Mencintai Sekali Lagi

"Dimana ruangan CEO?"

"Maaf sebelumnya nyonya apa yang bisa saya bantu?,apakah sudah mengatur janji dengan CEO sebelumnya?",tanya resepsionis dengan sopan dan tersenyum.

Namun hal itu justru membuat wanita di depan meja resepsionis itu merasa tersinggung dan tidak senang dengan resepsionis dengan senyum polos itu,Ia mendengus kesal dan melipat kedua tangannya dan diam beberapa saat berharap resepsionis itu sadar,namun emosinya semakin naik ketika Resepsionis itu kembali bertanya.

"Jika belum membuat janji dengan Pak CEO,saya akan membuatkan janji terlebih dulu sebelum memberikan nya pada asisten CEO untuk mengatur waktu bertemu dengan anda nyonya,jadi tolong tunggu di lobi ya nyonya"

"Kau tidak mengenali ku?", tanya wanita itu dengan raut wajah marah.

Resepsionis yang akan mengetikkan sesuatu di komputer berhenti dan tersenyum dengan sopan,"Maaf nyonya saya tau anda adalah seorang model papan atas negara Italia,tapi membuat janji memang peraturan yang tertulis di sini memang harus terlebih dulu melakukan jadwal nyonya", ujarnya sopan sembari menyanjung wanita itu agar tidak tersinggung.

"Kau tau itu tapi kau tidak tau kalau aku adalah calon istri CEO mu!,aku adalah Melani Vernon tunangan Christopher Nolan,apakah aku juga harus membuat jadwal bertemu dengan calon suami ku",sarkas Melani yang saat ini berusaha menahan amarahnya untuk tidak meledak-ledak,meski amarahnya benar-benar lepas barusan karna dia sangat benci Resepsionis dengan senyum polos yang tidak mengenal nya itu.

"Aku bisa memecat mu jika aku mau", ketusnya lagi dengan suara gumaman namun sengaja sedikit keras agar Resepsionis itu mendengar nya.

Resepsionis itu terkejut mendengar nya dan langsung takut gemetar,karna khawatir kalau nanti dia di pecat karna hal itu dengan cepat dia menghampiri Melani yang di depan meja dan langsung berjongkok di depannya."Maaf nyonya,saya benar-benar minta maaf.Saya tadi tidak mengenali nyonya mohon jangan pecat saya nyonya,saya baru bekerja dua hari ini nyonya tolong ampuni saya", ucapnya dengan ketakutan.

Melani tersenyum puas,inilah yang dia suka dan memang begitu lah orang-orang padanya,dimana orang-orang sujud di depannya dan merendah di depannya."Baiklah,kau bangkit saja karna aku baik hati dan tidak sombong dan tidak suka mengintimidasi orang lain maka untuk kali ini aku akan memaafkan mu"

Resepsionis itu hampir menangis mendengar nya, dengan kaki yang gemetar Ia bangkit."Terimakasih nyonya,saya tidak akan melupakan kelapangan dada anda ini",ujarnya berusaha agar air matanya tidak jatuh.

Melani tersenyum senang,"Baiklah sekarang beritahu aku dimana ruangan CEO"

"Baiklah mari nyonya,ini adalah lift khusus CEO anda bisa menggunakan nya",ajak Resepsionis itu ke arah Lift khusus CEO.

Melani dengan senang hati masuk ke lift khusus CEO.

Sementara Resepsionis itu kembali ke meja resepsionis dimana saat ini dua temannya yang juga Resepsionis akhirnya kembali karna tadinya mereka sedang pergi karna ada panggilan dari atasan mereka.

"Kau baru saja dari arah Lift khusus CEO?, apakah barusan ada tamu penting?"

"Iya,barusan ada calon istri CEO datang,dan aku mengantarkannya ke lift khusus CEO"

"Wah benarkah,maksud mu Melani Vernon model terkenal itu kan tunangan CEO yang baru-baru ini viral, mereka pasangan yang cocok ya, satunya cantik model dan satu lagi CEO super tampan dan menawan"

"Menurut ku CEO itu terlalu tampan dan sempurna untuk dimiliki wanita biasa yang hanya mengandalkan kecantikan saja apalagi hanya seorang model papan atas saja"

"Kau tidak tau ya kalau dia juga anak konglomerat"

"Akh sudahlah kalian berdua,kalian tidak tau saja aku baru saja hampir di pecat karna aku tidak tau kalau dia adalah calon istri CEO"

"Benarkah?",tanya keduanya serentak,membuat resepsionis yang tadi berhadapan dengan Melani itu mengangguk.

"Itu artinya dia sangat jauh berbeda dari rumor yang mengatakan kalau dia adalan wanita yang baik hati dan rendah hati mengingat bagaimana statusnya"

"Yah,aku pikir seperti itu"

***

"Maaf tuan Nolan ada yang ingin bertemu dengan anda"

Nolan dan Jack mengalihkan pandangannya dari pekerjaan mereka melihat ke arah pintu,dimana ada asisten CEO di sana yang mengatur semua pekerjaan dan pertemuan Nolan,yang biasanya lebih dulu melaporkan pada Jack,tapi karna Jack yang saat ini kebetulan ada di ruangan CEO Ia akhirnya melapor langsung.

Sebelum asisten itu memberitahu siapa tamu yang datang,Melani langsung menerobos masuk meski dengan perlahan."Maaf tuan Nolan saya tidak memberitahu anda lebih dulu kalau datang berkunjung",ujarnya dengan sopan dan lembut.

Bersambung...