Cinta itu buta, mengaburkan logika dan hati nurani. Itulah yang Andien alami dalam pernikahannya bersama Daniel.
Setelah lima tahun berusaha mengembalikan perusahaan Barmastya ke performa yang lebih baik, pada akhirnya Andien tetap dibuang oleh sang suami begitu cinta pertamanya kembali.
Bukan hanya waku, perasaan, namun juga harta dan pikiran telah Andien curahkan kepada suami dan keluarganya pada akhirnya hanya satu kata yang didapatkannya “Cerai” dan diusir tanpa membawa apapun, terlunta-lunta dijalan dan terhina.
Disaat tengah merenggang nyawa, Andien yang terkapar dipinggir jalan tiba-tiba terselamatkan oleh sebuah keajaiban yang memberinya sebuah system bernama Quen System.
Dengan bantuan system, Andien bangkit. Menjadi sosok wanita sukses, kuat dan kaya raya. Diapun membalas semua perbuatan buruk sang suami dan orang-orang yang menyakitinya satu persatu dimasa lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGGAGALKAN PENCULIKAN
Arkan yang sedang melakukan survey ke lokasi yang Clarissa berikan merasa terkejut melihat mobil Rolls Royce Cullinan Black Badge terparkir dihalaman ruko yang baru saja dia datangi.
Dari balik mobil turun seorang gadis cantik dengan potongan rambut pixie cut dengan highlight unggu terang, membuat tampilannya terasa segar, dan kacamata hitam yang bertengger manis diwajahnya semakin melengkapi penampilannya yang mempesona.
Tubuh Arkan membeku, pesona gadis muda tersebut sulit untuk dilewatkan, hingga sebuah suara lembut yang familiar masuk kedalam indera pendengarannya.
“Kakak, pelayan di cofie shop “Jalani hidup” ya”, sapa Clarissa sambil membuka kacamata hitamnya dan tersenyum ramah.
Arkan terdiam sesaat, mengamati gadis yang ada didepannya. "Apa ini masih gadis yang sama yang bertemu denganku di caoffe shop kampus tadi?", batinnya sedikit terkejut.
Arkan tak menyangka jika dalam waktu singkat, gadis itu telah merubah penampilannya. Bahkan dia mengendarai mobil dengan harga fantastis, membayangkan bagaimana sebelumnya dia mencurigai gadis itu sebagai pengemar fanatiknya, membuatnya sedikit malu dan merasa bersalah sehingga dia hanya membalas sapaan Clarissa dengan senyum kikuk, “Iya, aku kebetulan sedang jalan kesini dan coba melihat ruko mana yang kamu tawarkan tadi kepadaku”, ujarnya.
Clarissa yang merasa jika pemuda dihadapannya sedang tidak berbohong, segera membuka rollingdor ruko dan mengajaknya masuk kedalamnya.
“Maaf, masih sedikit berantakan. Ruko ini baru aku beli kemarin sore”, ucap Clarissa santai, membuat Arkan kembali terbelalak karena terkejut.
“Baru kemarin sore, pantas aku tak mendapatkan informasi jika ruko ini akan dijual”, batin Arkan memaklumi jika baru kemarin tampaknya ruko komersil ini dipasang banner dan langsung terjual diwaktu yang sama.
Kawasan ini benar-benar menjanjikan, melihat posisi ruko komersial milik Clarissa, Arkan pun tak ragu lagi dan berniat untuk mendiskusikan kerjasama mereka dengan detail.
“Sebelumnya, aku ingin meminta maaf karena sempat mencurigaimu.Selama ini, banyak gadis muda datang mencariku, dan itu sangat mengganggu. Makanya ketika kamu datang dan meminta bertemu, aku tak langsung memperkenalkan diri tapi berusaha untuk menyelidiki motifmu sebenarnya”.
Pada akhirnya, Arkan pun mulai berkata jujur karena jika tak dijelaskan sejak awal, kesalahpahaman seperti ini akan berdampak besar bagi kerjasama mereka dimasa mendatang.
