Mengandung benih kekasih sahabatnya sendiri, sungguh bukanlah hal yang pernah terbayangkan oleh Meisya. Akibat obat perangsang yang tanpa sengaja ia minum di acara party membuatnya terjebak melewatkan malam panas bersama Kenzo. Teman sekaligus kekasih dari sahabat baiknya.
Niat hati ingin melupakan kejadian malam panas bersama Kenzo, Meisya justru mendapatkan kenyataan pelik karena ia dinyatakan hamil tepat sebulan setelah kejadian malam kelam itu.
“Menikahlah denganku demi anak kita, setelah anak kita lahir, kita akan berpisah.” Kata Kenzo ingin bertanggung jawab.
Tak punya pilihan, Meisya menerima tawaran Kenzo. Dengan syarat menutupi pernikahan mereka dari Bianca karena Meisya tidak ingin menyakiti hati Bianca bila dia mengetahuinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MBKS 9 - Menemui Ibu
Kenzo tersenyum sinis mendengar pengakuan Meisya barusan. Responnya yang tidak sesuai dengan pikiran Meisya pun membuat dahi Meisya mengkerut.
“Kamu pikir aku percaya dengan perkataan kamu, Mei?”
Meisya makin bingung mendengarnya. “Tentu saja kamu harus percaya. Karena aku sudah menjawab pertanyaan dari kamu, sekarang juga kamu pergi dari sini!” Usir Meisya.
Bukannya memberikan tanggapan, Kenzo justru melangkah mendekati Meisya hingga membuat tubuh Meisya mundur perlahan. ”Aku tau siapa dan bagaimana kamu, Meisya. Selama ini kamu gak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun. Jangankan menjalin hubungan, dekat dengan seorang pria saja kamu tidak pernah!” Pungkas Kenzo. Tatapan matanya sudah nampak semakin tajam dan terasa menghunus jantung Meisya.
Meisya terkesiap. Nyatanya kepribadiannya sedikit banyaknya sudah diketahui oleh Kenzo. Membuatnya susah sekali untuk mengelak. Karena memang benar dirinya tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun. Termasuk dekat dengan seorang pria pun dia tidak pernah selain berstatus teman.
Melihat Kenzo yang semakin berjalan mendekatinya, membuat Meisya mendorong tubuh pria itu. Meisya merasa tidak nyaman berdekatan dengan Kenzo seperti itu.
“Jaga batasan kamu. Jangan dekat-dekat denganku!” Andai saja tak mengingat dimana mereka berada saat ini, Meisya pasti sudah memaki Kenzo.
Kenzo menulikan telinga. Tetap mendekati Meisya hingga mengikis jarak di antara mereka. “Katakan kepadaku jika janin yang kamu kandung adalah benihku!” Tegas Kenzo. Dia tidak ingin berbasa-basi lagi. Kenzo ingin semuanya jelas.
Meisya dibuat gugup melihat wajah Kenzo yang sangat dekat dengan wajahnya. Bahkan dia dapat merasakan hembusan nafas pria itu.
“Aku tidak mau. Jangan memaksaku mengakui hal yang tidak terjadi!”
“Baik, kalau seperti itu mau kamu, saat ini juga aku telefon Bianca. Aku kasih tahu dia kalau kita sudah—“ perkataan Kenzo terhenti karena Meisya buru-buru memotongnya.
“Benar, janin yang aku kandung adalah benih kamu. Apa kamu sudah puas?!!”
Kenzo tak menjawab. Dia tertegun mendengarnya. Meski sudah menebak fakta yang sebenarnya, tapi tetap saja Kenzo kaget dan merasa makin bersalah. Karena selain sudah merusak mahkota Meisya, dia juga merusak masa depan dan karir Meisya dengan kondisi Meisya yang sedang hamil karena dirinya.
“Tidak, aku tidak puas.” Balas Kenzo kemudian.
Meisya menggeram kemudian mendorong kasar tubuh Kenzo. Sungguh pria itu sangat menguji kesabarannya. “Terus kamu mau apa lagi, huh?!”
“Aku ingin kita bertemu dengan ibu kamu. Aku ingin mempertanggung jawabkan perbuatanku di hadapannya!”
“Apa maksud kamu?!” Sahut Meisya cepat.
“Aku akan menikahi kamu sebagai pertanggungjawabanku, Meisya!”
“Apa?!” Meisya melotot kaget. Kemudian cepat menggelengkan kepalanya. “Enggak, aku gak mau menikah sama kamu!!” Tegas Meisya.
Kenzo tak menjawab. Dia hanya menatap tajam wajah Meisya.
“Apa kamu dengar. Aku gak mau nikah sama kamu. Aku yang akan merawat dan membesarkan anak ini sendiri. Tidak dengan kamu!” Segala ocehan Meisya sama sekali tidak dipedulikan oleh Kenzo. Pria itu justru beranjak pergi dari hadapan Meisya. Namun, sebelum pergi meninggalkan Meisya, dia berkata.
“Besok pagi kita pergi ke rumah ibu kamu. Ingat, jangan mencoba kabur karena aku akan menemukan kamu di lobang semut sekalipun!”
