NovelToon NovelToon
Mon Chéri [Sayangku]

Mon Chéri [Sayangku]

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa Fantasi / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Fantasi Wanita
Popularitas:718
Nilai: 5
Nama Author: Pricilia Gabbie

Danica Teressa, seorang gadis belia yang cantik, manis, bertalenta, harus mengalami hal buruk di masa remajanya karena hamil di luar nikah, diusianya yang masih delapan belas tahun.
Keneth Budiman adalah crush Danis disekolah dan juga laki-laki yang menghamili Danis. Tapi Keneth dan kedua orangtuanya menolak untuk bertanggungjawab.
Danis terpuruk dan hilang harapan.

Tiga tahun kemudian, Danis secara tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Anzel Wijaya di kota Montreux, Swiss. Akankah benih-benih cinta tumbuh diantara mereka berdua?

Dan apakah Keneth akan datang kembali untuk mengakui perbuatannya kepada Danis? Dan mengakui bahwa ia adalah ayah dari anak yang dilahirkan Danis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pricilia Gabbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusanku

Sudah tiga hari ini Danis absen dari kuliah.

Danis masih terlalu takut dan malu untuk menghadapi cemoohan orang-orang.

Bahkan untuk sementara Danis sudah menonaktifkan akun sosial medianya dan memilih untuk hiatus dalam beberapa waktu yang tidak bisa ditentukan.

Danis gak sanggup harus melihat dan membaca semua komentar jahat tentang dirinya.

Mama Lusi, kakak Viona, Mario, Hanna sangat memahami hal itu.

Saat makan malam bersama dengan mama dan kakaknya, Danis mencoba memberanikan diri untuk bertanya. “Mah... Kak... Danis boleh tanya sesuatu gak?”

“Kamu mau bilang? Iya silahkan sayang”, jawab mama Lusi.

Sementara Viona menoleh Danis yang ada disampingnya.

“Mah... Kak... Danis boleh gak mau ambil cuti kuliah semester ini?”, tanya Danis sedikit gugup.

“Cuti? Kenapa? Kamu sudah pikir baik-baik?”, tanya Viona

“Iya Nis, sayang loh kamu tinggal satu semester lagi loh”, sambung mama Lusi.

“Iya, mah... Kak... Danis sudah mempertimbangkan semuanya. Diluar dari semua masalah yang Danis alami sekarang, tapi Danis benar-benar butuh waktu untuk diri Danis sendiri. Danis juga gak mau buat kegaduhan dengan harus pura-pura cuek mendengar segala omongan mereka ke Danis. Semua itu terlalu sakit mah... Kak... Danis gak siap ngehadapin situasi itu. Sepertinya kali ini menghidar adalah cara yang terbaik”.

“Yasudah, kalau memang itu maunya kamu. Mama serahin segala keputusan di kamu, dan kalau itu memang yang terbaik buat kamu”. Mama Lusi mengiyakan keputusan Danis.

“Terus apa yang mau kamu lakuin setelah ini?”, tanya Viona.

Danis memegang tangan mamanya, “Mah... Sekalian Danis mau minta ijin sama mama dan kakak. Danis berencana mau ke Swiss, ke tempat yang sangat Danis impikan. Danis berharap disana Danis bisa menenangkan diri, melupakan segala kepahitan terlebih memaafkan diri Danis sendiri. Dan kembali lagi ke tempat ini dengan jiwa yang lebih kuat lagi. Apakah mama ngijinin Danis?”.

“Iya, boleh... silahkan sayang kalau itu maunya kamu. Mama selalu berdoa supaya kamu mendapatkan kebahagiaan”.

“Terima kasih mah... Danis janji, Danis akan kembali dengan pribadi yang lebih baik lagi. Danis pasti akan menyelesaikan kuliah dan mewujudkan harapan mama dan papa”. Ucap Danis sangat bersyukur.

Dan mereka bertigapun berpelukan dengan erat.

***

Tanpa ia sadari, airmatanya telah jatuh di pipinya ketika teringat kembali semua masalah yang ia alami. Dan yang paling membuatnya terpukul adalah kepergian papanya untuk selama-lamanya. Danis sangat menyadari ia tidak lagi menjadi wanita setegar dulu, kepercayaan dirinya memudar.

Danis menyeka air matanya, berdiri dan berjalan menuju ke pinggir Danau.

Drrtt... drrtt...

Drrtt... drrtt...

Danis mengambil handphone didalam Running Belt miliknya dan menerima panggilan Video call.

“Hai... Mah...!”, terdengar suara ceria anak kecil.

“Hai, anakku sayang, gantengnya mama”, balas Danis.

“Kamu sudah bangun? Masih pagi banget loh ini disana. Atau kamu gak bobo ya?”.

Perbedaan waktu antara Indonesia (Jakarta) - Swiss adalah lima jam.

“Liam gak bisa bobo nyenyak mama. Liam windu mama”, jawab anak kecil itu dengan suara bergetar seperti akan menanis.

“Loh... Loh... Jangan nangis dong, masa jagoan mama nangis? Sabar yang sayang gak lama lagi mama pulang kok. Nanti mama bawain Liam mainan yang banyak, okey?”, Danis berusaha menenangkan Liam.

“Iya mama, Liam gak jadi nangis. Tapi benewan ya mama pulang, jangan lama-lama.”

“Iya ganteng, anak pintar, mama janji”. Sambil menunjukkan jari kelingking.

“Kalau begitu bobo lagi yah, Liam kan harus bobo harus istirahat yang cukup, supaya gak gampang sakit”.

“Iya, Ok ma... Liam sayang mamaaaa, bye maaa”

Kemudian Danis membalikan badannya, ingin melanjutkan perjalanan dengan masih memegang handphone menerima panggilan video call.

“Mama juga sayang...”, “Aaaaaaaaa....”

Brukkk...

1
Mèo con
Ini author beneran jago banget, keren! 👍
Pricilia Gabbie: apakah masih ngikutin update ceritanya? bagaimana tanggapannya?/Smile/
Pricilia Gabbie: terimakasih banyak buat supportnya 🙏🏻 semakin semangat buat update 🥰
total 2 replies
Pricilia Gabbie
/Kiss/ sabar ya sayang nunggu updatenya 🤏🏻
Muriel
Ga sabar buat kelanjutannya!
Pricilia Gabbie: udah baca updatenya?? /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!