa-rasa bisa kumiliki😭😂
👣Sandaria🦋
mampir, Kak. menarik kayaknya nih. cinta menabrak aturan. Muslim Minang - Budha Tionghoa. kita lihat bagaimana cara authornya menyelesaikan perkara ini. dan seberapa cantik manuvernya. berat lho ini. gas, Kak!😅
Fendri
wah hp yang disita dibalikin ayahnya, jadi bakal hubungin akbar donk
Fendri
kalau dihayati cerita nya jadi sedih juga berasa diposisi mereka 🤭
Sang_Imajinasi: jangan sampai 🤣🤣
total 1 replies
Fendri
lanjut lagi thor jadi penasaran wkkw
Sang_Imajinasi
ON-GOING
Fendri
lanjut thor baguss
Fendri
awal dari segalanya ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!