NovelToon NovelToon
PENARI PANAS TUAN MAFIA

PENARI PANAS TUAN MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia / Trauma masa lalu
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: lena linol

Setelah belasan tahun terjebak di lingkungan berbahaya akhirnya Glamour bisa kabur dan menyelamatkan diri.

"Tuan selamatkan aku," bisiknya bergetar menahan tangis kepada pria yang menyewanya malam ini. "Apapun akan aku berikan kepadamu, termasuk keperawanku," imbuhnya, berharap pria yang memakai topeng itu mau membantunya.


Glamour tidak tahu jika pria yang tengah mendekapnya ini adalah mafia berbahaya dan paling keji di dunia. Ibarat kata, baru keluar dari kandang buaya tapi kembali terperangkap di kandang singa.

Bagaimana perjuangan Glamour untuk menyelamatkan hidupnya demi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya?

Simak terus kisahnya ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai menikmati

Awalnya kasar dan tidak berperasaan tapi beberapa saat kemudian Damon memerlakukan gadis itu dengan lembut dan penuh perasaan.  Damon bergerak pelan di atas tubuh Glam memberikan hujaman lembut tapi menuntut. Ah, dia sampai mengetatkan rahang ketika merasakan miliknya seperti di cengkram di dalam sana. Ini pertama kalinya dirinya berhubungan dengan gadis perawan. Rasanya nikmat luar biasa.

"Sial! Aku tidak bisa berhenti!" Damon memaki dirinya sendiri di dalam hati ketika kenikmatan itu menyebar kesetiap aliran darahnya. Gairahnya pun semakin berkobar layaknya api yang sulit untuk di padamkan.

"Ah ..." Glam mulai mengeluarkan suara indah dari bibirnya. Gadis cantik itu memejamkan mata sembari menggigit bibir ketika merasakan sebuah rasa  yang pertama kali dia rasakan. Rasa itu sangat rumit untuk di jelaskan, tapi yang jelas semakin lama semakin nikmat.

"Tuan ... hentikan aku mau pipis." Glam merengek seraya mencengkram pundak lebar dan kokoh itu dengan erat. Ia menggelengkan kepala beberapa kali sambil terus memohon pada Damon agar segera melepaskan penyatuan mereka. Tapi, sayangnya pria itu malah semakin cepat menghujamnya, membuat tubuhnya seketika lemas seperti tidak bertulang. Ya, dia telah mencapai puncak untuk pertama kali  dalam hidupnya.

Nafas Glam tersengal, manik keringat membasahi keningnya.

"Aku pipis." Glam menggerutu seraya menatap sayu pria yang masih bergerak tanpa henti di tubuhnya.

Damon tersenyum tipis melihat kepolosan gadis itu.

"Kau tidak pipis," ucap Damon serak, seraya menundukkan pandangan, tatapannya semakin sayu menandakan jika gairahnya semakin berkobar. Ia tertarik pada bibir mungil dan ranum itu, sepertinya sangat nikmat dan lembut jika di lumaat.

Damon mengecup bibir manis itu tanpa keraguan. Sesuai dugaannya, bibir itu sangat manis dan lembut, bertanda jika dirinya juga yang pertama untuk bibir gadis itu.

Glam terkejut, kedua matanya sampai terbelalak ketika Damon menciumnya dengan rakus, bahkan pria itu tidak segan menelusuplan lidah ke dalam mulutnya.

Awalnya Glam jijik karena tidak pernah berciuman, tapi lambat laun dia mulai menerima dan membalas ciuman tersebut walau masih kaku. Sesuai janjinya dia akan memuaskan Damon, agar dirinya segera lepas dan keluar dari rumah ini.

Damon puas melihat gadis itu mulai merespon ciumannya. Sejatinya Damon tidak pernah sekalipun berciuman dengan wanita mana pun, bahkan tidak pernah membiarkan wanita mana pun menyentuh tubuhnya ketika sedang bercinta. Tapi, Glam adalah pengecualian, ia membiarkan gadis itu menyentuh tubuhnya.

*

*

Nero mengangkat pergelangan tangan, menatap jam tangan yang melingkar di sana. Lalu beralih menatap ke arah tangga.

"Tuan, ini sudah malam, Anda tidak tidur?" tanya pelayan kepada Nero yang masih duduk di ruang tengah sendirian.

Nero menarik nafas panjang, lalu menatap pelayan itu. "Malam ini kami ada janji, tapi Tuan Damon tidak kunjung turun, apa dia sudah tidur?" jawab Nero sekaligus bertanya.

Pelayan pria itu tersenyum geli mendengar pertanyaan Nero.

"Hei, kenapa kau tersenyum seperti itu? Ada yang lucu?" Nero menyipitkan mata dan ucapannya sangat ketus menandakan jika dirinya tidak suka dengan ekspresi pelayan tersebut.

"Sebenarnya Tuan Damon sejak tadi siang di dalam kamar Nona Glam." Pelayan itu menjelaskan pada Nero agar tidak salah paham.

"Dari tadi siang? Apa yang dia lakukan?" Nero hendak berdiri dari duduknya, tapi pundaknya di tekan pelayan yang berdiri di sampingnya.

"Jangan mengganggu Tuan Damon, mungkin dia sedang bercocok tanam dengan Nona Glam."

"Tidak mungkin! Jika hal itu terjadi, mungkin gadis itu tidak akan selamat." Nero mendadak cemas, ia segera beranjak ke lantai atas tanpa memedulikan pelayan tersebut yang melarangnya.

1
Arin
/Heart/
💜⃞⃟𝓛 ˢ⍣⃟ₛ ❃ᏝᏬᏕᎥ❃
aduh ini si ele berniat jahat kah
Sri Budayanti
kok gak pernah up kak
nobita
3 th lagi Nero usia Ele genep 18 th... sabar ya...
nimaz
bentar lagi bakal ada kebakaran besar
nobita
jadi salah faham kan mama Gloria sama papa Ben...
nobita
sebuah fakta yg mencengangkan... alias mengejutkan
nobita
tuhh kan kesempatan ini Glam... buat ajang balas dendam.. pada Damon
nobita
kocak... seruu kalau Nero sama si botak... bikin ngakakk parahhh
nobita
ku rasa benar yg dikatakan Nero sampai kapan pun... Damon akan tetap tergila gila ke Glamour... para readers juga berani taruhan... wkwkkw
nobita
segitu sayang nya Damon pada Glam
Yuriani Waruwu Yuri
bagus
Mimi Zameelah
cerita nya menarik bgt
nobita
tulisannya rapi alur ceritanya apik... ku suka. . ku suka...
nobita
iya.. mengawasi semut dan ngobrol
nobita
ooh ternyata nyonya Toro ibu tirinya Ben
nobita
para readers juga pada terkejut thor
nobita
wow... harga yg sangat amazing
nobita
semua karya mu itu gak pernah gagal thor...pasti kerennn
nobita
ooh ternyata Glamour di jual... biadap itu nyonya Toro...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!