Ini Adalah Lanjutan Dari Novel Tujuh Pedang Pelindung Sebelumnya 🙏🏻
Di Harapkan Untuk Membaca Novel Sebelumnya Terlebih Dahulu Agar Tidak Bingung Dengan Ceritanya 👍🏻
Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Kacau
Di luar gedung, Sara melihat Helena yang sedang menangis sambil bersandar di sebuah pilar. Dengan pelan pelan, Sara pun berjalan mendekat ke arah Helena.
"Sudahlah... Perkataan Yang Mulia tadi jangan terlalu di pikirkan..." ujar Sara sambil mencoba menenangkan Helena.
Helena mulai menatap ke arah Sara dengan wajah yang sedih dan air matanya yang mengalir. "Tidak, Yang Mulia memang benar... Aku tidak pernah mendapatkan mendapatkan medali emas untuk kerajaan sakura,"
"Hey, itu bukan sebuah kutukan atau apa. Kau bisa membuktikannya di final tahun ini bukan?" ucap Sara.
"Aku tidak bisa! Sudah 3 tahun aku tidak pernah membawa medali emas untuk kerajaan sakura! Aku selalu di kasih kesempatan, namun aku selalu menyia-nyiakannya..." jawab Helena yang mulai frustasi.
Sara yang mendengar perkataan Helena itu pun mulai kasihan dan langsung memeluk Helena. "Tenanglah, kali ini.... pasti akan berbeda bukan?"
Disisi lain, Ziaz dan kawan kawan sampai di sebuah bangunan kosong yang tidak jauh dari rumah Kyube. Owen yang melihat bangunan tersebut pun mulai merasa aneh karena bangunan tersebut terdapat segel para Lexar.
"Aku merasakan hal aneh dari bangunan ini," ucap Owen.
"Ya, aku juga merasakan ada yang aneh dari bangunan ini. Terutama tulisan di larang masuk itu," kata Sano.
Mereka semua pun melihat ke arah Sano saat mendengar perkataan Sano itu. "Apa? Aku tidak salah kan?" ujar Sano kebingungan.
Lawkei pun berjalan mendekat ke arah Sano. "Apa kau tidak bisa fokus selama 1 malam saja?" tanya Lawkei.
"Huh? Apa maksudmu?" jawab Sano.
Mereka pun terus berbicara satu sama lain. Namun tiba tiba, Ziaz menyuruh mereka semua untuk berhenti berbicara karena dia menemukan sesuatu.
"Hey diam lah, aku baru saja mendapatkan hal yang mencurigakan disini." ucap Ziaz.
Mereka semua yang mendengar perkataan Ziaz itu pun langsung mendekat ke arah Ziaz. Ziaz pun mulai menunjuk ke arah tulisan yang berada di dinding lantai 2 bangunan tersebut.
"Masuklah ke dalam, jika kalian ingin dia selamat." isi tulisan tersebut.
Ziaz dan kawan kawan yang melihat tulisan itu pun, mereka semua mulai memasuki bangunan dengan pelan pelan. Ziaz pun berjalan paling depan sedangkan Valiant paling belakang.
"Kenapa disini sangat banyak sekali barang barang antik?" ucap Vijan.
"Serius kau bertanya hal itu? Apa kau tidak baca nama bangunan ini sebelum kita masuk barusan?" jawab Owen.
"Sttt, diamlah." bisik Ziaz.
Mereka berenam pun terus berjalan dengan hati hati sambil melihat sekeliling mereka. Namun saat sedang berjalan, Ziaz terkejut ketika melihat Remaja tersebut yang sedang di ikat di sebuah kursi dengan lakban di mulutnya.
"What... The... Hell..." ucap Lawkei yang tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
Remaja tersebut yang melihat mereka berenam datang pun langsung panik. Dia berusaha memberontak yang membuat Ziaz dan kawan kawan kebingungan.
"Hey, tenanglah! Kami tidak akan menyakiti mu!" ucap Owen.
Mereka berenam pun bergegas berjalan mendekat ke arah Remaja tersebut. Namun Remaja tersebut semakin memberontak dan berusaha teriak seperti menghalangi mereka untuk mendekat.
"Apa apaan ini, siapa yang membawa mu kabur kesini huh?" tanya Sano.
Remaja tersebut pun semakin memberontak hingga wajahnya berubah menjadi sangat panik. Ziaz yang melihat itu pun langsung membuka lakban yang berada di mulut Remaja tersebut.