**
Setelah kepergian Kenzo dari rumahnya, Meisya merasa tidak bisa tenang. Dia takut kalau Kenzo benar akan membawanya pulang ke rumah. Tidak dapat Meisya bayangkan apa jadinya nanti kalau Kenzo benar akan melakukannya.
“Gak, dia gak mungkin melakukannya. Dia sangat mencintai Bianca dan dia gak mungkin mau menyakiti hati Bianca demi menikah denganku!” Kata Meisya meyakinkan diri.
Sayang, apa yang Meisya yakini tidak terbukti. Karena keesokan harinya, Kenzo kembali datang ke rumahnya dan menunjukkan sebuah tiket penerbangan menuju kota dimana ibunya berada.
“Kamu jangan gila. Aku gak mau ketemu sama ibu dalam kondisi seperti ini!” Seru Meisya. Sungguh imannya selalu diuji oleh Kenzo.
“Lantas, apa kamu mau ibu kamu mengetahuinya dari orang lain. Dan saat ibu kamu mengetahuinya, dia bukan hanya kecewa sama kamu tapi mungkin saja juga tak ingin bertemu kamu lagi!”
Meisya terdiam. Dia merasa takut dengan perkataan Kenzo barusan. Melihat diamnya Meisya, membuat Kenzo kembali berbicara.
“Menikahlah denganku. Hanya dengan cara seperti ini aku bisa bertanggung jawab atas kamu dan anak kita. Dan jika nanti kamu tetap tak menerima pernikahan kita, kita bisa berpisah setelah anak kita lahir.” Suara Kenzo terdengar melembut. Membuat kedua bola mata Meisya berkaca-kaca.
Sejenak, Kenzo memberikan ruang pada Meisya untuk berpikir. Dia enggan untuk terlalu mendesak Meisya. Setelah cukup lama berpikir, Meisya akhirnya memberikan jawaban.
“Baik, aku menerimanya. Tapi dengan syarat Bianca atau siapapun itu tidak ada yang boleh mengetahui jika kita sudah menikah nantinya. Bahkan setelah kita bercerai nanyinya, aku ingin kamu tetap menyembunyikan status kita pernah menikah!”
Kenzo mengangguk. Dia tak ingin banyak menuntut. Setidaknya saat ini Meisya sudah menuruti perkataannya. Kenzo berpikir tak masalah jika dirinya kini yang menuruti perkataan Meisya.
Setelah mengambil keputusan, Meisya akhirnya ikut bersama Kenzo ke bandara untuk pergi menemui ibunya yang berada di luar kota. Selama berada di perjalanan, Meisya berdoa supaya tidak terjadi apa-apa pada ibunya. Meisya sungguh takut jika ibunya kenapa-napa karena dirinya.
Beberapa jam berlalu, tibalah Meisya dan Kenzo di kota tempat ibu Meisya berada. Kedatangan Meisya secara tiba-tiba membuat Bu Maya segera pulang ke rumahnya saat mendapatkan panggilan telefon dari Meisya yang mengabari dirinya jika Meisya sudah berada di rumah mereka saat ini.
Di dalam rumah Meisya, Kenzo terlihat tengah berbicara dengan abang kandung Meisya yang kebetulan libur kerja hari itu.
“Aku akan menjelaskan maksud kedatanganku dan Meisya setelah Ibu sampai di rumah.” Kata Kenzo pada Mario.
Mario menatap intens wajah Kenzo. Dia tentu saja heran dan bertanya-tanya kenapa adiknya bisa pulang bersama pria yang ia ketahui adalah kekasih sahabatnya Meisya.
Tak lama berselang, Bu Maya nampak menunjukkan batang hidungnya. Melihat kedatangan ibunya, membuat Meisya gugup bukan main. Bukannya menyambut kedatangan ibunya dengan senyum dan sebuah pelukan, Meisya justru menyambutnya dengan wajah takut.
“Meisya, Kenzo, ada apa ini?” Tanya Bu Maya merasa ada yang tidak beres.
Kenzo menatap wajah Meisya yang nampak takut untuk berbicara. Setelah didesak untuk menjawab, Kenzo akhirnya menjelaskan apa yang sudah terjadi hingga membuatnya dan Meisya datang ke rumah Bu Maya saat ini.
Bugh
Penjelasan Kenzo berhasil memancing amarah Mario yang mendengarnya. Tanpa aba-aba, pria itu melayangkan pukulan yang cukup keras di wajah Kenzo hingga membuat Kenzo yang tidak dapat memprediksi pergerakannya jatuh ke atas lantai.
“Mario, Kenzo!” Teriak Bu Maya dan Meisya bersamaan melihat Mario yang kembali memukul wajah Kenzo tanpa ampun.
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Meisya dan Kenzo, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
Kenzo membela meisya bianca menuduh meisya, pdhal kenzo dan meisya sama2 terpengaruh obat merasa pd saat melakukannya....
Meisya terpaksa menikah sirih sm kenzo sudah hamidun....
Bianca merasa meisya merebut kenzo darinya.....
lanjut..
tambah seru
Bianca mendapati Kenzo sedang bersama Meisya.