NovelToon NovelToon
Pacaran Setelah Menikah

Pacaran Setelah Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:665
Nilai: 5
Nama Author: Angguni

Tolong berhentilah menebar pesona hanya mata terpejam bisa kurasakan, jangan biarkan cahayamu membutakan banyak hati

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angguni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Terduga

Kumandang azan Shubuh membangunkan aku dari tidur tidak bisa di katakan nyenyak ini. Aku bergegas mengambil wudhu dan menjalankan kewajiban sebagai seorang Muslim. Aku berdoa, memohon kepada rabb ku agar di beri kemudahan dan kekuatan dalam segala hal, dalam menghadapi hari ini.

Tenggorokan rasanya sangat kering. Aku berjalan ke dapur tanpa menghidupkan lampu. Pencahayaan dari lampu di luar sudah cukup terang bagiku.

Aku melihat sesosok laki-laki membuka kulkas, dengan keadaan dapur yang masih gelap, hanya ada cahaya dari dalam kulkas. Sepertinya aku sangat kenal dengan punggung itu. Aku berjalan pelan ke arah kulkas.

"Kak, aku kangen! '

Kupeluk kak Dwiki dari belakang. Dia memutar badan ternyata...... " Aaaaaaa"

Bobby membekap mulutku agar tidak berteriak. Sumpah aku syok! Kukira kak Dwiki, ternyata anak lelaki ini.

"Ngapain kamu di sin? "

"Mau minum, haus. Kamu kenapa meluk aku? gak sabar haa? " Bobby menaik turunkan alisnya. Sejak kapan dia jadi centil begini?

"Maaf, aku kira kak Dwiki".

" Mmmmm, by the way, kamu cantik juga tanpa jilbab ".

Tanpa jilbab? kuraba kepalaku. Ternyata rambut panjangku bebas. Astaghfirullah....! Aku berlari masuk ke kamar.

Sumpah! Pagi ini sangat memalukan! Desi, maafkan aku yang sudah memeluk calon suamiku. Hwaaaa....!!

Ayam sudah berkokok riang pagi ini. Semua orang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing untuk persiapan pernikahan Wulan. Tapi, see..... calon pengantin masih sangat nyenyak setelah tadi malam masuk ke kamar pukul dua belas lebih.

Bocah ini? Bagaimana dia bisa berpikiran untuk menikah? Menikah ya? Oj iya, dia akan menikah dengan Bobby. Cinta pertamaku. Mengingat itu hatiku kembali terasa nyeri.

"Desi, Wulan belum bangun ya nak? " Suara bunda membuatku mengalihkan pandangan dari wajah pulas adik sepupuku.

"Iya nih, bun, Wulan kecapean banget kayaknya".

" Iya, kasihan. Dia semalam nemenin Bobby menghafal untuk ijab Kabul nanti".

Romantis sekali mereka. Yapi, bukankah seharusnya di pingit dulu? "Oh, begitu ya, bun? "

Aku malas sekali menanggapi bunda. Bukan apa apa. Aku hanya takut bunda melanjutkan cerita yang akan membuatku berteriak pagi pagi begini.

" Ya sudah, kamu siap siap duluan! Wulan biarin aja dulu. Sebentar lagi perias pengantinnya datang. Acaranya di majukan jadi jam sembilan, jadi harus siap siap dari sekarang ".

" Wulan gak di bangunin aja sekarang, bun? "

"Ya udah, terserah kamu aja. Bunda tinggal dulu ya, sayang, masih banyak pekerjaan di belakang".

Bunda keluar kamar. Aku mencoba membangunkan Wulan yang terlihat masih sangat lelah.

" Dek, bangun dong! Acaranya di majuin jadi jam sembilan nih. Buruan bangun, Wulan! "Aku mengguncang tubuhnya, tapi dia hanya menggeliat.

" Aaaah.... entar deh, mba. Sepuluh menit lagi ya".

"Perias pengantinnya udah mau datang. Buruan mandi".

" Ya, mba dandan aja duluan. Aku gampang entar ".

Wulan menarik lagi selimutnya hingga menutupi kepala. Ya Allah anak ini! Kutarik selimutnya hingga terlepas.

" Semalam aku gak di bolehin tidur sama mas Bobby..... Sekarang di paksa bangun sama mba. Dasar nyebelin!?"

Dia menggerutu, tapi akhirnya bangun juga.

"Udah, buruan mandi! tukang riasnya bentar lagi datang".

Wulan berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi di sudut kamar. Baru aja Wulan masuk ke kamar mandi, seseorang wanita separuh baya mengetuk pintu kamar yang terbuka.

" Permisi, mba. ini kamar pengantin wanitanya, kan? "

"Iya, Tante. Tunggu sebentar lagi ya..... "

Aku mempersilahkan wanita itu duduk fi kursi meja rias Wulan. Sementara aku menghampiri pintu kamar mandi.

"Wulan, buruan! " Aku mengetuk pintu kamar mandi.

"Apaan sih, mba? "

wulan membuka pintu dengan menggunakan handuk dan rambut masih fi penuhi busa sampo.

"Ya Allah, Lan. Buruan, dek! Perias pengantinnya sudah datang".

Bukannya buru buru menyelesaikan mandinya, Wulan malah menatap bingung ke arahku, bahkan aku lebih bingung di tatap seperti itu.

" Ya, terus apa hubungannya dengaku mba, kalau rias pengantin sudah datang? kan yang mau nikah itu mba...., kenapa aku yang harus buru-buru? "

Apa?? Dia bilang apa barusan? aku? menikah? ini gila! aku masih bengong di pintu kamar mandi. Wulan sudah kembali menutup pintunya saat kak Dhea datang.

"Loh, Desi kok malah bengong di situ? Ayo, buruan siap siap! "

Kulihat kak Dhea meletakkan gaun putih di atas kasur. Aku masih diam tidak mengerti keadaan macam apa yang ku hadapi saat ini.

"Ayo, mba, di mulai saja make up nya".

Aku hanya menuruti apa yang di katakan kak Dhea. Jujur aku syok!

Bobby pov

Di sini aku duduk di sebelah bidadari cantik bergaun putih. Dia masih saja menundukkan pandangannya. Aku rasa dia memang benar benar berubah sekarang. Tepatnya, setelah kejadian di kapal waktu itu. Tidak hanya cara berpakaian yang berubah menjadi lebih indah menurutku, karena dia tidak lagi mengenakan kerudung yang di lilit ke sana kemari, melainkan khimar panjang sederhana yang menutupi dada juga punggungnya. Sikapnya padaku juga sudah berubah tak seperti dulu. Desi terlihat lebih anggun sekarang.

"Saya terima nikah dan kawinnya Desi Azkia binti totok Rahardjo dengan mas kawin tersebut di bayar tunai! "

"Sah? "

"" Sahh! '

.. Alhamdulillah, akhirnya aku sukses melafalkan kalimat sakral itu dengan satu tarikan napas. Aku melihat semua orang tersenyum puas, kecuali Desi. Dia masih saja tertunduk sampai mama menginstruksikan kami untuk menukar cincin.

Ku pakaikan cincin itu di jari manis Desi, begitu pun sebaliknya, dia memakaikan cincin di jari manisku lalu mencium tanganku.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!