Namun saat Ziaz berhasil membuka lakban tersebut. Remaja tersebut tiba tiba berteriak kepada mereka berenam.
"Lari dari sini!" ujarnya dengan wajah panik.
Mereka berenam yang mendengar itu pun langsung kebingungan. Namun Valiant yang sedang berdiri di belakang Remaja itu pun, mulai melihat sesuatu yang menempel di badan belakang Remaja itu.
Valiant pun berusaha melihat dengan jelas benda tersebut. Namun dia sangat terkejut ketika melihatnya dengan jelas.
"Gawat! Itu bom!" teriak Valiant.
Mereka semua yang mendengar itu pun panik. Tiba tiba pemicu bom tersebut aktif dan langsung membuat ledakan yang sangat besar yang menghancurkan bangunan tersebut hingga beberapa bangunan lainnya.
Dari gedung tempat pesta pernikahan, para tamu merasakan getaran yang dahsyat hingga membuat atap bangunan mulai retak. Kyube dan Soyu yang melihat hal tersebut pun sangat kebingungan.
"Apa ini? Apa yang sedang terjadi?" ucap Kyube sambil memegangi pundak Soyu.
Para Raja yang melihat itu pun langsung menyuruh para tamu agar segera keluar dari gedung. Gareth pun langsung mengangkat Mika dan membawanya kabur dari sana.
Beberapa atap gedung tersebut pun mulai jatuh yang membuat para tamu semakin panik. Namun dengan kekuatan dari Soyu, dia berhasil menyelamatkan para tamu yang hampir tertimpa reruntuhan.
"Cepat lari! Aku tidak bisa menahan ini terlalu lama!" ujar Soyu.
Diluar gedung, Helena dan Sara melihat ke arah tempat ledakan bom tersebut. Mereka berdua sangat syok ketika melihat daya ledaknya yang sangat besar.
"Apa yang sebenarnya sedang terjadi..." ucap Sara sambil memandangi ledakan tersebut.
Tiba tiba dari belakang, Putri Zara dan Putri Kimberly datang ke arah mereka berdua. "Apa kalian ada melihat Valiant?" tanya Zara yang panik.
Namun secara tidak terduga, gelombang ledakannya mengarah ke gedung tersebut. Para Raja yang melihat itu pun langsung membuat perisai dan membelokkan kembali gelombang tersebut ke arah tempat ledakan.
"Sial, itu tadi hampir saja." ucap Raja Yuto.
Di kediaman Kyube, Alaric melihat ledakan tersebut yang tidak berada jauh darinya. Namun gelombang ledakan tersebut juga menuju ke arahnya. menyadari hal itu, Alaric langsung mengeluarkan pedangnya.
Dengan satu teknik dari kekuatannya, dia berhasil menghancurkan gelombang tersebut walaupun gelombang tersebut sempat mengenai kediaman Kyube dan membuat beberapa dindingnya menjadi retak.
"Gawat, aku bisa di marahi oleh Kyube kalau dia tau." ujar Alaric sambil melihat ke arah dinding yang retak.
Gelombang yang sangat kuat tersebut pun berhasil menghancurkan seperempat kerajaan jingga yang membuat banyak penduduk yang terluka karena tertimpa reruntuhan.
Namun jika Alaric tidak menghancurkan gelombang tersebut, maka setengah kerajaan jingga akan terkena dampak dari ledakan bom tersebut.
"Sial, ini malah menjadi malam terburuk bagi Gareth dan Mika." ucap Alaric sambil melihat ke arah ledakan tersebut.
Sementara itu, di tempat ledakan. Ziaz dan kawan kawan berhasil selamat berkat kekuatan dari Owen dan Valiant yang bertindak cepat dalam memakai kekuatan perisai pelindung.
"Sial, itu tadi hampir saja." ucap Owen.
Ziaz pun melihat sekelilingnya yang telah hancur total karena ledakan barusan. Sedangkan Lawkei terdiam mematung karena melihat seorang Remaja yang masih berumur 15 tahun mati di hadapannya karena bom tersebut.
Sano pun menepuk pundak Lawkei. Dia mulai menatap Lawkei yang masih sangat syok dengan kejadian tersebut, namun Sano hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan karena dia juga terkejut dengan apa yang dia lihat barusan.
( END CHAPTER 09 )