Cinta datang entah kapan dan bisa pada siapa saja, itulah yang kini sedang di alami Oleh gadis cantik keturunan keluarga konglomerat kaya raya, Embun Raliana Rahardian Wijaya yang hoby berbelanja online.
Ia jatuh cinta di pandangan pertama kepada seorang kurir paket Langganannya.
Akankah cinta gadis itu di Terima oleh si pemuda sederhana itu?
Mengingat tahta, kasta dan harta mereka sangat jauh berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya nama.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Keanu?" gumam Embun sambil terus menatap punggung Rista yang berjalan sedikit menjauh darinya.
"Bul, kenapa?" suara Shena membuyarkan lamunan Embun yang sedang menerka.
"Gak apa-apa, Rista punya pacar? kok gue gak tau" tanya Embun pada Shena yang di jawab geleng an kepala sambil mengangkat bahu.
"Entah, tapi pernah cerita sih kalau dia lagi deket sama cowo namanya Keanu?" jelas Shena yang membuat Embun semakin penasaran.
"Cowoknya udah kerja?"
"Anak kuliahan, cuma di Universitas Negeri. kenapa?" selidik Shena, ia sampai menatap sahabatnya itu dengan intens.
"Gak apa-apa, yuk duluan"
.
.
.
Selama pelajaran berlangsung sampai selesai, Embun seolah tak fokus dengan apa yang di jelaskan dosen bahkan ia mengisi asal semua soal yang berikan.
"Bul, kenapa sih? laper?" bisik Shena yang duduk tepat di sisi Embun, berbeda dengan Rista yang berada di depan mereka.
"Enggak, gue laper"
Perubahan sikap Embun jelas sangat terasa oleh Shena tapi tidak dengan Rista.
Kenapa? kenapa kejadian tadi pagi masih kepikiran aja? apa itu Keanu yang sama dengan si kurir paket kemarin? tapi Shena bilang.... Keanu Rista mahasiswa. Bathin Embun terus bertanya tanya dalam hati.
Ketiganya keluar dari kelas, Embun bergelayut malas di tangan Shena. Ia mengabaikan semua orang yang menyapanya termasuk pacar kedua dan ketujuh Embun yang kebetulan satu kampus. Jika gadis itu sudah mengangkat tangan, sudah jelas tak ada ya berani menggangu nya apalagi bertanya serta mengajak mengobrol.
Sampai di kantin tiga sahabat baik itupun langsung memesan makanan. Suasananya bagai Foodcourt sebuah Mall. Semua mahasiswa dan mahasiswi akan betah berlama-lama berada di sana, bukan hanya tempat yang bersih tapi juga aneka macam makanan lokal dan internasional yang tersedia.
Embun kali ini tak menghabisian makanannya, ia akan meminta ampun pada Mhiunya karna sudah mengacak-acak hidangan di depannya tersebut.
Pikirannya sedang kacau karna memikirkan satu nama yang sama.
"Lo chatan sama siapa? pacar" tanya Embun yang akhirnya tak kuat menahan rasa penasarannya.
"Do'ain aja, Bul" sahut Rista, ia tersenyum simpul dan patut di akui gadis itu memang manis dan tak bosan di pandang.
"Doa yang terbaik buat sahabat kita, iya kan Bul" timpal Shena setelah ia menyesap jus jeruknya.
"Tentu, tapi sebelum jadi harus di kenalin dulu dong ke kita" balas Embun yang diacungi dua jempol oleh Shena.
"Haha, iya deh iya. Kalau dia gak sibuk ya"
"Mahasiswa?" tanya Embun.
"Iya, tapi kerja juga" jawab Rista penuh bangga, seolah ingin mengatakan pada dunia jika pria yang di harapkannya itu adalah pria terbaik dalam hidupnya.
"Wow, keren ya. Cariin dong yang kaya gitu satu lagi buat gue" goda Shena sambil tertawa. Sifatnya yang ceria selalu saja mencairkan suasana saat Rista bicara cukup serius.
"Hem, dia aja dateng sendiri ke gue, Na. Dia tuh baik dan perhatian banget. Sosok laki-laki yang bener-bener gue butuhin setelah gue patah hati pada sosok cinta pertama gue yaitu ayah gue sendiri. Dewasanya dia seakan kasih gue tempat ternyaman yang selama ini gue butuhin untuk tempat gue bersandar " ucap Rista dengan nada bicara santai tapi jelas terlihat raut bahagianya.
"Benarkah?"
"Hem, Keanu tuh sempurna banget" balas Rista lagi.
.
.
.
.
Keanu, semoga hanya namanya saja yang sama!
ceritenye seruuu abis. g bosen bcnya berkali²