Melihat wajah tulus Arkan, Clarissa terkekeh lirih, “wajar saja banyak yang nyari, kakak sangat tampan”, puji Clarissa membuat wajah Arkan memerah seketika.
“Oya, bagaimana jika kita berkenalaan secara resmi. Aku, Clarissa”, ujarnya sambil mengulurkan tangan kanannya.
“Arkan, pemilik coffe shop Jalani Hidup”, pemuda tampan itupun menyambut baik uluran tangan Clarissa.
Melihat Arkan membuka identitasnya, Clarissa tidak terlalu terkejut karena sejak awal pemuda itu menghampiri di café tadi pagi, feellingnya mengatakan jika pemuda itu bukanlah pelayan di tempat tersebut, melainkan sang pemilik, maka dari itu Clarissa pun berani memberikan kontaknya kepada Arkan.
Arkan yang melihat jika melakukan pembicaraan bisnis tak nyaman ditempat itu pun segera bersuara, “Bagaimana jika kita berpindah tempat, membicarakan bisnis ditempat ini rasanya kurang pas”, ajakan Arkan pun direspon baik oleh Clarissa.
“Baiklah. Aku ikut kemana kak Arkan saja deh”, jawabnya kooperatif.
Baru saja Clarissa menutup rollingdoor ruko, tiba-tiba suara system menggema dibenaknya
[DING!!!]
[Misi baru]
[Misi : gagalkan penculikan anak di depan ruko komersil jalan pahlawan.
Hadiah : sebuah villa mewah senilai 5M dan lahan seluas 3000 hektare di kota hujan.
Waktu : 5 menit]
[TERIMA] [TOLAK]
Baru saja suara sistem terdengar, tiba-tiba dari tempat tak jauh dimana Clarissa berdiri, ada teriakan minta tolong, membuat Clarissa spontan meng klik tombol [TERIMA]
“Kenapa memberikan misi selalu mendadak seperti ini”, gerutu Clarissa dalam hati.
[Maaf Host, tapi system juga baru menerima pemberitahuan]
Meski kesal, Clarissa yang sudah tak memiliki waktu banyak segera berlari kearah perempuan yang berteraik histeris sambil menahan lengan seorang pria kekar yang sedang mengendong seorang bocah lelaki berusia sekiatr 5 tahunan yang tengah tak sadarkan diri yang Clarissa duga telah diberi obat bius oleh para pelaku penculikan.
Begitu sudah dekat, satu tangan Clarissa menahan pintu mobil yang hendak tertutup dan satu tangannya yang lain langsung memberi bogeman mentak kewajah salah satu penculik hingga hidunganya berdarah.
Tak ingin memberi peluang, Clarissa pun menghajar dua penculik yang berada dibagian tengah mobil hingga babak belur.
Melihat sang supir hendak menjalankan mobil, dari arah belakang, Clarissa mematahkan leher sang supir dalam satu kali gerakan, dan langsung melayangkan bogem mentah kepada rekan penculik yang duduk disamping supir, dan menghajarnya hingga pingsan sebelum sempat beraksi.
Keempat penculik yang telah pingsan, Clarissa geret keluar dari mobil, bertepatan dengan kedatangan Arkan yang langsung membantunya untuk mengikat kedua tangan dan kaki para penculik yang Arkan minta dari petugas minimarket yang ada dibelakang mereka.
Para pegawai ruko yang sedari tadi melihat aksi penculikan tanpa berani keluar kini berbondong-bondong datang untuk melihat kondisi bocah kecil lelaki yang hampir menjadi korban penculikan yang telah Clarisa bawa keluar.
“Cepat hubungi polisi dan ambulan”, teriaknya.
Baby sitter sang tuan muda segera memencet tombol darurat untuk memanggil ambulan sementara Arkan dengan sigap menghubungi kantor polisi terdekat.
Bocah kecil lelaki tersebut digeletakkan diatas dua meja yang telah dijadikan satu didepan minimarket sambil menunggu ambulan datang.
