👍 Like
⭐️ Rate
🔔 Subscribe
👑 Vote
Bagaimana jika seorang putri calon ratu masa depan dari era moderen, berpindah keraga bayi merah yang baru lahir dizaman kuno...?
Apakah ia akan bisa menyesuailan diri..? karena keluarga barunya dizaman kuno ini hanya orangtua yang sederhana...?
Apakah ia bisa memenuhi tanggung jawab dalam membawa perubahan untuk zaman ini...?
Akankah kehidupannya akan jauh lebih menyenangkan atau malah sebaliknya...?
Jadilah orang yang menjadi skasi kisah perjalanan calon ratu masa depan yang kembali kemasa lalu, dalam novel ini....!!!
TERIMA KASIH.....!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Desember 2025
Diketinggian 40.000 kaki diatas permukaan laut, diantara awan putih bersih yang mengambang indah dilangit biru. Private jet yang ditumpangi oleh putri Anne Edgar terbang dengan tenang setelah tiga jam lalu lepas landas.
Putri Anne akan kembali kekerajaan setelah menyelesaikan kunjungan kenegaraaan. Tugas yang kerap putri Anne lakukan sebagai penerus tahta kerajaan yang saat ini masih dipegang oleh sang ayah.
Putri Anne Edgar berusia dua puluh sembilan tahun, adalah putri sulung dari raja Andrew Edgar dan Ratu Eliza Edgar. Ia memiliki dua adik perempuan, yaitu Tatiana Edgar berusia dua puluh tujuh tahun dan Clara Edgar berusia dua puluh dua tahun.
Gadis lajang nan amat cantik serta berkepribadian baik, lembut, ramah, pintar dalam banyak hal, berani. Jelas menjadi pewaris terkuat dan amat dicintai oleh rakyatnya.
Hari ini adalah hari terakhir tahun 2025, dan Anne sudah pasti amat ingin merayakan pergantian tahun bersama keluarga juga rakyat dinegaranya. Oleh sebab itu ia mempercepat penerbangannya.
Anne memejamkan mata guna mengusir kantuk juga lelah yang mendera. Pesawat yang terbang tenang diawang-awang, membuat Anne cepat mendapatkan mimpi indahnya.
Drug Drug Drug
Suara berisik bersamaan dengan badan pesawat yang terguncang, membuat Anne terjingkat kaget membuka lebar netranya.
"Ada apa...?" tanya Anne dengan suara parau dan mata memerah khas bangun tidur.
"Maaf nona, sepertinya-----
Drug Brag Brag
Lagi, suara bersamaan getaran yang makin keras terjadi. Memaksa pengawal pribadi Anne menelan kembali kata-katanya.
Derap langkah panik terdengar dari arah kokpit pesawat.
"Putri, ada sesuatu yang menghantam badan pesawat, dan juga ada yang menyangkut dalam ba------
BRAG BRAG BRAG
Suara seperti hantaman atau patahan sesuatu kembali terdengar, yang ini jauh lebih keras lagi suaranya. Lampu pesawat bekedip, badan pesawat oleng, bangku-bangku bergetar hebat, alat bantu pernafasan turun dengan sendirinya.
"Selamatkan putri, pesawat akan jatuh. Pasangkan------
"ACCCHHHH.....!!!"
Teriakan pilot, co-pilot, diikuti oleh para pramugara dan pramugari saling bersahutan. Pengawal pribadi putri bergerak gesit meski langkahnya terseok-seok karena pesawat yang tak terkendali.
Anne juga panik, percikan api yang lambat laun mebesar disayap pesawat tertangkap indra pengelihatannya.
"Oh Tuhan, ini tidak mungkin." kata Anne bergetar takut.
Ia mencoba untuk meraih alat penyelamatan yang diberikan oleh pengawalnya. Dengan susah payah ia memakai dibantu oleh pengawal wanita. Tapi gerakan mereka kalah cepat dengan api yang merambat cepat melahap badan pesawat.
"Tidak ada waktu lagi...!" kata Anne memandang semua orang yang ada didalam pesawat.
"Terimakasih sudah bersamaku, menjagaku selama ini. Maaf kalau aku pernah menyakiti kalian. Semoga kita bisa bertemu lagi dikehidupan mendatang." ucap Anne tersenyum tulus.
"Putri ...!" seruan sendu sebagai balasan.
"Ayah, ibu, Tatiana, Clara, selamat tinggal...!" ucap Anne bersamaan dengan pesawat yang meledak, menyisakan puing-puing berterbangan bersama angin dan terhempas kedaratan.
Tak ada yang utuh, semua tercerai berai tan bisa dikenali. Perayaan pergantian tahun baru yang seharusnya meriah diwarnai canda tawa, kembang api indah bertebaran dilangit malam, kini berubah menjadi luka bagi sebuah negara adidaya karena kepergian calon ratu tercintanya.
Doa harapan yang digaungkan untuk tahun baru yang akan datang, justru menjadi doa kepiluan penuh harap agar snag putri mendapat tempat terindah disii Tuhan dan damai bahagia disurga.
Tapi tak ada yang akan mengira, jika tahun baru yang tak sempat dirayakan oleh Anne Edgar dimasa ini, justru ia jalani dimasa lain.
Masa dimana semua benar-benar baru. Baik itu negara, tradisi, wajah, tubuh, orangtua, keluarga dan masih banyak hal lagi yang lain.
Masa yang hanya ada dalam cerita dongeng, yang selama ini Anne dengar atau pun baca. Masa yang selama ini menjadi khayalannya dimasa kecil. Masa yang tak pernah ia kira ada, tapi justru harus ia jalani mulai saat ini.