[Selamat! Host berhasil menyelesaikan misi dan berhak mendapatkan hadiah sebuah villa mewah senilai 5M dan lahan seluas 3000 hektare di kota hujan. Sertipikat villa dan tanah ada didalam tas milik Host. Karena Host menyelesaikan misi sebelum batas waktu berakhir, Host mendapatkan tambahan hadiah berupa 20 point yang akan langsung diakumulasikan ke system]
Clarissa yang mendengar notifikasi system merasa senang dan dia akan mengecek nanti untuk sertipikat vila dan tanah tersebut karena tas besar miliknya ada dalam mobil.
“System, tampilkan panel statusku”, ujarnya dalam hati.
[Panel Status
Nama : Clarissa Bella
Usia : 19 tahun
Kecantikan : 50/100
Kecerdasan : 50/100
Kekuatan : 0/100
Kesehatan : 10/100
Pesona : 0/100
Mental : 15/100
Kemampuan khusus : - keahlian bela diri setingkat sabuk hitam
-kemampuan hacker tingkat tinggi
Point : 20
Asset :-1 unit apartemen di Gold Tower nomor 28 (10M)
-1 unit ruko komersil dua lantai di jl.pahlawan 08 (1,5M)
-1 vila mewah di kota hujan (5M)
-3.000 hektare lahan dikota hujan
Kekayaan : 1.003.995.000.000]
Dia merasa beruntung, dengan ilmu beladiri setingkat sabuk hitam yang didapatkannya, dia bisa menghajar para penculik ini dengan mudah tanpa terluka sedikitpun. Hanya saja dia sedikit kelelahan setelah melakukan perkelahian dan mengikat para pelaku.
“Kurasa, fisikku harus ditingkatkan agar tak lagi kepayahan seperti ini. Sistem, masukkan 20 pointku untuk kekuatan”
[Permintaan sedang diproses...]
Clarissa yang merasa badannya sakit semua segera duduk agar tak membuat orang lain khawatir sambil menunggu system mengupgrade kekuatannya.
Arkan yang melihat wajah Clarissa sedikit pucat segera masuk kedalam minimarket untuk membeli air mineral, setelah dapat, dia segera membuka penutupnya dan menyerahkannya, “Minumlah”, ujarnya yang langsung disambut baik oleh Clarissa yang memang sedang kehausan.
Dalam beberapa kali teguk, air mineral botol tanggung tersebut habis seiring dengan selesainya upgrade system atas tubuhnya.
Kini Clarissa bisa merasakan jika tubuhnya lebih bertenaga dari sebelumnya.
[Panel Status
Nama : Clarissa Bella
Usia : 19 tahun
Kecantikan : 50/100
Kecerdasan : 50/100
Kekuatan : 20/100
Kesehatan : 10/100
Pesona : 0/100
Mental : 15/100
Kemampuan khusus : - keahlian bela diri setingkat sabuk hitam
-kemampuan hacker tingkat tinggi
Point : 0
Asset :-1 unit apartemen di Gold Tower nomor 28 (10M)
-1 unit ruko komersil dua lantai di jl.pahlawan 08 (1,5M)
-1 vila mewah di kota hujan (5M)
-3000 hektare lahan dikota hujan
Kekayaan : 1.003.995.000.000]
Melihat panel status didepanya, Clarissa merasa puas. Kini dia harus mengumpulkan point lagi untuk mengupgrade pesonanya agar tak lagi nol, dalam hati diapun bertekad akan menerima setiap misi yang datang kepadanya tanpa lagi berpikir panjang karena hadiah yang diberikan juga sangat layak.
Begitu polisi datang, Clarissa pun segera memberikan kesaksiannya dan begitu ambulan datang, memberikan pertolongan pada bocah lelaki yang masih belum juga sadar dari pingsannya, Clarissa dan para pegawai minimarket serta beberapa pelayan toko yang ada dikawasan ruko komersil pun segera membubarkan diri.
Arkan merasa sangat kagum akan keberanian Clarissa hingga diapun tanpa sadar tersenyum lebar sambil sesekali mencuri pandang kepada gadis yang entah sejak kapan mulai memasuki hatinya.
lanjuut